Share

Bab. 39

Penulis: Rizkymutha14
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-04 09:16:03

Di kamar yang terlihat megah, tercium aroma dupa yang menenangkan, wangi teh segar yang baru saja diseduh, serta harum bunga mawar yang mekar di taman, menambah kesan romantis. Cahaya matahari pagi yang lembut menyelinap melalui celah-celah jendela, menciptakan permainan bayangan yang indah di dinding.

Dua sejoli masih terlelap di atas tempat tidur, akibat pertempuran panas semalam. Shen Jin mulai mengerjapkan mata saat merasakan silau cahaya matahari yang lancang masuk melalui celah jendela. Ia merentangkan tangan ke atas, meregangkan otot-otot yang terasa kaku. Saat hendak bangun, ia merasakan sebagian tubuhnya terasa berat, seperti ada beban yang menindihnya. Perlahan, ia melihat ke arah tubuh lainnya dan mendapati tangan yang melingkar di perutnya. Sudah tidak kaget lagi, siapa yang selalu bersikap posesif seperti itu, siapa lagi kalau bukan si kaisar bucin tingkat dewa.

Shen Jin menggerakkan tubuhnya sangat pelan, dari posisi terlentang kini menjadi miring. Ia tersenyum, memandan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 40

    Shen Jin masih duduk di paviliun, menikmati keindahan taman yang menyejukkan hati. Angin sepoi-sepoi berhembus lembut, membawa aroma bunga yang sedang mekar. Daun-daun bergoyang perlahan, menciptakan irama alam yang menenangkan. Tanpa ia sadari, seseorang dari jarak yang cukup jauh tengah memperhatikan dirinya, seraya tersenyum tipis. Merasakan ada yang memperhatikannya, Shen Jin mengedarkan pandangan ke sekeliling. Matanya menyapu setiap sudut taman, mencari sumber perasaan aneh itu. Namun, saat Shen Jin menengok ke sana kemari, ia tidak menemukan siapapun. Hanya bayangan pepohonan dan semak-semak yang bergerak pelan diterpa angin."Apa mungkin perasaanku saja," gumam Shen Jin pelan, suaranya hampir tenggelam dalam gemerisik dedaunan.Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar mendekat, memecah keheningan sore itu. Shen Jin menoleh cepat, dan di hadapannya berdiri seorang pria dengan senyum ramah. Pria itu mengenakan pakaian sederhana, namun ada sesuatu dalam tatapannya yang membuat Sh

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 41

    Niat Shen Jin untuk meninggalkan taman itu dan menjauh dari Bai Xiu Xue adalah agar tidak terjadi perseteruan antara Kaisar Bai Li Yuan dan Bai Xiu Xue. Namun, semua malah terjadi di luar perkiraannya. Kaisar Yuan tiba-tiba muncul di tengah taman, tepat saat Shen Jin hendak pergi, menghentikan langkahnya.Sementara itu, Bai Xiu Xue yang masih berada di paviliun, hanya menatap dingin seraya mengulas senyum licik. Ia kemudian melangkah dengan anggun menuju Shen Jin dan Kaisar Yuan yang berdiri di tengah taman kerajaan, di bawah naungan pepohonan yang rindang."Lama tidak bertemu, Bai Li Yuan," ucap Bai Xiu Xue dengan nada yang penuh sindiran. Dengan cepat, Kaisar Yuan menarik Shen Jin ke dalam pelukannya, melindunginya dari ancaman yang dirasakan."Apakah kau sekarang ini menjadi raja pengangguran? Sampai kau sempat datang ke kerajaanku ini," balas Kaisar Bai Li Yuan dengan nada lembut namun tegas, matanya menatap tajam ke arah Bai Xiu Xue. "Atau a

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 42

    Shen Jin menatap Xiao Nian Jie dengan beragam emosi berkecamuk di dalam hatinya keterkejutan, kebingungan, dan sedikit harapan. Kata-kata yang diucapkan wanita itu. "Kau adalah bagian dari kisahku," mengalun dalam pikirannya, menimbulkan rasa ingin tahu. "Apa maksudmu dengan aku adalah bagian dari kisahmu?" tanya Shen Jin, suaranya bergetar. "Apa yang kau inginkan dariku?" Xiao Nian Jie melangkah maju, jubahnya yang panjang menyapu tanah dengan lembut, menciptakan suara tenang seperti embun pagi. "Xiao Nian Jie, Yi Xiuying dan Shen Jin Yi Xiuying adalah bagian dari diriku. Aku meninggalkan sebagian kisahku pada ingatan Yi Xiuying agar aku tidak kembali menelan kekecewaan, namun itu di luar perkiraan. Yi Xiuying terlalu lembut dan lemah, hingga dia lebih memilih untuk menyerah. Sedangkan kau, meskipun aku menaruh ingatan dalam dirimu, tapi entah bagaimana , semua itu tidak bisa memengaruhi pikiranmu. Shen Jin, bisakah kau melepaskan Bai Li Yuan dan kembali pada Bai Xiu Xue?" "AP

