Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 48. Kau Menghangatkan Hatiku, Aleena

Share

Bab 48. Kau Menghangatkan Hatiku, Aleena

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-02 19:23:16

Keesokan paginya, Aleena kembali sendirian di rumah sakit setelah subuh tadi Jordan berpamitan pulang.

Gadis cantik dengan balutan baju rumah sakit itu baru saja keluar dari ruangan dokter. Karena tidak ada keluarga yang datang untuk mengambil surat pemeriksaannya, maka Aleena pergi mengambil sendiri dan meninggalkan kamar rawat inapnya.

Aleena tersenyum lega membaca surat pemeriksaannya. "Syukurlah, tidak terjadi apa-apa. Aku sempat khawatir kalau aku kenapa-kenapa," katanya.

Aleena kembali melangkah melewati lorong rumah sakit, sampai akhirnya perhatiannya tersita pada sebuah ruangan berdinding kaca yang amat terang, di mana di dalamnya ada banyak bayi yang baru lahir ditidurkan di atas ranjang kecil di dalam ruangan itu.

Perlahan Aleena berjalan mendekat dan berdiri di depan dinding kaca, tersenyum menatap bayi-bayi mungil menggemaskan di dalam sana.

"Lucunya mereka," ucap Aleena tersenyum manis dan bahagia. “Ya Tuhan, manis sekali bayi-bayi itu.”

Berdesir hangat hati Aleena,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
ORTYA POI
Semoga harapannya bisa terkabulkan
goodnovel comment avatar
puji amriani
biar ada pawangnya wkwkwk
goodnovel comment avatar
puji amriani
semoga ibu Asher cepet tau dah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 49. Asher Benedict, Laki-laki Paling Posesif!

    Aleena tidak tahu sampai kapan Asher akan menemaninya di rumah sakit. Setelah datang pagi tadi, hingga siang hari laki-laki itu tidak kunjung pergi. Meskipun tak banyak percakapan di antara mereka, tetapi tetap saja Aleena merasa sangat canggung.Aleena memperhatikan laki-laki tampan berbalut tuxedo hitam yang tengah duduk di sofa sambil memangku laptopnya dengan pandangan yang fokus ke layar benda tersebut. "Tuan Asher," panggil Aleena pelan. "Hm?" Asher menjawab dengan gumaman, sebelum sorot matanya tertuju padanya. Aleena gugup saat manik mata hitam itu menangkapnya dari pandangan. "Ee ... apa Tuan tidak ke kantor hari ini?" tanya Aleena, suaranya pun terdengar pelan. "Kau mengusirku?" Asher justru balik bertanya, laki-laki itu menatapnya lekat dari arah sofa. "Atau kau tidak senang suamimu menemanimu?" Wajah Aleena mendadak tegang mendengar apa yang Asher tanyakan. Suami, katanya?"Ti-tidak, Tuan, bukan seperti itu. Saya hanya bertanya saja," lirih Aleena sambil menggeleng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 50. Marsha Merampasnya dari Aleena

    Siang ini, Marsha datang ke kantor perusahaan milik Asher. Ada hal penting yang ingin ia bicarakan dengan suaminya itu. Wanita cantik berpenampilan berkelas itu berjalan masuk ke dalam kantor, ia disambut penuh hormat oleh salah satu asisten pribadi Asher. "Selamat siang, Nyonya Marsha," sapa seorang wanita berambut pendek itu sedikit membungkukkan badannya. "Siang, Rose. Apa suamiku masih meeting sekarang? Aku menghubunginya beberapa kali tidak dijawab," ujar Marsha bertanya. "Tidak, Nyonya, Tuan Asher sejak pagi belum datang ke kantor," kata Rose. "Tuan Asher juga meminta pada saya dan Jordan untuk mengubah jadwal meeting setelah jam makan siang." Kedua alis Marsha berkerut mendengar apa yang dikatakan oleh asisten suaminya tersebut. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut. Pasalnya, Asher sudah berangkat sejak pagi tadi. "Jadi, dia sama sekali belum ke kantor?" tanya Marsha lagi. "Belum, Nyonya." Decakan sebal terdengar dari bibir Marsha. Wanita itu membalikkan badannya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 51. Aleena, Kau Membuatku Gila!

    Jam menunjukkan pukul tujuh malam saat Asher tiba di kediamannya. Berbeda dengan hari-hari kemarin, kepulangannya hari ini disambut oleh Marsha yang tampak sangat antusias. Wanita itu tersenyum manis dan langsung memeluknya saat Asher masuk ke dalam rumah. "Aku pikir kau benar-benar pergi," ujar Asher melirik wanita yang kini masih memeluknya. "Tidak, Sayang, kau kan tidak mengizinkan aku pergi," jawabnya. Asher menghela napasnya panjang, ia berdiri di dekat sofa dan melepaskan tuxedo hitamnya. Sedangkan Marsha sudah lebih dulu berjalan ke belakang. Wanita itu berdiri di ruang makan memanggil para pelayannya di dapur, sebelum kembali ke ruang keluarga. "Sayang, ayo makan malam bersama. Aku sudah menunggumu sejak tadi," katanya. "Menu malam ini adalah makanan kesukaanmu," ujar Marsha tersenyum berseri-seri. Asher segera beranjak dari duduknya dan berjalan bersama Marsha ke ruang makan. Di sana, Asher melihat banyak menu makan malam mewah yang telah disiapkan. Tetapi, Asher mer

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 52. Mama dan Papa Segera Memiliki Cucu

    Dua hari kemudian. Pagi ini kediaman Asher tampak sedikit ramai dengan suara canda tawa dan perbincangan dari arah teras samping. Aleena yang tengah mengikuti Bibi Julien memetik bunga mawar taman, melihat kedua orang tua Asher yang tengah datang berkunjung hari ini. Dari jauh Aleena hanya bisa memperhatikan kehangatan keluarga itu, membuat Aleena tersenyum samar dan tidak mau menatapnya lagi. "Nona Aleena, mari kita bawa bunga-bunganya ke kediaman utama," ujar Bibi Julien. “Kalau bunga-bunga di kediaman utama tidak segera diganti, nanti Nyonya bisa marah.” Aleena mengangguk patuh. "Iya, Bi.” Mereka berdua membawa banyak bunga yang baru saja dipetik untuk mengganti bunga-bunga di dalam vas yang sudah hampir layu. Saat Aleena melewati taman menuju kediaman utama, Camelia yang tengah duduk di sofa teras samping itu pun melihatnya dengan wajah terheran-heran. Wanita itu memperhatikan Aleena yang kini berjalan terpincang-pincang, serta sebuah perban di keningnya. "Aleena!" pekik

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 53. Menginginkanmu Lebih dari Sekali

    Setelah dirasa kondisinya berangsur membaik, Aleena memutuskan untuk kembali bekerja hari ini. Ia tidak mau libur terlalu lama hanya karena dirinya sakit. Saat jam makan siang tiba, Aleena membuat janji dengan Samuel untuk makan bersama di luar. Tepatnya di sebuah restoran yang berada tak jauh dari sekolah tempat mereka mengajar. Kini, Aleena dan Samuel duduk bersama menunggu makanan pesanan mereka datang. "Al, saat kau libur, apa kau benar-benar sakit?" tanya Samuel menatapnya dalam-dalam. "Ya. Aku kecelakaan, aku dirawat di rumah sakit beberapa hari kemarin," jawab Aleena. "Maaf ya, aku tidak sempat menjawab panggilan darimu." Samuel tersenyum tipis, Aleena mengatakan tidak sempat menjawab panggilannya, lalu siapa laki-laki yang waktu itu mengancam Samuel? "Apa kau kembali berhubungan lagi dengan Carl?" tanya Samuel tiba-tiba. Aleena tertegun mendengar pertanyaan Samuel, lantas ia terkekeh dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, Samuel. Jangan membicarakan dia lagi. Aku berhara

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 54. Aleena, Kau Milikku Malam ini

    "Asher—ahh—"Untuk kali pertama dalam keadaan sadar, Aleena menyebut nama laki-laki itu. Aleena merasa melayang saat tubuhnya dan Asher menyatu. Bahkan tanpa ia sadari, tangannya yang lolos pun memeluk punggung Asher dengan erat, membuat tubuh mereka semakin melekat. Deru napas hangat yang saling beradu, serta gerakan seirama yang memabukkan itu membuat dunia seakan hanya milik mereka berdua. Aleena mengeratkan dekapannya pada punggung laki-laki yang kini menundukkan kepala di keningnya. "Malam ini, kau adalah milikku," bisik Asher dengan lembut. Kemarahannya seolah sirna, berganti dengan kelembutan yang posesif.Aleena memejamkan kedua matanya dan mengangguk kecil. Tubuhnya merespon setiap sentuhan yang diberikan oleh pria di atasnya itu. "Ya, la-lakukanlah…," lirihnya. Entah bagaimana, suara rintihan lembutnya terdengar begitu menggoda di telinga Asher. Ia tersenyum simpul, tak ada jawaban yang ia berikan selain sentuhan-sentuhan sensual serta gerakannya yang semakin menggebu.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 55. Tak Rela Bila Harus Melepaskanmu

    Setelah kembali tertidur bersama, Asher dan Aleena terbangun saat hari sudah siang. Bahkan Asher sampai melupakan pekerjaannya di kantor. Untuk pertama kali ia tidak berangkat ke kantor hanya karena seorang wanita, tetapi wanita itu bukanlah Marsha, melainkan Aleena. Kini Asher duduk di sofa kamar Aleena, memperhatikan gadis yang baru saja membersihkan tubuhnya dan kini sudah tampak segar kembali dengan balutan dress sederhana yang selalu pas di tubuhnya. "Tuan tidak ke kantor hari ini?" tanya Aleena ragu-ragu, ia berdiri di depan meja rias sambil menatap Asher. "Sudah terlambat," jawabnya dingin seperti biasa, sebelum iris hitamnya tertuju padanya. "Kau yang membuatku hari ini tidak berangkat bekerja!" Kedua mata Aleena melebar seketika mendengar ucapan Asher. Apa katanya? Apakah itu tidak terbalik? Justru Aleena yang tidak bisa berangkat bekerja karena badannya sangat lelah!Asher menutup buku yang sejak tadi ia baca, lalu kembali menatapnya dengan lekat. "Hari ini, layani a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 56. Rasa yang Tak Pernah Asher Rasakan

    Keesokan harinya, Asher merasa sudah tidak tahan dengan kelakuan Marsha. Bahkan dua hari istrinya tidak pulang, entah pergi ke mana Asher juga tidak tahu. Tetapi kali ini ia merasa Marsha sudah sangat keterlaluan. Bahkan pesan dan panggilan Asher semalam juga tidak dijawab olehnya. Pagi ini Asher kembali menghubungi istrinya tersebut, dan Marsha akhirnya menjawab panggilan itu. "Kau di mana, Marsha? Kenapa kau pergi tanpa berpamitan denganku?!" amuk Asher pada panggilan itu. "Sa-sayang, aku minta maaf. Aku sekarang ada urusan pekerjaan di luar kota. Aku sudah kirim pesan padamu, kan?" jawab Marsha. "Lagipula aku sudah pamit, tidak usah berlebihan sampai marah-marah seperti ini. Aku melakukan ini demi pekerjaan!" Asher berdecak kesal, ia meremas kuat ponsel di tangannya. Napasnya naik turun seketika, bahkan tidak ada rasa bersalah sedikitpun yang Marsha tunjukkan. "Ya, demi pekerjaanmu! Pikirkan saja pekerjaanmu! Tidak usah kau memikirkan suami dan rumah tanggamu!" sinis Asher de

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 344. S2. Sikap Theo yang Posesif

    Tepat pukul setengah sepuluh, cafe pun tutup. Arabelle merasa lebih tenang setelah Theo dan teman-temannya pulang. Semua cemilan dan minuman di cafe pun habis malam ini, hal ini membuat Arabelle dan Erica sangat bersyukur. "Arabelle..." Erica memanggil Arabelle yang tengah menutup tirai cafe. "Iya, Kak?" "Kemarilah," panggil Erica melambaikan tangannya. Arabelle mendekati bosnya tersebut. Erica mengulurkan tangannya dan memberikan beberapa lembar uang pada Arabelle. Menatap lembaran uang itu, Arabelle menatap bosnya dengan tatakan gugup. "Kak Erica..." "Ambil, ini upah untukmu. Kakak membayarmu harian, ya," ujarnya. Arabelle menerima uang itu. "Iya, Kak. Terima kasih banyak," ucap Arabelle dengan wajah senang. "Sama-sama. Besok pulang sekolah ke sini lagi, tapi jangan lupa terus belajar ya. Jaga kesehatanmu juga, Arabelle. Sampai di rumah, kau harus cepat berisitirahat, oke?!" Erica mengusap pucuk kepala Arabelle. "Iya, Kak Erica." Gadis cantik itu memeluk uang yang Erica b

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 343. S2. Pekerjaan Baru Arabelle dan Kejahilan Theo

    Arabelle mendapatkan pekerjaan di sebuah cafe kecil yang berada di dekat taman kota, tak jauh dari sungai besar di kota Murniche. Di cafe itu sedang mencari karyawan, dan yang paling Arabelle sukai ia tidak harus bekerja dengan banyak orang. Melainkan hanya dengan pemiliknya saja. Dengan begini, Arabelle bisa menabung uangnya sendiri untuk sekolah menengah atas besok. "Arabelle, tolong ini beberapa bunga hiasnya ditata di depan, ya," ujar Erica—pemilik cafe itu. Ia yang kini menyerahkan beberapa pot bunga hias pada Arabelle. "Iya, Kak," jawab Arabelle. "Hmm ... ngomong-ngomong, kalau kau bekerja, apa Mama dan Papamu tidak mencarimu?" tanya Erica memperhatikan Arabelle yang tengah menata beberapa bunga di depan pintu kaca. Arabelle tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Ara hanya punya Ayah saja, Kak," jawabnya. "Lalu, Mamamu?" "Ara tidak punya Mama. Dulu waktu Ara berusia empat setengah tahun, Ayah mengadopsi Ara di panti asuhan," jelas anak itu. Wajah Erica menunjukkan sedi

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 342. S2. Arabelle dan Segala Masalah Hidupnya

    Di tempat lain, seorang gadis cantik dengan balutan seragam menengah pertama yang dibalut jaket tebal, tengah duduk di bangku sekolahnya. Saat di jam istirahat, Arabelle tidak pernah menjajakan uangnya untuk makan siang. Ia benar-benar berhemat.Arabelle, gadis itu melipat kedua tangannya di atas meja dan diam menatap ke arah jendela kelasnya di mana daun-daun berwarna kuning, cokelat, merah, mulai berguguran saat dihembus oleh angin. "Arabelle, kau tidak istirahat dan membeli makanan siang? Nanti perutmu sakit lagi," ujar Vivian, teman sebangkunya. Arabelle menggelengkan kepalanya. "Tidak, Vian. Aku tidak lapar." "Jangan bohong. Kemarin perutmu sampai sakit kan, kau tidak makan siang, lalu pulang sekolah kau masih mencari pekerjaan." Vivian menumpuk bukunya di atas meja dan menatap wajah Arabelle dalam-dalam. "Arabelle, Ayahmu 'kan kaya raya, bekerja di keluarga kaya, kenapa kau masih bingung mencari pekerjaan? Hidupmu bukannya sudah enak, ya?" Mendengar apa yang sahabatnya kata

