Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 21. Kegalauan yang Aleena Rasakan

Share

Bab 21. Kegalauan yang Aleena Rasakan

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-16 16:11:34

Pagi ini, Marsha menemui Aleena di paviliun. Wanita berambut sepunggung itu sudah rapi dengan pakaian formal berwarna biru tua dan aksesoris mahal yang melekat di tubuhnya.

Marsha duduk berhadapan dengan Aleena di ruang tamu paviliun.

"Aku akan pergi ke Pedonia selama beberapa hari, Aleena," ujarnya. "Selama aku pergi, jangan buang-buang waktumu."

Mendengar hal itu, Aleena langsung meremas jemarinya. Ia tahu apa yang dimaksud oleh wanita itu.

"Ba-baik, Nyonya."

Marsha meletakkan cangkir teh madunya di atas meja dan kembali menatap Aleena.

"Tidak ada tanda-tanda kehamilan darimu setelah malam yang kau habiskan dengan Asher. Tapi kali ini aku harap menjadi yang terakhir. Lakukan tugasmu dengan benar, aku tidak suka menunggu terlalu lama."

Mudahnya Marsha mengatakan itu pada Aleena. Sedangkan Aleena masih merasa takut bila bayangan-bayangan yang terjadi antara ia dan Asher malam itu kembali muncul di benaknya.

Teringat bagaimana buasnya Asher saat itu hingga membuat Aleena kewalah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 22. Asher Terbayang-bayang Aleena

    Hujan turun sangat deras malam ini. Asher melangkah keluar dari dalam kediaman utama melewati taman samping rumah dan payung hitam yang ia pegang di tangan kanannya. Dengan wajah tampannya yang dingin, laki-laki berbalut kemeja putih dilapisi vest hitam itu melangkah masuk ke dalam paviliun tempat tinggal Aleena. Kedatangannya mengejutkan Bibi Julien yang baru saja turun dari anak tangga. "Tu-Tuan..." Bibi Julien membungkuk badannya cepat. "Di mana Aleena?" tanya Asher. "Nona ada di dalam kamarnya, Tuan. Baru saja saya mengantarkan susu untuk Nona," jawab Bibi Julien. Asher tidak berucap lagi, ia menaiki anak tangga sebelum menghentikan langkahnya sebentar. "Pergilah ke kediaman utama," ucap Asher dingin. Bibi Julien mengangguk. "Baik, Tuan." Asher kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar Aleena hingga ia sampai di depan kamar gadis itu. Sebuah gejolak aneh menjalar dalam dada Asher setiap kali ia melihat atau mendengar nama Aleena. Apalagi, sore tadi Asher tidak sengaja

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 23. Malam Panas yang Tak Terlupakan

    Setelah kejadian dipermalukan oleh Asher, Aleena tidak menampakkan dirinya selama dua hari terakhir. Ia mencari banyak cara untuk melupakan kejadian memalukan itu. Malam ini Aleena mendatangi acara pernikahan sahabatnya yang digelar di sebuah hotel berbintang yang ada di tengah kota Murniche. Pesta yang sangat meriah dan semua teman Aleena juga berada di sana. Namun, sejak tadi Aleena dipaksa oleh Grecia untuk meminum sebuah minuman hingga membuat Aleena merasa kepalanya pusing. "Aduh ... kenapa kepalaku rasanya seperti diputar-putar begini?" rintih Aleena. "Apa aku bisa sampai di paviliun dengan selamat malam ini?" Gadis dengan balutan dress merah marun itu berjalan sempoyongan di lorong hotel. Ini kali pertama Aleena mabuk, karena Aleena tidak pernah minum alkohol sebelum ini."Apa jadinya kalau aku pulang ... laki-laki menyebalkan itu pasti akan menghinaku lagi! Huh, aku tidak sudi melihat wajah Asher Benedict yang sombong itu!"Di tengah racauannya yang tak karuan, tiba-tiba

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 24. Kau yang Memulai Percintaan Semalam

    "Engh…." Lenguhan terdengar dari bibir Aleena. Gadis itu merasakan sesuatu yang berat melilit pinggangnya, sebuah pelukan yang begitu erat dan hangat. Aleena membuka kedua matanya perlahan, tubuhnya terasa begitu lemas dan lelah tak bertenaga. Namun, tiba-tiba Aleena tersentak saat kesadarannya penuh, dan ia menyadari kini ia tidak berada di dalam kamarnya, bahkan pakaiannya terlihat berserakan di lantai. "Astaga!" Aleena menutup mulutnya. "A-apa yang terjadi—ahh…." Aleena memekik pelan merasakan kebas dan sakit di tubuhnya. Gadis itu menoleh ke belakang, kedua matanya terbeliak menatap sosok Asher Benedict yang ternyata tidur di sampingnya. Mereka berdua berada di bawah selimut yang sama tanpa sehelai pakaian pun. Perlahan, Aleena menyingkirkan lengan Asher yang melilit pinggangnya. Namun, rengkuhan itu justru bertambah erat. "Mau ke mana?" Suara Asher terdengar serak. Kedua matanya terbuka dan mereka saling bertatapan. Gemetar sekujur tubuh Aleena saat laki-laki itu menatapny

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 25. Perlakukan Hangat dari Nyonya Besar Benedict

    Hari ini, kediaman utama kedatangan Mamanya Asher yang mampir berkunjung. Wanita tua berpakaian glamor itu duduk bersama Asher di ruang tamu. Seperti biasa, Camelia datang tanpa mengabari Asher lebih dulu. Terlebih lagi saat ini Marsha juga belum pulang dari bepergiannya. "Kenapa rumahmu sepi sekali, di mana istrimu, Asher?" tanya Camelia sembari membuka kipas kain di tangannya. "Marsha sedang pergi ke luar kota karena urusan bisnis, Ma," jawab Asher tenang. Camelia berdecih bosan. "Selalu saja istrimu itu. Bisnis, bisnis, bisnis ... dia sama sekali tidak menghormatimu sebagai suami! Bodohnya kau diam saja!" Asher tidak menjawab gerutuan Mamanya, ia tidak mau kedatangan Mamanya ke sini hanya untuk membuat keributan dan pertengkaran saja dengannya. Aleena muncul dari arah dapur membawa sebuah nampan berisi teko kaca kecil dan dua cangkir. Karena dua pelayan sedang libur dan Bibi Julien tengah pergi berbelanja, maka Aleena lah yang diperintah oleh Asher untuk menyajikan minuman d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 26. Perhatikan Aku, Sebagai Suamimu!

    Setelah pergi ke luar kota selama beberapa hari, pagi ini Marsha kembali.Wanita itu diantarkan oleh seorang laki-laki yang terlihat begitu akrab dengannya. Asher memperhatikan mereka dari arah teras depan, hingga mobil yang mengantarkan istrinya pergi."Siapa yang mengantarmu?" tanya Asher begitu Marsha berada tak jauh darinya. "Dia Celven, teman sekaligus rekanku," jawab Marsha ringan. Begitu saja, Marsha langsung masuk ke dalam rumah tanpa basa-basi terlebih dahulu. Padahal mereka sudah beberapa hari tidak bertemu.Asher merasa tidak senang dengan hal itu. Beberapa saat yang lalu, Marsha tampak begitu ceria bersama rekannya tadi. Tapi mengapa ia begitu dingin pada suaminya sendiri?Asher tahu, mungkin istrinya lelah habis perjalanan bisnis beberapa hari. Dan wajar pula apabila seorang rekan mengantarnya pulang. Tetapi biar bagaimanapun, Asher adalah seorang suami. Layak saja dia punya perasaan ini, bukan?Asher masuk ke dalam rumah mengikuti istrinya yang berjalan membawa koper.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 27. Kedatangan Asher Melegakan Aleena

    Keesokan harinya, Aleena dan Marsha benar-benar pergi ke rumah sakit. Seperti yang Marsha katakan kemarin, wanita itu ingin memeriksakan kondisi Aleena lagi. Saat diperiksa, Aleena tak henti-hentinya berdoa semoga tidak terjadi hal buruk pada dirinya. "Bagaimana, dok? Apa ada hal buruk yang terjadi dengan saya?" tanya Aleena setelah diperiksa. Dokter perempuan itu menggeleng. "Tidak, Nyonya. Semuanya sehat dan baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," jawabnya. Marsha yang berdiri di belakang dokter pun memicingkan matanya pada Aleena. "Jadi ... apakah adik saya bisa segera hamil, dok?" tanya Marsha menyahut. Dokter mengangguk. "Tentu saja bisa, rahim Nyonya Aleena juga bagus dan subur," ujarnya. "Melihat hasil pemeriksaannya, tidak ada yang dikhawatirkan. Pasti dalam waktu dekat, Nyonya Aleena bisa segera hamil." Mendengar penjelasan dari dokter barusan, entah kenapa Aleena merasa lega. Aleena berharap, dalam waktu dekat ini Tuhan benar-benar mempercayainya dengan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 28. Membohongi Hati

    Berada satu mobil dengan Asher membuat Aleena berdebar-debar. Apalagi ia masuk ke dalam mobil tanpa komando karena ingin melarikan diri dari Carl. Asher menoleh pada Aleena yang tampak diam dengan wajah tegang. Batinnya terkekeh, untuk kesekian kalinya Asher melihat tingkah konyol Aleena. "Kenapa kau malah masuk ke dalam mobilku? Bukannya lelakimu itu berniat mengajakmu pergi?" tanya Asher memecah keheningan. Aleena menggigit bibir bawahnya mendengar pertanyaan Asher. "Sa-saya—""Apa kau sedang berusaha agar aku tidak berasumsi buruk padamu?" sela Asher dengan cepat. “Padahal aku berhenti tadi hanya ingin menjawab sebuah telepon, tapi rupanya malah ada seseorang yang menumpang sembarangan.” Aleena menggeleng cepat, wajahnya mendadak terasa panas. "Tidak Tuan, sa-saya memang ingin pulang dengan Tuan." Asher mendengus mendengar jawaban Aleena. Meski sebenarnya, ia tidak merasa keberatan untuk pulang bersama gadis itu.Asher melirik Aleena yang memeluk buku-bukunya dengan sangat era

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 29. Diundang Untuk Diabaikan

    'Nona, Nyonya Marsha berpesan pada saya untuk menyampaikan pada Nona, kalau malam ini beliau mengundang Nona untuk acara makan malam bersama di luar. Nona wajib datang.' Aleena mengembuskan napasnya panjang sambil mencengkeram gagang payung hitam yang ia bawa.Ia berjalan menembus hujan untuk datang ke sebuah restoran mewah tempat di mana Marsha mengundangnya untuk makan malam. "Meskipun firasatku terasa buruk, tetapi aku harus masuk ke dalam tempat itu," gumam Aleena, ia menatap rumah makan megah di depan sana. Gadis itu menutup payungnya yang basah dan menaruhnya di luar. Aleena berjalan memasuki restoran. Ia melihat ada Marsha dan Asher yang sudah sampai di sana lebih dulu. Aleena mendekati mereka dan menundukkan kepalanya. "Selamat malam, Nyonya, Tuan. Ma-maaf, saya datang terlambat," ucapnya. Marsha hanya tersenyum tipis. "Tidak masalah. Memang di luar sedang hujan, kan?" jawabnya. "Silakan duduk, Aleena." Perlahan, Aleena menarik satu kursi dan duduk berhadapan dengan Ashe

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 250. Aleena Kecelakaan dan Tangisan Hebat Theo

    Dalam perjalan pulang, Aleena menangis di sepanjang jalan. Entah kenapa ia merasa sangat takut berhadapan dengan Asher, meskipun laki-laki hanya berucap dan berkata dengan wajah dingin. Bahkan kini kedua tangan Aleena masih gemetar hebat sambil mengemudikan mobilnya. Gadis itu merasa panik dan cemas, terngiang jeritan tangan Theo saat ia pergi dan Asher yang begitu Aleena benci. Semua itu terasa memenuhi kepalanya saat ini hingga membuatnya putus asa. "Aarrgghh...!" teriak Aleena memukul kemudi mobilnya untuk melampiaskan kepanikannya. "Mengapa aku harus bertemu kembali dengannya?! Mengapa?!" teriak Aleena masih memukuli kemudinya sambil menangis. Bayangan Aleena tentang Theo, anak laki-laki kecil yang begitu dekat dengannya. Anak laki-laki yang selalu tersenyum manis padanya dan selalu meminta perhatiannya. Ternyata anak itu, benar-benar putranya. Anak yang Aleena lahirkan dan tinggalkan lima tahun lalu. Bagaimana bisa Aleena tidak bisa menyadari kalau anak itu adalah putranya

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 249. Pertemuan Penuh Emosi dan Air Mata

    Aleena terkejut mendengar apa yang Asher katakan barusan. Ia menatap benci pada laki-laki di depannya ini. Sungguh, mimpi terburuk baginya bisa melihat laki-laki ini lagi. Air mata Aleena tidak bisa berhenti, ia merangkulnya Theo yang kini memeluk kakinya. Anak itu menatap bingung apa yang terjadi pada dua orang dewasa ini. "Mama ... Mama kenapa menangis?" Theo mendongakkan kepalanya dan bertanya dengan wajah sedih. Aleena menundukkan kepalanya menatap Theo, ia tidak bisa berkata-kata saat menatap Theo. Kedua kaki Aleena terasa lemas, ia menekuk kedua lututnya dan memeluk Theo dengan sangat erat. Aleena menangis, tidak bisa ia tahan lagi. Tak peduli dengan Asher yang masih berdiri di hadapannya saat ini. Theo tampak bingung melihat Ibu gurunya itu manangis memeluknya. "Mama," lirih Theo memeluk Aleena. "Kenapa menangis? Siapa yang nakal? Papaku ya, yang nakal? Mau Theo pukul Papa?" tawarnya. Aleena membenamkan wajahnya di pundak kecil Theo. "Anakku," lirih Aleena histeris. "Aa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 248. Lama Tidak Bertemu, Istriku

    Aleena berangkat ke taman tempat ia biasanya membawa Theo. Bagaimanapun juga, Aleena tidak akan tega melihat anak itu menangis. Hingga beberapa menit kemudian, Aleena telah sampai di taman. Gadis itu berjalan masuk ke dalam area taman dan tampak mencari-cari. "Di mana Theo?" gumam Aleena lirih. Aleena menoleh ke kanan dan ke kiri, sampai akhirnya Aleena melihat anak kecil laki-laki duduk di bangku taman sendirian. Napas Aleena berembus lega, gadis itu segera bergegas mendekati Theo yang kini tidak menyadari kedatangannya. "Theo," sapa Aleena memanggil anak itu. Theo pun menoleh cepat, dia terkejut melihat Aleena berjalan ke arahnya. Ekspresi wajah Theo pun langsung menunjukkan kesedihan. "Ma...!" Anak itu berlari ke arahnya sambil merentangkan kedua tangannya. Segera Aleena memeluk anak itu dengan sangat erat. Theo menangis dalam pelukan Aleena. "Kenapa Mama tidak ke sekolah?" tanya anak itu sambil meletakkan kepalanya di pundak Aleena. "Theo tidak mau ke sekolah kalau Mama t

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 467. Aleena Tak Melupakan Suasa Asher

    Liam sangat terkejut melihat kondisi Aleena yang pulang dari toko diantarkan oleh asistennya dengan keadaan cemas dan ketakutan. Kini, Aleena berdiam diri di dalam kamarnya. Ia duduk menekuk kedua lututnya dan memeluknya dengan erat sambil diam melamun jauh. Ditemani Papanya yang baru meletakkan segelas air putih di atas meja. "Nak, apa yang terjadi? Kenapa pulang-pulang menangis seperti ini? Cerita pada Papa," bujuk Liam menatap lekat putrinya. "Tidak apa-apa, Pa. Sepertinya ... aku hanya kelelahan saja," jawab Aleena lirih. "Sungguh? Kau tidak berbohong, kan, pada Papa?" Liam memastikan. Aleena menggeleng dan ia mencoba untuk tersenyum pada sang Papa. Papanya sudah tua, Aleena tidak mau mengatakan hal yang sebenarnya pada Papanya, ia takut bagaimana bila Papanya jatuh sakit karena ia. "Ya sudah, kalau begitu cepatlah istirahat. Besok tidak usah bekerja dulu, diam di rumah dan istirahat saja, mengerti!" Aleena mengangguk patuh. "Iya, Pa." "Hm. Sudah, Papa kembali ke lantai s

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 246. Buket Bunga dan Telepon Kerinduan yang Membawa Air Mata

    Saat hari sudah gelap, Asher meminta kedua ajudannya menjaga Theo di rumah. Putra kecilnya sibuk dan asik bermain, ia tidak mau ikut pergi ke luar bersama Asher. Sedangkan Marsha juga masih berada di rumah Asher dan menolak keras untuk pulang. Diam-diam malam ini Asher pergi ke toko mainan milik Liam Eston. Asher melihat seorang wanita cantik yang kini terlihat berada di dalam tempat itu. Aleena Pandora, tampak berdiri sendirian di dalam sebuah ruangan yang dipenuhi dengan mainan-mainan dan hiasan lampu natal yang menggantung-gantung, lampu yang bersinar terang membuatnya terlihat sangat cantik dari pantulan cahaya kuning ruangan itu. Asher menatapnya lekat dan dalam. "Aleena," ucapnya lirih. Perlahan, Asher meraih sebuah buket Peony di bangku kemudi sampingnya. Asher bergegas turun dari dalam mobil. Ia berjalan masuk ke dalam toko dan kedatangannya di sambut oleh salah seorang karyawan perempuan. "Selamat datang di Prayola Toy store, Tuan..." Asher menatap wanita itu dan menga

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 245. Wanitaku yang Sangat Kurindukan

    Pukul tiga sore, Asher mendapatkan telfon dari guru yang menjaga Theo untuk menjemputnya di sebuah taman bermain di tengah-tengah kota Lamberg. Asher segera berangkat bersama dengan Stefan, bersamaan dengannya pulang sore ini. Sepanjang perjalanan, Asher tidak bisa tenang, ia terus memikirkan Aleena. Bagaimana bisa Asher tidak menemui wanita itu, sanggupkah ia bila melihat Aleena lalu tidak memeluknya setelah lima tahun kerinduan di dalam hatinya menyiksa begitu kejam. "Kita sudah sampai, Tuan," ujar Stefan menghentikan mobilnya. Lamunan Asher buyar, laki-laki itu menyergah napasnya pelan dan saat ia hendak membuka pintu mobil, Asher melihat seorang wanita cantik berjalan dengan Theo. Wanita berkulit putih, bertubuh ramping dengan balutan dress biru muda, dan rambut panjangnya yang diikat, mereka tampak tertawa bersama duduk di atas rerumputan taman. Wanita cantik itu tengah membawakan cup es krim yang sesekali ia suapkan pada Theo. Senyuman wanita itu, raut wajah cantiknya ...

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 244. Wanita itu, Istriku yang Dulu Hilang!

    Jam menunjukkan pukul sebelas siang, Theo terlihat duduk di bangku depan sekolah menunggu pengasuh yang akan datang menjemputnya. Dari jauh, Aleena memperhatikan anak itu. Sebenarnya, tak cukup bagi Aleena untuk hanya bertemu dengan Theo di sekolah saja. Apalagi ... sejak anak itu memanggilnya dengan panggilan 'Mama'. Aleena merasa ingin terus berada di dekatnya. "Ms. Aleena," sapa Ms. Ambeer mendekatinya. "Ya, Ms. Ambeer?" Aleena menoleh dan menatap rekannya tersebut. "Saya pikir Ms. Aleena sudah pulang. Ternyata masih di sini," ujarnya. "Iya. Saya masih memperhatikan Theo. Kasihan, dia sendirian belum ada jemputan," jawab Aleena menatap Theo di depan sana. "Orang tuanya pasti sebentar lagi akan datang," ujar Ms. Ambeer. Aleena mengangguk. "Iya, Ms." "Kalau begitu, saya duluan ya ... saya ada acara sebentar lagi. Aleena hanya memberikan jawaban dengan anggukan dan senyuman di bibirnya. Sebelum akhirnya Ambeer bergegas pergi. Setelah itu, Aleena kembali mendekati Theo. Anak

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 243. Panggilan Mama dari Theo untuk Aleena

    Keesokan paginya, Theo bersiap berangkat ke sekolah. Kali ini, Asher lah yang mengantarkan Theo ke sekolah. Dengan seragam berwarna putih dan biru muda di bagian blazer dan celana pendeknya, Theo tampak cerah berseri-seri bersemangat bertemu teman-temannya. "Jangan nakal di sekolah ya, Sayang," ujar Asher menekuk kedua lututnya di hadapan Theo. Kedua tangannya memegang pundak kecil Theo dengan hangat. "Pulang nanti, Nanny Kara akan menjemput Theo. Jadi, jangan pulang sebelum Nanny sampai ke sini, paham?" Theo mengangguk. "Paham, Papa." "Bagus, anak pinta." Asher mengusap gemas pucuk kepala Theo. "Ayo, kecup Papa dulu..." Anak itu terkikik geli, ia membubuhkan kecupan di pipi Asher hingga berkali-kali. Asher tersenyum dengan keceriaan di kecil. "Nanti kalau Papa pulang, Theo mau makan pizza, belikan Theo pizza yang banyak!" serunya sambil mengulurkan tangannya. "Iya, Sayang. Nanti Papa belikan. Asal Theo sekolah yang pintar," jawab Asher. Anak itu mengacungkan jempolnya. Theo p

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 242. Aku Yakin, Kau Adalah Aleena-ku!

    Asher masih tertegun di tempatnya setelah melihat seorang wanita cantik yang benar-benar sangat mirip dengan Aleena. Bedanya, dia sangat berkelas dan jauh dari kata sederhana seperti Aleena. Dengan raut wajah tegang dan gemetar tak percaya, Asher berusaha untuk meyakinkan. "Aku akan menemui wanita itu dan memastikannya," ucap Asher penuh keseriusan. Saat Asher hendak mendekati ruangan tempat wanita tadi masuk, tiba-tiba Asher mendengar suara Theo memanggilnya. "Papa...!" teriakan Theo menghentikan langkah Asher. Putra kecilnya itu berlari sambil membawa sebuah kotak mainan berukuran besar. Dengan wajah berseri-seri, Theo menunjukkannya pada Asher. "Papa lihat, Theo mau beli kereta yang ini!" seru Theo tersenyum cerah sambil lompat-lompat kesenangan menunjukkan mainannya pada Asher. Asher menoleh ke belakang, ke arah ruangan di mana wanita yang mirip dengan Aleena tadi masuk. Asher tidak bisa mengabaikan Theo, ia menatap putranya dan tersenyum manis. "Hanya kereta saja, Sayan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status