Share

INTI ACARA

Penulis: sugi ria
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-07 14:48:31

Vin sesaat melirik Briana waktu mereka memasuki gerbang rumah Ian. Tak ada rasa terkejut dalam tatapan Briana, melihat betapa megah kediaman Ian. Seolah hal itu sudah biasa bagi Briana.

Yang membuat Briana berubah ekspresi adalah melihat beberapa pria berpakaian hitam yang ada di sekitar rumah Ian. “Mafia,” gumam Briana.

“As you know.” Vin membuka pintu mobil. Berjalan memutari kendaraannya, lalu membawa Briana masuk melalui pintu samping. Vin menyerahkan Briana pada seorang pria yang hari itu menolongnya.

“Jangan khawatir, dia tidak akan melakukan hal buruk padamu.” Ucapan Vin menjadi jaminan untuk keselamatan Briana. Dua orang itu melangkah naik ke lantai dua. Sesaat Briana melirik ke lantai di bawahnya.

Di mana beberapa orang sudah berada di sana. Tatapan Briana beradu dengan netra biru Vin yang mengangguk pelan, setelah pria itu ikut duduk di salah satu sofa.

“Apa di sini tidak bahaya?” Briana bertanya pada guide-nya.

“Di sini salah satu dari dua tempat paling aman di Jak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   MASIH SINGLE

    Briana menggeliat pelan dalam tidurnya. Selepas makan siang, rasa kantuk menyerang dirinya. Hingga gadis itu berakhir dengan mata terpejam, di sofa. Kini Briana merasa heran, ketika dia terbangun di atas ranjang.Ditambah ada tangan yang melingkar di perutnya. “Astaga, ini apa?” gumam Briana dengan cepat berbalik dan mendapati Vin tidur di atas kasur yang sama dengannya. Ha? Apa yang sudah mereka lakukan? Pekik Briana dalam hati.Gadis itu sesaat terpana dengan wajah tampan Vin saat tertidur. Meski detik berikutnya, dia menendang jatuh tubuh besar Vin, hingga bunyi bedebum terdengar lumayan keras. Diiringi teriakan protes dari Vin.“Apaan sih main dorong aja! Sakit tahu!” Briana berdecak kesal. Melihat Vin mengusap pinggangnya yang terasa sakit.“Badan segede gitu mana terasa sakit,” cibir Briana. Vin ingin mengumpat, tapi terpotong pertanyaan Briana lagi.“Apa yang kamu lakukan di sini? Kenapa kita bisa tidur di kasur yang sama? Ingat Vin kamu punya istri,” Briana terus memperi

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-08
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   BENCI JADI CINTA

    Briana menatap tak percaya pada Vin. Apa lagi pada hal yang baru saja lelaki itu katakan. Vin bilang dia masih single. Trik lama, tak akan mempan padanya. Vin pikir setelah menciumnya, dia akan jinak padanya. Tidak! Vin salah jika beranggapan demikian.“Aku tidak percaya!” Niat hati ingin menatap mata Vin, tapi justru Briana terpana pada sorot mata Vin yang teduh. Untuk ke sekian kalinya, Briana tenggelam pada pesona netra Vin yang menyeretnya lebih dalam pada ketampanan seorang Vin.“Benarkah? Kau tidak percaya pada ucapanku. Tidak masalah, yang penting aku tahu kalau kamu juga punya rasa padaku. Itu lebih penting.” Pria itu menunduk, dan satu kecupan lembut mendarat kembali di bibir Briana.“Aku pasti sudah gila karena jatuh cinta pada suami orang. Maafkan aku, siapapun kamu. Aku tidak bisa mengendalikan diriku.” Briana memejamkan mata, ketika Vin menguasai dirinya. Bibir pria itu dengan lihai membuat Briana terlena.Di sebuah taman.Ilario terlihat duduk dengan seikat bunga ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   CARI PERKARA

    “Sudah kubilang jangan menemuiku lagi. Nanti istrimu marah!”Briana nyaris menjerit ketika melihat Vin sudah berada di depan pintu rumahnya. Tiga hari sejak peristiwa epik itu terjadi. Di mana Vin menciumnya dua kali dan juga berucap kalau dirinya masih single.Ada info dari Kartika yang memberitahu kalau dia sudah bertemu istri Vin dan juga putra lelaki itu, membuat Briana semakin ingin menjauhi Vin. Kartika bahkan menunjukkan foto Enzo pada Briana. Foto yang membuat jantung Briana berdegub kencang karena rindu.Ya, Briana merasa rindu pada bocah bernetra biru yang tengah tersenyum ke arah kamera ponsel Kartika. Aneh bukan? Briana belum pernah bertemu Enzo sebelumnya, tapi rasa sayang dan rindu itu sudah Briana miliki untuk putra Vin.Dan satu lagi, ada perasaan aneh saat Vin menciumnya. Briana merasa tidak asing dengan ciuman lelaki itu. Seolah mereka pernah atau sering melakukannya di waktu dulu. Sentuhan Vin pada Briana seperti sudah pernah Briana alami.“Berapa kali aku kata

