Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 56. Rasa yang Tak Pernah Asher Rasakan

Share

Bab 56. Rasa yang Tak Pernah Asher Rasakan

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-01-07 14:29:24

Keesokan harinya, Asher merasa sudah tidak tahan dengan kelakuan Marsha. Bahkan dua hari istrinya tidak pulang, entah pergi ke mana Asher juga tidak tahu.

Tetapi kali ini ia merasa Marsha sudah sangat keterlaluan. Bahkan pesan dan panggilan Asher semalam juga tidak dijawab olehnya.

Pagi ini Asher kembali menghubungi istrinya tersebut, dan Marsha akhirnya menjawab panggilan itu.

"Kau di mana, Marsha? Kenapa kau pergi tanpa berpamitan denganku?!" amuk Asher pada panggilan itu.

"Sa-sayang, aku minta maaf. Aku sekarang ada urusan pekerjaan di luar kota. Aku sudah kirim pesan padamu, kan?" jawab Marsha. "Lagipula aku sudah pamit, tidak usah berlebihan sampai marah-marah seperti ini. Aku melakukan ini demi pekerjaan!"

Asher berdecak kesal, ia meremas kuat ponsel di tangannya. Napasnya naik turun seketika, bahkan tidak ada rasa bersalah sedikitpun yang Marsha tunjukkan.

"Ya, demi pekerjaanmu! Pikirkan saja pekerjaanmu! Tidak usah kau memikirkan suami dan rumah tanggamu!" sinis Asher de
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Giok Nio
cerita yang bagus dan keren
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
pasti ketahuan kak...
goodnovel comment avatar
Aishwa Maira
kapan masha kalah sih???sepanjang perjalanan kasian alena tiap dpt bhgia slalu ujung2nya ditindas kpn asher tau marsha yg asli
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 57. Kau yang Memulai Api Rumah Tangga Kita!

    Aleena pikir, Asher akan mengizinkannya kembali ke paviliun dengan segera, ternyata hingga malam hari ia masih ditahan untuk tidak meninggalkan kediaman utama. Bahkan saat ini Asher mengajaknya untuk makan malam berdua. Gadis itu tampak canggung berdiri di samping meja makan menatap banyaknya menu makanan yang dihidangkan sambil menunggu Asher yang masih berada di kamarnya. Dari arah dapur, dua pelayan tampak menatap Aleena dengan sinis hingga membuat Aleena merasa tidak nyaman. "Sungguh tidak punya malu. Dia pikir dirinya sudah memiliki Tuan Asher seorang diri, apalagi sampai berani tinggal di rumah ini. Memalukan." "Iya. Aku yakin kalau Nyonya Marsha sudah pulang, dia tidak akan diberi ampun." "Tidak hanya sebagai ibu pengganti, tapi dia malah merusak rumah tangga Tuan dan Nyonya!" Mendengar ocehan dua pelayan itu, Aleena hanya diam tertunduk. Mungkin mereka pikir asumsinya benar, Aleena telah mengacaukan rumah tangga Asher dan Aleena, tapi ini bukanlah kemauannya. Bahkan unt

    Last Updated : 2025-01-08
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 58. Tangisan Emosi

    Aleena pergi meninggalkan kediaman utama. Ia juga tidak kembali ke paviliun, melainkan berlari keluar meninggalkan tempat itu dengan hati sakit. Cuaca malam ini sangat dingin, gerimis, dan mendung hitam menggantung di langit membuat suasana tampak lebih muram. Aleena duduk di bangku taman yang gelap dan sepi. "Kenapa hal seperti ini terus terjadi padaku?" isak Aleena nelangsa. "Padahal aku juga tidak mau berada di tempat itu, tapi ... kenapa Tuan Asher memaksaku dan membuat aku terus berada dalam masalah?" Aleena memeluk tubuhnya sendiri dan menangis tanpa suara di tempat sepi dan gelap itu. "Mereka berdua selalu menjadikan aku umpan untuk keributan, lalu aku juga yang mereka jadikan bahan pelampiasan," lirihnya. "Aku juga manusia, sama seperti mereka ... tetapi kenapa aku harus diperlakukan seperti ini?" Aleena menjambak rambutnya frustrasi. "Bahkan perlakuan ini tidak ada dalam perjanjian. Tapi mengapa, mereka seenaknya sendiri?" Di tengah-tengah Aleena yang tengah menangis p

