Share

OUT OF THE BOOK

Penulis: sugi ria
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-01 13:24:25

Untuk kedua kalinya, Briana membuka mata dalam keadaan terikat. Meski kali ini tidak dalam posisi duduk. Gadis itu berbaring di tanah dalam sebuah bangunan yang dia kira sebuah gudang. Tangan dan kakinya disimpul menggunakan tali. Cukup kuat. Briana merutuki kebodohannya. Mengabaikan pesan Vin untuk selalu berhati-hati. Tidak keluar saat hari sudah malam.

Dan inilah hasilnya, dia disergap lalu diseret masuk ke dalam mobil van saat bermaksud membeli nasi goreng di depan gedung panti. “Perasaan jadi korban penculikan melulu,” gerutu Briana, berusaha bangun dari acara rebahannya. Menggunakan telapak tangannya untuk menumpu, Briana berhasil mengubah posisi tubuhnya.

“Apa mereka orang-orang suruhan paman lagi. Gak ada kapok-kapoknya sih.” Omelannya Briana berhenti ketika suara derap langkah terdengar mendekat. Bola mata Briana memutar malas. Melihat Don dan Juan ada di antara beberapa orang yang menuju ke arahnya.

“Belum kapok ya aku lubangi tangannya?!” seru Briana yang melihat Juan me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   HABIS KALIAN!

    “Setidaknya mintalah baju dulu. Mau pamer aset ya?” Sindir Vin kala melihat tampilan topless Briana. Sebagai satu-satunya perempuan di sana, bisa dipastikan kalau Briana saat ini tengah jadi pusat perhatian. Tubuh bagian atasnya terekspose hanya tertutup bra saja. Briana mendengus geram mendengar ucapan Vin. Meski pria itu sebenarnya juga tergoda dengan rupa Briana. Dia saja belum sempat intip ke arah sana. Eh, si Jorge malah sudah nyolong start duluan. Aseemmm, Vin sibuk memaki dalam hati.“Mau ke mana kamu?” Jorge menahan langkah Briana yang menjauh darinya. Tatapan tajam penuh kebencian Jorge dapat dari sang gadis.“Cari baju!” Jorge mencekal bahu polos Briana. Semua orang hampir bergerak menyerang. Ketika tanpa di duga, Briana memberikan kejutan lainnya. Tangan Briana balik mencekal Jorge, dalam satu hentakan, tubuh besar pimpinan klan Dark Demon terbanting ke tanah. Waahhhh, seruan lirih kompak terdengar. Jorge memejamkan mata sebentar, sakit? Tidak. Dia hanya terkejut deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-02
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   THE BATTLE

    Briana ternganga melihat Martin ambruk dengan bercak darah di dada kirinya. Ian mendekat dengan anggota lain mencover dirinya. Melindungi Ian dan Martin dari terjangan peluru yang melesat bersamaan ke arah mereka. “Ini titik vital. Kita perlu tindakan medis darurat,” kata Ian setelah memeriksa kondisi Martin.Tawa menggelegar dari Baron. Pria itu sepertinya tak masalah ketika melukai orang lain. Tidak peduli siapa. “Satu tumbang. Bagus! Bukan anaknya, tidak apa-apa. Ayahnya juga boleh.” Semua orang jelas terkejut. Terlebih Jorge. Kedok Baron terbongkar. Selain mempercayai fakta yang pihak Vin sampaikan. Tak ada pilihan lain bagi Jorge.Apalagi sikap Baron benar-benar menunjukkan sisi lain dari diri lelaki itu. Berbeda dengan sosok yang selama ini Jorge hadapi. Baron menjelma jadi pribadi lain yang bengis dan mengerikan. Jorge ingin tak percaya tapi faktanya seperti itu. Senjata Baron mengarah pada Jorge. Ambisi Baron adalah menguasai Dark Demon. “Seharusnya aku menghabisimu waktu

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   READY FOR EXECUTION?

    “Bagaimanapun dia ayahmu. Satu-satunya orang yang punya hubungan darah denganmu.”Ucapan Vin itulah yang jadi acuan Briana untuk memberikan darahnya. Gadis itu melihat ke arah kanan. Di mana seperangkat jarum dan teman-temannya sedang memindahkan darahnya ke satu kemasan khusus. Di sebelahnya, 50 cc darah sudah dalam proses transfusi ke tubuh sang ayah.Beberapa nakes lalu lalang bergantian memeriksa dirinya dan sang ayah. Dalam keadaan itu, Briana melihat Martin yang bertelanjang dada. Dengan alat penunjang kehidupan melekat di sana. Monitor milik Martin begitu berisik.Wajah Martin pucat dengan mata terpejam rapat. “Mbak, bisa tidur kalau mengantuk. Prosesnya masih setengah jam lagi,” kata si perawat. Mereka tahu siapa Briana dan Martin karena itu perlakuan khusus bisa keduanya dapatkan. Briana yang memang lelah, merasakan kantuk menyerang. Terlebih ini memang jelang dini hari. Obsidian hazel Briana perlahan memejam, dengan pandangan akhir berupa paras sang ayah.Briana tertidur

