Keesokan harinya, ketika di malam hari Limdong dan Lingling kembali berlatih bersama. Saat mereka berdua duduk berhadapan dan menautkan telapak tangan, tiba-tiba saja jiwa mereka berdua ditarik ke dalam dimensi lain.Tring!'Eh? Di mana ini?'gumam Limdong heran."Limdong?" Namun ternyata di sana ada Lingling juga."Hah? Lingling? Kenapa kau ada di sini juga?" Wajah Limdong pun nampak terkejut."Entahlah, aku juga tidak tahu," jawab Lingling seraya menghendikkan kedua bahunya.Brush...!Kemudian munculah Jialing."Lingling...," Jialing langsung menyapa."Ah? Jialing...? Apakah kau yang membawa kami berdua kemari?" tanya Lingling."Itu benar. Ada yang harus kalian lakukan," jawab Jialing jujur."Tunggu! Ka-kamu..., kamu mirip sekali dengan Jindong," Wajah Limdong kali ini terlihat seperti orang bodoh yang sedang sangat terkejut saat melihat sosok Jialing."Yah..., begitulah. Tapi lihat ini," LaluJialing memperlihatkan ekornya."Delapan? Kenapa ekormu hanya delapan? Milik Jindong ada sem
Limdong dan Lingling sudah berdiri pada posisi masing-masing. Kemudian Jialing memberitahu Lingling bagaimana caranya untuk menulis Aksara Kuno. Aksara Kuno itu digunakan untuk menjadi sebuah kunci yang akan membuka segel-segel itu. Demikian pula dengan Limdong, ia menggerakkan jari telunjuknya di udara untuk menulis Aksara Kuno sama seperti yang Lingling lakukan.Tiga puluh menit akhirnya berlalu, dan semua persiapan telah selesai."Sekarang Lingling, kau tautkan Aksara kuno itu pada segel pertama. Limdong, kau juga harus melakukannya. Cara membuka segel-segel ini harus dilakukan secara bersamaan," Jialing memberi arahan kepada mereka berdua."Baik!" jawab Lingling dan Limdong serempak.Dert, dert, dert...!Ada sebuah getaran ketika Aksara kuno itu masuk ke dalam segel.Beberapa menit kemudian segel pertama berhasil terbuka."Bagus, kalian berhasil. Lanjutkan pada segel yang selanjutnya," ucap Jialing. Ia akan terus memberikan arahan agar tidak terjadi kesalahan. Sebab, sedikit kesala
Blar, blar, blar...!Ketika Limdong dan Lingling masih menekan paksa Aksara kuno itu, terlihat ada sambaran api dan petir yang keluar dari dalam segel. Dan ada juga aura kegelapan yang sangat kuat menguar dari dalam segel itu.Jialing berusaha membantu mereka berdua dengan cara melindungi mereka berdua menggunakan perisai es miliknya."Sedikit lagi! Hiyat...!" teriak Limdong.Limdong benar-benar berusaha keras untuk membuka segel kesembilan ini. Namun nampaknya itu bukanlah hal yang mudah.Limdong dan Lingling masih terus menekan Aksara kuno itu agar benar-benar masuk ke dalam segel yang terakhir.Sampai tiga puluh menit kemudian, tubuh Limdong dan Lingling benar-benar ambruk ke lantai. Energi mereka hanya tersisa lima persen saja.Untungnya, usaha mereka berdua tidaklah sia-sia. Mereka berhasil membuka segel yang kesembilan itu.Duar, duar, duar...!Boom!Segel itu akhirnya meledak dan menghilang.Setelah itu jiwa Limdong dan Lingling akhirnya kembali ke dunia nyata. Ketika mereka ber
Semua orang gempar setelah mendengar nama Iblis Suci yang Jialing sebutkan itu.Ternyata, Legenda Iblis Suci itu nyata. Bukan hanya sekedar cerita orang-orang di masa lalu saja."I-iblis Su-suci? Aku Iblis Suci?" Limdong menunjuk wajahnya sendiri."Iya Limdong, itu benar. Kau adalah Iblis Suci. Iblis Suci memiliki tingkatan derajat lebih tinggi dari pada kami, para Iblis Kuno," jawab Jialing."Hahahaha..., hahahaha...! Para manusia! Dengarkan aku! Kalian ingat baik-baik wajah Bocah ini dan ingat juga namanya! Hanya dia lah yang mampu mengalahkan Raja Iblis itu! Bersikap baiklah padanya," ucap Jindong.Buk!Limdong memukul perut Jindong. Namun ekor Jindong menahannya."Jindong! Hentikan berbicara seperti itu. Kau justru terdengar seperti mengancam mereka semua! Mengerti tidak?!" ucap Limdong."Hahahaha..., hahahaha...!" Jindong kembali tertawa."Sudahlah Limdong. Tolong mengerti perasaan Jindong. Dia itu sedang bahagia karena baru saja merasakan kebebasan yang sudah ratusan tahun ditung
Jindong akhirnya menceritakan cerita di masa lalu ratusan tahun yang lalu.Ternyata Yingar adalah Tuan Putri. Dia anak semata wayang Raja Iblis Kuno. Sedangkan Jindong, ternyata dia adalah seorang Pangeran. Dia adalah adik kandung dari Raja Iblis Kuno.Sebenarnya dulu, ayah Yingar pernah ingin menyerahkan tahtanya kepada Jindong. Namun Jindong menolaknya mentah-mentah. Jindong tidak suka dengan keterikatan. Dia lebih memilih kebebasan.Dan ketika kakak kandung Jindong melahirkan seorang Putri, Jindong sangatlah senang. Ia senang kerena akhirnya ia memiliki seorang keponakan. Justru Yingar lebih akrab dengan Jindong ketimbang dengan kedua orang tuanya. Tapi itu tidak jadi masalah bagi ayah Yingar. Malahan, ayah Yingar sangat bahagia melihat adiknya yang memang terkenal sangar dan kejam bisa bersikap lembut dihadapan Yingar.Tadi yang ditakutkan oleh Yingar adalah kalau Jindong akan memarahinya karena sudah melakukan hal yang sangat bodoh. Hal bodoh yang dimaksud adalah meminta hukuman k
Limdong mengumpulkan teman-temannya.Karena sudah satu Minggu mereka berada di Ibu Kota ini, akhirnya Limdong memutuskan akan pergi dari sana. Limdong khawatir jika Raja Iblis itu mengincarnya, maka Ibu Kota ini pasti terlibat."Yingar, apakah Go Xyu sudah pulih sekarang?" tanya Limdong."Seharusnya sudah. Tunggu sebentar," jawab Yingar seraya memejamkan matanya.Tring!Dan satu menit kemudian Go Xyu hadir di hadapan Limdong dan teman-temannya."Go Xyu!" teriak Limdong. Limdong dan Yuzong langsung memeluk bahu Go Xyu."Syukurlah kau baik-baik saja," ucap Yuzong."Maafkan aku, teman-teman. Aku sudah membuat kalian khawatir," ucap Go Xyu."Tidak, Go Xyu. Akulah yang harusnya meminta maaf padamu. Kalau saja aku lebih kuat dan tidak lengah, kau tidak akan menjadi seperti ini," ucap Limdong."Limdong, berhentilah menyalahkan dirimu sendiri!" teriak Lingling.Limdong pun menoleh ke arah Lingling. Seketika, tubuhnya merinding."Ba-baiklah...," jawab Limdong.Kemudian mereka kembali duduk dan
Go Xyu diminta untuk mencari di mana keberadaan Raja Iblis dan pasukannya. Hal itu bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan oleh Go Xyu.Hanya butuh satu menit saja, Go Xyu akhirnya mengatakan pada teman-temannya bahwa ia sudah berhasil menemukan lokasi di mana Raja Iblis dan pasukannya berada.Limdong yang memang tidak sabar, ia langsung meminta Go Xyu agar segera mengirim mereka semua ke lokasi tersebut.Hari ini, Limdong, Lingling, Aying, Lee, Yizi, dan Yuzong akan pergi dan bertarung dengan Raja Iblis. Awalnya Mia, Shin, dan Long terus memohon agar mereka diajak. Tapi tentu saja Samchong melarang keras mereka untuk ikut. Karena mereka belum cukup kuat."Semuanya siap?" tanya Go Xyu."Siap!" jawab mereka serempak.Tring!Limdong dan yang lainnya berhasil berpindah tempat hanya dalam sekejap mata.Mereka ternyata berada di sebuah hutan dekat gunung berapi. Di sekitar hutan itu sebenarnya banyak manusia yang tinggal di desa-desa kecil. Tapi sekarang, desa-desa kecil itu sudah musnah se
Awalnya Limdong khawatir dengan keselamatan Lingling. Namun, tatapan mata Lingling seolah mengatakan kalau ia mampu menghadapinya. Akhirnya Limdong percaya dengan Lingling.Boom, boom, boom!Ketika melihat Limdong yang akan pergi, Lato mencoba menghalanginya dan kemudian mencoba menyerang Limdong menggunakan tembakan bola-bola api hitam super miliknya.Bras, bras, bras...!Namun Lingling dengan sigap menghalanginya."Lawanmu adalah aku!" teriak Lingling.Limdong akhirnya berhasil pergi dari sana dan meninggalkan Lingling untuk melawan Lato."Kau akan menyesal karena telah berhadapan denganku!" teriak Lato. Lato sangat kesal karena merasa diremehkan oleh Lingling.Boom, boom, boom!Lato marah! Ia mengeluarkan aura kegelapannya. Tubuhnya pun akhirnya berubah. Tapi tubuh Lato tidak bertambah besar. Ukurannya tetap sama. Hanya saja, tanduk, ekor dan sayapnya yang bertambah panjang dan besar.Lingling tahu kalau Lato mulai serius. Lingling juga meledakkan aura dingin yang ada di dalam tubu