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 341. S2. Para Remaja dan Segala Onarnya

    Setelah mengantarkan Leo ke sekolahnya, Theo pun bergegas melajukan motornya untuk ke sekolah Arabelle. Ia sudah membuat janji dengan Arabelle sejak pagi tadi di depan gerbang sekolah menengah pertama tempat Arabelle menuntut ilmu. Motor sport berwarna hitam itu berhenti di depan gerbang sekolah Arabelle. Theo membuka helm yang ia pakai dan melihat Arabelle berlari kecil ke arahnya. "Theo, kenapa sampai jam segini?" tanya Arabelle mendekati Theo. "Heem. Aku baru saja mengantarkan Leo ke sekolahnya. Papa akan ke rumah sakit pagi ini, jadi Leo berangkat denganku," jawab Theo menjelaskan, sembari mengusap wajahnya. Arabelle, gadis cantik berambut panjang sepunggung itu menatap sendu pada Theo. "Adik Lea sakit lagi, ya?" tanyanya dengan nada sedih. Theo tersenyum, ia mengulurkan tangannya mengusap pipi Arabelle dan menggelengkan kepalanya. "Tidak. Tapi ... aku sedih kalau melihat Lea terus menangis. Belum lagi Leo sangat nakal, dan ... huh! Aku pusing menjelaskannya!" seru Theo men

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 340. Anak-anakku yang Sudah Tumbuh Besar

    Beberapa Tahun Kemudian..."Leo, kembalikan ponsel Kakak! Kembalikan atau adukan ke Mama!" Suara teriakan keras menggema di dalam kediaman Asher pagi ini. Hal-hal seperti ini sudah terjadi setiap selama bertahun-tahun lamanya. Seorang pemuda tampan berambut cokelat tua, berkulit putih bersih tampak rapi dengan almamater jas sekolah menengah atas berwarna merah marun, menggendong punggung tas hitamnya dan berdiri berkacak pinggang di antara sofa di ruang tamu menatap salah satu adik kembarnya yang membawa ponselnya. "Kembalikan, tidak?!" seru Theo, menyahut sofa dan siam melemparkan ke arah adiknya. Leo cemberut menatap sang Kakak. "Leo kan sudah bilang kalau Leo mau pinjam, Kakak!" pekik anak itu. "Halah, tidak ada ceritanya pinjam sampai batre habis nol persen!" pekik Theo menyahut ponselnya di tangan sang adik. "Kau ini masih bocah! Jangan asik game saja! Lama-lama kau nakal-nakal Kakak akan minta pada Papa untuk potong yang sakumu!" Theo dengan gemas memukulkan tepian ponselny

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 339. Bersama Sampai Dewasa Nanti

    Theo berlari meninggalkan rumah. Kesempatan baginya melihat gerbang dibuka, hingga anak laki-laki dengan kemarahan di hatinya itu pun kabur dari rumah. Sedangkan sang Papa, Asher mencari-cari di sekitar rumah sari taman belakang tempat Theo biasanya bermain hingga ke paviliun-paviliun. "Ke mana Theo?" gerutu Asher bingung, ia menoleh ke kanan dan ke kiri di depan teras rumahnya. "Tuan Asher!" pekik seorang wanita di depan gerbang rumah Asher. Asher pun menoleh, wanita setengah baya itu tetangga sebelah. Segera Asher melangkah ke depan. "Nyonya Whitney, ada apa?" tanya Asher dengan ekspresi cemas. "Saya melihat Theodore berlari ke arah jalan besar sambil menangis. Saya bujuk ajak pulang tapi dia tidak mau, katanya mau ke rumah Kakek, saya sudah bujuk berkali-kali tapi tidak mau. Makanya saya buru-buru ke sini." Asher yang mendengar itu pun langsung terkejut bukan main. "Ya ampun, Theo..." Asher menyugar rambut hitamnya seketika. Ia kembali menatap wanita di depannya. "Terima

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 338. Papa dan Anak Memang Sama Saja!