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-05
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   CUKUP UNTUK HARI INI

    Satu sosok bergerak gelisah di tengah ruangan terang benderang. Tubuhnya tidak terikat, hanya saja suasana yang mencekam membuatnya tak bisa melakukan apapun. Melarikan diri pun dia tak mampu. Melihat tatapan penuh intimidasi dari orang-orang di sekelilingnya. Padahal dia dulu biasa mengeksekusi orang tanpa belas kasih. Tapi aura dominasi klan ini ia akui berbeda.Di depan sana, di sebuah kursi tampak Axa si sniper, lelaki yang tampak tampan luar biasa. Siapa yang menyangka jika dia adalah seorang pembunuh berdarah dingin. Puluhan nyawa pernah melayang di tangannya. Kemampuan yang sepertinya hanya dimiliki Vante, itu jika Vin mengizinkan bocah remaja tanggung itu ikut organisasi.Axa terlihat santai, tapi semua orang tahu jika pria itu punya tembakan jitu yang sangat ditakuti. Termasuk oleh si tawanan yang kali ini berpikir, kalau harinya akan berakhir. Sekali gerak, Axa bisa mengakhiri hidupnya. “Dia sudah di jalan. Lima menit lagi sampai.” Ian dan Orion datang bersamaan. Duduk d

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-06
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   DIA SIAPA?

    “Putramu sangat cerdas, aku akui itu. Meski dia membunuh Baron, dia meninggalkan organ pentingnya supaya berguna bagi orang lain,” seloroh Ian. Desahan terdengar dari arah Vin. Iya, Enzo menyisakan satu kornea, sepasang ginjal dan hati milik Baron untuk diambil. Siapa tahu ada yang membutuhkan.“Aku harap cukup Baron saja yang jadi korban. Selanjutnya tidak ada lagi yang seperti itu. Jika bukan karena Briana mungkin Enzo sudah kehilangan kendali. Bisa saja dia menembaki Baron tanpa henti,” muram Vin.Dua pria itu berada di ruang tunggu operasi. Satu ruangan khusus di samping kamar tempat Martin menjalani dua operasi sekaligus. Pengangkatan peluru sekalian penambalan jantung. Bisa dipastikan setelah ini Martin akan berhenti dari dunia bawah. Terlalu beresiko jika lelaki itu masih aktif di dunia mafia. Sementara di sisi lain, ada Briana yang menunggu dengan ekspresi wajah tak terbaca. Entahlah, apa yang gadis itu rasa. Khawatir, atau biasa saja. Mengingat dia belum sepenuhnya meneri

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-07
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   PERINGATAN BRIANA

    Briana melihat seorang wanita, bule lagi. Berwajah runcing dengan kulit pucat, rambut coklat seperti milik ...Jeff. Sedang menyuapi Martin yang sudah duduk bersandar di head board kasur rumah sakit. Lelaki itu masih terlihat lemah.“Ma, kapan datang?” Pertanyaan Jeff menjawab rasa kepo di benak Briana. Jadi dia ibunya Jeff, istri Martin Sanchez. Rasa marah tiba-tiba menyeruak naik. Perempuan ini yang dinikahi Martin setelah kembali ke Milan sesudah meninggalkan sang ibu.Terdengar wanita itu berbincang dengan Jeff dalam bahasa Italia. Briana berbalik, mengabaikan tatapan permohonan dari Martin. Tak mau mengganggu momen keluarga itu. Namun langkah Briana terhenti ketika satu suara menahannya.“Kamu Briana?” tanya si wanita. Briana menghembuskan nafas, berusaha mengusir sesak yang menghimpit dada. Tidakkah ini terasa tak adil untuknya. Ibunya ditinggalkan dan dia diabaikan. Sakit itu tiba-tiba menyergap hati Briana. Ingin rasanya dia mengamuk pada Martin. “Aku Briana.” Suaranya b

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-08
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   NEGOSIASI

    Enzo menopang dagunya. Wajahnya muram. Tidak ada senyum seperti biasa. Dia ingin memeluk seseorang tapi orang yang dia mau sedang sibuk. Saat ini dia masih ada di sekolah. Dengan Via setia menunggunya.“Gak asyik ih, diam saja,” gerutu Via. Bibir gadis kecil itu mengerucut lucu. Dia terlihat imut dan menggemaskan.“Kalau gak asyik ya pergi sana. Cari temen lain!” usir Enzo judes.“Tapi aku maunya main sama kamu,” rengek Via.“Ck ... aku gak suka cewek manja. Jadi cewek harus kuat seperti mama Briana,” celetuk Enzo.“Ngapain jadi kuat, kan kamu bakal jagain aku terus.”“Aku bakal pulang ke Milan, setelah papa dan mama Bri menikah. Lagian kamu siapa, sampai aku harus jagain kamu,” sentak Enzo. Via terkesiap. Bukan karena bentakan Enzo tapi terkejut karena kabar yang bocah itu bawa.Enzo dan keluarganya akan pulang ke Milan, bersama Briana setelah menikah. Gadis kecil itu terpaku di tempatnya duduk. Mengabaikan ocehan teman lain yang asyik bermain.“He bocah bule! Jangan buat Via

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-09
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   INHALE, EXHALE

    “Apa ini?” Vin dan Martin sontak mengangkat wajah mereka bersamaan. Melihat ke arah kertas yang diangkat oleh Briana.“Bri, balikin.” Vin buru-buru ingin merebut lembaran kertas dari tangan Briana. Tapi terlambat, gadis itu sudah lebih dulu membaca isinya. Martin meneguk ludahnya. Situasinya akan tambah parah jika Briana tahu isi surat itu.Dan benar saja, sang putri langsung melirik tajam pada Martin. “Kamu menjualku?” todong Briana. Bola mata Martin melotot mendengar tuduhan sang anak.“Enggak gitu Bri ....”“Lalu ini apa? Surat pengalihan aset. Yang benar saja. Aku gak butuh aset Vin, aku sudah kaya meski tak sekaya dia!” Tuh kan tambah ruwet gak nih masalah. Salah paham kan Briana. Martin belum juga berhasil mendapat pengakuan dari sang putri, eh dia sudah menambah lagi masalah baru.“Bukan begitu Bri maksud papamu.” Vin langsung bungkam mendapat tatapan penuh peringatan dari Briana.“Tuan Sanchez saya tidak pernah menyangka kalau Anda akan sepicik ini.” Briana tampak kece

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-10

Bab terbaru

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   AKHIR SEKALIGUS PERMULAAN

    “Ibu mengaku salah untuk urusan Helga di masa lalu. Ibu buta, sungguh tidak bisa membedakan baik dan buruk saat itu. Tapi sekarang, Ibu akan menerima semua keputusan Vin termasuk soal pasangan hidup. Ibu akan mendukungnya. Maafkan Ibu, Ibu sungguh ingin memperbaiki kesalahan Ibu. Jadi tolong beri Ibu kesempatan.” Briana menghela nafas, penjelasan dari Imelda cukup dia mengerti. Wanita itu tentu paham konsep tiap manusia pernah melakukan kesalahan. Akan terasa tidak adil jika kesempatan untuk berubah jadi lebih baik tidak diberikan. Briana sendiri memang tak terlalu memikirkan soal Helga, sebab Vin memang tidak pernah memberikan celah sedikit pun untuk Helga masuk dalam hidupnya. Oke, semua masalah sudah clear. Imelda akan membuktikan kalau dia menerima Briana sebagai pilihan Vin serta menantunya. “Kenapa Boy?” Briana bertanya ketika melihat sang putra tengah menatap foto sang mama yang tengah memeluknya, ada Vin juga di sana. Potret keluarga bahagia nan sempurna. Cemburukah Briana?

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   DEEP TALK

    “Wait, wait, tunggu. Amore mio ada apa?” Vin mencegat Briana yang melewatinya begitu saja setelah makan malam usai. Lelaki itu menghadang di pintu kamarnya. Sejak pulang tadi wajah Briana sudah menunjukkan ekspresi tidak sedap.Briana tahu, kalau kejengkelannya seharusnya tidak ditujukan untuk sang suami. Hanya saja dia tidak bisa menyembunyikan apa pun dari Vin, hingga ketika dia berhadapan dengan Vin, rasa itu otomatis keluar begitu saja.“Maaf, aku gak marah sama kamu,” ujar Briana terus terang.“Lalu? Coba deh bicara yang benar. Aku gak masalah kamu mau marah atau bagaimana ke aku. Yang aku minta jangan pernah menutupi apa pun dari aku. Aku ingin tahu.” Vin memegang dua bahu Briana, meyakinkan wanita itu.Ohh beginikah rasanya menikah dengan duda yang sudah expert soal pernikahan. Sikap terbuka Vin dan seluruh pengertian lelaki itu membuat Briana meleleh meski sedang marah. Act of service-nya memang lain ya duda yang satu ini.Begitulah Vin, lelaki itu bahkan tak segan mengaj

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   PERANGKAP

    “Siapa dia?” bisik Briana bertanya pada sang adik yang memindai penampilan seorang perempuan berambut pirang di hadapannya.“Coba Kakak tebak?” Jeff justru bertanya balik pada Briana. Giliran Briana yang memberikan atensinya pada si wanita. Cantik sih, langsing, dan errr seksi.“Salah satu teman tidurmu?” Briana kembali bertanya dengan raut wajah sedikit jijik pada Jeff. Sang adik langsung merengut mendapati ekspresi wajah Briana seperti itu padanya.“Kan aku sudah bilang mau berhenti dan mau berteman sama sabun saja.” Meringis, Jeff mendapat balasan kontan dari bibirnya yang lemes. Cubitan Briana mendarat di pinggang Jeff.Sementara wanita yang berdiri di depan kakak beradik itu mengepalkan tangan karena geram, merasa diabaikan oleh Jeff dan Briana. “Sialan! Aku dikacangin!” maki sang wanita dalam hati.“Jadi benar dia pacar barumu?” tanya si perempuan.“Emm, gimana ya? Emang kamu pantas jadi pacarku Kak?” Briana mendelik sama dengan si tamu tak diundang. Kak? Jeff memanggil wa

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   DASAR PENGGANGGU

    Vin berusaha menetralkan hatinya, menenangkan degup jantungnya. Kala Imelda melangkah masuk ke ruang kerjanya. Menuruti kata hati. Vin akhirnya meluangkan waktu untuk bicara pada sang ibu. Hari ini setelah dia pulang dari kantor.Meninggalkan Briana dan Enzo di ruang keluarga, bercanda bersama Emma yang kebetulan mampir setelah cek up kandungan seusai melalui perjalanan panjang Jakarta-Milan.Sementara Ilario tengah berkoordinasi dengan Miguel dan Chen di ruang meeting mini di lantai dua. “Jadi apa yang ingin kamu bicarakan dengan Ibu?” Imelda membuka percakapan. Dua hari ini interaksinya dengan Briana cukup baik. Dua orang itu sama-sama menyesuaikan diri satu sama lain. Tak menampik kemungkinan mereka akan hidup berdampingan untuk waktu yang lama, karena itu adaptasi diperlukan.“Ini soal sikap Ibu pada Briana. Apa Ibu sungguh-sungguh dengan semua ini? Maksudku, Ibu berubah. Apa ini hanya pura-pura atau bagaimana?” ujar Vin terus terang.Imelda menatap sang putra, sedikit gusar

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   ALEJANDRO MORAIMAS

    “Jadi bisa kita bicara sekarang?” Briana menatap Vin yang mulai memejamkan. Keduanya masih tanpa busana setelah melalui sesi panas perdana mereka di Milan. Di kamar yang seketika membuat Briana serasa dejavu.Dejavu rasa bukan penglihatan. Dia sungguh pernah merasa di sini, di tempat ini. Meski semua perabot dan interior berganti baru. Sampai dengan cat dinding pun Vin memerintahkan untuk dicat ulang.Vibes-nya terasa sekali. Dia dan Vin pernah bercinta di kamar ini sebelumnya. Mungkin benar apa yang Vin katakan, jika dirinya berada di raga Maria selama hampir dua bulan.“Bicara apa?” Netranya terpejam, tapi tangannya merayap ke mana-mana. “Vin,” Briana mencubit dada bidang telanjang sang suami karena tangannya terus saja nakal bergerak ke sana sini. Vin mengaduh lebay, lantas menyudahi aksinya menggoda sang istri. Memeluk posesif pinggang ramping Briana. Membawanya merapat ke tubuhnya.“Jangan nempel-nempel.” Briana menerapkan jaga jarak yang sepertinya tak ada gunanya jika V

