“Masalah di Paris sudah berhasil kami atasi, Nyonya.” Hari itu Charlie melaporkan perkembangan pabrik gudang senjata api di Paris milik Jacob padaku. “Syukurlah, aku percayakan semua itu padamu, Charlie. Selama suamiku tak ada aku harap kau selalu memberikan perkembangan terbaru tentang semua hal padaku. Aku akan mengawasinya dari jauh, sisanya kaulah yang mengatur di bawah pengawasanku,” perintahku padanya. “Baik, Nyonya.” Charlie berbalik hendak ke luar ruangan, namun aku buru-buru mencegahnya. “Tunggu, Charlie!” cegahku cepat. “Ya, Nyonya?” “Apa kau belum menemukan kabar apa pun mengenai suamiku, Jacob Hayden?” aku bertanya dengan pandangan penuh harap. Charlie menggeleng, “Tidak, Nyonya. Sampai saat ini kami belum menemukan titik terang di mana keberadaan Tuan Jacob Hayden. Saya sudah mengerahkan dengan seluruh kemampuan saya, akan tetapi Tuan Jacob memang seperti sengaja menghilang dan tak ingin ditemukan.” Deg. Aku luruh di tempat dudukku sendiri, merasa jiwaku hilang sel
Menggantikan posisi Jacob Hayden, sebagai pemilik saham dari beberapa perusahaan besar membuatku cukup sibuk dengan berbagai jadwal dan kegiatanku sekarang. Seperti malam ini yang mengharuskan aku hadir di acara sebuah pesta yang diadakan para investor. Karena ketiadaan Jacob Hayden, mau tidak mau aku pun harus hadir seorang diri di acara itu. Tentunya dengan tanpa kedua putraku, karena aku tak mungkin membawa mereka serta. Dengan kedua pengawal terbaik yang mengantarkanku ke tempat acara, aku dengan penuh percaya diri kini hadir seorang diri ke acara itu. Malam ini aku sengaja mengenakan gaun malam warna hitam yang anggun, kulangkahkan kakiku dengan mantap masuk ke dalam pesta para orang-orang besar yang tentunya aku harus siap mental dalam menghadapi mereka seorang diri, dengan tanpa suami. “Selamat malam, bolehkah saya menyapa Anda, Nyonya? Jika saya tak salah, apakah benar Anda adalah Nyonya Hayden?” seorang pria berjas hitam, yang mungkin berusia empat puluhan mendekatiku dan me
Sudah lebih dari satu minggu sejak pernikahannya bersama dengan Daniel Noel, Reina belum pernah merasakan sentuhan dari Daniel, pria pujaan hatinya yang kini sudah resmi menjadi suaminya yang sah. Jika seperti itu keadaannya, bukankah itu sama saja Reina belum menjadi sosok istri yang sejati bagi Daniel Noel? Sudah berapa kali Reina mencoba merayu Daniel dengan sengaja memakai pakaian yang menggoda bahkan mandi tanpa menutup pintu kamar mandi, berharap Daniel melihatnya dan tergoda pada dirinya, akan tetapi tetap saja pria yang merupakan suaminya itu tak tergoda sedikit pun, bahkan melirik pun enggan. Sikap Daniel yang semakin dingin membuat Reina semakin merasa frustasi. Sebagai wanita yang kini telah menyandang resmi gelar istri tidak akan ada artinya jika dirinya sama sekali tak menarik di mata suaminya sendiri bukan? Hal itu membuat Reina berpikir, apakah dirinya kurang menarik dan juga cantik? Apa seujung kuku pun dia tidak berarti di mata Daniel Noel, sang suami?Lantas apakah
Betapa terkejutnya Daniel saat terbangun pagi harinya dan mendapati dirinya tertidur dengan telanjang. Hanya selimut tebal yang menutupi polos tubuhnya saat itu. Daniel memegang kepalanya yang masih terasa pusing dan berputar-putar. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam, ingatan yang terakhir dia ingat adalah saat ia menolak keras Reina menyentuhnya ketika tubuhnya merasakan ada yang berbeda, lalu kemudian setelah itu...Tidak!!Ini tidak benar!! Segera saja Daniel bangkit dan memakai pakaiannya, kemudian ia mencari Reina dengan memasang wajah mengerikan. Auranya begitu gelap sekarang, ketika sadar kini ia merasakan dipermainkan oleh Reina. Wanita yang ia pikir terhormat dan perlu dikasihani, ternyata sama halnya seperti mantan istrinya Helen, wanita yang licik dan juga berbahaya!“Reina!! Di mana kau Reina?!” Daniel berseru nyaring, mencari-cari Reina tetapi ia tak menemukan wanita yang belum lama ia nikahi itu di mana pun. “Apa kalian tak tahu di mana Reina?!” Daniel berta
