Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 283. Kembali Sebagai Istri Seorang Asher Benedict

Share

Bab 283. Kembali Sebagai Istri Seorang Asher Benedict

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-03-16 08:40:00

Udara kota Murniche lebih dingin dari udara udara di Lamberg. Aleena bangun karena merasakan separuh tubuhnya merasa berat, dan kehangatan yang menyelimutinya secara dominan.

Aleena merasakan rengkuhan hangat pelukan Asher. Wanita itu menarik napasnya panjang dan mendorong lengan kekar suaminya.

"Ya ampun, dia memelukku atau ingin menghabisiku, sih," protes Aleena lirih.

Aleena menoleh dan menatap wajah Asher. "Asher, tanganmu berat sekali..."

Laki-laki itu langsung bangun saat mendengar protesan Aleena. Istrinya itu menatapnya dengan tatapan tajam dan cemberut.

Hal itu membuat Asher tersenyum, ia kembali menarik Aleena dalam pelukannya dan mengusap-usap pucuk kepala Aleena, seolah Aleena adalah anak kecil yang sedang dimanjakan oleh Ayahnya.

"Asher, aku ingin ke kamar mandi. Ini sudah jam enam," ujar Aleena menepuk-nepuk pu dak Asher.

"Sebentar lagi saja, Sayang..." Asher melah meletakkan kepalanya di bahu kiri Aleena dan menjadikannya bantal dengan nyaman.

Aleena mengelus ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rekatrin Bubudan
kapan next babnya...uda lama nunggu ni
goodnovel comment avatar
rozana hud
waaah...sudah mau rilis adiknya Theo
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 284. Malam Kita Penuh Kehangatan dan Kerinduan

    Aleena mendengarkan banyak cerita tentang Asher dan Theo dari Bibi Julien selama ia pergi. Aleena tidak menyangka bila Asher dan Marsha memang kembali, namun itu hanya sebuah status, dan ternyata Asher sudah berkali-kali mengajukan cerai pada Marsha. Malam ini, Aleena tengah duduk melamun di kamar. Aleena meletakkan ponselnya, ia baru saja menghubungi sang Papa kalau ia akan pulang besok malam, karena Asher masih ada urusan. Pintu kamar pun terbuka perlahan, sosok Asher masuk ke dalam kamar dan menatap istrinya yang tengah melamun. "Sayang," panggilnya pelan. "Hm?" Aleena membalikkan badannya, wanita cantik itu langsung memeluk Asher saat Asher mendekat. "Kenapa, hm? Masa baru ditinggal beberapa jam saja sudah kangen?" tanya Asher mengelus kening Aleena dan mengecupnya. "Ya ... aku seharian di ruang dengan Bibi dan Theo," ujar Aleena. "Tadi aku ke paviliun, dan aku juga keliling taman." Asher masih memeluknya. "Sekarang diam saja di sini berdua, temani aku istirahat," ujar Ashe

    Last Updated : 2025-03-16
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 285. Theo Siap Punya Adik!

    Asher memeluk Aleena yang sudah terlelap. Asher mengecup wajah Aleena bertubi-tubi dan berkali-kali ia mengucapkan terima kasih pada Aleena. Setelah membantu Aleena memakaikan piyamanya kembali, Aleena pun langsung tertidur pulas tanpa mempedulikan Asher lagi."Tidurlah yang nyenyak, Sayang. Kau pasti kelelahan," bisik Asher mengecup lagi pipi Aleena. Istrinya itu tidak mengucapkan apapun selain kedua matanya yang masih setia terpejam. Perlahan, Asher menyibakkan selimutnya. Ia meraih jubah mandi miliknya di tepian ranjang dan memakainya cepat. Sebelum beranjak, Asher menyahut ponselnya dan melihat ada beberapa pesan masuk, pesan-pesan itu dari Papanya. 'Besok pagi temui Papa di rumah. Papa ingin membicarakan sesuatu denganmu.' 'Balas pesan Papa, Asher...' Asher sama sekali tidak tertarik membalas pesan itu. Ia memilih diam di tepi ranjang, kembali melirik ke belakang menatap Aleena yang tidur pulas kelelahan karena ulahnya.Asher mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Ale

    Last Updated : 2025-03-16
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 286. Asher kan Selalu Membela Aleena di Depan Orang Tuanya

    Asher tak menyadari bila Aleena sudah bangun. Wanita cantik itu masih setia berdiri di ambang pintu ruangan keluarga tempat Asher berada saat ini. Begitu Asher menutup telfonnya dengan seseorang barusan, barulah laki-laki itu beranjak dari duduknya. Asher berbalik ke belakang dan ia menemukan istrinya di sana, berdiam, diam menatapnya. "Sayang," panggil Asher pelan, lebihnya ia terkejut melihat Aleena. Laki-laki itu segera beranjak cepat dari duduknya dan berjalan mendekati Aleena yang diam menundukkan kepalanya dengan muka bantal. "Kenapa bangun? Katanya tadi lelah," ujar Asher mengulurkan tangannya mengusap pipi lembut Aleena. "Aku pikir kau sudah di kamar," ujar Aleena. Wanita itu menoleh ke kamar Theo. "Theo sudah pulang, kan?" "Sudah, Sayang." Asher merangkul pundak Aleena dan ia tersenyum melihat wajah Aleena yang sedikit pucat dan lemas. "Mau istirahat sekarang, atau—""Ngantukku sudah hilang. Aku lapar sekali, tadi belum sempat makan malam kau sudah mengajakku melakuka

    Last Updated : 2025-03-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 287. Sayang, Kau Adalah Prioritasku

    Saat Asher tidak di rumah, Aleena hanya berdua saja dengan Theo. Pada mulanya, Aleena merasa tenang dan senang di rumah hanya berdua. Tetapi, tiba-tiba saja ada tamu yang datang.Sepasang suami istri yang datang bertamu, mereka mencari Asher karena laki-laki yang datang bersama istrinya ini adalah rekan dekat Asher.Tetapi tetap saja, Aleena tidak mengenali mereka. "Apa Asher sudah pergi dari tadi?" tanya laki-laki itu. "Iya, Tuan. Tapi dia bilang tak akan lama perginya. Kalau begitu, biar saya telfon dulu." Laki-laki itu mengangguk. Aleena pun segera berjalan ke ruang tengah dan ia bergegas menghubungi Asher untuk cepat pulang. "Mama ... Ma, Theo mau minum susu!" Suara Theo menggema di dalam rumah. "Iya Sayang, sebentar ya, masih ada tamu..." Aleena menggendong Theo dan mengajaknya ke depan. Tamunya itu tampak diam memperhatikan Aleena cukup lama. Geovan adalah sahabat dekat Asher, yang ia tahu istrinya adalah Marsha. Tapi entah kenapa sekarang ada wanita lain yang jauh lebih

    Last Updated : 2025-03-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 288. Wanita Kesayangan Asher

    Setelah semalam Aleena merajuk meminta sebuah cincin pada Asher. Keesokan harinya, Asher pergi membelikan Aleena cincin yang istrinya inginkan. Asher membelinya tanpa sepengatahuan Aleena. Ia ingin membuat kejutan untuk istrinya. Saat ini, Asher baru saja kembali dari kantor tepat pukul setengah tujuh malam. Asher melihat istri dan anaknya yang tengah duduk bersama di ruang keluarga. "Papa, yeayy ... Papa pulang!" pekik Theo dengan sangat kesenangan. Asher tersenyum menatap si kecil, ia juga melihat Aleena yang kini berjalan ke arahnya. "Selamat malam, Sayang," sapa Aleena dengan senyuman manis. "Malam, Sayangku..." Asher meraih pelan tengkul leher Aleena dan mengecup pipi kiri istrinya. Si kecil sudah berada di gendongan Asher saat ini. Anak itu sangat manja, ada saja yang ia minta. "Kita makan malam dulu, tadi aku dan Bibi sudah memasak banyak," ujar Aleena pada Asher."Iya, Pa. Tadi Mama memasak daging panggang yang sangat enak! Theo sampai tambah dua kali!" seru Theo yang

    Last Updated : 2025-03-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 289. Putri Kesayangan Papa Liam

    Keesokan paginya, Aleena dan Asher kembali ke Lamberg. Mereka datang ke rumah Liam tepat sampai di sana pukul sepuluh pagi. Kedatangan mereka disambut oleh Liam, lebih tepatnya menyambut Theo yang langsung bermanja-manja pada sang Kakek yang mengadu yang tidak-tidak sambil memasang ekspresi dramatisnya, tidak kaget lagi bocah empat tahunan itu begitu manja pada Kakeknya. "Cucu kesayangan Kakek, kenapa tidak pulang-pulang, Sayang? Tidak kangen sama Kakek, hm?" Liam mengecupi pipi Theo dengan penuh kerinduan. Theo menoleh ke belakang dan menunjuk ke arah Asher. "Papa yang nakal, Kek. Papa tidak mau antarkan Theo dan Mama pulang ke rumah Kakek," seru anak itu. "Sekarang, Kakek marahin Papa! Hukum Papa tarik telinga dan berdiri di tengah taman, Kek!" Liam tertawa gemas, ia malah mengeratkan pelukannya pada Theo. Pandangan Liam tertuju pada Aleena dan Asher yang kini berjalan ke arahnya. Melihat Asher merangkul pinggang Aleena, berjalan berdampingan sambil berbincang dan sesekali ter

    Last Updated : 2025-03-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 290. Tak Mudah Menghadapi Keluarga ini

    Dua Minggu kemudian...Setelah mendapatkan izin dari sang Papa untuk tinggal di Murniche, Aleena pun memutuskan untuk ikut dengan Asher tinggal di sana. Menjadi Nyonya utama di rumah Asher, keberadaan Aleena masih jarang dilihat oleh orang. Bahkan tak banyak orang yang tahu bahwa dirinya adalah istri dari seorang Asher Benedict. Pagi ini, Aleena ikut bersama Asher ke sebuah pertemuan dengan beberapa temannya. Karena Aleena akan pergi ke suatu tempat, jadi ia ikut bersama Asher sekalian. "Apa tidak apa-apa kalau aku ikut denganmu?" tanya Aleena menatap suaminya. "Tidak apa-apa, Sayang. Nanti aku akan mengenalkanmu pada semua rekanku," ujar Asher merangkul pinggang Aleena dan mengecup pelipisnya saat mereka berjalan hendak masuk ke dalam sebuah rumah makan mewah. Aleena menarik napasnya panjang. Ia melihat beberapa lelaki di dalam sana, mereka dengan pakaian formal, sudah jelas kalau mereka pasti rekan-rekan Asher. "Selamat pagi," sapa Asher pada mereka. "Pagi, Asher..." Keempat

    Last Updated : 2025-03-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 291. Ada Apa Dengan Istriku?

    Sejak bertemu dengan sepupu Asher beberapa hari yang lalu, Aleena banyak diam melamun dan terus memikirkan ucapan River diam-diam. Aleena terus mengingat-ingat seruan dari River yang mengatakan kalau Asher harus mengenalkan Aleena pada keluarganya, sebelum skandal yang lebih dulu mendatangi mereka. Asher memperhatikan istrinya yang duduk di teras samping, tampak diam dan murung. Padahal hujan tengah turun dengan deras juga hembusan angin yang cukup kencang. "Sayang..." Asher memanggilnya dengan pelan. Aleena menoleh dan menatap Asher dengan mata sayu. "Kenapa diam di sini?" tanya Asher. "Ayo masuk ke dalam. Kau bisa sakit kalau diam di udara seperti ini." Aleena mendongak menatap Asher dan wanita itu mengangguk kecil. "Di mana Theo?" tanyanya. "Dia main di dalam kamarnya, tadi dia mencarimu. Tapi saat melihatmu sendirian, dia tidak mau mengganggu," jawab Asher. Aleena merasa sedih dan terenyuh, Theo begitu sayang juga memahami perasaan Mamanya. Aleena beranjak dari duduknya d

    Last Updated : 2025-03-18

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 361. S2. Arabelle-ku yang Malang

    Malam ini Arabelle belajar di dalam kamarnya. Gadis cantik itu mengerjakan beberapa tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya di sekolah. Gadis cantik meraih ponselnya yang tiba-tiba menyala. Arabelle membaca pesan masuk dari Theo yang bertanya apakah Arabelle sibuk atau tidak. Arabelle pun segera membalasnya dan tak berselang lama, Theo langsung menghubunginya. "Halo..." Arabelle tersenyum tipis menjawab panggilan itu. "Halo, sedang apa?" tanya Theo dibalik panggilan itu. "Sedang mencatat latihan soal, Kak. Kak Theo sedang apa?" "Sedang menjaga Lea. Dia baru saja ribut dengan Leo," jawab Theo. Arabelle menoleh saat tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Tampak sang Ayah masuk ke dalam kamar dan berjalan mendekatinya. Jordan meraih ponsel di tangan Arabelle. "Ehh ... Ayah!" Jordan menatap layar ponsel Arabelle di mana nama Theo terpampang jelas di sana. "Jangan menghubungi Arabelle dulu, atau besok paman adukan kau pada Papamu! Paham, Theo!" seru Jordan.Panggilan itu pun langsung

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 360. S2. Putra Sulungku yang Luar Biasa!

    "Kebiasaan! Sudah berapa kali Ara bilang jangan berantem terus! Lihat kalau sudah seperti ini!" "A-akk ... Aduh! Sakit, Arabelle!" pekik Theo saat Arabelle menekan bola kapas dengan obat gadis itu bawa, pada sudut bibir Theo yang membiru dan lebam. Arabelle memasang wajah sebal dan bibir tipisnya cemberut saat menatap Theo. Beberapa menit yang lalu, saat Ayahnya sudah pulang, Vivian dan Diego memanggil Arabelle yang sedang di perpustakaan. Mereka bilang kalau Theo bertengkar dengan kakak kelas. Arabelle yang panik, dia langsung berlari mencari Theo. Bahkan kini, berada di ruang kesehatan pun Arabelle yang harus memaksa Theo untuk segera mengobati luka laki-laki itu. "Aku tidak mau berteman dengan Kak Theo lagi kalau Kak Theo terus menerus bertengkar seperti ini," omel Arabelle mengambil plaster di dalam kotak obat. "Dia duluan yang meledekku..." "Ya jangan ditanggapi, Kak!" "Tidak bisa! Ucapan mereka tidak enak didengar, ya sudah hantam saja!""Begini...!" "Akhhhh! Sakit, Ar

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 359. S2. Theo sang Pembuat Onar

    Keesokan harinya, Arabelle pergi ke sekolah bersama dengan sang Ayah. Saat Jordan ikut keluar dari dalam mobil, semua anak-anak di sana menatapnya dengan tatapan terkejut. Jelas saja, sejak dulu Arabelle sering dipanggil anak pungut, karena saat masih sekolah dasar, Arabelle dengan bangga bercerita kalau dia diangkat anak oleh Ayahnya dari panti asuhan. Tapi ternyata, teman-temannya memandang Arabelle dari sisi yang buruk. "Ayah ... Ayah tidak usah mengantar Ara sampai ke dalam sana," ujar Arabelle menatap sang Ayah yang menjadi bahan tatapan semua temannya. "Kenapa? Malu diantarkan Ayah?" tanya Jordan sambil melepaskan kacamata hitamnya dan merapikan tuxedo hitam yang dia pakai. "Tidak. Arabelle tidak malu, Arabelle justru senang sekali Ayah mengantarkan Arabelle. Tapi..." Gadis itu mengecilkan suaranya dan ia memperhatikan sekitar. Jordan tahu apa yang dikhawatirkan oleh Arabelle. Sejak kecil, Arabelle selalu pergi bersekolah dengan bus sekolah. Lalu saat naik kelas menengah pe

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 358. S2. Kemarahan Seorang Jordan

    Arabelle membuat semua orang panik di rumahnya. Gadis itu pergi bersama Theo tanpa sepengetahuan siapapun. Hingga malam ini Jordan sangat panik setelah ia pulang dan mendapati anaknya tidak ada di rumah. Sejak tadi, Jordan mondar-mandir di teras rumahnya. "Tidak mungkin Arabelle pergi ke mana-mana tanpa berpamitan!" seru Jordan kini berusaha menghubungi ponsel Arabelle. "Tapi Arabelle memang tidak bilang apa-apa pada Mama dan Papa, Jordan. Tadi setelah makan malam Mama memintanya untuk ke kamar," ujar Hani cemas. Jordan diam, tidak biasanya Arabelle seperti ini. Bahkan bila ia pergi, Arabelle pasti akan mengirimkan pesan pada Jordan dan menyertakan alamatnya juga. "Ke mana kau, Nak?" gerutu Jordan. Bagaimana ia tidak panik, kini sudah pukul dua belas malam. "Mungkin anak itu pergi bersenang-senang, Kak. Anakmu itu sudah dikasih hati malah tidak tahu diri!" sahut Janice. "Heem, benar. Masih untung ada yang kasihan padanya. Tapi Arabelle tidak punya terima kasih sama sekali! Mir

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 357. S2. Kehidupan Pahit Arabelle

    Arabelle keluar dari dalam rumah malam ini tanpa ada yang tahu. Arabelle berlari keluar gerbang sembari memeluk jaketnya dan gadis itu menunggu Theo sambil duduk di sebuah tepian trotoar di jalan perumahan. Gadis itu menundukkan kepalanya dan menangis mengingat ucapan Tantenya yang begitu menyakitinya. Arabelle selama ini tidak pernah bercerita pada Ayahnya perkara ini, bahkan Nenek dan Kakeknya juga bungkam pada sang Ayah karena tidak mau keluarga pecah dan terjadi keributan pada anak-anaknya. "Mungkin Tante Kaila benar, aku harus hidup mandiri," gumam Arabelle di sela tangisannya. "Tapi ke mana? Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain Ayah yang sayang padaku." Arabelle mengusap air matanya dan ia teringat masa-masa kecilnya di panti asuhan pun juga sangat tidak mudah. Semakin sedih, Arabelle semakin larut kesedihannya. Hingga tak lama kemudian, sebuah motor berhenti di depan Arabelle. Tentu saja, dia adalah Theo. Theo melepaskan helm yang ia pakai dan bergegas turun dari atas

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 356. S2. Seorang Anak Angkat, Bukan Benalu!

    Hari sudah hampir gelap, Theo baru saja sampai di rumahnya. Kepulangannya disambut oleh kedua adiknya yang sedang menunggu di teras depan rumah. "Kak! Kak Theo, kenapa baru pulang? Katanya mau ngajarin Leo main basket!" pekik Leo cemberut. Theo terkekeh menatapnya. "Kakak harus mengantarkan teman Kakak dulu, Leo. Nanti malam saja, oke?" "Kak Arabelle mana?" tanya Lea mendongak menatap sang Kakak sambil memegang sebungkus roti di tangannya. Theo memeluk kedua lututnya di hadapan Lea. Ia tersenyum lembut pada adik kecilnya. "Kakak tidak mengantarkan Kak Arabelle, Cantik..." "Terus, siapa? Kakak tidak berteman lagi sama Kak Arabelle?" tanya Lea terus menerus. Theo menarik napasnya pelan. Ia tahu kalau Lea sangat menyukai Arabelle karena hanya dengan Arabelle bisa diajak bermain ini dan itu. "Jangan khawatir, nanti malam Kakak akan jemput Kak Arabelle." Theo mengelus pucuk kepala Lea. "Janji, Kak?" Anak perempuan itu mengacungkan kelingkingnya. "Janji, Sayang..." Barulah Lea be

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 355. S2. Kau Tidak Sendirian, Arabelle

    Hari pertama masuk sekolah kali ini sangat seru meskipun Arabelle sempat sakit. Bahkan saat Arabelle ditunjuk untuk melakukan tugas ini dan itu, Theo selalu melarang rekan-rekannya. Theo menjaga Hauri dengan baik. Sampai kini pukul tiga sore, sekolah pun sudah bubar, anak-anak diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. "Kau pulang dengan siapa?" tanya Theo berjalan di belakang Arabelle. "Sendiri, Kak. Aku bisa naik bus," jawab gadis itu membalikkan badannya menatap Theo. "Pulang bersamaku saja," ujarnya. Arabelle mengangguk patuh. Mereka berdua berjalan ke arah parkiran depan. Di sana, berdiri seorang gadis cantik yang tampak tersenyum pada Theo. "Jadi pulang denganku, kan?" tanya Velicia—teman sekelas Theo. Theo menoleh pada Arabelle. "Aku harus mengantarkan adikku pulang," ujar Theo. "Dia tidak enak badan." Arabelle mengerjapkan kedua matanya ditatap oleh Velicia. Sebelum gadis itu cemberut kesal padanya. "Padahal kita sudah membuat rencana untuk pulang bersama. Tapi kau

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 354. S2. Jangan Marah Lagi Padaku

    Hari ini menjadi hari pertama Arabelle menginjakkan kakinya di sekolah menengah atas. Sudah satu bulan hubungannya dan Theo kacau. Theo bahkan tidak pernah mengirimkan pesan, mengunjungi, ataupun berbicara dengan Arabelle lagi. Awalnya Arabelle merasa sangat sedih, namun seiring berjalannya waktu, Ayahnya meminta Arabelle untuk fokus pada sekolahnya saja. Seperti pagi ini, Arabelle sudah berada di sekolah barunya bersama dua sahabat setianya. "Akhirnya, kita bisa bersama lagi di sini sekarang!" pekik Vivian memeluk Arabelle dan Diego. "Heem. Meskipun kita tidak satu kelas," sahut Diego. "Yang tidak satu kelas itu hanya kau! Kita berdua mengambil kelas yang sama," sahut Vivian merangkul Arabelle. "Sudah, tidak apa-apa. Yang terpenting sekarang kita masih bersama-sama di satu sekolah," sahut Arabelle. "Iya, betul! Ayo kita sekarang harus mencari kelas baru kita," ujar Vivian menarik lengan Arabelle. Mereka bertiga berpencar, Diego mencari kelasnya di lorong kedua, sedangkan Ar

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 353. S2. Kabar Bahagia dari Arabelle untuk Ayah

    Keesokan harinya, Arabelle pergi ke sekolah seperti biasa. Di kelas sembilan sangat heboh pagi ini dengan pengumuman kelulusan. Arabelle bersama dengan Vivian, mereka berdua bergegas menuju ke papan mading yang terpasang di depan. Kedua gadis itu buru-buru melihat pengumuman kelulusan tersebut. "Arabelle ... aku tidak sabar! Aaaa ... kalau aku tidak lulus, bisa-bisa dimarahi habis-habisan aku oleh Daddy!" seru Vivian. "Kau pasti lulus, Vian. Kita kan sudah berjanji untuk melanjutkan si sekolah yang sama," ujar Arabelle pada sahabatnya itu. Vivian mengangguk antusias. "Ya! Ayo, cepat kita lihat!" Di depan papan mading kini dibanjiri anak kelas sembilan dari beberapa kelas. Arabelle dan Vivian kesulitan melihatnya. Namun, Vivian yang tingginya melebihi Arabelle dia bisa melihat ada namanya di sana hingga gadis itu tiba-tiba menjerit kehebohan. "Aaaaa....! Arabelle! Aku lulus, namaku ada di nomor dua belas, nomor sembilan ada Diego, wahh ... Keren!" Ya Tuhan ... aaaa senang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status