Mereka bertiga mengobrol dan makan bersama dengan penuh kebahagiaan. Kemudian mereka pergi keluar restoran setelah selesai menghabiskan makanan mereka. “Tante aku antar saja, ya,” ujar Tanya sambil tersenyum lalu meraih lengan Soraya. “Boleh,” jawab Soraya mengiyakan tawaran Tanya Lagi pula, Soraya juga merasa cukup kerepotan kalau harus naik taksi sendirian di malam hari seperti ini. Akhirnya, Tanya mengantar Soraya pulang ke kediaman keluarga Ador. “Tante, aku pulang dulu, ya,” ujar Tanya sambil melambaikan tangannya setelah tiba di kediaman keluarga Ador.“Kamu kan sudah di sini, jadi mampir dulu sebentar,” ajak Soraya.“Karena Tante yang ngajak, jadi aku nggak akan sungkan buat gangguin Tante,” jawab Sonia ceria lalu melepas sabuk pengamannya dan turun dari mobil. “Kamu nggak ganggu Tante, kok. Lagi pula, kita kan sudah lama nggak ketemu. Jadi, tante senang kalau kamu mau masuk dan temani Tante ngobrol. Tante tuh bosan banget sendirian di rumah,” ujar Soraya lalu meraih tanga
Soraya langsung menendang kotak kardus yang ada di depannya lalu menatap tajam ke arah Juanita yang ada di lantai bawah. Kemudian dia menarik tangan Tanya menuju kamarnya. Genggaman Soraya sangatlah keras sampai membuat Tanya meringis kesakitan.Namun, anehnya Tanya justru terlihat tersenyum kecil ketika melihat kemarahan Soraya. Kemudian dia duduk di depan Soraya setelah mereka berada di dalam kamar lalu bertanya dengan wajah bingung, “Tante tuh tadi marah karena Bu Juanita, ya?”Soraya langsung mencibir seraya berkata, “Apa kamu nggak merasa kalau si rubah betina itu sudah merusak suasana di rumah ini?”Tanya langsung menggigit bibir bawahnya lalu berkata dengan ragu, “Memangnya apa hubungan perempuan itu sama Tommy? Apa mereka ....”Soraya langsung terlihat kesal setelah mendengar pertanyaan Tanya. Dia langsung melambaikan tangannya seraya berkata, “Dia tuh cuma rubah betina yang suka bermimpi di siang bolong. Dia berharap bisa menikah sama orang kaya dan mengambil semua perhatian k
Tommy dengan ekspresi yang tidak bisa di tebak menghampiri Juanita yang terlihat sedang tersipu malu. Kemudian dia memeluk Juanita dan berjalan di depannya seraya berkata, “Ayo, kita menikah.”Syarat untuk mendaftarkan pernikahan di catatan sipil juga tidak terlalu rumit. Mereka hanya perlu datang lalu melampirkan foto serta kartu identitas. Tommylah yang selalu membimbing dan memimpin semua proses pendaftaran pernikahan mereka karena Juanita masih terlihat malu-malu. Sampai akhirnya, Juanita menyadari sesuatu ketika mereka berdua harus membubuhkan tanda tangan mereka di atas surat pernikahan. Ternyata mereka berdua menikah tanpa persiapan apa pun. “Di sini hawanya panas, ya? Kamu mau tunggu di luar saja?” tanya Tommy setelah melihat Juanita yang terus diam terpaku. Juanita langsung menggelengkan kepalanya seraya berkata, “Aku nggak apa-apa, kok. Aku bisa tunggu di sini. Kamu boleh kok kalau mau keluar duluan.”Tommy langsung menghela napas lega setelah melihat kondisi Juanita yang
Santi dan Nanda terlihat sangat senang setelah Tanya pulang. “Nanda, kamu lihat sendiri, kan? Kali ini kita pasti bisa hancurin si Juanita itu. Memang ya orang jahat pastinya dibenci banyak orang.,” ujar Santi penuh antusias. Mata Santi berbinar ketika melihat tumpukan kosmetik di atas meja. Dia senang sekali akhirnya bisa bergabung dengan Tanya untuk menghancurkan Juanita. Nanda selalu merasa kesal setiap kali Juanita muncul di benaknya. Dia pun mencibir seraya berkata, “Pokoknya aku nggak akan membiarkan dia hidup dengan senang dan damai.”“Untung saja sekarang kita sudah punya rekan satu tim yang cukup kuat,” ujar Santi bahagia. “Si Hendri itu memang benar-benar nggak berguna, ya. Kalau memang mau menolak, ya sudah tolak saja. Lagi pula, orang kayak dia memang sudah seharusnya dibuang,” ujar Nanda sambil mengambil sebuah tas dan berkaca dengan mengenakan tas itu di tubuhnya.Sebelumnya, keluarga Guntur menolak untuk bekerja sama dengan Nanda setelah apa yang terjadi di antara di
Tommy bersandar di sofa kulit yang berada di ruang kerja sambil berbicara melalui telepon dengan Smith. Dia tidak pergi ke kantor hari ini dan memilih untuk bekerja di rumah. “Pak Tommy, Bu Juanita itu benar-benar hebat, ya. Dia punya kemampuan bisnis yang mumpuni. Saya senang sekali mendengar penjualan produk yang terus meningkat. Saya sudah cukup lama tidak segembira ini,” ujar Smith dari balik telepon penuh antusias. “Haha .... Aku senang sekali kalau Pak Smith puas dengan hasil kerja Bu Juanita. Ada yang bilang kalau hanya perempuan yang bisa mengerti kebutuhan perempuan lainnya. Karena alasan inilah, makanya saya menunjuk Bu Juanita untuk memimpin perusahaan ini,” ujar Tommy penuh rasa bangga setelah Smith memuji kemampuan Juanita dalam berbisnis. “Kami bisa mendapatkan banyak keuntungan berkat bantuan Pak Tommy dan Bu Juanita,” tambah Smith lagi. Biaya produksi Beauty Series bisa dibilang cukup rendah, tapi promosinya sangat tepat sasaran. Oleh karena itu, produk ini berhasil
Juanita meminta rekaman kamera CCTV kepada pengawas setelah mengetahui akar kejadian ini. Namun, dia tidak menemukan apa pun yang janggal. Tidak lama kemudian, seseorang dari Kementerian Industri dan Perdagangan datang. Mereka langsung mengatakan kalau produk ini menggunakan bahan beracun setelah melakukan pengujian dan penelitian. Orang-orang yang berada di tempat seketika gempar. Mereka semua buru-buru meminta pengembalian dana atas barang yang sudah mereka beli. Bahkan pihak Kementerian Industri dan Perdagangan meminta untuk melakukan penangkapan terhadap petugas terkait dan penutupan toko. Juanita hanya bisa tertegun tanpa memiliki waktu yang cukup untuk mencerna semua informasi dari permasalahan ini. Di sisi lain, Nanda tidak percaya kalau dirinya bisa melihat Juanita di tempat ini. Semua ini benar-benar sebuah kebetulan. Namun, jika dipikir lagi ... bukankah semua ini memang sesuatu yang ingin Nanda lihat?Nanda sangat senang bisa melihat Juanita merasa dipermalukan di depan
Namun, Tommy tidak ingin menyerah begitu saja. Dia langsung menelepon Jacky dan memintanya untuk menyelidiki masalah ini. Jacky bergegas menghubungi pusat perbelanjaan dan mendapatkan informasi tentang tempat penumpukan sampah pusat perbelanjaan. Kemudian Jacky memerintahkan orang-orang untuk mencari dengan cermat benda yang sebelumnya sudah dijelaskan oleh Tommy kepadanya. Dua jam kemudian, benda misterius itu akhirnya ditemukan. Ternyata benda itu merupakan bahan kimia yang menjadi penyebab masalah kemarin setelah dilakukan penelitian kepada benda itu. Di sisi lain, Nanda membawa orang-orang yang dia sebut sebagai konsumen ke perusahaan Juanita setelah berita buruk itu tersebar ke seluruh kota. “Si kurang ajar ini yang berani menjual barang palsu dan berbahaya kepada orang lain!” seru Nanda lalu diikuti dengan suara orang-orang yang mendukungnya. “Kita harus menuntut hak kita. Keadilan harus ditegakkan!” seru Nanda lagi lalu memimpin sekelompok orang masuk ke dalam perusahaan J
