Share

Dingin

"Senja, mas mau bicara."

Tidak biasanya pagi ini Rey masih berada di rumah. Biasanya di pagi buta, dia sudah pergi untuk menjemput Gia. Seperti seorang lelaki yang menjemput istri atau pacarnya.

Senja yang sudah selesai mematut dirinya, segera membalikkan badannya.

"Ada apa mas? Kok tumben belum pergi? Emang Gia sudah bisa pergi sendiri?" tanya balik Senja.

Bahkan dia sudah berada sangat dekat dengan Rey. ke sepuluh jari lentiknya membenarkan dasi Rey yang sedikit berantakan.

Rey menatap mata Senja dalam, sebelum dia mengangkat suara. "Seminggu ini dia mengambil cuti. Katanya, mamanya sakit. Mungkin dia akan membawa mamanya pindah kemari," jawab Rey.

Ada perasaan tidak enak yang menyerbu Senja secara berutal. Dia merasa ada sesuatu yang diinginkan Rey lagi darinya. Tidak tahu apa itu. Tapi firasatnya tidak mungkin salah.

"Kenapa mas? Mas bisakan nyelesai semua di kantor? Apa perlu aku ambil cuti sama teman mas itu?" tanya Senja lagi.

Rey menggelenglan kepalanya. "Bukan itu. Kasian Gia,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status