Share

Sah

"Baiklah Tuan, suntikkan obat itu! Biarlah dia meninggal sebelum dilahirkan," putus Sila.

"Apa!!"

“Sudah, kita menikah besok! Tidak ada bantahan!” ucap Richard bersungut kesal.

Sila bersorak dalam hati. Sedari tadi dia tahu kalau Richard menginginkan dia memohon untuk menikah dengannya. Namun, dia berusaha seolah dia adalah wanita yang putus asa. Sila gengsi kalau harus mengemis di hadapan Richard. Dia tidak mau lelaki itu menekannya karena dia menginginkan pernikahan ini.

“Terima kasih Tuan, Anda mau bertanggung jawab” ucap Sila diiringi senyuman manis.

Sepertinya, dia tahu bagaimana cara menaklukkan lelaki kutub utara ini. Richard memiliki wajah yang tampan, meski dia hanya bisa duduk di kursi roda.

Meski pada awalnya Sila tidak menyukai Richard, melihat lelaki itu begitu menyayang ibunya membuat Sila jatuh hati padanya. Hanya saja, lelaki itu bersikap dingin semenjak dia menolaknya dulu. Dan kini, dia akan mencairkan gunung es itu.

“Ohh iya Tuan, bagaimana kabar Nyonya?” tanya Sila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status