Nanda benar-benar histeris di dalam hatinya ketika melihat kemunculan Tommy. Dia tidak menyangka Tommy akan muncul di depan perusahaan Juanita seperti ini. Kalau begini, apa yang harus dia lakukan?Namun, Nanda berusaha menenangkan dirinya dari kepanikan. Kali ini Nanda sudah melakukan rencananya dengan sangat sempurna. Dia yakin, Tommy tidak akan bisa menemukan petunjuk apa pun dalam rencananya ini. “Suruh Satpam untuk mengusir semua orang ini!” seru Tommy lalu melirik dengan penuh curiga ke arah Nanda. Nanda bisa merasakan tatapan penuh kebencian dari mata Tommy. Oleh karena itu, Nanda tidak berani membalas tatapan laki-laki dingin itu. Para satpam terlihat enggan untuk melakukan perintah Tommy karena mereka takut akan menyakiti orang-orang ini. “Kalian saja yang lakukan,” ujar Tommy memerintahkan para pengawalnya untuk mengambil pekerjaan para satpam. Pengawal Tommy bukanlah orang yang mudah diajak bicara seperti para satpam. Mereka langsung saja melangkah maju dan menendang sa
Setelah Tommy selesai bicara, Juanita yang merasa bersalah menunduk. Hati Tommy melunak saat melihat sikap Juanita, tetapi Tommy harus menegaskan beberapa hal kepada Juanita. Bagaimanapun, Tommy tidak ingin mengalami hal yang menakutkan seperti ini lagi.Tommy berujar, "Juanita, waktu itu aku benar-benar nggak menyangka kamu berani bersembunyi dariku. Apa kamu tahu aku takut sekali nggak bisa menemukanmu?"Juanita yang merasa bersalah sama sekali tidak berbicara. Tommy tertawa dan melanjutkan ucapannya, "Setelah menemukanmu, aku masih merasa kesal kepadamu karena kamu nggak percaya aku bisa menyelesaikan masalah ini, kamu bahkan berniat meninggalkanku. Jadi, sekalipun aku tahu keberadaanmu, aku juga sengaja nggak mencarimu. Aku mau kamu tahu apa yang kurasakan supaya kelak kamu nggak berani meninggalkanku lagi."Kelak Juanita tidak akan meninggalkan Tommy lagi. Juanita yang merasa sedih memeluk Tommy dengan erat. Dia tahu kali ini dirinya telah membuat Tommy ketakutan. Setelah melihat
Keluarga Saloza masih merasa kesal setelah meninggalkan lokasi pernikahan. Kenapa pernikahannya bisa berakhir seperti ini? Jelas-jelas, semuanya berjalan dengan lancar dan Tanya hampir menjadi menantu Keluarga Ador. Namun, pengantin wanitanya malah menjadi orang lain dalam sekejap.Di luar lokasi pernikahan, ekspresi Tommy tampak lembut. Apalagi, dia sedang menggendong Juanita yang memakai gaun pengantin. Juanita memukul punggung Tommy sembari berkata, "Turunkan aku dulu."Tommy menuruti perkataan Juanita, sepertinya dia khawatir Juanita merasa tidak nyaman karena sedang hamil. Juanita bertanya, "Apa kita akan pergi sekarang? Bagaimana dengan keluargamu dan Keluarga Saloza?" Juanita khawatir masalah ini akan memengaruhi Tommy.Tommy malah mengalihkan topik pembicaraan, "Apa tadi kamu terkejut?"Juanita mengatupkan bibirnya dan tidak menanggapi ucapan Tommy. Sewaktu menyadari keberadaannya, jantung Juanita berdegup kencang. Namun ... kapan Tommy mulai merencanakan semua ini?Tommy melir
Pernikahan menjadi kacau sehingga tidak bisa dilanjutkan lagi. Para tamu mulai heboh karena tidak menyangka pernikahan bisa berakhir seperti ini. Kejadian hari ini telah mempermalukan kedua keluarga, jadi pengurus rumah segera bertindak dan menyuruh para pengawal untuk mengantar semua tamu keluar. Dengan demikian, kedua keluarga bisa menyelesaikan masalah hari ini.Akhirnya, hanya tersisa anggota dari kedua keluarga di lokasi pernikahan. Juanita yang tidak tahu harus berbuat apa merasa sangat panik. Hanya saja, Juanita tahu sekarang dia tidak boleh pergi. Dia harus menemani Tommy untuk menghadapi semua permasalahan, apalagi sekarang Tommy berada di sisinya.Keberadaan Tommy sudah cukup memberi Juanita rasa aman. Jadi, Juanita hanya panik sesaat, lalu dia berusaha menenangkan dirinya.Aula yang awalnya dipenuhi orang-orang seketika menjadi sunyi setelah para tamu lainnya pergi. Anggota Keluarga Saloza tidak menyangka Tommy akan bertindak seperti ini dan mempermalukan mereka. Semua anggo
Tommy tersenyum ketika mendengar jawaban Juanita. Tommy tahu Juanita pasti bersedia menikahinya. Tommy dan Juanita telah mengalami banyak rintangan, sekarang akhirnya mereka bisa menikah. Tommy tidak mungkin melepaskan kesempatan yang begitu bagus.Semua tamu merasa sangat senang melihat pasangan mempelai yang berdiri di atas panggung, kecuali Ruben. Dia terus mengamati Juanita dan merasa ada yang tidak beres, terutama saat Juanita bersuara. Ruben pernah bertemu dengan Tanya. Meskipun mereka jarang berhubungan, Ruben bisa mengenali suara Tanya.Tadi, suara wanita itu memang sangat mirip dengan Tanya, tetapi Ruben merasa wanita itu bukan Tanya. Sebenarnya, Ruben ingin mengekspos mereka. Hanya saja, Ruben tidak terlalu yakin sehingga tidak berani bertindak gegabah. Kemudian, pendeta berucap, "Selanjutnya, saatnya sepasang mempelai bertukar cincin."Juanita gemetaran begitu mendengar suara pendeta. Hanya tinggal selangkah lagi, Juanita akan menjadi istri Tommy secara sah dan anaknya bisa
Di dalam aula, Tommy berdiri di depan pendeta sembari menunggu pengantinnya dengan sabar. Di bawah tatapan serius orang-orang, pintu akhirnya dibuka, lalu disusul oleh sosok cantik yang berjalan masuk. Wajah wanita itu ditutup oleh kerudung, jadi mereka tidak bisa melihat parasnya. Sementara itu, gaun yang pas badan membuat si pengantin tampak sangat menawan."Wow, pengantinnya cantik sekali!""Benar, mereka memang serasi!"Para tamu mulai memuji sembari bertepuk tangan. Pada saat yang sama, banyak kelopak bunga yang berjatuhan.Ketika mendengar suara-suara itu, Juanita sungguh terkejut. Dia tidak menduga hasilnya akan menjadi seperti ini.Tangan Juanita terkepal erat. Dia tidak bisa menahan perasaan gugup ini. Sebuah pemikiran yang tidak pernah ada bahkan tiba-tiba muncul dalam benaknya, yaitu melarikan diri dari tempat ini.Orang yang berjalan di samping Juanita merasakan keanehan ini. Dia pun berbisik, "Demi masa depan anakmu, kamu harus terus berjalan."Juanita merasa dirinya sedan
Beberapa saat kemudian, mobil akhirnya tiba di suatu tempat. Juanita pun dibawa turun oleh kedua pengawal itu.Juanita tidak berteriak-teriak lagi sekarang. Dia berusaha untuk tenang meskipun merasa sangat takut. Kini, banyak adegan penculikan dan pemerkosaan yang terlintas di benaknya.Entah sudah berapa kali Juanita hampir mengalami peristiwa seperti itu. Makin dipikirkan, dia merasa makin getir.Namun, yang menyambutnya bukanlah suara galak pria. Juanita seperti dibawa ke suatu tempat, lalu mendengar suara beberapa orang wanita."Bawa dia masuk," perintah seorang wanita dengan tegas. Kemudian, Juanita pun dibawa masuk oleh kedua wanita.Setelah melewati tirai, kedua wanita itu mengulurkan tangan dan membantu Juanita melepaskan baju. Juanita sontak panik. Dia berteriak, "Apa yang kalian lakukan? Aku bisa menuntut kalian kalau macam-macam!"Kedua wanita itu tidak berbicara, melainkan terus membantu Juanita melepaskan pakaiannya. Mana mungkin Juanita membiarkannya begitu saja, dia pun
Meskipun berpikir demikian, para wanita muda itu tidak memiliki latar belakang seperti Tanya. Jadi, mereka tidak bisa menjadi istri dari pria terhebat di Kota Andara. Mereka hanya bisa menjadi saksi dari pernikahan ini. Bagaimanapun, ini sudah merupakan suatu kehormatan bagi mereka.Saat ini, Tanya yang berada di kamar rias menggigit bibirnya karena tidak bisa mengontrol perasaannya. Kalau bukan karena harus menjaga citranya yang lemah lembut, dia pasti sudah melompat dan berlari kegirangan, lalu memberi tahu semua orang di dunia ini bahwa dirinya akan menjadi istri Tommy.Ruben dan Yolanda juga berada di kamar rias. Ketika melihat wajah cantik Tanya, Yolanda pun memuji, "Cantik sekali, kamu sudah pasti pengantin tercantik di dunia ini."Tanya pun menunduk sembari tersenyum manis. Melihat ini, Ruben segera memuji, "Siapa yang tidak jatuh cinta melihat kecantikan Nona Besar Keluarga Saloza?"Tanya menjadi besar kepala karena terus dipuji. Wanita mana yang tidak senang saat dipuji oleh p
Mendengar ini, terlihat keraguan pada ekspresi Harfi. Dia memang mengkhawatirkan Juanita, tetapi pekerjaannya sangat banyak belakangan ini. Memang agak repot baginya kalau harus datang ke rumah sakit setiap hari."Tapi, Kak ...." Harfi menggaruk kepalanya, tidak langsung menyetujui perkataan Juanita.Juanita tentu tahu bahwa Harfi agak sibuk belakangan ini. Itu sebabnya, dia menasihati, "Kamu sangat sibuk akhir-akhir ini. Aku benar-benar nggak enak hati kalau kamu terus datang.""Baiklah, untuk sementara waktu ini, aku nggak akan datang setiap hari. Tapi, kalau ada masalah, kamu harus menghubungiku," ujar Harfi sambil menatap Juanita dengan serius.Harfi khawatir Juanita tidak ingin dirinya cemas sehingga menutupi semuanya darinya. Mendengar ini, Juanita segera mengangguk dan mengiakan....."Telepon saja aku kalau ada masalah. Aku sudah menyewa perawat untukmu. Kamu cukup beristirahat dengan baik. Nah, kubelikan makanan karena takut kamu nggak cocok dengan makanan rumah sakit," ucap Y
"Ya, ya, aku bersumpah. Kalau aku memberi tahu Tommy, aku akan menjadi impoten. Sudah puas?" tanya Yosef sembari menatap Juanita.Kalau tidak sedang kesakitan, Juanita pasti akan merasa lucu mendengarnya. Namun, di situasi seperti ini, dia benar-benar tidak bisa tertawa. Juanita hanya menggigit bibirnya sambil berkata dengan serius, "Terima kasih."Yosef merasa agak malu melihat Juanita yang mengucapkan terima kasih dengan begitu tulus. Benar-benar bodoh, Tommy jelas-jelas sudah tahu semuanya. Dia tidak perlu menutupi apa pun dari pria ini.Yosef merasa lega melihat Juanita yang sudah lebih tenang. Namun, begitu teringat pada sumpahnya barusan, dia seketika merasa sangat getir. Entah dosa apa yang telah diperbuatnya sampai terlibat hal seperti ini.Sesudah melakukan pemeriksaan, Yosef pun menghela napas lega. Kondisi Juanita tidak separah yang dibayangkannya. Bagaimanapun, Tommy terdengar sangat panik saat meneleponnya barusan. Juanita baik-baik saja.Juanita yang berbaring di ranjang