( Beberapa jam sebelumnya ) Pagi itu aku dikejutkan saat Reina tiba-tiba menghubungiku dan mengajak bertemu secara langsung untuk bicara empat mata. Awalnya aku menolak, namun karena Reina terus mendesakku terpaksa aku mau menuruti permintaan Reina. Di sebuah tempat yang sudah dijanjikan aku pun datang menemui Reina. Di sebuah taman di pinggiran kota, kami berencana bertemu di sana. Kali ini aku datang sendiri, tidak membawa serta pengawalku karena aku pikir aku tak perlu lagi membawa mereka di saat seperti ini. “Maaf Lucy, aku harus memaksamu untuk bertemu sekarang seperti ini.” Reina memulai, wajahnya terlihat pucat dari yang terakhir aku ingat, tapi kenapa? “Apa ada hal yang sangat penting yang ingin kau sampaikan padaku, Reina?” aku bertanya merasa sedikit aneh. “Aku hanya ingin bertemu denganmu, dan meminta maaf atas sikapku padamu tempo hari,” ujar Reina lirih mengejutkanku. “Minta maaf? Tapi kenapa?” aku bertanya bingung. “Kau tahu dengan jelas jika sejak awal aku mengenal
Saat aku membuka mata aku baru tersadar jika saat ini aku terbaring di sebuah tempat yang asing. Kembali aku mengingat kejadian terakhir sebelum aku berada di sini, di tempat ini. Dan astaga, aku terkejut bukan main saat melihat wanita asing itu sedang bersama dengan Daniel Noel. Bagaimana bisa?? Mereka berdua terlihat sedang bersitegang.“Bangun kau wanita!!” perintah dari pria yang terlihat menodongkan senjata api padaku, sedangkan aku melihat pria lainnya menendang tubuh Reina yang pingsan di sebelahku agar terbangun.“Kalian jangan kasar pada wanita!” aku memprotes tak terima, namun pria itu justru mencekal tubuhku dari belakang dan menodongkan moncong senjata api itu di belakang kepalaku.“Diam dan menurutlah jika kalian tak ingin peluru ini bersarang di kepalamu!” pria di belakangku mengancam.“Lucy...??” Reina terbangun setelah ditendang keras oleh pria di belakangnya. Ia mengalihkan pandangannya padaku dan tampak menahan sakit di tubuhnya.Pria di belakangnya dengan kasar mema
Bab 173Pemakaman Reina Robert dilakukan hari berikutnya, setelah kejadian buruk yang menimpa kami. Tak hanya keluarga besar Robert, namun banyak orang-orang yang penting mengantarkan kepergian Reina ke peristirahatannya yang terakhir. Rasanya tak percaya, baru saja aku menghadiri upacara pernikahannya dengan Daniel Noel. Kini sang pengantin wanita justru harus meninggal dengan cukup tragis di depan mataku.Air mataku tak berhenti luruh saat mengingat ucapan terakhir Reina padaku sebelum ia harus meninggal dengan keberanian yang luar biasa. Ia menyerah dengan cintanya untuk Daniel Noel dan meminta maaf atas segala kesalahannya selama ini. Sungguh aku tak menyangka semua akan terjadi seperti ini. Kenapa semua harus berakhir dalam tragedi yang tak seakan tiada habisnya? Setelah harus kehilangan suamiku sendiri, Jacob Hayden dalam tragedi berdarah, kini harus terulang lagi seperti waktu itu. Dan kali ini Reina Robert'lah yang harus menjadi korban, istri dari Daniel Noel yang baru saja di
Beberapa bulan kemudianHari-hari dilaluiku dengan kesibukan dan juga rutinitas sepenuhnya mengurus Brian serta Alexander. Brian yang kini hampir menginjak usia enam tahun semakin tumbuh menjadi anak yang cerdas. Pekan depan usia Brian Noel akan tepat berusia enam tahun. Sedangkan si kecil yang sangat aktif, Alexander Hayden usianya hampir empat tahun saat ini.Mereka adalah kedua putraku yang luar biasa. Masing-masing dari mereka memiliki keistimewaan tersendiri. Aku sebagai ibunya merasa sangat bangga, karena aku menjadi salah satu ibu yang paling bahagia dan juga paling beruntung karena memiliki dua putra yang sempurna. Sebagai single parent aku kini sudah mulai terbiasa hidup mandiri tanpa suami. Aku harus kuat karena Brian dan Alexander ada bersamaku, mereka berdua adalah sumber dari kekuatanku. Hanya mereka yang kini aku miliki, tanpa adanya ayah-ayah mereka, Brian dan juga Alex bisa tumbuh dengan baik. Aku bersyukur semua itu tak mengganggu tumbuh kembang mereka.Sedangkan men
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi