Share

BAB 2

Author: Evie Yuzuma
last update Last Updated: 2025-01-04 15:16:15

Keesokan harinya, Arumi dan Jordhy keluar dari kamar hotel president suite yang dipesankan orang tua Jordhy untuk mereka menghabiskan malam pertama. Seperti permintaan Jordhy, Arumi harus mengenakan cadar ketika sedang bersama dengannya. Karena Arumi belum membeli cadar, dia masih mengenakan cadar yang bekas resepsi kemarin.

Mereka menyelesaikan sarapan. Lalu, setelah itu, Jordhy mengajak Arumi ke rumahnya.

Sepanjang perjalanan, tak ada percakapan. Hanya saja, sebelum pulang, Jordhy mengajak Arumi mampir dan membeli beberapa set pakaian dan cadar baru. Mereka mampir ke salah satu outlet Sabia Fashion. Salah satu outlet pakaian branded yang cabangnya sudah menyebar di berbagai kota di Indonesia.

“Ambillah! Gak usah sungkan! Gue yang bayar! Asal lo tahu, Sabia fashion ini salah satu outlet fashion terbaik di negeri ini! Rancangannya unik karena langsung di desain oleh ownernya yang merupakan lulusan S1 ESMOD di Paris. Mumpung jadi istri gue, puas-puasin elo pilih!” tutur Jordhy sambil menunjuk ke arah deretan gamis panjang dan jilbab lebar lengkap dengan cadar. Semuanya tentunya limited edition dan memiliki harga yang cukup mahal.

Arumi tersenyum di balik cadar. Tak perlu dijelaskan pun, Arumi sudah sangat paham bahkan jauh lebih paham dari pada siapapun terkait Sabia Fashion. Dia pun memilih beberapa desain gamis terbaik limited edition yang terpajang di outlet tersebut, lalu diserahkan pada Jordhy.

“Selera lo bagus juga,” ucap Jordhy ketika menerima beberapa set gamis pilihan Arumi lalu beranjak ke kasir untuk membayarnya.

Lagi-lagi Arumi hanya tersenyum samar di balik cadar.

“Ya Tuhaaan, apakah ini caramu agar aku menutup aurat dengan benar?” batin Arumi sambil menatap deretan gamis yang tersisa dan masih terpajang di sana. Sebelum kejadian yang membuatnya trauma beberapa tahun silam, Arumi adalah penyuka fashion dan cukup berani tampil dengan seksi dan pakaian terbuka. Hingga akhirnya kejadian mengerikan itu hampir membuatnya kehilangan mahkota yang dia jaga. Sejak saat itulah, dia mulai beralih pada model yang lebih tertutup, lalu bertahap mulai mengenakan penutup kepala. Meskipun hanya jilbab biasa.

Usai berbelanja gamis dan cadar, Jordhy mempersilakan Arumi membeli perlengkapan perempuan lainnya termasuk baju-baju santai dan pakaian tidur. Karena malas mengambil pakaian ke rumah, Arumi pun menurut saja.

Usai berbelanja, Jordhy langsung mengajak Arumi ke rumah keluarga yang berada di sebuah cluster elit. Di sanalah kediaman Jordhy bersama keluarga Atmaja lainnya.

Mobil pajero sport warna hitam yang Jordhy kendarai menepi. Sebuah rumah dengan desain eropa berdiri gagah di balik pagar tinggi yang menjulang. Jordhy memijit remot dan gerbang pun bergeser dengan sendirinya. Lalu, mobil yang mereka tumpangi lekas melesat ke halaman yang terbentang luas dengan tatanan bunga-bunga bougenvil berwarna ungu, bunga bakung putih dan juga kuntum-kuntum bunga pukul delapan berwarna pink muda yang merambat menghiasi tepi jalan.

Tiba di depan rumah megah, dua orang ART yang sudah Jordhy telepon, tergopoh keluar. Lalu, mereka membantu membawakan barang-barang Arumi dan Jordhy ke kamar. Sementara itu, Arumi mengekori Jordhy yang berjalan ke dalam.

“Eh, dah balik, Mas? Kirain honeymoon elo diperpanjang?” Suara seseorang membuat Arumi dan Jordhy yang baru saja tiba, menoleh. Tampak seorang lelaki dengan bertubuh tinggi tegap, iris hitam, hidung mancung, jambang tipis dengan rambut sebahu yang diikat ke belakang berjalan menghampiri. Kesannya sangat berbanding terbalik dengan Jordhy yang cenderung terlihat tegas, dominan dan pengatur. Lelaki yang baru saja menyapa itu, tampak memiliki kesan lembut dan murah senyum.

Sepasang alis Arumi saling bertaut. Rasanya wajah itu tak asing. Namun, entah di mana dia bertemu, Arumi lupa.

“Elo dah balik, Kev? Kirain masih nyari cewek impian elo di Paris!” Jordhy menatap sinis pada sang adik, Kevandra Suryadinata. Lelaki berparas rupawan yang masih betah melajang itu hanya tersenyum sambil melirik ke arah Arumi.

“Gak nyangka gue, Mas. Selera elo adem banget,” tukasnya seraya tersenyum dan mengangguk ke arah Arumi. Hanya saja, Kevandra mengernyitkan alis. Sepasang netra itu, entah mengapa mengingatkannya pada seseorang.

“Kenapa mirip sekali dengannya?” batin Kevandra seraya mengingat-ingat kejadian beberapa tahun silam.

*****

“Tolong lepasin aku, kumohon ….” Suara itu terdengar memelas. Kevandra yang memang kala itu baru pulang dari sebuah cafe di Paris merapatkan jaket tebal karena udara malam yang terasa dingin. Kalau bukan gara-gara mobilnya mogok, tak mungkin dia berjalan kaki di taman kota sendirian malam-malam begini.

“L—lepas, Mas! T—tolong lepasin! Aku gak mau kita gini!”

Suara itu terdengar jelas berasal dari sebuah mobil yang terparkir di dekat taman kota. Kevandra mencoba abai dan meneruskan langkahnya, tetapi suara itu samar terdengar lagi.

“A—Aku m—mohon!”

Bugh!

“Aduhhhh!”

Tak berapa lama, seorang wanita setengah tak berpakaian keluar dari mobil dan berlari. Pada saat itu, mereka tak sengaja bertubrukkan dan sepasang netra yang memelas itu menatap Kevandra.

“Tolong selamatkan aku dari dia, Tuan!”

***

“Ck, susah emang ngomong sama bujang lapuk! Diajak ngomong malah bengong!” oceh Jordhy seraya meninju pelan bahu Kevandra sambil terkekeh.

“Elaaaah, Mas! Maren-maren juga lapukan elo.” Kevandra mengelak sambil menggeleng perlahan. Diam-diam ekor matanya kembali mencuri pandang pada wajah yang tertutup cadar itu.

“Kalian kenapa malah ngobrol disitu! Ayo ajak mantu mama masuk!” Suara Reska membuat dua kakak beradik itu, menoleh. Kevandra melirik sekilas pada Arumi, lalu menoleh pada Jordhy.

“Ajak kakak ipar makan bersama, maaf kemarin gak sempat datang! Kado buat kalian, sudah Shelma simpan di kamar!” tuturnya sambil melenggang dan mendahului menuju meja makan.

Arumi tersenyum, tetapi hanya netranya yang menyipit terlihat. Dia lekas mengekori Jordhy, Kevandra dan juga Reska menuju ke meja makan. Tiba di meja makan, Atmaja sang ayah yang masih duduk di kursi roda pasca operasi, tersenyum cerah. Ditatapnya Arumi dan Jordhy bergantian, lalu menatap ke arah Kevandra.

“Lihat kakakmu, sudah punya istri, Kev! Kapan kau akan bawa wanita idamanmu itu ke sini?” tanya Atmaja sambil melirik ke arah putra sambungnya.

“Ck, mau makan, jangan bahas itu, Pap!” keluh Kevandra seraya menarik kursi. Shelma terkikik melihat wajah kakaknya yang ditekuk.