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-10
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   TIDAK BISA DIPERCAYA

    Briana membuka mata, setelah penutup matanya dibuka. Mulutnya juga disumpal dengan kain, hingga dia sama sekali tak bisa bicara. Fix, Briana diculik. Siapa pelakunya. Orang itu kini duduk di hadapannya.“Biarkan dia bicara.” Sumpal mulut dibuang. Netra Briana menatap tajam lelaki yang hampir tiga tahun tak pernah dia temui secara langsung. Semua urusan diwakilkan pada asisten Briana. Sebab dia enggan berhadapan dengan sang paman.“Apa lagi sekarang?” tantang Briana, memandang Surya Atmaja dengan netra penuh kemarahan. Orang inilah yang membuat Briana memilih hengkang dari kediaman utama Atmaja. Setelah ibu dan kakeknya meninggal beberapa tahun silam.“Tanda tangani ini.” Sebuah map dilempar dengan kasar ke depan Briana. Anak buah Surya membantu Briana membuka dokumen tersebut. Tangan dan kaki Briana terikat.“Pengalihan aset. Astaga, Paman belum puas dengan apa yang sudah Kakek berikan. Yang sekarang kumiliki profitnya digunakan untuk menghidupi anak-anak panti,” tanya Briana tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   KEPRIBADIAN GANDA

    “Aje gile, cewek lu serem juga,” celetuk Ian yang baru saja masuk. Vin sendiri masih mengatasi rasa terkejutnya melihat aksi Briana, setelah gadis itu berhasil dia selamatkan dari Juan yang hampir menelanjanginya. Xuan dan Orion menggelengkan kepala mereka bersamaan sebagai reaksi atas ke-bar-bar-an Briana.“Brengsek! Kau pikir semua wanita murahan. Mau disentuh oleh tangan kotor kalian!” Makian Briana diiringi teriakan kesakitan Juan karena Briana menghunjam telapak tangannya dengan sebilah pisau yang entah dia dapat mana.Vin cs sesaat memejamkan mata melihat aksi Briana yang tergolong sadis. Lolongan teriakan Juan masih berlanjut ketika Briana dengan kejam menginjak senjata Juan yang tadi sempat digesekkan ke lengan Briana.Semua sontak merapatkan paha, ikut merasa ngilu di area pribadi masing-masing. “Kamu serius mau nikahin dia. Brutal euyyy,” Xuan berbisik sambil menutupi area terlarangnya yang masih perjaka, belum pernah menembus goa mana pun.“Keren, kan?” Ian, Orion dan X

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-12
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   LAMARAN

    Vin melemparkan sebuah paper bag ke arah Briana yang sigap menangkap. Briana sempat protes ketika Vin justru membawanya ke hotel bukannya pulang ke rumah. Pria itu berdalih kalau rumahnya Briana jauh. Vin mengaku lelah, ingin tidur lebih cepat.“Modus aja,” gerutu Briana. Masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri juga berganti pakaian. Ada bercak darah di baju Briana. Itu yang membuat perempuan itu risih. Briana sesaat berdiam di depan cermin. Dalam paper bag itu lengkap dengan set pakaian dalam yang setelah Briana kenakan, pas sekali di tubuhnya.“Dia pasti player pro. Sampai sekali lihat langsung tahu ukurannya berapa.” Briana mengomel tidak karuan. Baju tidur satin lengan pendek, cukup nyaman saat di pakai. Padahal Briana lebih suka tidak mengenakan bra waktu tidur. Dengan alasan kesehatan dan kenyamanan.Saat keluar dari kamar mandi dilihatnya Vin tengah bicara dengan seseorang melalui ponsel. Di atas meja sudah tersedia berbagai makanan yang seketika membuat cacing di perut

