Share

BAB 70.

Dua puluh menit berikutnya, Kemal sudah ada di rumah sang sepupu jauh. Dia langsung menghampiri pria asing yang berdiri di teras.

"Nunggu siapa, Bang?" tanya Kemal saat turun dari motornya, tepat di hadapan si preman.

"Yang punya rumah!"

"Ada urusan apa?" sahut putra Khadijah sembari memasukkan kunci ke saku jaket. "Bukannya sudah lunas semua, ya?!"

Lelaki berwajah sangar itu mendelik sinis, melihat Kemal dari atas ke bawah. "Bukan urusan lu, pergi sana!" sentaknya menunjuk lurus ke wajah Kemal.

"Lu yang pergi, gue bisa tuntut lu karena mengganggu privasi. Ini rumah gue!" ujar Kemal tak kalah menatap tajam.

Dia meludah ke sembarang arah. "Cuh, sisa utang ke bos gue belum kelar!"

"Apalagi?" kata Kemal sambil bersedekap.

"Eru utang budi waktu mak bapaknya mau mokat di rumkit. Darah bos gue diambil dua labu gegara Eru minta tolong ke beliau. Eru bilang akan bayar itu di lain waktu!" jelasnya dengan suara sangar.

Sesungguhnya Kemal paham akan kemana kelanjutan obrolan ini. Tapi, dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
jeng jeng jeng... Tapi biarin aja supaya mereka se profesi Nakes, terus Aa bisa bareng Khanza ...
goodnovel comment avatar
Mega Ahmad
hayooo siapa yg ngasi gadget ke bocil ...
goodnovel comment avatar
QIEV
Jeng jeng .....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status