“Sok-sokan sih ngejar cinta sejati! Eh, tapi mending Mas Kev dari pada Mas Jordhy yang gak punya pendirian! Katanya jijik punya istri tompelan, eh diembat juga!”

“Shelma!” Suara Atmaja membuat gadis dengan wajah yang terlihat angkuh itu mendelik.

“Sudah! Sudah! Ayo kita makan!” Suara Reska menengahi. Dia mendelik ke arah putri bungsunya dan lekas duduk di samping Atmaja.

“Ck, ribetnya makan pake cadar,” batin Arumi sambil duduk di samping Jordhy. Lalu, semua senyap dan sibuk dengan makanan pada piring masing-masing.

“Oh ya, nama kakak ipar gue siapa, Mas?” Suara Kevandra terdengar menyela di antara bunyi sendok dan piring yang beradu pelan.

“Ck, baca sendiri! Gue sudah kirim link undangan virtual juga ke w******p elo! Eh gak dibaca!” ketus Jordhy tampak malas.

“Ah iya, oke, oke.” Kevandra mengangguk saja. Lalu, tak menunggu lama, dia tampak makan sambil mengotak-atik gawainya.

Usai makan, Arumi mengekori Jordhy menuju ke kamar. Rupanya semua kamar berada di lantai atas. Jordhy berjalan cepat sehingga Arumi tertinggal sendirian karena memang berjalan lambat sambil memeriksa pesan di gawai. Hanya saja, fokusnya terbagi ketika terdengar suara Kevandra menyapa dari arah belakang.

“Hmm, nama Mbak, Arumi, ya?”

“Iya, kenapa?”

Arumi menghentikan langkah dan menoleh ke arah kevandra.

“Apa kita pernah bertemu sebelum ini?” Kevandra menatap sepasang netra beriris cokelat dengan bulu mata lentik itu. Indah, sangat indah.

“Bertemu? Mungkin belum. Saya baru di kota ini.” Arumi menautkan alis. Memang, sketsa wajah Kevandra tak asing terasa. Hanya saja, dia tak mengingat di mana pernah bertemu.

“Bisa jadi, bertemunya bukan di kota ini. Apakah Mbak pernah tinggal di Paris beberapa tahun lalu?” Pertanyaan Kevandra selanjutnya membuat sepasang netra Arumi membulat. Kenapa tiba-tiba lelaki yang menjadi adik iparnya menanyakan hal itu. Apakah lelaki itu tahu jati dirinya?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hanny Sweety
sangat suka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 3

    “Apa se-enggak ada kerjaan itu, sampe elo harus ngajak ngobrol kakak ipar sendiri di jalanan?” Suara ketus itu membuat Arumi dan Kevandra menoleh. Jordhy sudah berdiri di ambang pintu sambil menyampirkan handuk ke bahu.“Sorry, gue lupa, Mas! Elo penganten baru! Gi-l4, baru semalam akad, sudah bucin akut!” kekeh Kevandra sambil tertawa. Senyumnya terlihat manis dengan netra yang menyipit. Dia membetulkan ikatan rambut sebahunya dan lekas berjalan meninggalkan Arumi yang masih mematung.“Elo, ngapain bengong disitu! Ayo masuk!” ketus Kevandra sambil kembali masuk ke dalam kamar. Arumi membuang napas kasar. Lalu, dia pun melangkah dan masuk. Aroma maskulin menguar. Warna kamar dominan formal dan tak ada sentuhan artistik sama sekali. Barang-barang yang diletakkan tampak rapi dan terkesan kaku. Tak ada hiasan apapun pada dinding, hanya satu jam digital yang terpajang pada tembok kamar. Arumi menjatuhkan bokongnya pada sofa panjang yang ada di sudut ruangan. Sofa tersebut berada di deka

    Last Updated : 2025-01-04
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 4

    “Suara itu? Kenapa mirip sekali dengan suara Mas Jordhy suamiku? Namanya juga sama. Lalu, apa itu tadi? Desain gaun pengantin? Untuk siapa? Bukankah kami baru saja menikah?” batin Arumi sambil menahan napas karena rasa terkejutnya.Arumi membuang napas kasar sebelum akhirnya dia menjawab pertanyaan lelaki yang namanya sama dengan sang suami.“Saya sedang cuti, Pak Jordhy! Anda bisa jelaskan saja pada assisten saya dan biarkan dia merekamkan untuk saya! Asissten saya sudah menghandel jutaan klien, tolong jangan ragukan dia!” Lelaki dari seberang sana, beberapa detik tak mengeluarkan suara. Hingga akhirnya Arumi memutuskan sendiri panggilan teleponnya.“Semoga Anda mengerti! Selamat siang!” ujar Arumi sebelum panggilan berakhir. Ditatapnya ponsel yang ada di tangannya dengan kepala diisi beragam pertanyaan. “Apakah dia Mas Jordhy suamiku atau bukan? Ck, sayangnya ponsel lamaku ditinggal di rumah, jadi aku gak bisa check CCTV dari sini.” Arumi menyimpan ponsel dan mengambil laptop mil

    Last Updated : 2025-01-04
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 5

    Arumi berdiri di ruang keluarga yang ada di lantai dua. Ruang itu tak besar, tetapi tertata cukup apik dan terlihat artistik dengan guci-guci mahal, lukisan di dinding dan juga lampu hias yang besar. Di samping ruang tersebut terpasang dinding kaca yang luas sehingga ketika gorden dibuka, bisa langsung melihat taman yang ada di Balkon. Di sanalah kini lelaki berambut sebahu itu duduk santai pada sofa dan membelakanginya. Petikan gitarnya terdengar merdu mendayu. Entah kenapa, nuansa musik akustik itu mengingatkan kenangannya di kota Paris. Tanpa sadar, Arumi memejamkan mata, terbayang lagi deretan bangunan dengan desain unik, sudut-sudut kafe yang nyaman, angin musim semi yang membelai, monumen-monumen indah, megah dan ikonik, lalu seraut wajah yang ingin ia lupakan. “Hey, elo sedang apa?” Suara itu membuat Arumi membuka mata. Jordhy sudah berdiri di belakangnya. “Tidak.” Arumi menjawab singkat. Lalu mengulurkan tangan untuk mencium punggung tangan Jordhy.“Dia sepertinya memperhat

    Last Updated : 2025-01-04
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   Bab 6

    “Bi, Arumi masih makan?” “Iya, Tuan, sama Tuan Kevan.” “Hah, sama Kevan?” Jordhy menautkan alis. Tiba-tiba saja dia meletakkan daging panggang dan lekas berjalan menuju ruang makan. Ketika tiba, tampak Kevandra tengah asik bercerita dan sesekali Arumi tertawa. “Dia kenapa tampak bahagia sekali bersama Kevandra, ya?” batin Jordhy sambil menatap sepasang netra dengan bulu mata lentik itu yang menyipit. Tiba-tiba ada rasa tak nyaman di hatinya melihat sang istri tertawa lepas bersama lelaki lain di depannya. “Makanan gue mana, Rum?” Jordhy berdehem lalu duduk di samping Arumi. “Eh gue makan, Mas! Tadinya dari pada mubazir, kata Mbak Rumi, elo makan bareng Shelma, Mas?” Bukan Arumi yang menjawab, tetapi Kevandra yang langsung mendongak ke arahnya.“Iya tadinya, tapi males nunggu! Lama matengnya! Ambilin lagi, Rum!” titah Jordhy sambil menoleh pada Arumi yang baru saja menghabiskan suapan terakhir di piringnya.“Iya, Mas! Bentar aku siapin!” tutur Arumi seraya mengambil minum dan men

    Last Updated : 2025-02-01
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   Bab 7

    Jordhy masuk ke dalam kamar dan sedikit terkejut ketika melihat Arumi hanya mengenakan piyama tidur. Istrinya tampak meringkuk di sofa dengan rambut hitam legamnya diikat asal. “Ck, apa dia berusaha menggodaku? Kenapa berpakaian seperti itu di dalam kamar?” batin Jordhy sambil bergerak mendekat. Jantungnya berdegup ketika melihat kaki mulus Arumi yang kuning langsat. Juga bagian-bagian tertentu yang cukup menantang dalam posisi terlentang seperti itu.Seperti terhipnotis, Jordhy mematung dan menatap sang istri yang sedang terlelap dalam temaram itu. Sepasang bulu mata lentik itu mengatup, hidung mancung Arumi tertutup oleh masker. Lekas Jordhy menepis fantasi yang mulai berkeliaran. Sebagai seorang lelaki normal, Jordhy mengakui jika Arumi memiliki tubuh yang proporsional, tinggi dan semampai juga terlihat padat pada beberapa bagian. Hanya saja, semua kekaguman itu rusak ketika bayangan pertemuan pertama mereka melintas. *** “Perkenalkan, ini Arumi, Putri kami.” Wajah dengan pipi

    Last Updated : 2025-02-01
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   Bab 8

    Jordhy menyuap dengan cepat. Dia malas sekali melihat Kevandra yang anteng duduk di depannya menikmati menu yang sama. Menu yang dimasakkan Arumi untuknya. Bukan hanya itu, Kevandra juga begitu asyik menyesap kopi pahitnya. Tak berapa lama, Atmaja, Reska dan Shelma ikut bergabung juga. Arumi duduk di samping Jordhy dan sesekali mengambilkan lauk atau kebutuhan lain untuknya.“Walau aku merasa, kamu tak menginginkan pernikahan ini! Namun, biarkan aku berbakti selayaknya seorang istri hingga jodoh ini akan memilih … berhenti atau lanjutkan,” batin Arumi sambil mulai menyuap dalam diam. Jordhy berangkat kerja dengan mood yang kurang baik. Atmaja berangkat lebih siang. Sementara itu, Arumi meminta izin berangkat belakangan. “Tempat kerja elo jauh? Sorry, gue gak bisa nganter! Bisa pake mobil online saja pake duit yang gue kasih.” Jordhy bicara ketika Arumi baru selesai mencium punggung tangannya. “Iya, Mas!” Arumi tersenyum lembut. Jordhy pun berangkat menuju kantornya yang ada di sal

    Last Updated : 2025-02-02
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   Bab 9

    “Kalau begitu, jadwalkan saja! Desain yang kemarin kita diskus tolong siapkan!” tuturnya. Arumi lupa, jika Lisa yang disebutkan oleh sang assisten adalah perempuan yang kemarin datang ke butik bersama Jordhy. “Oke.” Arumi lekas berkemas. Dia mengambil beberapa potong pakaian dan dimasukkan ke dalam tasnya. Tak banyak yang bisa dia bawa. Karena meskipun dulu sudah mengenakan jilbab, tetapi dia lebih suka mengenakan jilbab modern seperti pashmina dan scrapt. Pakaiannya pun jarang dia memiliki gamis. Kebanyakan sejenis pakaian semi casual untuk ke butik atau jalan ke luar. Jamsuit, blazer, rok, kemeja dan cardigan. Pakaian yang dia kemas, lekas disimpannya ke bagasi mobil. “Um, Rumi berangkat dulu, ya!” “Ke?” “Ke butik sebentar, tadi Vera nelpon, ada customer baru yang mau ketemu langsung dan dapatkan advise!” “Oh ya sudah, hati-hati!” Arumi mencium punggung tangan Maziah, lalu beralih pada Khaidir. Keduanya tengah menikmati camilan pagi. Setelahnya, Arumi lekas berjalan menin

    Last Updated : 2025-02-02
  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   Bab 10