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 43

    Shen Jin terbangun dengan napas tersengal-sengal, keringat dingin membasahi dahi. Ruangan terasa gelap dan sunyi, hanya suara detak jantung yang terdengar jelas. Shen Jin mencoba mengingat mimpi buruk yang baru saja di alami , tetapi bayangannya perlahan memudar.Kemudian ia duduk di tepi tempat tidur, berusaha menenangkan diri. "Hanya mimpi," bisiknya pelan, mencoba meyakinkan diri sendiri. Shen Jin menarik napas dalam-dalam, merasakan udara dingin malam masuk ke paru-paru. Perlahan, ketegangan di tubuhnya mulai mereda.Ia menyalakan satu lilin di samping tempat tidur, cahayanya yang lembut membuat Shen Jin merasa sedikit lebih tenang. Ia melihat sekeliling kamar, memastikan semuanya baik-baik saja. Tidak ada yang berubah, semuanya masih sama seperti sebelum tidur.Dengan hati yang mulai tenang, Shen Jin berbaring kembali, menarik selimut hingga menutupi tubuh. Ia menutup mata, berusaha kembali tidur dengan pikiran yang lebih tenang.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 44

    Setelah memastikan Shen tertidur kembali, Kaisar Yuan keluar dari kamar menuju ruang baca. Raut wajahnya yang tadi terlihat lembut dan penuh kasih sayang, kini berubah menjadi dingin dan kejam, seolah-olah bayangan malam telah menyelimuti hatinya.Dari balik kegelapan, muncul seseorang yang mengenakan pakaian serba hitam. Sosok itu bergerak dengan keheningan yang menakutkan, lalu segera berlutut dengan penuh hormat di hadapan Kaisar Yuan."Hormat yang mulia, perintah apa yang harus hamba lakukan?" ucap sosok tersebut dengan suara yang rendah namun tegas, menggema di ruangan yang sunyi."Pergilah ke kediaman guruku. Beritahukan dia, agar datang ke istana," perintah Kaisar Yuan tanpa menoleh, pandangannya tetap tertuju pada jendela yang memantulkan bayangan malam."Segera, Yang Mulia!" Sosok tersebut menghilang dalam sekejap mata, seolah-olah ditelan oleh kegelapan yang pekat, meninggalkan Kaisar Yuan yang berdiri tegak dengan aura kekuasaan yang tak terbantahkan.Kaisar Yuan menghela n

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 45

    Shen Jin mengerang, tubuhnya terasa remuk redam. Cahaya mentari pagi yang menembus celah tirai sutera emas, menyilaukan matanya. Ia berusaha membuka mata, namun rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya membuatnya kembali terpejam. Aroma teh melati yang samar-samar tercium, mengingatkannya pada mimpi buruk yang baru saja ia lalui."Bai Li Yuan!" desis Shen Jin, suaranya serak dan lemah. Ia merasakan amarah membara di dalam dadanya. "Kau sungguh keterlaluan!"Kaisar Yuan, sang penguasa kekaisaran yang agung, tersenyum mendengar umpatan Shen Jin. Ia mendekat, tubuhnya yang tegap dan gagah membayangi Shen Jin yang terbaring lemah di ranjang berukir kayu jati. Pakaian sutera warna ungu tua yang dikenakannya berkilauan dalam cahaya mentari pagi."Istriku sudah bangun?" Suara kaisar Yuan terdengar lembut, namun Shen Jin merasakan getaran dingin di balik kata-kata itu. Ia menoleh, matanya membulat, dan mulutnya ternganga. Kaisar Yuan sudah berdiri di samping ranjang, menyingkap

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 46

    Permaisuri Agung berdiri, mengarahkan langkahnya ke paviliun Shen Jin. Kaisar Yuan mengikuti ibunya, merasa sedikit bersalah karena tidak memberitahu kebenaran tentang keadaan Shen Jin. Saat mereka memasuki kamar Shen Jin, Permaisuri Agung melihat Shen Jin terbaring lemah di ranjang. Wajahnya pucat, mata merah terbungkus kelopak yang tipis. "Apa yang terjadi, Shen Jin?" tanya Permaisuri Agung dengan nada khawatir. Shen Jin membuka mata, menatap Permaisuri Agung dengan ekspresi terkejut. Shen Jin mengalihkan pandangan secara bergantian. "Ibu... Ada apa ini?" tanya Shen Jin bingung. Permaisuri Agung mendekat dan langsing duduk di samping Shen Jin. Lalu, ia mengulurkan tangan merasakan dahi Shen Jin. "Kau demam. Aku akan memanggil tabib istana." Seketika, Shen Jin bangun dan raut wajahnya sungguh terlihat sangat bingung. Kaisar Yuan berdiri di samping ibunya, menatap Shen Jin menampilkan senyum tipis dan pura-pura tak berdaya. Seketika, ide jahil pun terlintas di pikira

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 47

    Di kerajaan yang jauh, Bai Xiu Xue duduk takjub di atas takhta, mata tajamnya terpaku pada bayangan Bai Li Yuan, Permaisuri Agung, dan Shen Jin yang terpantul dalam cermin kabut. Rahangnya mengeras, suara gigi beradu menggema dalam kesunyian.Dengan gerakan tegas, ia mengibaskan tangan, dan cermin kabut itu lenyap seketika. Wajahnya memancarkan emosi campur aduk, Bai Xiu Xue bangkit dan menghilang dari ruangan, meninggalkan keheningan yang mendalam.Dalam sekejap, Bai Xiu Xue muncul di gua es yang misterius. Cahaya lembut es memantulkan bayangan wajahnya yang sendu. Dengan langkah pelan, ia mendekati peti kristal es transparan, yang memantulkan cahaya seperti kaca patri. Peti itu tampak seperti bangunan kaca yang rapuh, menyimpan rahasia yang terlindung dalam kesunyian.Bai Xiu Xue berhenti di depan peti kristal, matanya menatap ke dalamnya dengan ekspresi campur aduk. Di dalam peti itu, terbaring sosok yang tak bergerak, tertidur dalam kesunyian abadi. Wajahnya yang tenang dan damai

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16

Bab terbaru

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 58

    Kaisar Yuan tersenyum tipis melihat tingkah Shen Jin yang menggemaskan. "Baiklah, aku akan memerintahkan seseorang untuk mengambilkannya untukmu," jawabnya lembut.Shen Jin menggeleng pelan, "Tidak, aku ingin kita pergi bersama. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu di sana."Kaisar Yuan terdiam sejenak, lalu mengangguk setuju. "Baiklah, mari kita pergi."Mereka berdua berjalan keluar dari kediaman, melewati taman yang dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni yang harum semerbak. Angin sepoi-sepoi menyapu wajah mereka, membawa aroma segar dedaunan. Shen Jin menggandeng tangan Kaisar Yuan, merasakan kehangatan dari genggamannya.Setibanya di hutan belakang, Shen Jin menunjuk ke arah pohon anggur yang tumbuh subur. Buah-buahnya yang berwarna ungu tua menggantung berat di dahan, memancarkan kilauan lembut di bawah sinar matahari yang menyelinap di antara dedaunan."Lihat, di sana," katanya dengan mata berbinar, suaranya penuh antusiasme.Kaisar Yuan mengernyitkan dahi saat melihat buah anggur

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 57

    Setelah kejadian penculikan waktu itu, Shen Jin yang sebelumnya ceria, kini lebih banyak merenung. Bukan karena masalah penculikannya, tetapi mimpi yang terus menghantuinya, membuat Shen Jin takut akan kehilangan Kaisar Yuan. Ruangan tempat Shen Jin berada adalah kamar pribadinya yang luas dan megah, dengan dinding-dinding berlapis sutra merah dan emas. Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela besar yang terbuka, menerangi perabotan kayu jati yang diukir dengan indah. Tirai-tirai sutra berwarna merah muda bergoyang lembut tertiup angin, menciptakan suasana yang tenang namun penuh dengan kekhawatiran. "Apakah aku harus menceritakannya pada Yua'er? Tapi, apakah dia akan percaya dengan yang aku ceritakan? Sebaiknya aku coba dulu," gumam Shen Jin dalam hati. Ia menghela napas panjang, mencoba bangun dari posisi berbaringnya di atas ranjang yang empuk dengan seprai sutra. Namun, saat Shen Jin hendak bangun, Kaisar Yuan datang secara tiba-tiba dan langsung menghentikannya.

