Hari berlalu begitu saja, sejak kepergian Daniel Noel kini Demi Noel lah menggantikan posisi sang kakak untuk sementara waktu di Noel Corporation. Kepergian Daniel Noel menyisakan duka mendalam bagi orang-orang yang mengenalnya. Siapa menyangka jika Daniel Noel akan meninggal dalam usia yang cukup muda. Di saat pernikahannya sedang dalam masa bahagia bersama istrinya Lucy Watts, namun Tuhan telah mengambil nyawanya dengan begitu cepat. Semua orang bersimpati dengan Lucy. Wanita cantik berusia empat puluhan itu harus menjadi janda untuk ketiga kalinya dan ditinggal suami dengan tiga anaknya yang masih butuh sosok seorang ayah untuk mereka. Seperti sekarang, kini kehidupan Lucy terasa hampa tanpa sang suami, Daniel Noel. Awalnya ia memang berat untuk bisa menerima kepergian Daniel, namun dulu Lucy juga pernah di posisi sekarang saat dirinya ditinggal pergi oleh Jacob Hayden dan harus menjadi janda untuk yang kedua kalinya. Karena itu, Lucy lebih bisa menerima keadaannya yang sekarang. M
Lucy melangkahkan kaki menuju ke dalam bangunan kokoh di kastil Jacob Hayden. Sepatu bertumit tingginya terdengar bergema di dalam ruangan membuat suara indah berirama yang klasik. Lucy mengenal betul bangunan kastil itu dengan baik, karena bagaimana pun ia sudah tinggal untuk waktu yang cukup lama di kastil milik mantan suaminya itu. Kini Lucy telah sampai di bangunan lantai dua, ia hendak menuju ke ruang kerja milik Jacob, tempat yang sangat dikenalnya sebagai tempat di mana ayah dari putranya Alexander itu sering menghabiskan waktu di sana. Ketika ia sampai di depan pintu, langkah kakinya terhenti sejenak untuk beberapa saat. Ia menarik nafas saat ia mendengar suara samar dari balik ruangan, dan ia semakin yakin jika mantan suaminya itu ada di dalam sana. Sebagai orang luar yang tahu etika, Lucy pun mencoba mengetuk pintu terlebih dahulu.Tak ada jawaban, ia mencoba sekali lagi, namun tetap tak ada respon. Suara samar dari dalam terdengar semakin jelas, membuat Lucy menahan nafas
Allena tersentak, ia benar-benar terkejut saat untuk pertama kalinya Jacob berbicara keras seperti itu padanya. Jacob memang pria gunung es, namun Jacob tak pernah bersikap kasar padanya dengan membentaknya seperti sekarang. Sikap Jacob yang dingin berubah hanya dalam waktu singkat ketika sosok itu datang. Sosok wanita yang selama ini menjadi tanda tanya besar bagi Allena selama ini. Lucy.Ya, Lucy. Wanita itu, untuk pertama kalinya Allena Gilbert melihat Lucy secara langsung. Wanita yang selalu menjadi fantasi liar Jacob Hayden selama ini, dan mungkin wanita yang telah mengubah Jacob Hayden menjadi seperti sekarang. Wanita yang masih menjadi misteri bagi Allena Gilbert. Namun, tidak untuk sekarang. Di mata Allena, secara fisik Lucy memang wanita yang terlihat sempurna. Anggun dan tampak berkelas, sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang bebas.Wanita seperti itukah tipe ideal di mata Jacob Hayden? Pria yang baru saja merasakan nikmatnya duniawi yang Allena suguhkan untuk pria y
Setelah meninggalkan mansion Daniel Noel, Jacob segera meluncurkan mobilnya menuju ke tempat tinggal Stanley Rudoff, sahabat dokternya. “Apa ada masalah?” Stanley menatap penuh tanya Jacob yang malam itu datang ke rumahnya, dengan memasang ekspresi wajah serius dan bahkan terlihat frustasi. Karena bagaimana pun Stanley mengenal betul sahabatnya yang sudah bertahun-tahun ia kenal. “Aku rasa dia sudah kembali, Stanley.” Jacob menghempaskan tubuhnya duduk di kursi sofa favorit yang biasa ia duduki di rumah Stanley Rudoff. “Dia? Siapa maksudmu?” Stanley semakin tak mengerti apa maksud ucapan Jacob padanya. “Pamanku, dia kembali.” “Apa?! Razzan Jassem??” Kedua mata Stanley membulat sempurna mendengar apa yang baru saja Jacob ucapkan. “Ya, dia kembali.” “Itu berarti Pamanmu sekarang berada di sini?” Stanley memastikan. “Entahlah, aku belum bisa memastikan hal itu.” Jacob menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya merasa frustasi. “Lalu bagaimana bisa kau berpikir jika Razzan J
Ucapan Stanley Rudoff masih terngiang-ngiang di telinga Jacob. Membuat hati Jacob semakin merasakan delima. Jacob akui jika ia bercinta dengan Allena, namun ia tak menggunakan hati saat melakukannya. Selama ini Allena hanya memenuhi kebutuhan biologisnya saja, itu pun Allena yang selalu bersikap agresif dengan dirinya. “Apa jika hal itu bisa dikatakan cinta?” Jacob tersenyum sinis pada dirinya sendiri. Wanita itu, Allena Gilbert belum jelas asal usulnya. Seorang mantan agen CIA, yang terlibat sebuah insiden hingga membuat wanita itu dipecat. Kemudian akhirnya berhubungan dengan ketua mafia asal Kolombia. Walaupun Allena Gilbert sudah membuktikan jika dia berada di pihak Jacob Hayden, namun insting pertahanan diri Jacob Hayden membuatnya tak bisa mempercayai siapa pun dengan mudah. Apalagi dengan latar belakang seperti Allena Gilbert.Pikiran Jacob tentang Allena Gilbert teralihkan oleh keadaan Lucy yang sedang berduka pasca kematian Daniel Noel yang di luar dugaan. Lucy, mantan ist
Tampak sosok berpakaian serba hitam itu mendekati wanita yang terbaring pingsan dengan luka di kepalanya. Setelah berhasil melumpuhkan wanita itu dan membawanya pergi dari villa bluemoon, sosok berpakaian hitam itu kini membuka penutup kepalanya. Rambut panjang warna hitam tergerai setelah sang pemilik membuka topengnya. Seorang wanita dengan wajah cantik yang familier, Allena Gilbert. Allena mengangkat sedikit sudut bibirnya ke atas, ia menatap sinis wanita pingsan yang tak lain adalah Lucy Watts. Sasaran utamanya memang adalah Lucy selama ini, selain Jacob Hayden Al Jassem. Setelah mendapatkan kembali ingatannya beberapa waktu yang lalu, Allena kembali mengingat siapa dirinya yang sebenarnya. Misinya memang adalah untuk mengalihkan perhatian Jacob Hayden, dengan mendekati pria gunung es itu agar ia bisa mengorek segala informasi tentang Jacob maupun Lucy, istri dari Daniel Noel. Namun sayang, di tengah misinya berjalan, Allena harus kehilangan ingatan setelah benturan keras yang ia
Lucy diseret oleh dua orang pria bersenjata ke sebuah tempat. Tak hanya tangannya yang diikat, kini kedua mata Lucy ditutup oleh kain agar tak bisa melihat. “Ke mana kalian akan membawaku!?” Lucy mengikuti langkah mereka yang membawanya dengan tertatih karena kedua matanya tak bisa melihat. “Diam dan ikuti saja!!” Salah seorang dari mereka memerintah. Hingga akhirnya Lucy pun dibawa mereka ke sebuah tempat di mana di sana Allena dan seseorang tak dikenal menunggunya. Lucy didorong hingga jatuh bersimpuh. “Buka penutup matanya!” Sebuah suara yang asing bagi Lucy terdengar memerintah. “Jadi kau ini yang bernama Lucy Watts?” Seorang pria menatap penuh selidik Lucy yang tampak berusaha memperjelas pandangan matanya, setelah penutup mata itu dibuka. Kini setelah sepenuhnya kedua mata Lucy bisa melihat, tampak seorang pria yang mungkin berusia lebih dari enam puluh tahun menatap tajam pada dirinya. Sedangkan wanita yang bernama Allena Gilbert berdiri tak jauh di sebelah sang pria yang
"Kau?!” Razzan Jassem menggertakkan giginya ketika melihat Jacob berlari berusaha menghalangi niatnya untuk membunuh Lucy. “Jangan bunuh Lucy, Paman! Aku mohon padamu! Lucy sama sekali tak ada hubungannya dengan dendam kita!” Jacob berseru mencoba keras menghalangi sang paman yang berniat membunuh mantan istrinya. “Kau pikir aku peduli, hah?!” Razzan menggelak, ia hendak menarik pelatuk pistolnya kembali. Namun, dengan cepat Jacob menendang pistol di tangan pamannya hingga pistol itu terpental terlempar jauh. “Kau anak durhaka, Jacob!!!” Razzan Jassem berteriak murka menatap nyalang putra dari adik perempuannya. “Kenapa kau melibatkan Lucy dengan dendammu, Paman?! Dia tak bersalah!” “Apa kau bilang, dendamku? Kau sudah lupa apa tujuan awalmu berada di sini, Jacob?! Apa kau lupa apa yang telah mereka lakukan terhadapmu dan juga ibumu sendiri, hah?!” “Sampai kapan pun aku tidak akan lupa itu, Paman. Namun, apa yang kau lakukan sekarang sudah di luar batas!” “Kau berani menentangk
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi