Share

Bab 57

Arsen menangis dalam ketiak berdayannya saat ini. Wajahnya tampannya kini terlihat sangat kusut karena menahan kesedihannya saat kekasihnya kini menjadi istri kakak tirinya.

Naima menatap wajah Arsen dengan tatapan iba, entah mengapa sampai sekarang dirinya masih belum juga bisa melupakan Aneisha.

"Tuan Muda, makanlah!"

Naima menaruh nampan berisikan makanan di atas meja, ia kemudian menutup tirai kamar milik Arsen lalu mendekati dirinya.

Perlahan ia memeluk tubuhnya dan memberikan kehangatan kasih sayang sebagai seorang ibu angkat untuk Arsen.

"Jangan menangis Tuan Muda, aku yakin kau bisa melewatinya. Lupakanlah dia Tuan, Nyonya Muda Zu bukan milikmu lagi," tutur Naima mencoba untuk memberikan pengertian kepada Arsen.

"Mengapa aku tidak bisa melupakan Aneisha, dia begitu berati bagiku Naima, dia terlalu berharga untuk dilupakan." Arsen berkata dengan menepuk dadanya yang terasa sesak baginya.

Naima hanya terdiam dan tak bia berkata-kata lagi.

Ia cukup mengerti dengan apa yang diras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status