Share

bab. 42

Author: Rizkymutha14
last update Last Updated: 2024-12-08 00:36:58

Shen Jin menatap Xiao Nian Jie dengan beragam emosi berkecamuk di dalam hatinya keterkejutan, kebingungan, dan sedikit harapan. Kata-kata yang diucapkan wanita itu.

"Kau adalah bagian dari kisahku," mengalun dalam pikirannya, menimbulkan rasa ingin tahu.

"Apa maksudmu dengan aku adalah bagian dari kisahmu?" tanya Shen Jin, suaranya bergetar. "Apa yang kau inginkan dariku?"

Xiao Nian Jie melangkah maju, jubahnya yang panjang menyapu tanah dengan lembut, menciptakan suara tenang seperti embun pagi.

"Xiao Nian Jie, Yi Xiuying dan Shen Jin Yi Xiuying adalah bagian dari diriku. Aku meninggalkan sebagian kisahku pada ingatan Yi Xiuying agar aku tidak kembali menelan kekecewaan, namun itu di luar perkiraan. Yi Xiuying terlalu lembut dan lemah, hingga dia lebih memilih untuk menyerah. Sedangkan kau, meskipun aku menaruh ingatan dalam dirimu, tapi entah bagaimana , semua itu tidak bisa memengaruhi pikiranmu. Shen Jin, bisakah kau melepaskan Bai Li Yuan dan kembali pada Bai Xiu Xue?"

"AP
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 43

    Shen Jin terbangun dengan napas tersengal-sengal, keringat dingin membasahi dahi. Ruangan terasa gelap dan sunyi, hanya suara detak jantung yang terdengar jelas. Shen Jin mencoba mengingat mimpi buruk yang baru saja di alami , tetapi bayangannya perlahan memudar.Kemudian ia duduk di tepi tempat tidur, berusaha menenangkan diri. "Hanya mimpi," bisiknya pelan, mencoba meyakinkan diri sendiri. Shen Jin menarik napas dalam-dalam, merasakan udara dingin malam masuk ke paru-paru. Perlahan, ketegangan di tubuhnya mulai mereda.Ia menyalakan satu lilin di samping tempat tidur, cahayanya yang lembut membuat Shen Jin merasa sedikit lebih tenang. Ia melihat sekeliling kamar, memastikan semuanya baik-baik saja. Tidak ada yang berubah, semuanya masih sama seperti sebelum tidur.Dengan hati yang mulai tenang, Shen Jin berbaring kembali, menarik selimut hingga menutupi tubuh. Ia menutup mata, berusaha kembali tidur dengan pikiran yang lebih tenang.

    Last Updated : 2024-12-08
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 44

    Setelah memastikan Shen tertidur kembali, Kaisar Yuan keluar dari kamar menuju ruang baca. Raut wajahnya yang tadi terlihat lembut dan penuh kasih sayang, kini berubah menjadi dingin dan kejam, seolah-olah bayangan malam telah menyelimuti hatinya.Dari balik kegelapan, muncul seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam. Sosok itu bergerak dengan keheningan yang menakutkan, lalu segera berlutut dengan penuh hormat di hadapan Kaisar Yuan."Hormat yang mulia, perintah apa yang harus hamba lakukan?" ucap sosok tersebut dengan suara yang rendah namun tegas, menggema di ruangan yang sunyi."Pergilah ke kediaman guruku. Beritahukan dia, agar datang ke istana," perintah Kaisar Yuan tanpa menoleh, pandangannya tetap tertuju pada jendela yang memantulkan bayangan malam."Segera, Yang Mulia!" Sosok tersebut menghilang dalam sekejap mata, seolah-olah ditelan oleh kegelapan yang pekat, meninggalkan Kaisar Yuan yang berdiri tegak dengan aura kekuasaan yang tak terbantahkan.Kaisar Yuan menghela n

    Last Updated : 2024-12-09
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 45

    Shen Jin mengerang, tubuhnya terasa remuk redam. Cahaya mentari pagi yang menembus celah tirai sutera emas, menyilaukan matanya. Ia berusaha membuka mata, namun rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya membuatnya kembali terpejam. Aroma teh melati yang samar-samar tercium, mengingatkannya pada mimpi buruk yang baru saja ia lalui."Bai Li Yuan!" desis Shen Jin, suaranya serak dan lemah. Ia merasakan amarah membara di dalam dadanya. "Kau sungguh keterlaluan!"Kaisar Yuan, sang penguasa kekaisaran yang agung, tersenyum mendengar umpatan Shen Jin. Ia mendekat, tubuhnya yang tegap dan gagah membayangi Shen Jin yang terbaring lemah di ranjang berukir kayu jati. Pakaian sutera warna ungu tua yang dikenakannya berkilauan dalam cahaya mentari pagi."Istriku sudah bangun?" Suara kaisar Yuan terdengar lembut, namun Shen Jin merasakan getaran dingin di balik kata-kata itu. Ia menoleh, matanya membulat, dan mulutnya ternganga. Kaisar Yuan sudah berdiri di samping ranjang, menyingkap

    Last Updated : 2024-12-09
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 46

    Permaisuri Agung berdiri, mengarahkan langkahnya ke paviliun Shen Jin. Kaisar Yuan mengikuti ibunya, merasa sedikit bersalah karena tidak memberitahu kebenaran tentang keadaan Shen Jin. Saat mereka memasuki kamar Shen Jin, Permaisuri Agung melihat Shen Jin terbaring lemah di ranjang. Wajahnya pucat, mata merah terbungkus kelopak yang tipis. "Apa yang terjadi, Shen Jin?" tanya Permaisuri Agung dengan nada khawatir. Shen Jin membuka mata, menatap Permaisuri Agung dengan ekspresi terkejut. Shen Jin mengalihkan pandangan secara bergantian. "Ibu... Ada apa ini?" tanya Shen Jin bingung. Permaisuri Agung mendekat dan langsing duduk di samping Shen Jin. Lalu, ia mengulurkan tangan merasakan dahi Shen Jin. "Kau demam. Aku akan memanggil tabib istana." Seketika, Shen Jin bangun dan raut wajahnya sungguh terlihat sangat bingung. Kaisar Yuan berdiri di samping ibunya, menatap Shen Jin menampilkan senyum tipis dan pura-pura tak berdaya. Seketika, ide jahil pun terlintas di pikira

    Last Updated : 2024-12-13
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 47

    Di kerajaan yang jauh, Bai Xiu Xue duduk takjub di atas takhta, mata tajamnya terpaku pada bayangan Bai Li Yuan, Permaisuri Agung, dan Shen Jin yang terpantul dalam cermin kabut. Rahangnya mengeras, suara gigi beradu menggema dalam kesunyian.Dengan gerakan tegas, ia mengibaskan tangan, dan cermin kabut itu lenyap seketika. Wajahnya memancarkan emosi campur aduk, Bai Xiu Xue bangkit dan menghilang dari ruangan, meninggalkan keheningan yang mendalam.Dalam sekejap, Bai Xiu Xue muncul di gua es yang misterius. Cahaya lembut es memantulkan bayangan wajahnya yang sendu. Dengan langkah pelan, ia mendekati peti kristal es transparan, yang memantulkan cahaya seperti kaca patri. Peti itu tampak seperti bangunan kaca yang rapuh, menyimpan rahasia yang terlindung dalam kesunyian.Bai Xiu Xue berhenti di depan peti kristal, matanya menatap ke dalamnya dengan ekspresi campur aduk. Di dalam peti itu, terbaring sosok yang tak bergerak, tertidur dalam kesunyian abadi. Wajahnya yang tenang dan damai

    Last Updated : 2024-12-16
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 48

    "Bayangan kematian?" ulang Kaisar Yuan dengan nada penuh kebingungan. "Apakah ini ada hubungannya dengan istriku, Guru?"Xiu Xianren mengangguk tegas, matanya memancarkan keseriusan yang mendalam. Udara di ruangan itu terasa semakin berat, seolah-olah menyerap ketegangan yang ada. Tiba-tiba, terdengar suara benda jatuh di luar ruangan, menggemakan ketegangan yang sudah ada. Kaisar Yuan dan Xiu Xianren terkejut, pandangan mereka segera tertuju ke arah pintu yang tertutup rapat."Siapa di sana?" teriak Kaisar Yuan dengan suara menggema di seluruh ruangan. Detik-detik berlalu dengan lambat, pintu mulai terbuka perlahan, memperlihatkan sosok Shen Jin yang berdiri dengan raut wajah sendu dan mata yang penuh kesedihan. Cahaya dari luar ruangan menyinari wajahnya, menambah kesan dramatis pada kemunculannya."Shen Jin?" gumam Kaisar Yuan, terkejut. Matanya membulat, menatap tak percaya pada sosok yang berdiri di ambang pintu. Hatinya berdebar kencang, mencoba memahami apa yang sedang terjadi.

    Last Updated : 2024-12-18
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 49

    Hari ini, Shen Jin bangun sangat pagi. Semalaman, ia tidak bisa tidur nyenyak; perasaannya selalu gelisah. Cahaya matahari pagi yang lembut menyelinap melalui celah-celah jendela, menciptakan bayangan yang menari di dinding kamarnya. Ia duduk di tepi tempat tidur, menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan hatinya yang berdebar."Kenapa aku merasa seperti ini?"gumam Shen Jin pelan, suaranya hampir tenggelam dalam keheningan pagi.Kaisar Yuan yang kebetulan tidur bersamanya , terbangun mendengar suara Shen Jin. Ia mengusap matanya dan duduk di samping Shen Jin."Kau baik-baik saja, istriku?" tanyanya dengan nada khawatir."Aku tidak tahu. Kenapa akhir-akhir ini aku merasa gelisah. Jantungku sering berdebar-debar tidak karuan.""Mungkin kau hanya terlalu lelah akhir-akhir ini, bagaiaman kalau aku memanggil guru untuk memeriksa kondisi kesehatanmu?" pintanya. Shen Jin menggeleng sebagai jawaban. "Tidak perlu ! Mungkin benar apa yang seperti kau bilang, lebih baik aku beristirahat

    Last Updated : 2024-12-21
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 50

    Shen Jin menelan ludah, merasakan ketegangan yang semakin memuncak di ruangan itu. Bai Xiu Xue, dengan senyum misteriusnya, terus melangkah mendekat. Yueyin tetap berdiri tegak, senjatanya siap di tangan, matanya tidak pernah lepas dari sosok Bai Xiu Xue."Apa maksudmu hanya ingin bertemu denganku?" Shen Jin bertanya, suaranya bergetar meski ia berusaha terdengar tegar. Ia bisa merasakan dinginnya keringat yang mulai mengalir di punggungnya."Yang Mulia Bai___," belum sempat menyelesaikan ucapannya. Bai Xiu Xue mengibaskan tangan, seketika Yueyin terpental ke arah lain. "Yueyin !" seru Shen Jin menatap Yueyin yang sudah terkapar tak sadarkan diri. Bai Xiu Xue berhenti beberapa langkah di depan Shen Jin , matanya yang berwarna ungu berkilauan dengan cahaya yang tidak wajar. "Aku hanya ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja, kakak ipar. Setelah semua yang terjadi, aku merasa perlu untuk melihatmu sendiri."Shen Jin mengerutkan kening, kebingungan merayapi wajah tampan Bai Xiu Xue.

    Last Updated : 2024-12-21

Latest chapter

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 67

    Mendengar situasi yang semakin mengkhawatirkan. Setelah menenangkan Shen Jin hingga membuatnya tertidur, kaisar Yuan beranjak dari kamarnya menuju ruang pribadi. Mendengar situasi yang semakin mengkhawatirkan, Kaisar Yuan merasakan kecemasan yang merayap di sudut-sudut pikirannya. Malam itu, setelah menenangkan Shen Jin hingga membuatnya tertidur lelap, ia beranjak dari sisi tempat tidur. Langkah-langkahnya yang mantap menggema di koridor istana yang sunyi, menuju ruang pribadinya yang terletak di sayap timur.Saat tiba di depan pintu yang besar dan berornamen rumit, Kaisar Yuan berhenti sejenak. Di hadapannya berdiri Liu Jun, seorang pengawal setia dengan tatapan mata yang tajam namun setia. "Liu Jun," kata Kaisar Yuan, suaranya tenang tapi penuh kewibawaan, "Aku akan melakukan meditasi. Aku percayakan padamu untuk menjaga kakak ipar mu."Liu Jun membungkuk dalam tanda hormat. "Baik, Yang Mulia," jawabnya tegas, tanpa sedikit pun keraguan.Setelah itu, Kaisar Yuan kembali melangkah

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 66

    Malam pelan-pelan menyerah pada kehadiran fajar. Langit biru tua perlahan berubah menjadi ungu muda, kemudian merona merah keemasan. Bintang-bintang berpaling, menyerahkan tempatnya pada cahaya pagi.Udara dingin malam berubah hangat, membawa aroma embun dan bunga-bunga yang mulai mekar. Suara burung-burung bernyanyi, mengiringi detak jantung pagi.Bayangan malam menghilang, digantikan oleh sinar matahari yang lembut. Dunia terbangun dari tidurnya, menyambut hari baru dengan penuh harapan dan semangat.Cahaya pagi memancarkan kehangatan di setiap sudut, mengusir sisa kegelapan. Awan-awan tipis berwarna merah jambu dan emas, seperti lukisan alam yang indah.Suara alam semakin hidup: burung-burung berkicau, air terjun mengalir, dan daun-daun bergoyang. Semua menyambut pagi dengan kesegaran dan kebahagiaan.Langit biru cerah, matahari muncul, membawa harapan dan energi baru. Dunia terasa segar, dan hari ini menjanjikan keindahan dan keajaiban.Di pagi yang masih sangat buta, entah sejak

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 65

    Di tengah-tengah hutan yang gelap dan berkabut, dalam dunia manusia, terdapat sebuah bangunan kecil yang terbuat dari kayu, hampir tersembunyi oleh bayang-bayang pepohonan yang tinggi. Bai Xiu Xue berdiri di sana, pandangannya tertuju ke arah depan. Senyum iblisnya terpancar, menambah kegelapan suasana, saat dia menerima kabar dari siluman burung tentang hilangnya buah anggur keabadian."Yang Mulia, para sekte tengah berencana untuk mencari keberadaan buah anggur keabadian," kata siluman burung, suaranya rendah dan penuh rasa hormat, sembari membungkukkan badannya.Bai Xiu Xue mendengarkan dengan seksama, matanya yang tajam menyorotkan kilauan kegembiraan. "Bagus," gumamnya pelan namun penuh arti, "biarkan mereka mencari. Namun, pastikan mereka tidak menemukannya sebelum kita." Siluman burung mengangguk dengan tegas. "Kami sudah mengerahkan mata-mata ke berbagai wilayah, Yang Mulia. Mereka akan melaporkan setiap pergerakan sekte."Bai Xiu Xue menatap ke dalam kegelapan hutan, pikiran

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 64

    Masing-masing pemimpin sekte terkejut ketika mendengar pemimpin sekte langit mengungkapkan bahwa anggur keabadian telah hilang. Ruangan yang biasanya penuh dengan suara desiran angin kini dipenuhi keheningan tegang, seolah waktu berhenti."Bagaimana bisa anggur itu hilang?" Pemimpin sekte Phoenix mengerutkan keningnya, matanya menyipit tajam, berusaha memahami situasi yang rumit ini. "Sepertinya orang ini memiliki tingkat kultivasi yang sangat tinggi," tambahnya, suaranya rendah tetapi penuh keyakinan.Kabar mengejutkan ini akhirnya sampai di telinga Bai Xiu Xue. Bayangan pikirannya dipenuhi dengan berbagai skenario buruk, dan setelah kejadian penculikan terhadap Shen Jin, Bai Xiu Xue sekarang bersembunyi di tempat yang hampir tidak mungkin dideteksi oleh Bai Li Yuan. Setiap suara angin yang menerpa dedaunan di tempat persembunyiannya, terasa seperti bisikan ancaman yang mengingatkan akan bahaya yang selalu mengintai.Sementara di kerajaan Bai Li Yuan, Shen Jin tengah menikmati buah a

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 63

    Pagi itu, sinar matahari perlahan menyelinap melalui celah-celah tirai, membangunkan dunia dengan lembut. Suara burung berkicau di luar jendela, seolah-olah menyambut hari baru dengan penuh semangat. Di dalam kamar, Shen Jin terbangun dari tidurnya, matanya perlahan membuka, menyesuaikan diri dengan cahaya pagi yang hangat.Dia menarik nafas dalam-dalam, merasakan udara segar yang masuk melalui jendela yang sedikit terbuka. Aroma embun pagi dan bunga-bunga yang mekar memenuhi ruangan, memberikan rasa tenang dan damai. Ketika ia hendak bangun, ia merasakan sedikit berat di bagian perut. Matanya langsung turun melihat ke bagian perut, dan ternyata sebuah tangan melingkar disana. Shen jin , dengan gerakan lambat, dia menyingkirkan tangan kaisar Yuan yang melingkar di perutnya, lalu bangkit dari tempat tidur. Langkah pertamanya menuju jendela, dia membuka jendela sepenuhnya, membiarkan cahaya matahari membanjiri kamar. Pemandangan taman yang hijau dan bunga-bunga yang berwarna-warni

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 62

    Kaisar Yuan beranjak dari kamarnya, diikuti oleh Pangeran Liu Jun. Langkah mereka terdengar mantap di sepanjang koridor istana yang megah, dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan-lukisan indah dan lampu-lampu berkilauan. Sementara itu, Kaisar dan Permaisuri Agung tengah menunggu di aula utama dengan perasaan yang gelisah, wajah mereka menunjukkan kekhawatiran yang mendalam.Beberapa menit kemudian, Kaisar Yuan dan Pangeran Liu Jun tiba di aula. Suasana tegang terasa di udara, seolah-olah setiap orang menahan napas menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya."Kau sudah datang?" ucap Permaisuri Agung seraya menghampiri Kaisar Yuan. Suaranya lembut namun penuh dengan kekhawatiran. "Kita duduk dulu," sambungnya, mengisyaratkan mereka untuk duduk di kursi-kursi yang telah disiapkan.Setelah mereka duduk berkumpul, Permaisuri Agung pun mulai menginterogasi Kaisar Yuan tentang kejadian aneh yang tengah melanda Kerajaan Bai Li Yuan. "Yua'er, Apa benar Shen Jin telah memakan buah pemberian

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 61

    Kaisar Yuan dan Shen Jin melangkah keluar dari aula istana utama, diikuti oleh Yueyin dan Pangeran Liu Jun. Angin malam yang sejuk menyapu wajah mereka, membawa aroma bunga melati yang mekar di taman istana. Langkah mereka terdengar lembut di atas lantai marmer yang dingin, menciptakan irama yang tenang di tengah keheningan malam.Sesampainya di kediaman Shen Jin, Kaisar Yuan segera berpamitan. "Shen Jin, aku akan pergi keluar sebentar. Istirahatlah dulu," ucapnya dengan lembut, suaranya seperti bisikan angin yang menenangkan. Shen Jin, yang duduk di atas tempat tidur dengan bantal sutra berwarna merah muda, mengangguk tegas sambil tersenyum lebar. Senyumnya memancarkan kehangatan yang membuat ruangan terasa lebih hidup.Kaisar Yuan kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Yueyin yang berdiri tidak jauh dari mereka. "Yueyin, jaga Permaisuri dengan baik," ucapnya dengan nada tegas namun penuh perhatian. Yueyin mengangguk paham, matanya menunjukkan kesungguhan dan kesetiaan.Dengan la

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 60

    Sudah tiga hari Shen Jin dan Kaisar Yuan tinggal di kediaman Xiu Xianren. Kediaman itu terletak di tengah kota yang sibuk, namun begitu memasuki gerbangnya, suasana berubah menjadi tenang dan damai, seolah-olah terpisah dari hiruk-pikuk dunia luar. Kaisar Yuan dan Xiu Xianren terus memantau kondisi Shen Jin. Mereka sering duduk di paviliun taman, di bawah naungan pohon-pohon sakura yang sedang berbunga, kelopak-kelopaknya berjatuhan seperti salju merah muda. Shen Jin terlihat baik-baik saja, wajahnya tenang dan matanya berbinar, seakan tidak ada pengaruh dari kekuatan yang terkandung dalam buah anggur keabadian yang telah ia konsumsi."Bagaimana perasaanmu hari ini, Yang Mulia?" tanya Xiu Xianren dengan suara lembut, matanya yang tajam namun penuh perhatian menatap Shen Jin.Shen Jin tersenyum tipis, "Aku merasa baik, Tuan Xiu. Tidak ada perubahan yang berarti."Kaisar Yuan mengangguk pelan, wajahnya menunjukkan sedikit kekhawatiran yang tersembunyi di balik ketenangannya. "Tetapi, k

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 59

    Melihat Shen Jin yang dengan tergesa-gesa memakan buah anggur keabadian tanpa memikirkan risiko yang akan dialaminya, Kaisar Yuan segera membawa Shen Jin ke kediaman gurunya. Angin yang dingin menyapu wajah mereka saat mereka bergegas melalui jalan setapak yang diterangi cahaya bulan. Tak berselang lama, mereka berdua pun sampai di kediaman Xiu Xianren, sebuah rumah kayu sederhana yang dikelilingi oleh taman bunga yang harum.Xiu Xianren yang baru saja keluar dari kediamannya, sedikit terkejut saat melihat kedatangan Kaisar Yuan dan Shen Jin. Matanya yang tajam menatap mereka dengan penuh perhatian. Meskipun Xiu Xianren terlihat santai dengan senyum tipis di wajahnya, namun dalam hatinya, ia merasakan ada sesuatu yang terjadi pada Kaisar. "Salam Yang Mulia, Permaisuri. Apa yang membawa kalian kemari?" tanyanya dengan suara lembut namun penuh kewaspadaan.Kaisar Yuan menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Shen Jin telah memakan buah anggur keabadian, tolong guru periksa, istriku

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status