    Last Updated : 2025-01-08
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 59. Wanita Licik yang Mulai Terabaikan

    Semenjak keributan beberapa hari yang lalu, hubungan Asher dan Marsha masih terasa sangat dingin. Mereka tampak jarang berbicara berdua seperti dulu lagi. Tetapi, entah angin apa yang membuat Marsha tiba-tiba saja pagi ini menghampiri Asher yang tengah duduk memangku laptopnya di teras samping. "Kau tidak ke kantor?" tanya wanita itu. "Beberapa hari ini aku memperhatikanmu, kau tidak pernah ke mana-mana." Marsha melirik Asher. "Aku tidak suka keluyuran sepertimu," jawab Asher dingin. Marsha tahu, kelihatannya Asher masih menyimpan rasa kesal padanya. Namun, ia yakin kalau rasa kesal itu tidak akan bertahan lama, sebentar lagi Asher pasti juga akan kembali seperti dulu lagi. Karena Marsha tahu, seorang Asher Benedict tidak akan bisa hidup tanpa dirinya!Marsha yang tengah menatap ke arah taman, tiba-tiba perhatiannya tersita pada sosok Aleena yang tampak terburu-buru pergi meninggalkan paviliun. Rasa dongkol di hati Marsha masih terasa jelas saat ia melihat wajah Aleena, ingin se

    Last Updated : 2025-01-09
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 60. Diamnya Memberi Perhatian

    Satu minggu kemudian ...Genap hari ketujuh Asher tidak bertemu dengan Aleena sama sekali. Ia merasa hari-harinya kacau saat gadis itu seperti hilang ditelan bumi.Asher sadar kalau Aleena menjauhinya, namun Asher tidak semudah itu membiarkan Aleena lebih lama mendiamkannya. Pagi ini pun Asher mendatangi paviliun pukul enam pagi. Namun, kedatangan Asher justru hanya disambut oleh Bibi Julien. "Tu-Tuan?" Wanita setengah baya itu terlihat terkejut. "Selamat pagi," sapanya. Asher terdiam, pandangannya tampak mencari-cari. Hingga perhatiannya tertuju pada tumpukan benang rajut di sofa ruang keluarga. Asher melangkah mendekati tumpukan gulungan benang besar berwarna-warni itu. "Di mana istriku?" tanya Asher tiba-tiba dengan nada dingin. "Apa dia belum bangun?" Bibi Julien terhening. Apakah dia tidak salah dengar? Siapa yang Tuannya maksud? Asher kembali menoleh menatap pembantunya yang berdiri membeku. "Aku bertanya padamu, di mana Aleena?" tanyanya lagi. "O-oh, Nona ... Nona suda

    Last Updated : 2025-01-09
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 61. Dia Adalah Gadisku

    Pukul setengah enam petang, Aleena baru saja keluar dan meninggalkan gedung sekolah lima belas menit yang lalu. Gadis itu kini duduk terdiam di dalam sebuah restoran. Aleena sedang memesan makanan yang akan ia bawakan untuk Papanya di rumah sakit. Aleena merasakan tubuhnya amat lelah, kedua matanya terasa berat. "Ya Tuhan, padahal aku belum menyelesaikan pekerjaanku yang satunya. Kenapa aku sudah lelah sekali?"Aleena melipat kedua tangannya di atas meja dan meletakkan kepalanya di sana sebentar. Kedua matanya mengerjap, merasakan rasa lelah yang luar biasa dan kali ini ia harus menunggu. Tanpa Aleena sadari, seorang laki-laki di dalam tempat yang sama kini tengah memandangnya dari jauh. Asher Benedict, laki-laki tampan berbalut tuxedo navy itu tak melepaskan tatapannya sama sekali. Setelah beberapa hari ini Asher tak melihat Aleena, kini ia memperhatikan gadis cantik itu yang terlihat sedang kelelahan. Pandangan Asher yang tak lepas, membuat salah satu temannya ikut menatapnya

