Mengetahui Daniel baru saja berlibur bersama dengan mantan istrinya membuat hati Reina panas membara. Ia merasa marah sekaligus terkhianati, sebagai wanita yang berstatus tunangan.Maka Reina pun menemui Daniel di Noel Corporation. Ia harus berbuat sesuatu agar Daniel bersikap tak menyepelekannya lagi sebagai tunangannya.“Kita harus bicara Daniel. Sangat penting!” Reina tiba-tiba menerobos masuk ke dalam ruang kerja Daniel siang itu di Noel Corporation.Mendapati Reina yang memang berstatus masih sebagai tunangannya datang dengan tiba-tiba tanpa konfirmasi terlebih dahulu tentu saja mengejutkan Daniel.“Apa kau tidak lihat aku sedang sibuk, Reina? Dan sejak kapan kau bersikap seenaknya masuk ke ruang kerjaku tanpa konfirmasi terlebih dahulu?!” Daniel menyahut dengan ekspresi tegang.“Aku yakin jika aku melakukannya, kau pasti akan menolak kehadiranku, Daniel Noel.” Reina berkata seraya mendekati pria berhati es itu di matanya.“Aku tak menyangka kau tega sekali melakukannya padaku,
Hari berlalu begitu saja setelah liburan di pegunungan Aspen, Colorado, kini rutinitasku sudah terbiasa aku lakukan untuk mengurus kedua putraku di kastil Jacob. Perkembangan Brian dan Alex yang semakin dekat dan bahkan seperti seakan tak terpisahkan satu sama lain. Sedikit demi sedikit aku juga mulai bisa menerima kepergian Jacob Hayden. Karena tak mungkin aku harus selamanya bersedih atas kehilangan seorang suami bukan? Aku harus menjadi wanita yang kuat dan bisa diandalkan untuk kedua putraku, Brian dan juga Alexander. Mereka berdua adalah tujuanku untuk hidup sekarang. Seperti yang sekarang aku lakukan, aku pun melanjutkan hidupku kembali, walaupun tanpa Jacob Hayden di sisiku lagi.Malam itu aku dikejutkan oleh kedatangan Daniel yang tiba-tiba datang ke kastil. Sudah lebih dari dua pekan kami tak bertemu sejak liburan itu, karena itu kedatangannya kali ini cukup mengejutkanku. “Bagaimana kabarmu, Lucy?” Seperti biasa pria itu selalu tersenyum hangat padaku.“Baik, Daniel. Sepert
Hari itu pun tiba di mana Daniel Noel dan Reina Robert akan menikah. Tentu saja aku tidak akan melewatkan moment penting itu begitu saja. Bagaimana pun aku harus hadir menyaksikan pemberkatan Daniel dan Reina, dan aku hadir bersama dengan kedua putraku, Brian dan juga Alexander. “Mom, apakah di sini tempat Dad akan menikah?” Brian bertanya setelah kami sampai di tempat yang kami tuju. “Iya, di sini tempatnya, Brian. Semoga saja kita tidak terlambat,” aku menuntun kedua putraku menuju ke tempat pemberkatan di mana Daniel Noel akan mengucapkan janji suci mereka. “Tempat ini indah sekali, Mom. Uncle Daniel benar-benar orang hebat karena banyak orang yang hadir di sini.” Alex berkomentar riang. Ya, yang dikatakan Alex memanglah benar. Tempat ini memang adalah sebuah tempat yang indah di mana Reina dan Daniel akan mengucapkan janji pernikahan. Tak hanya dekorasi yang mewah dalam tema outdoor yang mereka pilih, namun tamu-tamu yang datang terlihat berkelas dan dari kalangan terpandang. M
“Apakah Mom sedih karena Dad menikah dengan wanita lain?” Pertanyaan Brian membuatku tersentak, dan seketika aku pun menghapus air mataku yang mengalir begitu saja di pipi.“Ah, tidak Sayang. Ini tangis bahagia,” jawabku dusta seraya tersenyum simpul.Selepas pemberkatan kedua pengantin pun menggelar resepsi bersama keluarga besar dan tamu undangan. Acara berlangsung begitu meriah, aku menyibukkan diriku bersama kedua putraku Brian dan juga Alexander. Sedangkan kedua pengantin tampak sibuk dengan tamu-tamu mereka. Saat itu Richard Noel yang kini berada di kursi roda mendekatiku dengan ditemani seorang wanita muda yang masih terasa asing. Mungkinkah itu adalah adik dari Daniel Noel?“Hallo Lucy, kita belum sempat berkenalan tadi. Aku Demi Noel, adik dari Daniel. Senang berkenalan denganmu.” Wanita yang ternyata benar adalah adik dari Daniel itu menyapa. “Senang berkenalan denganmu juga, Demi,” aku menyahut seraya tersenyum.“Ayahku ingin bicara padamu. Jika kau tidak keberatan, biark
"Iya benar, kebetulan aku dan Adrian adalah teman kuliah,” aku menyahut dengan wajah enggan.“Kebetulan sekali ya, tapi maaf bisa kalian bernostalgia nanti? Karena aku harus bicara dengan Lucy,” Daniel berkata pada Adrian terang-terangan.“Ayo, Lucy. Ikuti aku, kita harus bicara.” Tanpa ragu Daniel menggandeng tanganku menjauh dari Adrian, sikapnya itu tentu saja membuatku bingung, begitu pun sama halnya dengan Adrian yang hanya bisa melongo melihat kepergian kami.“Daniel, kita akan ke mana? Ini pernikahanmu, tidak baik jika ada orang yang melihat kau menggandeng tangan wanita lain yang bukan pengantin wanita!” aku menegaskan.“Persetan dengan mereka! Aku tidak peduli, Lucy. Aku sudah muak dengan pesta konyol ini!” Ucapan Daniel tentu saja mengejutkanku. Ada apa dengannya hari ini? Kenapa ia tak terlihat bahagia di hari pernikahannya? Langkah kami berhenti di sebuah tempat yang sepi dari keramaian pesta.“Ada apa denganmu, Daniel? Cepatlah bicara, aku tak mau ada orang lain yang m
Malam setelah pesta yang melelahkan bagi Daniel dan Reina, dan mulai hari itu Reina Robert yang kini sudah berganti nama dengan Reina Noel, akan tinggal di mansion milik Daniel. Hari ini tentu saja akan menjadi hari yang tak terlupakan untuk Reina seumur hidupnya. Reina begitu bahagia karena kini ia telah resmi menjadi Nyonya Noel. Walaupun ia tahu betul jika hati Daniel belum seutuhnya menjadi miliknya, namun ia yakin suatu saat Daniel akan jatuh cinta padanya dan mau menerima dirinya.Seperti malam itu, di malam pengantin Reina yang untuk pertama kalinya bagi Reina setelah resmi menjadi Nyonya Noel. Setelah melepas gaun pengantin miliknya, ia sengaja menggantinya dengan lingeria yang menggoda. Berharap besar jika Daniel akan tergoda dan kemudian akan menyentuhnya malam ini sebagai kewajibannya menjadi seorang suami.Sejak pemberkatan Daniel diam seribu bahasa, ia tak banyak bicara pada para tamu apalagi dengan dirinya. Sebagai wanita tentu Reina merasakan sakit hati dengan sikap sa
Prang!!Perabot mahal di kamar mewah milik janda kaya Lilian Bells kini sepenuhnya hancur setelah dilempar sang pemilik yang tak lain adalah Lilian Bells sendiri. Ia murka, sangat murka setelah tahu jika pria yang menjadi impiannya sejak dulu kini telah resmi menikah lagi! Daniel Noel, ya pria itu telah menikah dengan seorang putri salah satu pejabat negara yang cukup memiliki nama besar.Lilian Bells tak bisa menerima itu semua, ia lebih rela jika Daniel tetap melajang selamanya daripada harus menikah lagi dan bersanding dengan wanita lain selain dengan dirinya. Kedua matanya memerah menahan emosi yang besar dalam dirinya. Wajah cantik menggoda yang menjadi kebanggaannya kini menyiratkan rasa frustasi yang besar. Lilian mengutuk dirinya sendiri karena sampai saat ini ia tak bisa berbuat apa pun untuk bisa mendekati Daniel Noel lagi sejak kasus yang menimpa sahabatnya, Helena Kristen Dugthy. Tiga tahun ini ia seperti orang bodoh yang hanya bisa mengawasi Daniel Noel dari jauh. Pria i
“Masalah di Paris sudah berhasil kami atasi, Nyonya.” Hari itu Charlie melaporkan perkembangan pabrik gudang senjata api di Paris milik Jacob padaku. “Syukurlah, aku percayakan semua itu padamu, Charlie. Selama suamiku tak ada aku harap kau selalu memberikan perkembangan terbaru tentang semua hal padaku. Aku akan mengawasinya dari jauh, sisanya kaulah yang mengatur di bawah pengawasanku,” perintahku padanya. “Baik, Nyonya.” Charlie berbalik hendak ke luar ruangan, namun aku buru-buru mencegahnya. “Tunggu, Charlie!” cegahku cepat. “Ya, Nyonya?” “Apa kau belum menemukan kabar apa pun mengenai suamiku, Jacob Hayden?” aku bertanya dengan pandangan penuh harap. Charlie menggeleng, “Tidak, Nyonya. Sampai saat ini kami belum menemukan titik terang di mana keberadaan Tuan Jacob Hayden. Saya sudah mengerahkan dengan seluruh kemampuan saya, akan tetapi Tuan Jacob memang seperti sengaja menghilang dan tak ingin ditemukan.” Deg. Aku luruh di tempat dudukku sendiri, merasa jiwaku hilang sel
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi