Tiga bulan telah berlalu setelah peristiwa berdarah itu. Kini Lucy kembali ke rutinitasnya merawat ketiga anaknya. Sejak hari itu pun Lucy tak bertemu dengan Jacob Hayden lagi. Hari itu seperti membuat hubungan di antara Jacob dan Lucy memiliki batasan. Kenyataan pahit telah membuat hubungan di antara mereka berdua menjadi renggang. Kematian Daniel Noel yang ternyata adalah karena campur tangan dari paman Jacob sendiri, telah menorehkan luka yang dalam di hati Lucy. Begitu pun sebaliknya dengan Jacob Hayden. Sejahat apa pun Razzan Jassem, sang paman, pria itu adalah satu-satunya keluarga dari ibu yang tersisa dan sebagai pengganti ayahnya selama ini. Hari itu menjadi hari yang tak terlupakan bagi Lucy Watts dan juga Jacob Hayden. Sampai saat ini masih terbayang dengan jelas bagaimana seorang wanita yang bernama Allena Gilbert mengorbankan dirinya dan rela mati demi menolong Jacob Hayden. Apa yang terjadi saat itu telah membuka mata Lucy, jika kini dirinya dan Jacob Hayden terdapat ja
Esoknya Lucy tampil sangat cantik di perayaan sekolah Alexander Hayden Noel, putra keduanya bersama dengan Jacob Hayden. Bersama dengan Brian Noel, putra sulungnya dengan Daniel Noel, ia hadir di kelulusan sekolah Alexander. Si kecil Celine pun ikut serta bersama dengan seorang pengasuhnya. Setidaknya kehadiran mereka dapat membuat hati Alex merasa senang sekaligus terhibur sebab ketiadaan sosok ayah dalam momen penting tak terlupakan seperti sekarang. Acara yang meriah dan ucapan selamat banyak diterima dari Alex dan juga Lucy. Senyum tak lepas di paras cantik Lucy yang tampil begitu anggun bersama dengan anak-anaknya. Hatinya merasa bahagia melihat sang putra keduanya Alexander kini sudah bertambah dewasa, pandangan tak lepas menatap Alex yang tengah bercanda riang dan berfoto bersama teman-teman sekolahnya. Senyum ceria tak lepas di wajah Alex kini ketika bersama dengan teman-temannya. Harusnya Lucy merasa bahagia melihatnya bukan? Namun, entah kenapa hatinya justru terasa kosong.
Beberapa hari setelah perayaan kelulusan Alexander, kini hubungan antara Jacob dan Alex sebagai ayah dan anak sudah kembali terjalin setelah bertahun-tahun. Bahkan Jacob kini kerap menghabiskan waktu dengan Alexander juga Brian, putra dari Daniel Noel. Pria dingin itu kini kembali hangat, sejak kepergian Daniel Noel sebagai sosok seorang ayah, Jacob Hayden kembali muncul sebagai pengganti peran Daniel yang dulu pernah dilakukan. Lucy menyadari hal itu. Bagaimana pun Daniel Noel dan Jacob Hayden adalah saudara kandung satu ayah. Permusuhan yang sejak lama di antara mereka telah banyak menumpahkan darah, dan Lucy berharap semua ini sudah berakhir. Meskipun harus ada yang dikorbankan pada akhirnya, namun semua kembali ke takdir. Kepergian Daniel yang mendadak telah menorehkan banyak luka yang mendalam pada keluarga Noel. Tak hanya Lucy, sebagai istrinya tetapi juga kedua orang tua Daniel sendiri, terlebih Richard Noel yang kesehatannya memburuk semakin hari. Seperti hari itu Meriam Noel
“Apa aku tidak salah dengar?” Jacob menyahut sinis. Raut wajahnya berubah tegang hanya dalam sekejap mata. “Tidak, ini benar, Jacob. Aku mohon datanglah menemuinya walau sebentar. Kesehatannya semakin memburuk. Bagaimana pun kau adalah putra satu-satunya yang tersisa, Jacob,” Lucy mencoba membujuk. “Cukup Lucy! Jangan coba membujukku lagi! Aku tidak akan pergi menemuinya.” Nada Jacob terdengar keras mengucapkan kalimat itu dengan lantang. “Kenapa, Jacob? Richard Noel adalah ayahmu. Seberapa kuatnya kau menolak atau bahkan membencinya pun dia tetap ayahmu. Beliau pernah mengatakan padaku jika dia menyayangimu sama seperti anak-anaknya yang lain,” bujuk Lucy kembali pantang menyerah. “Bullshit! Semua yang pengecut itu katakan sudah tidak ada gunanya lagi bagiku sekarang!” tegas Jacob, wajahnya tampak tegang seolah sedang menahan emosi yang besar di dadanya. Lucy menyentuh bahu kokoh itu lembut, membujuk pria keras kepala seperti Jacob memang butuh kesabaran penuh, dan Lucy tidak aka
Esoknya di mansion utama Noel. Seperti yang dikatakan Jacob semalam pada Lucy, jika ia mau menemui Richard Noel, ayah kandungnya yang sudah lama ia anggap mati. Namun, seiring berjalannya waktu, lebih tepatnya sejak ia mengenal Lucy Watts dan cinta dalam hidupnya pandangannya sedikit berubah. Walau dendam dan rasa benci masih ada di hatinya, ada setitik cinta yang membuatnya menjadi lebih manusiawi.Jacob Hayden sudah berubah, ia bukan lagi pria yang penuh dendam serta kejam dan tak berhati. Seperti yang Jacob lakukan sekarang, ia mencoba berdamai dengan masa lalu. Menyingkirkan egonya, untuk mengakhiri semua dendam di masa lalu yang telah banyak menumpahkan darah.Bersama dengan Lucy, Jacob melangkah masuk ke dalam mansion Richard Noel untuk yang kedua kali setelah puluhan tahun lamanya, sejak ia meninggalkan mansion ini bersama pamannya, dengan penuh dendam ketika dirinya masih belia.Semua masih Jacob ingat dengan jelas, bagaimana ibunya, Allya Jassem harus tewas dengan tragis sete
Setelah pertemuan Jacob dan Richard Noel untuk yang pertama kalinya sejak tragedi yang menimpa ibu kandung Jacob, hanya selang waktu beberapa jam Richard dinyatakan meninggal dunia. Duka kembali menyelimuti keluarga Noel. Apakah setelah Richard Noel meninggal, dendam dalam keluarga Noel benar-benar sudah berakhir? Tragedi demi tragedi yang terjadi dalam keluarga Noel bagai sebuah karma buruk yang terjadi karena dosa di masa lalu. Kini hanya para wanita yang tersisa, tiga pria dalam keluarga Noel sudah harus lebih dulu berpulang meninggalkan mereka.Kini setelah semua melewati banyak hal buruk yang terjadi Lucy berharap duka ini adalah duka yang terakhir untuk keluarga Noel. Tak ada permusuhan, tak ada rasa benci dan tak ada dendam dalam keluarga mereka. Awan gelap itu akan menjadi sebuah pelangi suatu saat nanti. Itulah yang Lucy yakini.Satu bulan kemudian, di sebuah taman di Los Angeles. The Japanase Garden. “Lucy??” Sebuah suara memanggil menyadarkan Lucy dari lamunannya.Lucy ber
Hari berganti hari, Lucy menyibukkan diri dengan mengurus anak-anaknya, agar ia bisa melupakan rasa duka atas kehilangan. Dua putranya yang sudah tumbuh dewasa dapat membuat Lucy melupakan rasa kesepiannya karena ditinggal oleh suami tercinta, Daniel Noel. Begitu juga si kecil Celine yang kini sudah hampir berusia tiga tahun. Hati Lucy yang awalnya rapuh kini sudah lebih baik seiring berjalannya waktu. Dukungan dari orang-orang yang mencintainya pun telah membuatnya menjadi sosok yang lebih tegar. Mengenai hatinya Lucy belum bisa memahami. Rasa kehilangan itu masih membekas di hatinya, sama seperti dulu ketika Jacob Hayden memutuskan untuk meninggalkannya. Sedangkan Brian dan Alexander menginginkan jika sang ibu untuk menikah lagi, Lucy belum memikirkan sampai sejauh itu. Kini Lucy hanya ingin menjalani hidup bersama dengan anak-anaknya. Apa yang akan terjadi esok hari biarlah akan selalu menjadi rahasia dan rencana Tuhan untuk dirinya. “Mom, aku dan Alexander akan berniat untuk camp
“Aku tahu kau mungkin masih ragu denganku dan maafku mungkin memang tak bisa menyembuhkan lukamu. Tapi setidaknya bolehkah aku tahu, apakah masih ada sedikit namaku di hatimu itu?” Sekali lagi Jacob bertanya seakan begitu berharap jawaban dari wanita yang tampak terdiam menatapnya. Sorot mata tajam Jacob kini menatap teduh Lucy dengan pandangan penuh harap.Lucy membeku, ia tak menyangka Jacob akan datang dengan tiba-tiba seperti ini dan bahkan mengutarakan isi hatinya. Apa yang harus Lucy lakukan? Ia masih terlalu takut untuk memulai hubungan kembali, walaupun ia tak menampik rasa itu masih ada di hatinya untuk Jacob Hayden. Hingga tanpa sadar kedua netra Lucy berubah berkabut, matanya berkaca-kaca menatap pria yang merupakan ayah dari putranya.Melihat perubahan Lucy, Jacob pun tersentak. Dengan penuh sayang, ia menyentuh lembut kelopak mata Lucy yang berubah teduh menahan tangis.“Aku membuatmu menangis lagi? Sudah tak terhitung lagi, aku membuatmu seperti ini. Maaf Lucy, aku benar
“Jerome??” Laura terkejut setelah menyadari pria yang paling dihindarinya tiba-tiba ada di hadapannya saat ini.Pria tinggi besar berparas maskulin dengan jambang tipis bernama Jerome itu mengalihkan pandangannya pada Alex yang tetap tampak tenang seolah tak terpengaruh sama sekali dengan kehadirannya.“Jadi kau teman kencan Laura yang baru?!” sergahnya dengan tatapan tajam yang menusuk, tersenyum mengejek pada Alex.Alex tak menjawab, ia tak bereaksi apa pun. Dengan sikap cueknya Alex meminum gelas berisi minuman yang sudah dipesannya. Merasa kesal tak ditanggapi, Jerome melotot pada Alex sembari memukul meja dengan keras.Brakk!!“Hey, aku sedang bertanya padamu, pengecut?!” Jerome berkata keras hingga menarik perhatian orang yang ada dalam restoran itu.“Jerome?! Jaga bicaramu di tempat seperti ini! Siapa pun dia, kau tak berhak berkata kasar padanya!” Laura memperingati.“Kau selesaikan urusanmu dengan pria ini, Laura. Aku pergi, terima kasih kau sudah mentraktirku.” Alex bangkit d
Ellyzabet Smith memang sudah tak lagi bersamanya, akan tetapi Alex tetap merasa kalau Ellyzabet selalu ada bersama dengannya, tepatnya di hatinya. Seperti sekarang ini, Alex begitu menikmati malam-malamnya di Paris meskipun seorang diri. Puas menikmati malam di tempat itu, Alex pun melangkah untuk pulang menuju ke apartemen yang disewanya selama tinggal di Paris untuk menenangkan diri. Jarak yang tidak terlalu jauh membuat Alex hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke apartemennya. Namun, di tengah jalan Alex melihat seorang pria yang berlari kencang dari arah berlawanan dengan membawa sebuah tas wanita. Merasa ada yang aneh, tanpa banyak berpikir Alex sengaja membuat pria itu jatuh tersandung kaki Alex, lalu dengan gerakan cepat Alex langsung mengambil tas dari tangan sang pria.Bruk!! “Arght! Sialan!” pria itu mengumpat, jatuh tersungkur tak jauh di dekat Alex.Beberapa detik kemudian, seorang wanita muda tampak berlari dengan wajah pucat.“Tolong! Tasku! Pria itu mengambil tasku!
“Kau bajingan sialan, Brian Noel!! Akan aku pastikan setelah ini aku akan menghancurkanmu!” Teriakan seorang pria di sebuah ruangan tertutup dan kedap suara terdengar lantang. Pria tersebut baru saja menjalani rangkaian pemeriksaan oleh beberapa orang dari lembaga penegak hukum.Pria yang tak lain adalah Antony Buggs itu terus mengumpat tanpa henti. Ia benar-benar tak menyangka jika hanya dalam waktu semalam dirinya kini sudah berada di dalam ruangan yang mirip seperti penjara. Antony sudah menghubungi pengacara terbaik untuk mengurus kasusnya. Namun, selama kasusnya masih belum ditangani, selama itu pun setiap gerak-gerik Antony akan selalu diawasi. Seperti sekarang ini, ia harus bermalam di ruangan dingin tanpa fasilitas apa pun di dalamnya. Bagi Antony tempat itu tentu saja sama halnya dengan penjara. Brian Noel telah menghancurkan nama baiknya sebagai seorang Antony Buggs.Antony yakin dirinya dapat lolos dari jeratan hukum yang dituduhkan Brian Noel padanya, akan tetapi fakta istr
Suara langkah kaki terdengar masuk di sebuah ruangan perawatan rumah sakit, sosok itu mendekat ke ranjang pasien di mana seorang wanita terbaring lemah. Kedua mata wanita itu masih terpejam masih dalam pengaruh obat bius setelah operasi yang baru saja dijalaninya. Kini sosok pria yang tak lain adalah Brian Noel itu bisa lebih dekat melihat wajah wanita yang baru saja melahirkan bayi dalam kondisi prematur akibat pendarahan yang dialaminya. Jari tangan Brian menyentuh lembut wajah April yang terlihat pucat. Netra birunya menatap sendu April dengan tatapan penuh cinta. “Maafkan aku karena terlambat menyelamatkanmu, April,” sesal Brian lirih tanpa melepas pandangannya pada wajah cantik April yang tampak pucat.“Seandainya aku datang lebih awal, mungkin kau tidak harus mengalami kejadian seperti ini. Tetapi aku bersyukur kau dan bayimu selamat. Dia cantik sepertimu, April Spencer.” Brian mengulum senyuman diagonalnya sebagai wujud rasa syukur.Brian tak ingin melepaskan genggaman tangann
Antony melangkah di mana beberapa pria berseragam menunggunya di ruang depan mansion. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan semua?” sapa Antony dengan senyuman penuh percaya dirinya.“Maaf, Mr. Buggs mengganggu waktu Anda. Kami datang ke sini untuk memeriksa segala aset dari perusahaan yang Anda miliki,” salah satu pria berseragam itu memberitahu dengan gaya formalnya.“Memeriksa? Apa maksudnya Anda semua datang ke sini karena mencurigai saya melakukan sesuatu yang ilegal, begitu?” “Bisa dikatakan seperti itu. Kami harap Anda mau bekerja sama dan tidak mempersulit penyelidikan yang akan kami lakukan.”Antony tersenyum sinis, ia menatap satu persatu dari tiga orang pria berseragam yang berdiri di hadapannya dengan pandangan angkuh. “Siapa yang berkuasa di sini? Aku atau kalian semua? Kalian tak memiliki wewenang apa pun untuk melakukan penyelidikan kepadaku!” tegas Antony menolak keras.“Aku yang memiliki wewenang di sini!” Tiba-tiba seseorang menyahut dari luar ruangan, suaranya terdengar
"Antony? Kau sudah pulang?” April terlihat cukup terkejut melihat suaminya pulang lebih cepat dari biasanya. Ekspresi Antony terlihat berbeda, dingin dan garang. Melihat hal itu membuat April merasa takut apalagi saat Antony mendekati dirinya. “A-antony, ada apa?” Secara refleks April pun mundur menghindar dari Antony yang menghampirinya dengan tatapan tajam.“Jawab jujur pertanyaanku, April Spencer. Apa kau masih mencintai, Brian Noel?”“A-apa??” April tergagap, ia menatap takut sekaligus bingung dengan sikap Antony yang tiba-tiba menanyakan hal tak terduga seperti itu padanya. Sejak kapan Antony tahu hubungannya dengan Brian Noel? Atau apakah selama ini Antony sudah tahu, namun ia berpura-pura diam dan tak tahu apa-apa? Jika benar, lalu apa maksudnya? Banyak pertanyaan dalam benak April saat ini. “Sekali lagi jawab pertanyaanku ini sekarang, apa kau masih mencintai mantan kekasihmu itu?” Antony bertanya kembali dengan sikapnya yang menyudutkan.“Bagaimana kau bisa berpikir dan be
"Mr. Noel saya sudah mendapatkan semua data dari Antony Buggs seperti yang Anda minta.” Seorang ahli IT kepercayaan Brian memberitahu lewat sambungan telepon langsung pada Brian.“Bagus! Segera kirim semua datanya ke emailku sekarang!” perintah Brian.“Baik, Mr. Noel.” Suara dari seberang itu menyahut sebelum sambungan panggilan itu terputus.Brian mempelajari semua file dan data mengenai Antony Bugss yang dikirimkan oleh ahli IT kepercayaannya. Setelah ia mempelajarinya, kini Brian tahu apa saja yang sudah dilakukan oleh rivalnya itu selama beberapa tahun belakangan. Dan mengapa perusahaan milik Antony menganggap Noel Corporation adalah saingan bisnisnya.“Aku tak menyangka kau banyak melakukan cara ilegal dalam semua bisnis yang kau lakukan, Antony Buggs,” gumam Brian serius.Kini Brian kembali fokus memikirkan nasib dari April. Brian sangat yakin jika anak yang dikandung April adalah anaknya, benih darinya. Dugaannya semakin yakin setelah Brian menyelidiki berapa umur kehamilan Apr
Cukup! Hentikan Brian! Apa yang sebenarnya yang kau inginkan?!” April berkata cukup keras merasa tersudutkan. “Tinggalkan Antony! Itu yang aku inginkan!” tegas Brian serius. “Apa?? Apa kau sudah hilang akal, Brian? Dengan menyuruhku untuk meninggalkan suamiku sendiri dalam keadaan hamil seperti ini?” balas April tajam. “Satu hal yang harus kau tahu, Antony Buggs bukan pria baik-baik! Dia menikahimu dengan satu tujuan, itu yang pasti!” April mencebik, “Apa kau sadar mengatakan keburukan pria yang sudah menjadi suamiku, Brian? Tolong jangan ganggu hidupku lagi. Kau sendiri yang waktu itu mengatakan perpisahan kita, jadi aku mohon berhentilah menggangguku. Urus saja baik-baik kekasihmu yang bernama Rebecca Cruz itu!” Nada suara April terdengar meninggi. “Apa yang kau katakan, kekasihku? Rebecca Cruz?” “Ya, bukankah wanita itu adalah kekasihmu? Kalian menjadi pasangan di pesta waktu itu, bukan?” April berpendapat. “Tunggu, apa kau cemburu, April Spencer?” Brian bertanya memancing d
Brian seperti disambar petir saat mendengarnya. Ia seperti mimpi rasanya mendengar kata ‘hamil’. April Spencer kini telah hamil, anak dari pria yang belum lama menjadi suaminya? Rasanya waktu begitu cepat berlalu, hingga Brian nyaris tak percaya jika wanita yang dicintainya benar-benar telah menjadi milik orang lain dan bahkan akan memiliki seorang anak dalam pernikahan mereka.Melihat reaksi Brian yang syok membuat Antony tersenyum penuh kemenangan. Ia sangat tahu, jika April Spencer adalah kelemahan Brian Noel. Pewaris perusahaan Noel Corporation itu sangat jelas terlihat tak bisa menerima kenyataan. Wanita yang dicintainya kini telah hamil, dan itu jelas akan menjadi satu senjata ampuh yang berhasil Antony hunuskan tajam kepada Brian Noel. Putra sulung dari Daniel Noel itu kalah telak sekarang, kini Antony Buggs selangkah lebih maju darinya.“Sekarang kau sudah tahu, silakan pergi dari mansionku, Brian Noel. Kau tidak diterima di sini!” Dengan angkuh Antony memerintah penjaga mansi