Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 50. Marsha Merampasnya dari Aleena

Share

Bab 50. Marsha Merampasnya dari Aleena

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-01-04 09:12:33

Siang ini, Marsha datang ke kantor perusahaan milik Asher. Ada hal penting yang ingin ia bicarakan dengan suaminya itu.

Wanita cantik berpenampilan berkelas itu berjalan masuk ke dalam kantor, ia disambut penuh hormat oleh salah satu asisten pribadi Asher.

"Selamat siang, Nyonya Marsha," sapa seorang wanita berambut pendek itu sedikit membungkukkan badannya.

"Siang, Rose. Apa suamiku masih meeting sekarang? Aku menghubunginya beberapa kali tidak dijawab," ujar Marsha bertanya.

"Tidak, Nyonya, Tuan Asher sejak pagi belum datang ke kantor," kata Rose. "Tuan Asher juga meminta pada saya dan Jordan untuk mengubah jadwal meeting setelah jam makan siang."

Kedua alis Marsha berkerut mendengar apa yang dikatakan oleh asisten suaminya tersebut. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut. Pasalnya, Asher sudah berangkat sejak pagi tadi.

"Jadi, dia sama sekali belum ke kantor?" tanya Marsha lagi.

"Belum, Nyonya."

Decakan sebal terdengar dari bibir Marsha. Wanita itu membalikkan badannya
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
heni juita
ambil aja marsha, allena juga ga mau, orang laki lu yg mau beliin
goodnovel comment avatar
ORTYA POI
Marsha sampai kapan benci ada dalam hati
goodnovel comment avatar
Aishwa Maira
kapan to marsha gak egois aleena juga nlempem g pernah berani
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 51. Aleena, Kau Membuatku Gila!

    Jam menunjukkan pukul tujuh malam saat Asher tiba di kediamannya. Berbeda dengan hari-hari kemarin, kepulangannya hari ini disambut oleh Marsha yang tampak sangat antusias. Wanita itu tersenyum manis dan langsung memeluknya saat Asher masuk ke dalam rumah. "Aku pikir kau benar-benar pergi," ujar Asher melirik wanita yang kini masih memeluknya. "Tidak, Sayang, kau kan tidak mengizinkan aku pergi," jawabnya. Asher menghela napasnya panjang, ia berdiri di dekat sofa dan melepaskan tuxedo hitamnya. Sedangkan Marsha sudah lebih dulu berjalan ke belakang. Wanita itu berdiri di ruang makan memanggil para pelayannya di dapur, sebelum kembali ke ruang keluarga. "Sayang, ayo makan malam bersama. Aku sudah menunggumu sejak tadi," katanya. "Menu malam ini adalah makanan kesukaanmu," ujar Marsha tersenyum berseri-seri. Asher segera beranjak dari duduknya dan berjalan bersama Marsha ke ruang makan. Di sana, Asher melihat banyak menu makan malam mewah yang telah disiapkan. Tetapi, Asher mer

    Last Updated : 2025-01-04
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 52. Mama dan Papa Segera Memiliki Cucu

    Dua hari kemudian. Pagi ini kediaman Asher tampak sedikit ramai dengan suara canda tawa dan perbincangan dari arah teras samping. Aleena yang tengah mengikuti Bibi Julien memetik bunga mawar taman, melihat kedua orang tua Asher yang tengah datang berkunjung hari ini. Dari jauh Aleena hanya bisa memperhatikan kehangatan keluarga itu, membuat Aleena tersenyum samar dan tidak mau menatapnya lagi. "Nona Aleena, mari kita bawa bunga-bunganya ke kediaman utama," ujar Bibi Julien. “Kalau bunga-bunga di kediaman utama tidak segera diganti, nanti Nyonya bisa marah.” Aleena mengangguk patuh. "Iya, Bi.” Mereka berdua membawa banyak bunga yang baru saja dipetik untuk mengganti bunga-bunga di dalam vas yang sudah hampir layu. Saat Aleena melewati taman menuju kediaman utama, Camelia yang tengah duduk di sofa teras samping itu pun melihatnya dengan wajah terheran-heran. Wanita itu memperhatikan Aleena yang kini berjalan terpincang-pincang, serta sebuah perban di keningnya. "Aleena!" pekik

    Last Updated : 2025-01-05
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 53. Menginginkanmu Lebih dari Sekali

    Setelah dirasa kondisinya berangsur membaik, Aleena memutuskan untuk kembali bekerja hari ini. Ia tidak mau libur terlalu lama hanya karena dirinya sakit. Saat jam makan siang tiba, Aleena membuat janji dengan Samuel untuk makan bersama di luar. Tepatnya di sebuah restoran yang berada tak jauh dari sekolah tempat mereka mengajar. Kini, Aleena dan Samuel duduk bersama menunggu makanan pesanan mereka datang. "Al, saat kau libur, apa kau benar-benar sakit?" tanya Samuel menatapnya dalam-dalam. "Ya. Aku kecelakaan, aku dirawat di rumah sakit beberapa hari kemarin," jawab Aleena. "Maaf ya, aku tidak sempat menjawab panggilan darimu." Samuel tersenyum tipis, Aleena mengatakan tidak sempat menjawab panggilannya, lalu siapa laki-laki yang waktu itu mengancam Samuel? "Apa kau kembali berhubungan lagi dengan Carl?" tanya Samuel tiba-tiba. Aleena tertegun mendengar pertanyaan Samuel, lantas ia terkekeh dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, Samuel. Jangan membicarakan dia lagi. Aku berhara

    Last Updated : 2025-01-06
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 54. Aleena, Kau Milikku Malam ini

    "Asher—ahh—"Untuk kali pertama dalam keadaan sadar, Aleena menyebut nama laki-laki itu. Aleena merasa melayang saat tubuhnya dan Asher menyatu. Bahkan tanpa ia sadari, tangannya yang lolos pun memeluk punggung Asher dengan erat, membuat tubuh mereka semakin melekat. Deru napas hangat yang saling beradu, serta gerakan seirama yang memabukkan itu membuat dunia seakan hanya milik mereka berdua. Aleena mengeratkan dekapannya pada punggung laki-laki yang kini menundukkan kepala di keningnya. "Malam ini, kau adalah milikku," bisik Asher dengan lembut. Kemarahannya seolah sirna, berganti dengan kelembutan yang posesif.Aleena memejamkan kedua matanya dan mengangguk kecil. Tubuhnya merespon setiap sentuhan yang diberikan oleh pria di atasnya itu. "Ya, la-lakukanlah…," lirihnya. Entah bagaimana, suara rintihan lembutnya terdengar begitu menggoda di telinga Asher. Ia tersenyum simpul, tak ada jawaban yang ia berikan selain sentuhan-sentuhan sensual serta gerakannya yang semakin menggebu.

    Last Updated : 2025-01-06
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 55. Tak Rela Bila Harus Melepaskanmu

    Setelah kembali tertidur bersama, Asher dan Aleena terbangun saat hari sudah siang. Bahkan Asher sampai melupakan pekerjaannya di kantor. Untuk pertama kali ia tidak berangkat ke kantor hanya karena seorang wanita, tetapi wanita itu bukanlah Marsha, melainkan Aleena. Kini Asher duduk di sofa kamar Aleena, memperhatikan gadis yang baru saja membersihkan tubuhnya dan kini sudah tampak segar kembali dengan balutan dress sederhana yang selalu pas di tubuhnya. "Tuan tidak ke kantor hari ini?" tanya Aleena ragu-ragu, ia berdiri di depan meja rias sambil menatap Asher. "Sudah terlambat," jawabnya dingin seperti biasa, sebelum iris hitamnya tertuju padanya. "Kau yang membuatku hari ini tidak berangkat bekerja!" Kedua mata Aleena melebar seketika mendengar ucapan Asher. Apa katanya? Apakah itu tidak terbalik? Justru Aleena yang tidak bisa berangkat bekerja karena badannya sangat lelah!Asher menutup buku yang sejak tadi ia baca, lalu kembali menatapnya dengan lekat. "Hari ini, layani a

    Last Updated : 2025-01-07
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 56. Rasa yang Tak Pernah Asher Rasakan

    Keesokan harinya, Asher merasa sudah tidak tahan dengan kelakuan Marsha. Bahkan dua hari istrinya tidak pulang, entah pergi ke mana Asher juga tidak tahu. Tetapi kali ini ia merasa Marsha sudah sangat keterlaluan. Bahkan pesan dan panggilan Asher semalam juga tidak dijawab olehnya. Pagi ini Asher kembali menghubungi istrinya tersebut, dan Marsha akhirnya menjawab panggilan itu. "Kau di mana, Marsha? Kenapa kau pergi tanpa berpamitan denganku?!" amuk Asher pada panggilan itu. "Sa-sayang, aku minta maaf. Aku sekarang ada urusan pekerjaan di luar kota. Aku sudah kirim pesan padamu, kan?" jawab Marsha. "Lagipula aku sudah pamit, tidak usah berlebihan sampai marah-marah seperti ini. Aku melakukan ini demi pekerjaan!" Asher berdecak kesal, ia meremas kuat ponsel di tangannya. Napasnya naik turun seketika, bahkan tidak ada rasa bersalah sedikitpun yang Marsha tunjukkan. "Ya, demi pekerjaanmu! Pikirkan saja pekerjaanmu! Tidak usah kau memikirkan suami dan rumah tanggamu!" sinis Asher de

    Last Updated : 2025-01-07
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 57. Kau yang Memulai Api Rumah Tangga Kita!

    Aleena pikir, Asher akan mengizinkannya kembali ke paviliun dengan segera, ternyata hingga malam hari ia masih ditahan untuk tidak meninggalkan kediaman utama. Bahkan saat ini Asher mengajaknya untuk makan malam berdua. Gadis itu tampak canggung berdiri di samping meja makan menatap banyaknya menu makanan yang dihidangkan sambil menunggu Asher yang masih berada di kamarnya. Dari arah dapur, dua pelayan tampak menatap Aleena dengan sinis hingga membuat Aleena merasa tidak nyaman. "Sungguh tidak punya malu. Dia pikir dirinya sudah memiliki Tuan Asher seorang diri, apalagi sampai berani tinggal di rumah ini. Memalukan." "Iya. Aku yakin kalau Nyonya Marsha sudah pulang, dia tidak akan diberi ampun." "Tidak hanya sebagai ibu pengganti, tapi dia malah merusak rumah tangga Tuan dan Nyonya!" Mendengar ocehan dua pelayan itu, Aleena hanya diam tertunduk. Mungkin mereka pikir asumsinya benar, Aleena telah mengacaukan rumah tangga Asher dan Aleena, tapi ini bukanlah kemauannya. Bahkan unt

    Last Updated : 2025-01-08
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 58. Tangisan Emosi

    Aleena pergi meninggalkan kediaman utama. Ia juga tidak kembali ke paviliun, melainkan berlari keluar meninggalkan tempat itu dengan hati sakit. Cuaca malam ini sangat dingin, gerimis, dan mendung hitam menggantung di langit membuat suasana tampak lebih muram. Aleena duduk di bangku taman yang gelap dan sepi. "Kenapa hal seperti ini terus terjadi padaku?" isak Aleena nelangsa. "Padahal aku juga tidak mau berada di tempat itu, tapi ... kenapa Tuan Asher memaksaku dan membuat aku terus berada dalam masalah?" Aleena memeluk tubuhnya sendiri dan menangis tanpa suara di tempat sepi dan gelap itu. "Mereka berdua selalu menjadikan aku umpan untuk keributan, lalu aku juga yang mereka jadikan bahan pelampiasan," lirihnya. "Aku juga manusia, sama seperti mereka ... tetapi kenapa aku harus diperlakukan seperti ini?" Aleena menjambak rambutnya frustrasi. "Bahkan perlakuan ini tidak ada dalam perjanjian. Tapi mengapa, mereka seenaknya sendiri?" Di tengah-tengah Aleena yang tengah menangis p

    Last Updated : 2025-01-08

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 256. Pintu Hatiku, Tertutup Untukmu

    Malam ini Aleena bisa merasakan tidur memeluk Theo. Meskipun Asher menemani di sampingnya. Sejujurnya, Aleena tidak bisa tidur meskipun kepalanya sangat pusing. Di sisi lain, Asher juga tidak tidur. Laki-laki itu diam-diam seperti tengah memikirkan sesuatu yang begitu berat. Hingga tanpa sengaja, Asher menatap pada Aleena yang menatapnya. Laki-laki itu tersenyum mengulurkan telapak tangannya mengusap pucuk kepala Aleena dengan lembut hingga membuat sang empu cemberut kesal padanya. "Cepat tidur, Aleena," ujarnya membujuk. "Aku tidak mengantuk. Kau sendiri, cepat istirahat. Atau mungkin kalau kau ingin pulang, segeralah pulang. Aku akan di sini dengan Theo," seru Aleena menarik selimutnya. "Aku akan tetap di sini menemani kalian," jawab Asher."Awas saja kalau sampai istrimu itu datang ke sini marah-marah padaku seperti dulu!" kecam Aleena. "Aku tidak akan memaafkanmu, Asher!" Asher terkekeh mendengar apa yang Aleena ucapkan. Ternyata, setelah lima tahun mereka terpisah, Aleena

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 255. Kasih Sayang Seorang Mama Kepada Anaknya

    Dengan adanya Asher di sana, Aleena merasa tidak nyaman sama sekali. Meskipun ia dulunya pernah mencintai laki-laki ini dengan sepenuh hati, namun rasanya Aleena tidak ingin mengulangi cinta itu lagi. Tetapi, setidaknya Aleena bersyukur karena ada Theo yang selalu mengajak Aleena berbincang dan manja padanya. "Mama, kepala Mama masih sakit, ya?" tanya anak itu sambil duduk di samping Aleena. "Iya, Sayang. Mama pusing," jawab Aleena sambil mengusap pipi Theo. "Emmm ... kalau Mama sudah sembuh, nanti pulang ke rumah Papa ya, Ma. Theo maunya tinggal sama Mama, bukan sama Mama itu," serunya sambil berbaring dan memeluk Aleena.Mama itu? Siapa? Aleena bertanya-tanya dalam diamnya. Berarti Asher mempunyai istri lagi, apakah tetap Marsha? Atau wanita lain lagi? Entah kenapa, dalam relung hatinya yang terdalam, ada rasa kecewa yang ingin coba Aleena abaikan saat ini. Sekalipun laki-laki itu memiliki istri atau bagaimanapun, menyendiri sekalipun, Aleena tidak peduli. "Mama..." Theo mema

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   254. Sayang, Berikan Aku Kesempatan, Sekali Lagi

    Setelah dipindah kamar perawatan, Liam mengajak Theo masuk ke dalam sana. Namun, Liam tidak mengizinkan Asher, laki-laki tua itu benar-benar mati rasa pada seorang Asher Benedict, bukan hanya dia saja, tapi pada keluarganya juga. Kini, Liam menggendong Theo dan mengajaknya mendekati Aleena yang terbaring di atas ranjang rumah sakit. "Mama..." Theo memanggilnya pelan. Anak itu mengerjapkan kedua matanya dan mencekal lengan Aleena dengan kedua tangan mungilnya. "Mama, kenapa tidak bangun-bangun, Kek?" tanyanya sambil mendongak menatap sang Kakek. "Iya Nak, Mama akan bangun nanti. Theo tunggu Mama bangun, ya, Sayang," ujar Liam. Theo mengangguk. "Iya, Kakek." Liam duduk memangku Theo, laki-laki itu diam menatap Aleena yang kini terbaring lemah tak berdaya dengan bantuan oksigen dan keningnya yang dililit perban. Rasa sedih menjalar dalam hati Liam. Mengingat bagaimana putrinya sejak dulu sangat berharap ingin bertemu dengan putranya, tetapi kenapa saat Theo sudah berada di sini,

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 253. Kemarahan Liam Pada Asher

    Tatapan penuh kebencian yang ditunjukkan oleh Liam membuat Asher semakin merasa bersalah. Apalagi Liam membentaknya tepat di hadapan Theo yang memeluk Liam. "Kau belum puas menyakiti anakku, hah?! Belum cukup kau membuat anakku tersiksa karenamu, Asher Benedict!" Liam melontarkan perkataan itu lagi dengan nada geram pada Asher. Asher tertunduk merasa bersalah. Namun, sebisa dan sebaik mungkin Asher akan tetap berusaha mendekati Aleena dan Papanya. "Maafkan saya, Tuan Liam," ucapnya lirih dan tulus. "Kedatangan saya Lamberg karena saya ingin mencari Aleena dan mempertemukan kembali dengan Theo," ujar Asher. Asher menatap putranya dalam gendongan Liam. Anak itu biasanya menolak digendong oleh orang yang tidak ia kenali sebelumnya tapi sekarang dia tampak diam dan manja dalam gendongan sang Kakek. "Meskipun seribu alasan baik kau katakan, Theo tetaplah anak dari Aleena," ujar Liam. "Kau itu pengecut, Asher Benedict! Kau berjanji padaku untuk menjaga putriku, tapi apa?! Putriku kemb

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 252. Pertemuan Theo Dengan Kakek Liam

    Kabar Aleena kecelakaan tak hanya membuat Asher panik. Bahkan Liam yang mendapatkan telfon dari pihak rumah sakit langsung bergegas ke sana bersama dengan Ronald—salah satu asistennya. Di lorong rumah sakit tempat Aleena diperiksa kini, Liam melihat anak kecil menangis di depan pintu tampak duduk dipelukan seorang laki-laki. Siapa mereka?Liam pun mendekat. "Kalian siapa?" tanyanya, sebelum ia menatap Jordan dengan tatapan marah. Liam lupa dengan wajah ajudan Asher tersebut. "Jangan-jangan ... kau yang menabrak putriku, heh?! Kau yang membuat putriku kecelakaan?!" teriaknya. "Ti-tidak, Tuan Liam ... mohon tenang dulu," Jordan langsung beranjak dari duduknya. "Tenang bagaimana?! Anakku ... dia anakku satu-satunya! Aku hanya punya Aleena di dunia ini!" Liam mengusap wajahnya dan menangis sambil mundur perlahan-lahan. Laki-laki tua itu menyandarkan punggungnya di dinding dan ia begitu sedih.Padahal tadi, Liam melihat Aleena diam di rumah karena anaknya izin untuk libur bekerja. Sam

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 251. Mama, Jangan Tinggalkan Theo

    Ditemani oleh Jordan, laki-laki itu mengajak Theo pergi jalan-jalan berdua. Meskipun Jordan tidak tahu akan membawa Theo ke mana mencari Mamanya. Tetapi, anak itu kini sudah tidak menangis lagi. Hanya saja, Theo tampak diam dan murung. Jordan paham perasaan sedih yang dirasa oleh anak itu. "Tuan Kecil ... mau jalan-jalan ke game zone? Atau pergi membeli makanan dulu?" tawar Jordan menoleh pada Theo. "Tidak mau, Paman. Theo mau ke tempat Mama," jawab anak itu menatapnya dengan satu. Jordan menarik napasnya pelan, ia tidak tahu ke mana harus mencari Mama anak ini, dan ia harus membawanya ke mana sekarang?Dalam diamnya, Jordan terus berpikir dan mencoba untuk memutar otak agar Theo bisa lupa dan tidak sulit dibujuk ke suatu tempat bersamanya. Tapi, tiba-tiba anak itu memperhatikan kerumunan di depan sana. Theo mengerjap kedua matanya. "Paman, itu ada apa?" tanyanya sambil mengalah jari telunjuknya ke luar kaca mobil. Laju mobil pun dipelankan oleh Jordan, mobil mereka kini pas be

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 250. Aleena Kecelakaan dan Tangisan Hebat Theo

    Dalam perjalan pulang, Aleena menangis di sepanjang jalan. Entah kenapa ia merasa sangat takut berhadapan dengan Asher, meskipun laki-laki hanya berucap dan berkata dengan wajah dingin. Bahkan kini kedua tangan Aleena masih gemetar hebat sambil mengemudikan mobilnya. Gadis itu merasa panik dan cemas, terngiang jeritan tangan Theo saat ia pergi dan Asher yang begitu Aleena benci. Semua itu terasa memenuhi kepalanya saat ini hingga membuatnya putus asa. "Aarrgghh...!" teriak Aleena memukul kemudi mobilnya untuk melampiaskan kepanikannya. "Mengapa aku harus bertemu kembali dengannya?! Mengapa?!" teriak Aleena masih memukuli kemudinya sambil menangis. Bayangan Aleena tentang Theo, anak laki-laki kecil yang begitu dekat dengannya. Anak laki-laki yang selalu tersenyum manis padanya dan selalu meminta perhatiannya. Ternyata anak itu, benar-benar putranya. Anak yang Aleena lahirkan dan tinggalkan lima tahun lalu. Bagaimana bisa Aleena tidak bisa menyadari kalau anak itu adalah putranya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status