    Last Updated : 2025-01-10
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 62. Gadisku yang Keras Kepala

    Aleena menunggu Asher di luar restoran. Gadis itu merutuki dirinya, merasa malu karena ia selalu membuat kekacauan di manapun ia berada. Tetapi, untunglah ada Asher yang selalu menolongnya. Laki-laki tampan itu kini tampak berjalan keluar dari restoran dan melangkah ke arahnya. "Cepat masuk," ajak Asher membuka pintu mobilnya.Aleena segera masuk ke dalam mobil dan menunggu Asher duduk di bangku kemudi. Helaan napas panjang terdengar dari bibir Asher, laki-laki itu menoleh dan menatapnya dengan tatapan dingin. "Kau memang sangat ceroboh, Aleena," ucap Asher diikuti decakan dari bibirnya. "Ma-maaf," lirih Aleena tertunduk. Ia masih menyembunyikan wajahnya dari Asher. Hatinya masih diliputi perasaan sedih yang tidak bisa Aleena jelaskan dengan kata-kata. Jemari tangannya meremas kotak makanan yang ada di pangkuannya. Lagi-lagi, Aleena gagal menjauhi Asher. Laki-laki ini selalu muncul di mana Aleena mengalami kesulitan, bahkan menjauhinya terasa sangat sulit. Asher melirik kotak

    Last Updated : 2025-01-10
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 63. Tuanku yang Posesif

    Usai makan malam berdua dengan Aleena di restoran mewah, Asher mengajak gadis itu untuk pulang bersamanya. Sepanjang perjalanan menuju rumah, Aleena tampak diam dan wajahnya sayu menahan kantuk. Sesekali Asher melirik gadis di sampingnya tersebut. "Kau mengantuk?" tanyanya. Aleena sedikit tersentak dan gadis itu menggeleng. "Ti-tidak, Tuan." Jawabannya membuat Asher tersenyum tipis dalam diam. Laki-laki itu sengaja tidak lagi menyahuti lagi ucapan Aleena. Tiba-tiba, dalam hitungan detik buku-buku yang dipeluk oleh Aleena pun terjatuh dan gadis itu memejamkan kedua matanya tertidur. Lengkungan yang terbentuk indah di bibir Asher. Ia ingin selalu tertawa melihat tingkah gadis itu. "Belum genap lima menit dia bilang tidak mengantuk, tapi sudah terlelap saja," ucapnya. "Dasar, Aleena …." Beberapa menit perjalanan menuju rumah, Asher membiarkan Aleena tertidur. Ia tidak membangunkannya atau mengusiknya sedikitpun karena Asher tahu kalau Aleena sangat-sangat lelah. Sampai akhirnya

    Last Updated : 2025-01-11
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 64. Cium Aku, Aleena Pandora

    Dua hari kemudian, Aleena sudah kembali bekerja setelah ia sembuh dari demamnya. Aleena juga beristirahat dari kerja sampingannya dan fokus pada mengajar di sekolah. Pagi ini, Aleena dipanggil Madam Calister ke dalam ruangannya untuk membahas hal penting. "Ms. Aleena, aku ingin mengajakmu untuk rapat ke luar kota besok pagi. Kita akan ke Harberg sekitar dua sampai tiga hari di sana untuk membahas ujian kesenian anak-anak kelas lima dan enam. Kira-kira, apa kau bersedia?" tanya Madam Calister. Wanita berkulit gelap itu menatap Aleena penuh harap. Sedangkan Aleena tampak berat ingin menyetujuinya. Gadis itu terdiam beberapa detik ia berpikir."Bagaimana, Ms. Aleena?" tanyanya lagi. "Maaf, Madam. Bukannya saya menolak, tapi saya sedikit keberatan karena saya meninggalkan Papa saya yang sedang sakit. Dan saya juga …."Aleena menggigit bibir bawahnya, ia hampir mengatakan kalau dirinya tidak tinggal bersama keluarganya. Melainkan ia tinggal bersama Keluarga Benedict. Apapun yang terj

    Last Updated : 2025-01-11

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 344. S2. Sikap Theo yang Posesif

    Tepat pukul setengah sepuluh, cafe pun tutup. Arabelle merasa lebih tenang setelah Theo dan teman-temannya pulang. Semua cemilan dan minuman di cafe pun habis malam ini, hal ini membuat Arabelle dan Erica sangat bersyukur. "Arabelle..." Erica memanggil Arabelle yang tengah menutup tirai cafe. "Iya, Kak?" "Kemarilah," panggil Erica melambaikan tangannya. Arabelle mendekati bosnya tersebut. Erica mengulurkan tangannya dan memberikan beberapa lembar uang pada Arabelle. Menatap lembaran uang itu, Arabelle menatap bosnya dengan tatakan gugup. "Kak Erica..." "Ambil, ini upah untukmu. Kakak membayarmu harian, ya," ujarnya. Arabelle menerima uang itu. "Iya, Kak. Terima kasih banyak," ucap Arabelle dengan wajah senang. "Sama-sama. Besok pulang sekolah ke sini lagi, tapi jangan lupa terus belajar ya. Jaga kesehatanmu juga, Arabelle. Sampai di rumah, kau harus cepat berisitirahat, oke?!" Erica mengusap pucuk kepala Arabelle. "Iya, Kak Erica." Gadis cantik itu memeluk uang yang Erica b

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 343. S2. Pekerjaan Baru Arabelle dan Kejahilan Theo

    Arabelle mendapatkan pekerjaan di sebuah cafe kecil yang berada di dekat taman kota, tak jauh dari sungai besar di kota Murniche. Di cafe itu sedang mencari karyawan, dan yang paling Arabelle sukai ia tidak harus bekerja dengan banyak orang. Melainkan hanya dengan pemiliknya saja. Dengan begini, Arabelle bisa menabung uangnya sendiri untuk sekolah menengah atas besok. "Arabelle, tolong ini beberapa bunga hiasnya ditata di depan, ya," ujar Erica—pemilik cafe itu. Ia yang kini menyerahkan beberapa pot bunga hias pada Arabelle. "Iya, Kak," jawab Arabelle. "Hmm ... ngomong-ngomong, kalau kau bekerja, apa Mama dan Papamu tidak mencarimu?" tanya Erica memperhatikan Arabelle yang tengah menata beberapa bunga di depan pintu kaca. Arabelle tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Ara hanya punya Ayah saja, Kak," jawabnya. "Lalu, Mamamu?" "Ara tidak punya Mama. Dulu waktu Ara berusia empat setengah tahun, Ayah mengadopsi Ara di panti asuhan," jelas anak itu. Wajah Erica menunjukkan sedi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 342. S2. Arabelle dan Segala Masalah Hidupnya

    Di tempat lain, seorang gadis cantik dengan balutan seragam menengah pertama yang dibalut jaket tebal, tengah duduk di bangku sekolahnya. Saat di jam istirahat, Arabelle tidak pernah menjajakan uangnya untuk makan siang. Ia benar-benar berhemat.Arabelle, gadis itu melipat kedua tangannya di atas meja dan diam menatap ke arah jendela kelasnya di mana daun-daun berwarna kuning, cokelat, merah, mulai berguguran saat dihembus oleh angin. "Arabelle, kau tidak istirahat dan membeli makanan siang? Nanti perutmu sakit lagi," ujar Vivian, teman sebangkunya. Arabelle menggelengkan kepalanya. "Tidak, Vian. Aku tidak lapar." "Jangan bohong. Kemarin perutmu sampai sakit kan, kau tidak makan siang, lalu pulang sekolah kau masih mencari pekerjaan." Vivian menumpuk bukunya di atas meja dan menatap wajah Arabelle dalam-dalam. "Arabelle, Ayahmu 'kan kaya raya, bekerja di keluarga kaya, kenapa kau masih bingung mencari pekerjaan? Hidupmu bukannya sudah enak, ya?" Mendengar apa yang sahabatnya kata

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 341. S2. Para Remaja dan Segala Onarnya

    Setelah mengantarkan Leo ke sekolahnya, Theo pun bergegas melajukan motornya untuk ke sekolah Arabelle. Ia sudah membuat janji dengan Arabelle sejak pagi tadi di depan gerbang sekolah menengah pertama tempat Arabelle menuntut ilmu. Motor sport berwarna hitam itu berhenti di depan gerbang sekolah Arabelle. Theo membuka helm yang ia pakai dan melihat Arabelle berlari kecil ke arahnya. "Theo, kenapa sampai jam segini?" tanya Arabelle mendekati Theo. "Heem. Aku baru saja mengantarkan Leo ke sekolahnya. Papa akan ke rumah sakit pagi ini, jadi Leo berangkat denganku," jawab Theo menjelaskan, sembari mengusap wajahnya. Arabelle, gadis cantik berambut panjang sepunggung itu menatap sendu pada Theo. "Adik Lea sakit lagi, ya?" tanyanya dengan nada sedih. Theo tersenyum, ia mengulurkan tangannya mengusap pipi Arabelle dan menggelengkan kepalanya. "Tidak. Tapi ... aku sedih kalau melihat Lea terus menangis. Belum lagi Leo sangat nakal, dan ... huh! Aku pusing menjelaskannya!" seru Theo men

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 340. Anak-anakku yang Sudah Tumbuh Besar

    Beberapa Tahun Kemudian..."Leo, kembalikan ponsel Kakak! Kembalikan atau adukan ke Mama!" Suara teriakan keras menggema di dalam kediaman Asher pagi ini. Hal-hal seperti ini sudah terjadi setiap selama bertahun-tahun lamanya. Seorang pemuda tampan berambut cokelat tua, berkulit putih bersih tampak rapi dengan almamater jas sekolah menengah atas berwarna merah marun, menggendong punggung tas hitamnya dan berdiri berkacak pinggang di antara sofa di ruang tamu menatap salah satu adik kembarnya yang membawa ponselnya. "Kembalikan, tidak?!" seru Theo, menyahut sofa dan siam melemparkan ke arah adiknya. Leo cemberut menatap sang Kakak. "Leo kan sudah bilang kalau Leo mau pinjam, Kakak!" pekik anak itu. "Halah, tidak ada ceritanya pinjam sampai batre habis nol persen!" pekik Theo menyahut ponselnya di tangan sang adik. "Kau ini masih bocah! Jangan asik game saja! Lama-lama kau nakal-nakal Kakak akan minta pada Papa untuk potong yang sakumu!" Theo dengan gemas memukulkan tepian ponselny

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 339. Bersama Sampai Dewasa Nanti

    Theo berlari meninggalkan rumah. Kesempatan baginya melihat gerbang dibuka, hingga anak laki-laki dengan kemarahan di hatinya itu pun kabur dari rumah. Sedangkan sang Papa, Asher mencari-cari di sekitar rumah sari taman belakang tempat Theo biasanya bermain hingga ke paviliun-paviliun. "Ke mana Theo?" gerutu Asher bingung, ia menoleh ke kanan dan ke kiri di depan teras rumahnya. "Tuan Asher!" pekik seorang wanita di depan gerbang rumah Asher. Asher pun menoleh, wanita setengah baya itu tetangga sebelah. Segera Asher melangkah ke depan. "Nyonya Whitney, ada apa?" tanya Asher dengan ekspresi cemas. "Saya melihat Theodore berlari ke arah jalan besar sambil menangis. Saya bujuk ajak pulang tapi dia tidak mau, katanya mau ke rumah Kakek, saya sudah bujuk berkali-kali tapi tidak mau. Makanya saya buru-buru ke sini." Asher yang mendengar itu pun langsung terkejut bukan main. "Ya ampun, Theo..." Asher menyugar rambut hitamnya seketika. Ia kembali menatap wanita di depannya. "Terima

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 338. Papa dan Anak Memang Sama Saja!

    Musim dingin menandakan hari libur panjang telah tiba. Pagi ini Theo terlihat sedih saat Jordan membawa Arabelle pulang bersamanya ke rumah kedua orang tuanya. Theo tidak memiliki teman lagi, mereka akan bertemu di sekolah dan mungkin saat Jordan membawa Arabelle kemari. "Kenapa diam saja, Sayang?" tanya Aleena pada sang putra. Anak itu mengangkat wajahnya dan menatap sang Mama."Huhh ... Theo galau, Mama," jawabnya dengan enteng. Aleena mengerutkan keningnya. "Galau?" cicitnya sambil terkekeh. "Wahh ... kira-kira siapa yang membuat anak Mama menjadi galau seperti ini, hm?" Alih-alih menjawab, anak itu justru menyangga dagu dan diam mengerjapkan matanya. Aleena diam mengusap-usap pucuk kepala Theo. Kalau sudah galau seperti ini, pasti akan sulit bagi Aleena membujuk apapun yang Theo mau. "Sayang, Mama boleh minta tolong?" ujar Alrena. Ekor mata Theo meliriknya. "Minta tolong apa, Ma?" Barulah Aleena tersenyum. "Tolong jaga adik kembar, ya, Mama akan ke belakang membuat susu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 337. Dua Anak Kecil yang Terlihat Lucu

    Hari sudah berubah gelap, Aleena mencari Theo di dalam rumah, namun ia tidak menemukan putranya tersebut. Setelah beberapa hari ia pulang dari rumah sakit, Aleena jarang sekali melihat Theo ada di rumah. "Ke mana Theo? Ini sudah jam sembilan malam, apa dia masih di paviliun?" gumam Aleena membuka gorden rumahnya di ruang tamu. Dari arah ruang kerja, Asher keluar dan laki-laki itu melihat istrinya yang tengah berdiri di depan gorden dan menatap ke arah luar dengan pandangan mencari-cari. "Sayang, sedang apa?" tanya Asher mendekatinya. "Mencari Theo. Apa dia ikut dengan Jordan?" tanya Aleena. Asher mengangguk. "Dia ada di paviliun dengan Jordan dan Arabelle. Mereka sedang belajar bersama, aku tadi dari sana," jawab Asher. "Oh, syukurlah kalau begitu. Aku pikir dia ada di mana," ujar Aleena berjalan ke arah sofa. Wanita itu menoleh pada Asher yang kini duduk di sampingnya dan mereka menatap ke arah kamar si kembar di lantai satu yang terbuka. "Leo dan Lea sudah tidur, Sayang?" t

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 336. Bersama Sampai Mereka Besar Nanti

    Keesokan harinya, Aleena sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, juga anak kembarnya. Kepulangan Aleena disambut dengan sangat baik oleh Theo, Jordan, dan seorang anak perempuan yang bersama Theo. Tampak Aleena dan Asher sedikit terkejut melihat anak perempuan mungil berwajah cantik dan lucu berada di sana dengan pakaian yang rapi dan bagus. "Mama, Theo kangen," seru Theo mendekati Aleena dan memeluk sang Mama yang kini berdiri di samping Asher. Sedangkan bayi kembarnya sudah dibawa masuk oleh seorang pengasuh yang disewa oleh Asher dan Aleena, yaitu pengasuh Theo saat kecil dulu. Aleena tersenyum hangat melihat putranya yang begitu antusias. "Mama juga kangen sekali dengan Theo," ujar Aleena tersenyum manis mengelus pucuk kepala Theo. "Hmmm ... nanti malam bobo sama Mama dan adik, ya, Sayang..." "Iya, Mama. Siap!" Theo terlihat sangat berseri-seri bahagia. Asher yang bersama mereka, ia pun ikut tersenyum sambil merangkul pundak istrinya. "Theo tidak boleh nakal, ya, Sayang.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status