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   BALAS DENDAM MANIS

    Briana mengikuti langkah Vin, keesokan harinya. Setelah mereka hampir gelud tadi pagi saat bangun. Briana protes karena dia bangun dalam pelukan Vin yang topless. Kontan hal itu membuat Briana meradang. Dia merasa Vin sudah melakukan tindakan asusila padanya.“Masih marah?” Vin bertanya sambil menekan angka di lift. Turun ke lantai paling dasar, itu dugaan Briana. Briana memalingkan wajah, dia masih enggan membayangkan dada bidang berotot Vin yang tampak seksi. Wajah gadis itu memerah, memalingkan wajah jadi alternatif yang diambil Briana, dari pada dia terciduk oleh Vin tengah berusaha melupakan bentuk tubuh Vin yang menggoda.“Ya sudah kalau masih diam saja. Besok aku lanjut sampai bobol gawang,” kata Vin santai. Briana sontak menoleh ke arah Vin. Bola mata gadis itu melotot. Apa bule memang begitu, isinya hanya anu saja. “Kok gitu ngomongnya?” komen Briana pada akhirnya.“Habisnya pikiran perempuan biasanya gitu.”“Gitu, gimana?” kejar Briana. Vin mengubah posisinya jadi meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   WE ARE BACK

    Emma menatap sengit pada pria yang beberapa hari ini selalu mengganggunya. Dan hari ini, pria itu lagi-lagi sudah duduk dengan santai di ruang tamu kediaman Orion. Emma dan Enzo memang menginap di rumah Orion sejak dua hari lalu. Sebab anggota klan tengah disibukkan dengan urusan pekerjaan dunia gelap mereka.Mereka dipindah ke rumah Orion karena Alea, istri Orion sering ada di rumah. Sesekali saja dia pergi ke perusahaan. Sebagian urusan kantor sudah dihandle kakak Alea. Wanita itu tinggal duduk manis menikmati hasil. Berbeda dengan Lyli, yang kerap kali berada di rumah sakit. Jika tidak on duty, wanita itu akan membantu di lantai bawah tanah, markas klan mafia milik sang suami.“Jangan galak-galak, Em.” Alea menepuk bahu Emma lembut. Mengingatkan perempuan itu untuk tidak terlalu emosi. Ada janin yang sedang berkembang di rahimnya. Ilario sesaat menatap Alea dengan tatapan yang entah bagaimana. Dulu dia sempat menargetkan Alea untuk dia culik. Guna mengancam Orion. Namun yang te

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-16

Bab terbaru

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   AKHIR SEKALIGUS PERMULAAN

    “Ibu mengaku salah untuk urusan Helga di masa lalu. Ibu buta, sungguh tidak bisa membedakan baik dan buruk saat itu. Tapi sekarang, Ibu akan menerima semua keputusan Vin termasuk soal pasangan hidup. Ibu akan mendukungnya. Maafkan Ibu, Ibu sungguh ingin memperbaiki kesalahan Ibu. Jadi tolong beri Ibu kesempatan.” Briana menghela nafas, penjelasan dari Imelda cukup dia mengerti. Wanita itu tentu paham konsep tiap manusia pernah melakukan kesalahan. Akan terasa tidak adil jika kesempatan untuk berubah jadi lebih baik tidak diberikan. Briana sendiri memang tak terlalu memikirkan soal Helga, sebab Vin memang tidak pernah memberikan celah sedikit pun untuk Helga masuk dalam hidupnya. Oke, semua masalah sudah clear. Imelda akan membuktikan kalau dia menerima Briana sebagai pilihan Vin serta menantunya. “Kenapa Boy?” Briana bertanya ketika melihat sang putra tengah menatap foto sang mama yang tengah memeluknya, ada Vin juga di sana. Potret keluarga bahagia nan sempurna. Cemburukah Briana?

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   DEEP TALK

    “Wait, wait, tunggu. Amore mio ada apa?” Vin mencegat Briana yang melewatinya begitu saja setelah makan malam usai. Lelaki itu menghadang di pintu kamarnya. Sejak pulang tadi wajah Briana sudah menunjukkan ekspresi tidak sedap.Briana tahu, kalau kejengkelannya seharusnya tidak ditujukan untuk sang suami. Hanya saja dia tidak bisa menyembunyikan apa pun dari Vin, hingga ketika dia berhadapan dengan Vin, rasa itu otomatis keluar begitu saja.“Maaf, aku gak marah sama kamu,” ujar Briana terus terang.“Lalu? Coba deh bicara yang benar. Aku gak masalah kamu mau marah atau bagaimana ke aku. Yang aku minta jangan pernah menutupi apa pun dari aku. Aku ingin tahu.” Vin memegang dua bahu Briana, meyakinkan wanita itu.Ohh beginikah rasanya menikah dengan duda yang sudah expert soal pernikahan. Sikap terbuka Vin dan seluruh pengertian lelaki itu membuat Briana meleleh meski sedang marah. Act of service-nya memang lain ya duda yang satu ini.Begitulah Vin, lelaki itu bahkan tak segan mengaj

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   PERANGKAP

    “Siapa dia?” bisik Briana bertanya pada sang adik yang memindai penampilan seorang perempuan berambut pirang di hadapannya.“Coba Kakak tebak?” Jeff justru bertanya balik pada Briana. Giliran Briana yang memberikan atensinya pada si wanita. Cantik sih, langsing, dan errr seksi.“Salah satu teman tidurmu?” Briana kembali bertanya dengan raut wajah sedikit jijik pada Jeff. Sang adik langsung merengut mendapati ekspresi wajah Briana seperti itu padanya.“Kan aku sudah bilang mau berhenti dan mau berteman sama sabun saja.” Meringis, Jeff mendapat balasan kontan dari bibirnya yang lemes. Cubitan Briana mendarat di pinggang Jeff.Sementara wanita yang berdiri di depan kakak beradik itu mengepalkan tangan karena geram, merasa diabaikan oleh Jeff dan Briana. “Sialan! Aku dikacangin!” maki sang wanita dalam hati.“Jadi benar dia pacar barumu?” tanya si perempuan.“Emm, gimana ya? Emang kamu pantas jadi pacarku Kak?” Briana mendelik sama dengan si tamu tak diundang. Kak? Jeff memanggil wa

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   DASAR PENGGANGGU

    Vin berusaha menetralkan hatinya, menenangkan degup jantungnya. Kala Imelda melangkah masuk ke ruang kerjanya. Menuruti kata hati. Vin akhirnya meluangkan waktu untuk bicara pada sang ibu. Hari ini setelah dia pulang dari kantor.Meninggalkan Briana dan Enzo di ruang keluarga, bercanda bersama Emma yang kebetulan mampir setelah cek up kandungan seusai melalui perjalanan panjang Jakarta-Milan.Sementara Ilario tengah berkoordinasi dengan Miguel dan Chen di ruang meeting mini di lantai dua. “Jadi apa yang ingin kamu bicarakan dengan Ibu?” Imelda membuka percakapan. Dua hari ini interaksinya dengan Briana cukup baik. Dua orang itu sama-sama menyesuaikan diri satu sama lain. Tak menampik kemungkinan mereka akan hidup berdampingan untuk waktu yang lama, karena itu adaptasi diperlukan.“Ini soal sikap Ibu pada Briana. Apa Ibu sungguh-sungguh dengan semua ini? Maksudku, Ibu berubah. Apa ini hanya pura-pura atau bagaimana?” ujar Vin terus terang.Imelda menatap sang putra, sedikit gusar

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   ALEJANDRO MORAIMAS

    “Jadi bisa kita bicara sekarang?” Briana menatap Vin yang mulai memejamkan. Keduanya masih tanpa busana setelah melalui sesi panas perdana mereka di Milan. Di kamar yang seketika membuat Briana serasa dejavu.Dejavu rasa bukan penglihatan. Dia sungguh pernah merasa di sini, di tempat ini. Meski semua perabot dan interior berganti baru. Sampai dengan cat dinding pun Vin memerintahkan untuk dicat ulang.Vibes-nya terasa sekali. Dia dan Vin pernah bercinta di kamar ini sebelumnya. Mungkin benar apa yang Vin katakan, jika dirinya berada di raga Maria selama hampir dua bulan.“Bicara apa?” Netranya terpejam, tapi tangannya merayap ke mana-mana. “Vin,” Briana mencubit dada bidang telanjang sang suami karena tangannya terus saja nakal bergerak ke sana sini. Vin mengaduh lebay, lantas menyudahi aksinya menggoda sang istri. Memeluk posesif pinggang ramping Briana. Membawanya merapat ke tubuhnya.“Jangan nempel-nempel.” Briana menerapkan jaga jarak yang sepertinya tak ada gunanya jika V

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   HARI PERTAMA

    Briana menatap rumah dengan tangga marmer putih membentang di hadapannya. Menuntunnya menuju sepasang pintu kembar yang megah, sudah terbuka untuk dirinya. Vin tak membayangkan apapun, tapi dirinya cukup terkejut melihat kehadiran Imelda di depan pintu, menyambut mereka.Satu persatu tangga dinaiki, hingga mereka tiba di gerbang rumah Vin. Dengan seorang wanita menatap hangat pada keduanya. Dalam rentang waktu selama ditinggal Vin dan Enzo, Imelda mulai menyadari akan sikapnya yang keliru selama ini.Hingga ketika waktunya tiba, Imelda bertekad untuk mengubah perilaku. Menjadi ibu dan nenek yang baik untuk anak dan cucunya. “Benvenuto a Milano, genero mio,” ucap Imelda. (Selamat datang di Milan, menantuku.)Vin cukup terkejut mendengar ucapan sang ibu, mengingat di masa lalu, sang ibu begitu memusuhi Maria. “Ini ibuku, Imelda Arturo.” Vin terpaksa mengenalkan Imelda. Toh dia tidak bisa memungkiri kalau Imelda memang wanita yang sudah melahirkannya. Briana menampilkan raut wajah b

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   CASA CELESTE

    “Hai, Vi. Namamu Via kan?” Via mengerutkan dahi ketika melihat seorang anak lelaki berjalan mendekatinya. Mereka ada di taman belakang sekolah Via. Via sendiri tengah bermain di sana sembari menunggu sang ayah menjemput. “Kakak yang hari itu ada di pernikahan Miss Ana kan?” Via menjawab sambil memicingkan mata. Si anak lelaki mengangguk, mengulurkan tangan lalu menyebutkan namanya, “Maher.”“Kak Maher ngapain di sini? Gak sekolah?” Via memicing melihat pakaian rapi Maher.“Aku ambil libur. Mau anter Enzo ke bandara.” Gerakan Via seketika berhenti. Bandara? Enzo pulang hari ini? Gadis kecil itu seketika menunduk, matanya berkaca-kaca.“Mau ikut? Nanti aku bisa bilang pada Kakek Martin untuk bawa kamu. Kita masih nungguin Kak Jeff yang lagi bujukin Kak Ai,” ajak Maher. Entah kenapa dia begitu lancang mengatakan hal itu.Enzo sudah mewanti-wanti Maher untuk tidak bicara pada Via soal kepulangannya. Namun Maher berpikir kalau ini sangat tidak adil untuk Via. Apa salahnya cuma mengat

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   MELUPAKANMU

    Briana terbangun dengan tubuh sakit. Rasanya pegal di semua bagian. “Astaga, duda gila,” gumam Briana. Dia meringis ketika mengubah posisi tidurnya. Pokoknya dia mau tidur seharian ini, bodo amat sama urusan lain.“Sudah bangun?” Vin bertanya dari arah pintu. Baru masuk sambil membawa nampan berisi makanan. Beuhh, aura duda baru buka puasa memang lain. Vin tampak segar dengan wajah glowing, secerah mentari pagi.Briana menaikkan selimutnya, sadar kalau dia belum berpakaian. “Sakit tidak?” Vin bertanya, sambil duduk di samping Briana.“Menurutmu?” Briana balik tanya. Senyum Vin melebar. “Sorry, agak lepas kendali,” cengir Vin tanpa dosa. Ha? Agak dia bilang. Kalau yang semalam Vin mengatakan agak lepas kendali, lalu yang betulan lepas kendali seperti apa.“Kalau semalam mode setengah lalu yang model full seperti apa?” ledek Briana.“Ya, bisa saja satu jam nonstop bisa lebih.” What? Briana melotot mendengar jawaban Vin. Semalam saja dia perlu rehat, mengambil jeda setidaknya seti

  • ISTRIKU BUKAN ISTRIKU   MALAM PEMBUKAAN

    Briana baru keluar dari kamar Enzo memeriksa sang putra yang ia khawatirkan akan tidur sekasur dengan Via. Briana menghela nafasnya lega, luar biasa. Enzo tidur di sofa dengan Via tidur di kasur.“Good night, Boy.” Briana mencium kening Enzo setelah mengambil selimut tambahan, memakaikannya di tubuh sang putra. Sama dengan Via, dia juga mengucapkan selamat malam, sembari mencium pipi anak asuhnya. Cukup sedih karena dalam beberapa hari dia akan meninggalkan negeri ini. Mengikuti langkah Vin yang sudah resmi jadi suaminya.“He, masih bertengkar saja.” Briana memergoki Ilario dan Emma yang masih berdebat. Padahal hari sudah malam. Ilario dan yang lain baru saja pulang dari misi. “Dia minta ayam geprek, di mana mau cari,” keluh Ilario.“Tidak mau nyari ya sudah. Masih ada Xuan ....”“Xuan terluka jangan diganggu dulu.” Emma menoleh, ini berita baru untuknya sebab dia baru saja bangun, gegara obat bius sialan yang sang suami berikan.“Geprekkan saja ayam goreng yang tadi. Kasih sam

DMCA.com Protection Status