    Musim dingin menandakan hari libur panjang telah tiba. Pagi ini Theo terlihat sedih saat Jordan membawa Arabelle pulang bersamanya ke rumah kedua orang tuanya. Theo tidak memiliki teman lagi, mereka akan bertemu di sekolah dan mungkin saat Jordan membawa Arabelle kemari. "Kenapa diam saja, Sayang?" tanya Aleena pada sang putra. Anak itu mengangkat wajahnya dan menatap sang Mama."Huhh ... Theo galau, Mama," jawabnya dengan enteng. Aleena mengerutkan keningnya. "Galau?" cicitnya sambil terkekeh. "Wahh ... kira-kira siapa yang membuat anak Mama menjadi galau seperti ini, hm?" Alih-alih menjawab, anak itu justru menyangga dagu dan diam mengerjapkan matanya. Aleena diam mengusap-usap pucuk kepala Theo. Kalau sudah galau seperti ini, pasti akan sulit bagi Aleena membujuk apapun yang Theo mau. "Sayang, Mama boleh minta tolong?" ujar Alrena. Ekor mata Theo meliriknya. "Minta tolong apa, Ma?" Barulah Aleena tersenyum. "Tolong jaga adik kembar, ya, Mama akan ke belakang membuat susu

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 337. Dua Anak Kecil yang Terlihat Lucu

    Hari sudah berubah gelap, Aleena mencari Theo di dalam rumah, namun ia tidak menemukan putranya tersebut. Setelah beberapa hari ia pulang dari rumah sakit, Aleena jarang sekali melihat Theo ada di rumah. "Ke mana Theo? Ini sudah jam sembilan malam, apa dia masih di paviliun?" gumam Aleena membuka gorden rumahnya di ruang tamu. Dari arah ruang kerja, Asher keluar dan laki-laki itu melihat istrinya yang tengah berdiri di depan gorden dan menatap ke arah luar dengan pandangan mencari-cari. "Sayang, sedang apa?" tanya Asher mendekatinya. "Mencari Theo. Apa dia ikut dengan Jordan?" tanya Aleena. Asher mengangguk. "Dia ada di paviliun dengan Jordan dan Arabelle. Mereka sedang belajar bersama, aku tadi dari sana," jawab Asher. "Oh, syukurlah kalau begitu. Aku pikir dia ada di mana," ujar Aleena berjalan ke arah sofa. Wanita itu menoleh pada Asher yang kini duduk di sampingnya dan mereka menatap ke arah kamar si kembar di lantai satu yang terbuka. "Leo dan Lea sudah tidur, Sayang?" t

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 336. Bersama Sampai Mereka Besar Nanti

    Keesokan harinya, Aleena sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, juga anak kembarnya. Kepulangan Aleena disambut dengan sangat baik oleh Theo, Jordan, dan seorang anak perempuan yang bersama Theo. Tampak Aleena dan Asher sedikit terkejut melihat anak perempuan mungil berwajah cantik dan lucu berada di sana dengan pakaian yang rapi dan bagus. "Mama, Theo kangen," seru Theo mendekati Aleena dan memeluk sang Mama yang kini berdiri di samping Asher. Sedangkan bayi kembarnya sudah dibawa masuk oleh seorang pengasuh yang disewa oleh Asher dan Aleena, yaitu pengasuh Theo saat kecil dulu. Aleena tersenyum hangat melihat putranya yang begitu antusias. "Mama juga kangen sekali dengan Theo," ujar Aleena tersenyum manis mengelus pucuk kepala Theo. "Hmmm ... nanti malam bobo sama Mama dan adik, ya, Sayang..." "Iya, Mama. Siap!" Theo terlihat sangat berseri-seri bahagia. Asher yang bersama mereka, ia pun ikut tersenyum sambil merangkul pundak istrinya. "Theo tidak boleh nakal, ya, Sayang.

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status