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   HARI PERTAMA

    Briana menatap rumah dengan tangga marmer putih membentang di hadapannya. Menuntunnya menuju sepasang pintu kembar yang megah, sudah terbuka untuk dirinya. Vin tak membayangkan apapun, tapi dirinya cukup terkejut melihat kehadiran Imelda di depan pintu, menyambut mereka.Satu persatu tangga dinaiki, hingga mereka tiba di gerbang rumah Vin. Dengan seorang wanita menatap hangat pada keduanya. Dalam rentang waktu selama ditinggal Vin dan Enzo, Imelda mulai menyadari akan sikapnya yang keliru selama ini.Hingga ketika waktunya tiba, Imelda bertekad untuk mengubah perilaku. Menjadi ibu dan nenek yang baik untuk anak dan cucunya. “Benvenuto a Milano, genero mio,” ucap Imelda. (Selamat datang di Milan, menantuku.)Vin cukup terkejut mendengar ucapan sang ibu, mengingat di masa lalu, sang ibu begitu memusuhi Maria. “Ini ibuku, Imelda Arturo.” Vin terpaksa mengenalkan Imelda. Toh dia tidak bisa memungkiri kalau Imelda memang wanita yang sudah melahirkannya. Briana menampilkan raut wajah b

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   CASA CELESTE

    “Hai, Vi. Namamu Via kan?” Via mengerutkan dahi ketika melihat seorang anak lelaki berjalan mendekatinya. Mereka ada di taman belakang sekolah Via. Via sendiri tengah bermain di sana sembari menunggu sang ayah menjemput. “Kakak yang hari itu ada di pernikahan Miss Ana kan?” Via menjawab sambil memicingkan mata. Si anak lelaki mengangguk, mengulurkan tangan lalu menyebutkan namanya, “Maher.”“Kak Maher ngapain di sini? Gak sekolah?” Via memicing melihat pakaian rapi Maher.“Aku ambil libur. Mau anter Enzo ke bandara.” Gerakan Via seketika berhenti. Bandara? Enzo pulang hari ini? Gadis kecil itu seketika menunduk, matanya berkaca-kaca.“Mau ikut? Nanti aku bisa bilang pada Kakek Martin untuk bawa kamu. Kita masih nungguin Kak Jeff yang lagi bujukin Kak Ai,” ajak Maher. Entah kenapa dia begitu lancang mengatakan hal itu.Enzo sudah mewanti-wanti Maher untuk tidak bicara pada Via soal kepulangannya. Namun Maher berpikir kalau ini sangat tidak adil untuk Via. Apa salahnya cuma mengat

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   MELUPAKANMU

    Briana terbangun dengan tubuh sakit. Rasanya pegal di semua bagian. “Astaga, duda gila,” gumam Briana. Dia meringis ketika mengubah posisi tidurnya. Pokoknya dia mau tidur seharian ini, bodo amat sama urusan lain.“Sudah bangun?” Vin bertanya dari arah pintu. Baru masuk sambil membawa nampan berisi makanan. Beuhh, aura duda baru buka puasa memang lain. Vin tampak segar dengan wajah glowing, secerah mentari pagi.Briana menaikkan selimutnya, sadar kalau dia belum berpakaian. “Sakit tidak?” Vin bertanya, sambil duduk di samping Briana.“Menurutmu?” Briana balik tanya. Senyum Vin melebar. “Sorry, agak lepas kendali,” cengir Vin tanpa dosa. Ha? Agak dia bilang. Kalau yang semalam Vin mengatakan agak lepas kendali, lalu yang betulan lepas kendali seperti apa.“Kalau semalam mode setengah lalu yang model full seperti apa?” ledek Briana.“Ya, bisa saja satu jam nonstop bisa lebih.” What? Briana melotot mendengar jawaban Vin. Semalam saja dia perlu rehat, mengambil jeda setidaknya seti

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   MALAM PEMBUKAAN

    Briana baru keluar dari kamar Enzo memeriksa sang putra yang ia khawatirkan akan tidur sekasur dengan Via. Briana menghela nafasnya lega, luar biasa. Enzo tidur di sofa dengan Via tidur di kasur.“Good night, Boy.” Briana mencium kening Enzo setelah mengambil selimut tambahan, memakaikannya di tubuh sang putra. Sama dengan Via, dia juga mengucapkan selamat malam, sembari mencium pipi anak asuhnya. Cukup sedih karena dalam beberapa hari dia akan meninggalkan negeri ini. Mengikuti langkah Vin yang sudah resmi jadi suaminya.“He, masih bertengkar saja.” Briana memergoki Ilario dan Emma yang masih berdebat. Padahal hari sudah malam. Ilario dan yang lain baru saja pulang dari misi. “Dia minta ayam geprek, di mana mau cari,” keluh Ilario.“Tidak mau nyari ya sudah. Masih ada Xuan ....”“Xuan terluka jangan diganggu dulu.” Emma menoleh, ini berita baru untuknya sebab dia baru saja bangun, gegara obat bius sialan yang sang suami berikan.“Geprekkan saja ayam goreng yang tadi. Kasih sam

DMCA.com Protection Status