    Sepanjang perjalanan menuju kantor, Jordhy benar-benar tak fokus. Beruntung, Lisa bisa diandalkan untuk menyetir. Pagi tadi ketika mereka berangkat, Jordhy memang menolak memakai sopir. Tentunya, khawatir kalau perbuatannya akan bocor kepada Atmaja. Bisa-bisa habis digantung oleh papanya itu. “Mas, Mbak Sabia itu ternyata cerdas banget, ya! Terus semua advisenya itu logis dan detail yang tadi dia bubuhkan juga, sesuai banget sama keinginanku.” “Cuma yang tuxedo kamu, yakin gak mau dibuatkan di Sabia Collection juga? Padahal kata Mbak Vera, asistennya, kalau beli couple, dapat diskon!” Jordhy masih menatap kosong. Penggalan-penggalan kejadian tadi masih melekat dalam ingatan. Gamis limited edition, sepatu dan cincin yang tersemat di jemari owner Sabia collection, kenapa semua persis milik Arumi. Bukan hal itu, suara, gesture dan postur tubuhnya pun begitu serupa.“Mas!!!” Suara Lisa yang agak meninggi membuat Jordhy terkejut. “Ya, Lis!” Jordhy menoleh pada perempuan yang terlihat c

    Last Updated : 2025-02-03

Latest chapter

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 63C - END

    “Ya Allah, Mas! Kenapa jadi kamu yang ribet kayak gini, sih? Lahirannya juga masih lama!” kekeh Arumi.Jordhy menoleh dan mendekat ke arah sang istri. Sebelum berbicara, satu kecupan dia daratkan pada kening Arumi. Tak peduli Bi Muti memalingkan muka karena malu.“Apapun akan kulakukan demi kebaikan anak kita. Anggap saja ini adalah penebusan kesalahan!” kekehnya sambil membelai rambut Arumi. Jika di dalam rumah, Arumi kerap mengenakan pakaian santai. Toh, Pak Kamin memang di larang berkeliaran di dalam.“Baiklah, terserah kamu, Mas! Ini buat kamu!” tutur Arumi sambil menyerahkan segelas cappuccino hangat untuk sang suami. “Ayo! Temani Mas minum!” bisik Jordhy sambil menarik lengan Arumi dan mengajaknya meninggalkan kamar bayi mereka.Sebelum menginjak bulan ke Sembilan, mereka berdua melaksanakan agenda baby moon yang sudah dirancang. Puncak Bogor yang Jordhy pilih dari sekian banyak destinasi wisata yang Rasya sodorkan. Udara sejuk dan pemandangan pegunungan yang indah menjadi daya

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 62B

    “Lisa,” jawab Jordhy singkat.Wajah Arumi menunjukkan sedikit keterkejutan, tetapi ia segera tersenyum tenang. “Bagaimana keadaannya sekarang?”Jordhy menceritakan secara singkat keadaan Lisa yang kini telah jatuh dalam keterpurukan. Arumi mendengarkan dengan seksama, tanpa sedikit pun menunjukkan rasa cemburu atau marah. Sebaliknya, ia justru menepuk bahu suaminya dengan lembut.“Mas, kalau kamu merasa perlu membantunya, lakukan saja. Kadang, Tuhan memberi kita kesempatan untuk membantu orang lain agar kita bisa belajar dari masa lalu,” kata Arumi bijaksana.Jordhy menoleh dan menatap tak percaya pada apa yang Arumi katakana padanya, “Kamu serius berpikiran demikian, Dek?” Arumi tersenyum dan menyandarkan kepalanya di bahu Jordhy. “Semua orang pernah berbuat kesalahan, jika kesempatan kedua itu tak pernah ada, maka hari ini kita pun tak akan pernah bersama, Mas.”Jordhy termenung. Benar yang dikatakan Arumi. Namun, sisi logikanya masih bertahan. Tak semudah itu juga memberikan penga

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 62A

    Beberapa menit kemudian, ia tiba di sebuah pasar kecil. Di sana, matanya langsung tertuju pada gerobak kecil dengan tulisan “Rujak Serut Spesial” yang ditempatkan di samping sebuah pohon besar. Tanpa ragu, Jordhy berjalan cepat menuju gerobak tersebut dan menanyakan pesanan rujak serutnya. Saat menunggu penjual menyelesaikan pesanan, pandangannya tiba-tiba tertumbuk pada sosok perempuan yang berdiri tak jauh darinya. Perempuan itu pun tampak memandangi Jordhy dengan mata yang tampak kosong dan lelah, namun di balik itu, ada sorot yang berkaca-kaca, seolah menyimpan begitu banyak perasaan yang tak terucapkan.Jordhy memandang perempuan itu dengan kening berkerut. Butuh beberapa detik untuk mengenali siapa sosok tersebut. Wajah yang dulu selalu ia lihat dalam kesibukan kantor dan momen-momen pribadi mereka kini tampak berbeda—lelah, penuh bekas luka kehidupan. Lisa, mantan sekretaris sekaligus mantan kekasihnya, berdiri di sana dengan tubuh yang tampak kurus dan kusut dan perut yang te

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 61B

    Arumi tersipu, tapi dengan lembut ia menerima uluran tangan suaminya. “Baiklah karena dipaksa.”Mereka berdansa pelan diiringi musik lembut yang mengalun dari speaker di sudut ruangan. Jordhy memeluk Arumi dengan lembut, mendekapnya penuh cinta sambil berbisik, “Terima kasih sudah ada di hidupku. Kamu tahu, aku mungkin bukan suami yang sempurna, tapi aku berjanji akan selalu berusaha menjadi yang terbaik buat kamu dan anak kita nanti.”Arumi menyandarkan kepalanya di bahu Jordhy, merasakan kedamaian dan cinta yang tak terbendung. “Aku nggak butuh yang sempurna, Mas. Kamu, dengan segala kekurangan dan kelebihan, sudah lebih dari cukup.”Mereka terus berdansa dalam keheningan penuh makna, saling menguatkan tanpa banyak kata.Setelah makan malam, mereka memutuskan mampir ke sebuah mal yang masih buka untuk membeli beberapa keperluan bayi. Meski sudah larut, Jordhy masih tampak bersemangat memeriksa satu per satu barang yang ada di toko bayi. Arumi, yang sesekali duduk di kursi yang terse

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 61A

    “Malam ini bersiap, ya! Mas mau ajak kamu pergi! Cuma siang ini, Mas harus udah kerja, Rasya takut keburu botak kepalanya!” tutur Jordhy sambil meneguk susu hangat miliknya. Tentunya bukan susu untuk ibu hamil seperti yang Arumi sangka. “Mau ajak ke mana? Aku masih capek, tau!” keluh Arumi. “Ada, deh … rahasia!” balas Jordhy sambil mengambil potongan roti bakar miliknya lalu disuap dengan lahap. Pagi itu mereka berpisah dengan senyum yang tersemat pada bibir masing-masing. Ada rasa hangat yang menjalar dari dekapan singkat dan kecupan Jordhy pada kening Arumi sebelum pergi ke kantor. “Jangan lupa, malam nanti dandan yang cantik!” bisik Jordhy sambil melepaskan rangkulan dari pinggang Arumi. “Kan aku pake cadar, cantik juga gak kelihatan!” elak Arumi.Jordhy terkekeh sambil menggaruk tengkuk, “Hmmm … kalau mau dibuka, boleh, sih!” “Dih, enggak, ah! Dulu ‘kan kamu yang minta,” tutur Arumi menyangkal. “Iya deh, iya, Nyonya! Pamit, ya!” Jordhy mengecup sekali lagi kening Arumi, lal

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 60B

    Sepasang netra Arumi membeliak ketika melihat hiasan kamar bak kamar pengantin baru. Semerbak dengan taburan mawar dan ronce melati segar.“Mas?” Arumi menoleh ke arah Jordhy dan menatapnya. Namun bukan jawaban, melainkan tiba-tiba saja Jordhy membopong tubuhnya dan membaringkannya di atas king size bed bertabur mawar.“Malam ini, milik kita,” bisiknya sekali lagi. Lalu pinti dikuncinya dan lampu yang terang berubah temaram. Arumi hanya bisa pasrah ketika Jordhy mengajaknya berpetualang. ***Pagi menyambut dengan sapuan sinar surya yang lembut. Arumi baru saja bangun dan mengerjap ketika sinar matahari pagi menyelinap lewat tirai. Setelah shalat shubuh tadi, Arumi merasakan lelah yang luar biasa dan memilih untuk tidur lagi. Ditatapnya tempat tidur yang kosong di sampingnya, Jordhy sudah tak ada di tempat.Arumi mengerjap, mencoba mengingat-ingat. Baru saja kemarin dia landing di bandara dan menginjakkan kembali kakinya di Indonesia. Lalu bayangan manis malam tadi dan kalimat cinta y

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 60A

    Begitu roda pesawat menyentuh landasan di Bandara Soekarno-Hatta, Arumi menarik napas panjang. Dia memandang lekat ke luar jendela, memperhatikan deretan pesawat lain berjejer di apron, juga petugas bandara yang tampak sibuk. Di sebelahnya, Jordhy tersenyum lalu menggenggam tangan Arumi. "Kita pulang," ucapnya lembut, membuat Arumi tersenyum kecil dan mengangguk. Mereka berdua melangkah keluar, diiringi hiruk pikuk suara bandara yang ramai. Begitu keluar dari pintu kedatangan, nuansa tropis yang lembap segera menyambut mereka. Jordhy dan Arumi berjalan bersisian mengikuti arus orang-orang yang berlalu lalang menuju pintu keluar. Mereka terhenti sejenak menunggu koper mereka di garasi, lalu berjalan lagi dan menuju pintu kedatangan.Di pintu kedatangan, dua keluarga besar sudah menanti dengan wajah berseri-seri. Reska melambaikan tangan sambil tersenyum lebar, sementara Khaidir, ayah Arumi, tampak berdiri sedikit lebih jauh dan tengah mengobrol akrab dengan sang besan, Atmaja. Maziah,

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 59B

    “Ya, Mas, benar,” jawabnya, matanya melirik ke arah cakrawala Paris yang membentang di depan mereka. Dari puncak Montmartre, seluruh kota terlihat seperti kanvas besar dengan atap-atap rumah yang khas, Menara Eiffel menjulang di kejauhan, dan sungai Seine yang mengalir tenang di bawah sinar matahari.Mereka duduk berdua di tangga Sacré-Cœur, menikmati pemandangan indah itu. Jordhy menggenggam tangan Arumi lebih erat, dan tanpa kata-kata, mereka berbagi momen keheningan yang damai. Di antara keramaian turis yang berfoto dan bersantai, rasanya seolah dunia hanya milik mereka berdua. Di depan mereka, Paris terbentang luas, menyajikan panorama kota yang menakjubkan. Cahaya matahari senja mulai memudar, menciptakan gradasi warna langit yang perlahan berubah dari biru terang menjadi jingga dan keemasan. Gemerlap kota mulai bermunculan satu per satu, seperti bintang-bintang kecil yang menghiasi permukaan bumi. Atap-atap rumah bergaya Haussmann berbaris rapi, menambah kesan klasik dan elega

  • ISTRI BERCADARKU TERNYATA ....   BAB 59A

    Titah Jordhy adalah hal yang harus Rasya kerjakan. Permintaan Jordhy yang banyak dan mendesak membuat Rasya cukup kelimpungan. Dia sibuk menghubungi kuasa hukum Jordhy dan juga Arumi. Hal ini mengingat permintaan Arumi untuk membuat surat pengajuan rujuk lagi ke pengadilan setempat di mana akta cerai kemarin sudah dikeluarkan. Meskipun dalam syariat islam tak disebutkan demikian, tetapi mengingat tata tertib dan administrasi yang memang Arumi syaratkan, Jordhy meminta Rasya segera menyelesaikannya. Rasya pun mengaturkan pertemuan virtual yang dihadiri tokoh agama setempat di kediaman Khaidir, selaku orang tua dari Arumi, di kediaman Atmaja selaku orang tua Jordhy dan juga di Paris sendiri dihadiri Arumi dan Jordhy. Dalam hal ini, Jordhy ingin benar-benar menyingkirkan keraguan dalam benak Arumi yang meragukan kata-kata rujuknya kemarin. “Jika ini masih membuatmu ragu, Mas bisa minta Rasya buatkan siaran langsung dan menyewa satu chanel televisi untuk kita agar disaksikan semua orang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status