Share

Bab. 75

Penulis: Rizkymutha14
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-01 20:48:32

"Anak kita sudah lahir, dia sangat tampan seperti dirimu, Yua'er."

Tiba-tiba, langit yang gelap mulai cerah kembali. Pelangi indah muncul di cakrawala, melambangkan awal yang baru dan penuh harapan bagi keluarga kecil mereka. Saat itu, angin berhenti dan suasana menjadi hening. Terdengar suara lembut yang datang dari langit, seakan-akan seluruh alam memberikan penghormatan kepada sang bayi yang baru lahir.

Dari balik awan, muncul sosok-sosok bercahaya yang mengagumkan. Para dewa datang dengan senyuman penuh kebajikan, menyambut kelahiran bayi Shen Jin. Mereka membawa berkat dan harapan, membisikkan kata-kata yang hanya dapat didengar oleh hati yang tulus.

"Akhirnya, bayi dari Yang Mulia Kaisar Naga langit, sudah terlahir." Raut wajah para dewa dan Dewi tersenyum sumringah. Detik kemudian, salah satu dewa yang terlihat sedikit tua, raut wajahnya berubah sendu.

"Namun, artinya bencana itu akan segera terjadi."

"Aku yakin, semua itu akan berakhir dengan kemenangan," imbuh sang Dewi d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 77

    Saat berada di puncak Gunung Tianwu, Zhang Wei dan Xiu Xianren terperangah menyaksikan perubahan fenomenal di langit dan alam sekitarnya. Awan gelap berkumpul tiba-tiba, menciptakan suasana dramatis yang membuat mereka terdiam sejenak, menengadah memandang ke arah langit. Raut wajah mereka memancarkan perpaduan antara kebahagiaan dan kekhawatiran."Lebih baik kita segera mengambil bunga es naga itu, aku khawatir semuanya akan terlambat," ucap Xiu Xianren kepada Zhang Wei dan A Zhu dengan nada cemas."Baiklah!" jawab Zhang Wei tegas, sementara A Zhu hanya mengangguk setuju. Mereka yang berdiri di bibir gua Gunung Tianwu segera bergerak masuk dengan langkah cepat.Saat mereka memasuki goa, suara gemuruh terdengar dari kejauhan. Mereka berhenti sejenak, mencoba menajamkan pendengaran mereka. "Sepertinya, sudah ada orang lain yang memasuki tempat ini, kita harus hati-hati," ucap pelan Xiu Xianren. Ternyata, suara itu berasal dari sekelompok penjaga istana dari wilayah lain yang sedang m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 78

    Namun, di wilayah yang sangat jauh, pasukan yang dikumpulkan oleh Bai Xiu Xue sudah berkumpul dengan persiapan yang sangat lengkap. Bai Xiu Xue bukan hanya merekrut kandidat dari kalangan siluman saja, bahkan para sekte yang pernah memperebutkan tentang Anggur Keabadian pun ikut bergabung dengannya.Bai Xiu Xue mengenakan jubah perangnya yang megah dan berdiri di depan para prajurit yang telah dikumpulkannya. Senyum sinis terbentuk di wajahnya, pandangan matanya tajam menatap ke depan, penuh dengan keyakinan akan kemenangan."Kalian adalah prajurit terbaik yang pernah ada," katanya dengan suara lantang dan penuh otoritas. "Hari ini, kita tidak hanya akan merebut kembali Anggur Keabadian, tetapi juga menguasai seluruh wilayah ini. Tidak ada yang bisa menghalangi kita."Para prajurit bersorak, semangat mereka berkobar-kobar mendengar pidato penuh motivasi dari Bai Xiu Xue. Mereka mempersiapkan diri dengan lebih mantap, mengetahui bahwa pertempuran besar menanti di depan mereka.Sebelumn

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Melintasi waktu

    Di sebuah rumah sakit terkenal di negara China dengan nama Suzhou Medical College Hospital, tepatnya di kota Suzhou. Seorang gadis yang baru saja keluar dari ruang praktek dokter. Berjalan begitu terburu-buru dengan telepon genggam yang menempel di telinganya. Sepertinya, dia sedang menerima panggilan dari seseorang. Shen Jin adalah seorang dokter ternama dengan karir yang cemerlang. Namun, banyak yang tidak menyukai dirinya karena sikapnya yang keras kepala. Shen Jin segera keluar dari rumah sakit tersebut dan mencari taksi untuk ditumpanginya. Dia terlalu cemas dengan ibunya yang sudah menunggu dirinya di sebuah cafe. "Ibu, aku baru saja selesai dengan pekerjaanku dan sekarang aku sedang menunggu taksi. Sebenarnya, kenapa ibu selalu saja menyuruhku untuk menjalani kencan buta? Ibu pikir putrimu ini tidak laku?" tanyanya dengan nada kesal. Tentu saja Shen jin kesal tindakan ibunya itu sedikit berlebihan. "Jika ibu tidak melakukan ini, kau pasti akan mengabaikan jodohmu sendiri.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Apa Ini Ulahmu?

    "AAAAAAA," beberapa gadis menjerit ketakutan melihat kejadian tersebut. Mereka pun berusaha lari dari aula itu. "Cepat lindungi! Lindungi sang raja dan Ratu," teriak salah satu Kasim yang berdiri mengadang dihadapan raja Ruyi dan beberapa prajurit lainnya melindungi ratu Yuhe yang berada tidak jauh dari Shen Jin berdiri. Ekspresi wajah kaisar membeku. Detik kemudian dia pun memerintah para prajurit untuk menangkap Shen Jin. "Tangkap Dia!" teriak raja Ruyi. Seketika semua prajurit bergerak ke arah Shen Jin mengelilinginya . Tatapan Shen Jin menggelap. Lalu, dia pun mulai mengayunkan pedang yang di genggamnya. Dalam pertempuran sengit itu, Shen Jin membunuh para prajurit yang ingin menangkapnya. Sebelum mereka menyentuh helai rambutnya, semua para prajurit itu sudah tidak bernyawa. Darah segar berceceran dimana-mana, sehingga membuat aula pernikahan yang seharusnya menjadi momen yang bahagia kini menjadi lautan darah. Semua para tamu undangan berlarian kocar-kacir mencari tempat ber

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Penutup kepala istimewa

    Pandangan Kaisar Bai Li Yuan sesekali melihat ke arah Shen Jin. Dia memperhatikan penampilan Shen Jin yang sudah sedikit berantakan. "Nona Yi Xiuying, bukankah hari ini adalah hari pernikahanmu dengan Kaisar Yuan?" ucap Kaisar Yuan, Shen Jin memang tidak tahu seperti apa wajah pasangan yang akan menjadi suami itu. "Aku tidak peduli!" Shen Jin memegangi kepalanya yang masih berdenyut. "Tidak ada yang bisa mengatur kehidupan, meskipun itu seorang kaisar." "Nona Shen Jin, seharusnya kau sadar akan perbuatanmu, kau tidak akan bisa keluar setelah kau berbuat ulah," jawabnya dengan nada mengejek dan meremehkan. "Sekalipun begitu, aku tidak rela jika nasibku berada di tangan orang lain dan menunggu untuk mati." Shen Jin menatap kaisar Yuan dengan menatap nyalang. Begitu kata yang dilontarkan seperti itu, kaisar Bai Li Yuan tersenyum semakin dalam. Baru kali ini dia memiliki ketertarikan terhadap seorang wanita meskipun dia sudah memiliki lima selir di istananya namun tidak pernah membua

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Kambuhnya Racun Api.

    Kaisar Bai Li Yuan beranjak meninggalkan aula pernikahan di istana ke kisaran. Semua para selir membelalakan mata ketika melihat penutup kepala yang di pakai oleh Shen Jin lain dari pada yang lain. Sangat cantik dan elegan, bahkan dalam pernikahan mereka dulu tidak secara langsung dijemput oleh sang kaisar, tapi mereka sendiri yang harus datang ke kerajaannya. Selama ini, tidak ada satupun yang pernah disentuh oleh sang Kaisar. Mulai dari istri pertama sampai ke lima apalagi melakukan perbuatan istimewa tidak pernah mereka dapatkan. Kaisar terus membopong tubuh Shen Jin sampai ke istana Kuning di ikuti oleh Yueyin dan pangeran Liu Jun di belakangnya. Shen Jin merasa jengah dan mulai terasa pengap karena memakai penutup kepala. Sampailah Kaisar Bai Li Yuan di depan pintu, dengan cepat para pelayan yang di khususkan bertugas di sana langsung membukanya. Mereka sama terkejutnya ketika Kaisar mereka membawa seorang wanita ke istana Kuning untuk pertama kalinya. "Yueyin!" Panggil

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Yang Mulia, Apa Yang Kau Lakukan?

    Kaisar Bai Li Yuan mengangkat kembali tubuh Shen Jin dan membawanya ke sebuah kolam yang berada tidak jauh dari kamarnya yang di tempati saat ini. Sebelumnya, kaisar terlebih dahulu menanggalkan semua pakaian yang di kenakan Shen Jin tanpa menyisakan sehelai benangpun yang melekat di tubuhnya. Ada perasaan miris ketika melihat sekujur tubuh Shen Jin yang penuh dengan luka cambukan dan sayatan benda tajam. Ada yang masih terlihat baru dan juga ada yang mulai mengering. "Apa yang sebenarnya terjadi dengan gadis ini?" Cepat-cepat dia menutup tubuh polos Shen Jin dengan selimut. Kaisar adalah pria normal pada umumnya yang memiliki nafsu birahi, melihat tubuh polos Shen Jin, membuat sesuatu bangkit dan bergejolak dalam dirinya. "Aku harus membawanya ke kolam teratai." Kini, kaisar sudah berada di sisi kolam dan siap menuruninya. Selimut yang melekat di tubuhnya pun di singkap lalu di lemparkan ke sembarang tempat. Kaisar masuk ke dalam kolam teratai tersebut, Air yang begitu putih s

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Mimpi Yang Aneh.

    Yueyin menghampiri Shen Jin yang masih berada di kolam pemandian dengan membawa nampan berisi pakaian ganti. Shen Jin menatap jutek Yueyin sejenak, merasa di tatap oleh Shen Jin, Yueyin langsung menundukkan kepala takut dan berjalan ke arah meja yang berada di balik sekat pembatas kolam pemandian itu. Lalu, meletakan nampan yang di bawanya di atas meja, kemudian dia mengambil jubah mandi yang tergantung di sekat pembatas itu. Meskipun bukan baru pertama kalinya dia mendapat tatapan tajam seperti yang Shen Jin lakukan, tapi dia merasa tatapan Shen Jin ini sangat menakutkan bahkan lebih menakutkan dari para selir-selir lainnya. Yueyin menghampiri Shen Jin membawa jubah mandi dengan kepalan tertunduk dan tubuhnya sedikit gemetara. Shen Jin mengernyitkan dahi melihat tingkah Yueyin yang ketakutan seperti itu. "Ada apa dengan mu?" tanya Shen Jin tanpa beramah tamah. Yueyin seketika mendongak dan langsung bersimpuh di hadapan Shen Jin yang belum beranjak dari dalam kolam. "Nyonya maa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-03

Bab terbaru

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 78

    Namun, di wilayah yang sangat jauh, pasukan yang dikumpulkan oleh Bai Xiu Xue sudah berkumpul dengan persiapan yang sangat lengkap. Bai Xiu Xue bukan hanya merekrut kandidat dari kalangan siluman saja, bahkan para sekte yang pernah memperebutkan tentang Anggur Keabadian pun ikut bergabung dengannya.Bai Xiu Xue mengenakan jubah perangnya yang megah dan berdiri di depan para prajurit yang telah dikumpulkannya. Senyum sinis terbentuk di wajahnya, pandangan matanya tajam menatap ke depan, penuh dengan keyakinan akan kemenangan."Kalian adalah prajurit terbaik yang pernah ada," katanya dengan suara lantang dan penuh otoritas. "Hari ini, kita tidak hanya akan merebut kembali Anggur Keabadian, tetapi juga menguasai seluruh wilayah ini. Tidak ada yang bisa menghalangi kita."Para prajurit bersorak, semangat mereka berkobar-kobar mendengar pidato penuh motivasi dari Bai Xiu Xue. Mereka mempersiapkan diri dengan lebih mantap, mengetahui bahwa pertempuran besar menanti di depan mereka.Sebelumn

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 77

    Saat berada di puncak Gunung Tianwu, Zhang Wei dan Xiu Xianren terperangah menyaksikan perubahan fenomenal di langit dan alam sekitarnya. Awan gelap berkumpul tiba-tiba, menciptakan suasana dramatis yang membuat mereka terdiam sejenak, menengadah memandang ke arah langit. Raut wajah mereka memancarkan perpaduan antara kebahagiaan dan kekhawatiran."Lebih baik kita segera mengambil bunga es naga itu, aku khawatir semuanya akan terlambat," ucap Xiu Xianren kepada Zhang Wei dan A Zhu dengan nada cemas."Baiklah!" jawab Zhang Wei tegas, sementara A Zhu hanya mengangguk setuju. Mereka yang berdiri di bibir gua Gunung Tianwu segera bergerak masuk dengan langkah cepat.Saat mereka memasuki goa, suara gemuruh terdengar dari kejauhan. Mereka berhenti sejenak, mencoba menajamkan pendengaran mereka. "Sepertinya, sudah ada orang lain yang memasuki tempat ini, kita harus hati-hati," ucap pelan Xiu Xianren. Ternyata, suara itu berasal dari sekelompok penjaga istana dari wilayah lain yang sedang m

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 75

    "Anak kita sudah lahir, dia sangat tampan seperti dirimu, Yua'er." Tiba-tiba, langit yang gelap mulai cerah kembali. Pelangi indah muncul di cakrawala, melambangkan awal yang baru dan penuh harapan bagi keluarga kecil mereka. Saat itu, angin berhenti dan suasana menjadi hening. Terdengar suara lembut yang datang dari langit, seakan-akan seluruh alam memberikan penghormatan kepada sang bayi yang baru lahir.Dari balik awan, muncul sosok-sosok bercahaya yang mengagumkan. Para dewa datang dengan senyuman penuh kebajikan, menyambut kelahiran bayi Shen Jin. Mereka membawa berkat dan harapan, membisikkan kata-kata yang hanya dapat didengar oleh hati yang tulus."Akhirnya, bayi dari Yang Mulia Kaisar Naga langit, sudah terlahir." Raut wajah para dewa dan Dewi tersenyum sumringah. Detik kemudian, salah satu dewa yang terlihat sedikit tua, raut wajahnya berubah sendu. "Namun, artinya bencana itu akan segera terjadi." "Aku yakin, semua itu akan berakhir dengan kemenangan," imbuh sang Dewi d

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 74

    Dalam ketenangan pagi itu, Shen Jin merasa hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan. Perlahan, dia mulai bercerita tentang impian-impian yang telah lama tersimpan dalam hatinya. Suara burung-burung yang berkicau lembut di sekitar mereka memberikan irama latar yang harmonis, seakan turut menyambut kisah-kisah mereka.Kaisar Yuan mengangguk dengan penuh pemahaman dan empati. "Aku ingin membangun dunia di mana anak kita dapat tumbuh dengan bebas dan damai, tanpa rasa takut atau kekurangan," katanya sambil memandang jauh ke depan. Shen Jin merasakan getaran semangat dan ketulusan dalam kata-kata suaminya, membuatnya semakin jatuh cinta pada pria itu.Matahari semakin tinggi di langit, memancarkan sinarnya yang hangat. Mereka melanjutkan percakapan dengan penuh gairah, berbagi mimpi-mimpi besar yang ingin mereka wujudkan bersama. Angin yang berhembus perlahan membawa harum bunga yang mekar di sekitar mereka, seakan memberikan keajaiban tambahan pada momen tersebut.Setelah beberapa saat, Kaisa

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 73

    "Yueyin! Yueyin!" teriak Shen Jin dengan suara yang penuh kekhawatiran. Ia duduk di kursi sambil memegang perutnya yang besar, jelas terlihat betapa sulitnya bagi dia untuk bangun dari tempat duduknya. "Mendekati usia kehamilan tua sungguh membuatku kewalahan. Apakah aku mengandung anak kembar?" gumamnya dengan nada cemas sambil mengusap perutnya yang bulat. Shen Jin lalu memeriksa denyut nadinya sendiri, mencoba merasakan tanda-tanda kehidupan di dalam tubuhnya. Namun, ia hanya merasakan denyut nadi yang stabil dan satu detak jantung yang berdenyut lembut. Tidak ada tanda-tanda detak jantung kedua."Hanya ada satu detak jantung, yang lainnya adalah detak jantungku sendiri," ujarnya pelan, sambil menghela napas karena merasa sedikit sesak. Kekhawatiran meliputinya, membuat jantungnya berdegup lebih cepat."Dimana Yueyin? Sangat jarang sekali dia tidak muncul saat dipanggil seperti ini," gumamnya dengan nada penuh kekhawatiran yang semakin mendalam.Shen Jin mencoba bangun dari dudukn

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 73

    "Sebaiknya, malam ini juga aku harus segera melarikan diri," ucapnya dengan tegas penuh penekanan. Suaranya bergetar dengan campuran tekad dan ketakutan. Mata Lie Hua menatap tajam ke sembarang arah, bayangan wajah Shen Jin yang begitu dibencinya terlintas di benaknya, menyulut api kemarahan dalam dirinya."Tunggu saja pembalasanku !"Malam itu, ketika cahaya bulan perlahan-lahan merangkak naik di langit gelap, Lie Hua bersiap-siap untuk melarikan diri. Dengan hati-hati, dia menggulung peta tersebut dan menyembunyikannya di balik pakaiannya. Ia memastikan tidak ada yang melihat saat dia melangkah keluar dari rumah kayunya yang sederhana.Udara malam begitu dingin, menusuk hingga ke tulang. Lie Hua merapatkan pakaiannya, berusaha mengusir rasa dingin yang menyergap. Suara langkah kakinya hampir tak terdengar saat ia menyusuri jalanan desa yang sepi. Para prajurit berjaga di pos-pos mereka, beberapa di antaranya tampak mengantuk dan tak waspada.Lie Hua berjalan dengan langkah cepat nam

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 72

    Di sebuah desa terpencil yang terletak di ujung dunia, tempat yang seolah terlupakan oleh peradaban modern, dan bahkan lebih tepat disebut sebagai tempat pengasingan bagi mereka yang dianggap bersalah. Saat matahari pagi menyentuh perkampungan, terlihatlah sekumpulan orang dengan pakaian yang sangat lusuh, berkumpul di sekitar area kerja. Baik laki-laki maupun perempuan, mereka semua mengenakan pakaian yang serupa, seperti seragam tak berwarna yang mengaburkan identitas mereka.Di tempat yang suram ini, mereka menjalani kerja paksa setiap harinya. Para laki-laki tampak berjuang dengan pekerjaan berat, seperti menempa batu-batu keras menjadi kepingan kecil, mengangkut pasir dalam jumlah yang tak terkira, serta melakukan pekerjaan kasar lainnya yang menguras tenaga. Di sisi lain, para wanita terlihat sibuk dengan aktivitas yang tak kalah melelahkan. Mereka mengangkut air dari sumur yang jaraknya cukup jauh, mencuci pakaian di tepi sungai yang dingin, dan melakukan pekerjaan rumah tangga

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 71

    Setelah pertempuran berakhir, Zhang Wei dan Xiu Xianren berterima kasih kepada A Zhu atas bantuannya. "Terima kasih, Tuan Pendekar. Tanpa bantuanmu, kami mungkin sudah terluka parah atau lebih buruk," ujar Xiu Xianren dengan tulus.A Zhu hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Tanpa mengatakan apapun, ia kembali pergi dengan cara terbang dan menghilang di balik pohon-pohon yang lebat. Keduanya bergeming sejenak, sampai akhirnya Xiu Xianren sadar dan menghampiri Zhang Wei. "Kakak, kau tidak apa-apa?" tanya Xiu Xianren mengamati ribu Zhang Wei. Zhang Wei menggelengkan kepala sebagai jawaban, jika dirinya baik-baik saja. Zhang Wei dan Xiu Xianren, melanjutkan perjalanan mereka dengan lebih berhati-hati. Mereka kini telah mencapai kaki Gunung Tianwu, yang menjulang tinggi di hadapan mereka dengan puncaknya yang diselimuti salju abadi. Suara angin yang menderu dan suhu yang semakin dingin membuat perjalanan mereka semakin menantang.Mereka mendaki lereng gunung yang curam, melewati ju

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 70

    Pagi-pagi sekali, Zhang Wei dan Xiu Xianren sudah tiba di istana untuk menemui Kaisar Yuan. Mereka berjalan melalui lorong-lorong yang dihiasi lukisan-lukisan indah dan patung-patung megah, menuju ke ruang kerja Kaisar Yuan yang penuh wibawa dan keanggunan.Setelah menunggu sejenak, akhirnya mereka dipersilakan masuk. Di dalam ruangan yang dipenuhi aroma teh harum, Kaisar Yuan duduk di balik meja besar dari kayu jati, sembari menyesap teh hangat dari cangkir porselen berwarna biru. Pandangannya yang tajam menatap Zhang Wei dan Xiu Xianren dengan penuh minat."Guru, Tuan Zhang, apa yang membuat kalian pagi-pagi sekali ingin bertemu denganku?" tanya Kaisar Yuan dengan suara lembut namun penuh wibawa, seraya menyesap teh hangatnya."Yang Mulia, aku dan kakak seperguruan ingin pergi ke suatu tempat," ujar Xiu Xianren dengan penuh hormat. Kaisar Yuan mengernyitkan dahi, kerutannya semakin dalam. Lalu, ia meletakkan cangkir teh dengan gerakan lembut, nyaris tanpa suara."Pergi ke suatu temp

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status