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    bab. 56

    "YUA'ER!" teriak Shen Jin seraya membuka mata dengan cepat. Keringat dingin mengalir deras di dahinya, menetes perlahan ke pelipisnya.Ruangan tempat Shen Jin terbaring adalah kamar tidur kerajaan yang megah. Dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan-lukisan indah dan tirai sutra berwarna emas yang menjuntai dari langit-langit tinggi. Cahaya matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela besar yang terbuka, memantulkan kilauan lembut pada lantai marmer yang dingin. Aroma bunga melati yang segar tercium samar-samar, menambah suasana tenang dan damai.Kaisar Bai Li Yuan, yang telah menunggu Shen Jin dengan sabar sejak tadi, duduk di sampingnya dengan senyum bahagia yang menghiasi wajahnya saat melihat Shen Jin tersadar. Matanya yang tajam namun penuh kasih sayang menatap Shen Jin dengan cemas."Shen Jin, akhirnya kau sadar. Bagaimana perasaanmu? Apakah ada yang tidak nyaman? Katakan di mana kamu merasa tidak nyaman?" ucap Kaisar Yuan dengan nada cemas, memberondong tanpa jeda dalam ucap

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 55

    Bai Xiu Xue kembali menggerakkan tangannya dengan gerakan yang anggun namun penuh kekuatan. Perlahan, darah yang mengalir di dada Shen Jin pun ikut terangkat dan membentuk bola kecil sebesar kelereng. Warna darah itu terlihat merah terang, berkilauan di bawah cahaya redup ruangan.Namun, seketika warna darah itu berubah menjadi merah keunguan dengan kombinasi hijau serta hitam. Bai Xiu Xue yang mencoba mengambilnya, merasakan keanehan pada dirinya sendiri. Energi yang mencoba untuk mengambil darah jantung Shen Jin malah tersedot dan sulit untuk dihentikan."Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa menghentikannya?" gumamnya pelan, suaranya penuh dengan kepanikan yang tersembunyi. Dia berusaha menarik tangannya dan menghentikan ritual tersebut, tetapi tidak bisa. Energi dan kekuatan yang ada dalam tubuh Bai Xiu Xue terus terhisap ke dalam darah jantung Shen Jin.Dengan gerakan yang rumit, Bai Xiu Xue akhirnya berhasil memutuskan aliran energi tersebut. Seketika, tubuhnya ambruk dan lema

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 54

    Ketika Shen Jin dan Bai Xiu Xue sudah berada di ruangan tempat Xiao Nian Jie berada, Bai Xiu Xue dengan hati-hati membaringkan tubuh Shen Jin di samping peti kristal es yang memancarkan cahaya dingin. Suasana ruangan itu terasa mencekam, dengan dinding-dinding batu yang dingin dan lantai yang berkilauan oleh pantulan cahaya kristal."Bai Xiu Xue, apa yang akan kau lakukan? Lepaskan aku!" teriak Shen Jin dengan suara penuh kepanikan. Namun, semua itu sia-sia, karena tubuh Shen Jin tidak bisa digerakkan sama sekali. Ia merasa seolah-olah terikat oleh kekuatan tak terlihat yang menahan setiap gerakannya.Bai Xiu Xue tidak menghiraukan teriakan Shen Jin. Dengan langkah mantap, ia berjalan ke tengah-tengah ruangan dan berdiri di sana. Bai Xiu Xue mulai memejamkan mata, kedua tangannya direntangkan ke samping, seolah-olah merasakan energi yang mengalir di sekitarnya. Perlahan, tutup peti kristal es Xiao Nian Jie terbuka dengan sendirinya, mengeluarkan suara berderit yang menggema di seluruh

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 53

    "Itu Bai Li Yuan," monolognya dengan suara yang hampir tak terdengar, penuh harap. "Bai Li Yuan, tolong aku."Kaisar Bai Li Yuan mengibaskan tangan lembutnya, gerakan yang tampak sederhana namun penuh kekuatan magis. Dalam sekejap, sihir yang memancar dari tangannya membuat Shen Jin seperti tertidur, lalu tersadar kembali. Shen Jin membuka mata dengan cepat, pandangannya langsung tertuju ke arah suara yang memanggilnya."Bai Li Yuan, kenapa kau lama sekali," ucap Shen Jin dengan nada penuh kerinduan dan sedikit kesal. Ia bangkit dari posisi berbaringnya dan segera melompat ke dalam pelukan Kaisar Yuan. Kaisar Yuan memeluk Shen Jin begitu erat, seolah tak ingin melepaskannya lagi. Shen Jin menangis tersedu-sedu, air matanya mengalir deras membasahi jubah Kaisar Yuan."Maaf, Shen Jin, aku terlambat," ucap Kaisar dengan lembut, suaranya penuh penyesalan. "Sebaiknya kita cepat-cepat pergi dari tempat ini," lanjutnya dengan nada mendesak.Shen Jin perlahan melepaskan pelukannya, lalu menat

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 52

    Bai Xiu Xue keluar dari ruangan rahasianya, langkahnya tenang namun penuh tekad. Ia melangkah menuju ruang rahasia lainnya, tempat di mana tubuh Xiao Nian Jie terbaring dalam peti kristal es. Ruangan itu dingin, dengan cahaya biru yang memancar dari peti, menciptakan suasana yang magis dan misterius.Bai Xiu Xue mendekati peti kristal es tersebut, matanya tertuju pada wajah Xiao Nian Jie yang terbaring kaku namun tetap memancarkan kecantikan abadi. Dengan lembut, ia mengusap permukaan peti yang dingin, seolah-olah bisa merasakan kulit Xiao Nian Jie di baliknya."Xiao Nian Jie, bersiaplah. Sebentar lagi, kita akan kembali bersatu. Aku sudah menemukan cara untuk menyempurnakan pil tersebut," gumam Bai Xiu Xue dengan suara pelan namun penuh harap. Ia terus memandang wajah Xiao Nian Jie yang masih terlihat cantik dan awet muda, seolah-olah waktu tidak pernah menyentuhnya.Dengan sangat berat hati, Bai Xiu Xue akhirnya meninggalkan ruangan tersebut. Langkahnya terasa berat, namun tekadnya

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 51

    Mendengar teriakan seseorang dari dalam kediaman, Kaisar Bai Li Yuan dan sang guru segera bergegas menuju tempat tersebut. Langkah mereka cepat dan penuh kekhawatiran, menyusuri lorong-lorong yang diterangi cahaya lentera yang berkelap-kelip. Aroma dupa yang terbakar samar-samar tercium di udara, menambah kesan mencekam.Saat tiba di sana, pemandangan yang menyayat hati menyambut mereka. Pangeran Liu Jun duduk di lantai, memangku tubuh Yueyin yang sudah tak sadarkan diri. Wajahnya pucat pasi, dan napasnya tersengal-sengal. "Liu Jun, apa yang terjadi? Di mana istriku?" tanya Kaisar Yuan dengan nada penuh kekhawatiran dan emosi yang meluap. Matanya menatap tajam, mencari jawaban di wajah putranya.Pangeran Liu Jun mengangkat wajahnya yang penuh dengan kesedihan dan kebingungan. Matanya yang biasanya penuh semangat kini tampak kosong, seolah-olah jiwanya telah terhisap keluar. Dengan suara yang bergetar, ia menjawab. "Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi, aku merasakan ada aura yang t

  • ISTRI KECIL SANG KAISAR    Bab. 50

    Shen Jin menelan ludah, merasakan ketegangan yang semakin memuncak di ruangan itu. Bai Xiu Xue, dengan senyum misteriusnya, terus melangkah mendekat. Yueyin tetap berdiri tegak, senjatanya siap di tangan, matanya tidak pernah lepas dari sosok Bai Xiu Xue."Apa maksudmu hanya ingin bertemu denganku?" Shen Jin bertanya, suaranya bergetar meski ia berusaha terdengar tegar. Ia bisa merasakan dinginnya keringat yang mulai mengalir di punggungnya."Yang Mulia Bai___," belum sempat menyelesaikan ucapannya. Bai Xiu Xue mengibaskan tangan, seketika Yueyin terpental ke arah lain. "Yueyin !" seru Shen Jin menatap Yueyin yang sudah terkapar tak sadarkan diri. Bai Xiu Xue berhenti beberapa langkah di depan Shen Jin , matanya yang berwarna ungu berkilauan dengan cahaya yang tidak wajar. "Aku hanya ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja, kakak ipar. Setelah semua yang terjadi, aku merasa perlu untuk melihatmu sendiri."Shen Jin mengerutkan kening, kebingungan merayapi wajah tampan Bai Xiu Xue.

DMCA.com Protection Status