Share

ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA
ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA
Penulis: Rora Aurora

BAB 1_PERTEMUAN

Penulis: Rora Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-12 14:50:27

"Aku tahu, kamu tak setuju dengan perjodohan ini. Tidak jadi masalah buatku. Aku hanya memintamu untuk menerimanya saja," ucap Luna dengan nada yang begitu tegas dan pasti.

"Apa Mbak jatuh cinta padaku setelah pertemuan kedua ini?"

"Kamu bisa berpikir apa saja," jawab Luna dingin.

Yudha begitu percaya diri. Ia merasa memiliki pesona kuat bak Casanova. Baginya, ketampanannya memang tidak akan pernah pudar oleh waktu. Apalagi disokong oleh statusnya sebagai pemimpin sebuah perusahaan besar, rasa percaya dirinya memuncak.

"Sejujurnya, aku sudah memiliki kekasih, Mbak," kata Yudha mencoba menolak.

Yudha masih ragu, walau kakeknya menawarkannya dua hektar kebun durian dan sebuah apartemen mewah sebagai kado pernikahan. Yudha menjadi heran, pria tua yang semula pelit padanya itu tiba-tiba menjadi sangat dermawan. Entah apa tujuan sebenarnya selain alasan agar dia memberikannya cucu.

"Tak masalah kamu punya kekasih, sebab aku juga tak mengharapkan menjadi istrimu selamanya. Cukup tiga tahun saja," tawar wanita bercadar hitam yang dipanggil Luna.

Gaun hitam Luna menutupi seluruh tubuhnya. Hanya matanya saja yang bisa Yudha lihat. Itu pun Yudha seperti segan menatap lama-lama. Entah aura apa yang dibawa gadis itu.

"Pernikahan bukan untuk main-main, Mbak," timpal Yudha.

"Anggap saja kamu sedang menolongku," ujar wanita itu lagi.

"Menolong bagaimana, Mbak?" tanya Yudha heran.

Gadis bercadar itu diam. Sepertinya dia tak suka dengan pertanyaan Yudha. Yudha benar-benar bingung.

"Dua tahun saja, bagaimana?" tawar Yudha.

"Baik," jawab Luna dengan cepat.

Setelah perjanjian itu, Yudha tidak pernah lagi berbicara apa pun dengan Luna, meskipun mereka bertemu kembali saat diskusi keluarga. Bagi Yudha, wanita itu sangat dingin melebihi es. Sebagai calon suami, Yudha sebenarnya ingin melihat wajah di balik cadar itu. Akan tetapi, melihat sikap Luna, Yudha jadi enggan. Yudha bahkan seperti tidak ingin mencari masalah dengan memintanya membuka cadar, meskipun laki-laki itu berhak melakukannya. Hari pernikahan pun tiba.

"Saya terima nikahnya Diandra Safaluna binti Nasron Kamal dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang 300 juta rupiah, tunai."

Setelah beberapa saat hening, akhirnya suara riuh dari para saksi dan tamu undangan terdengar menggema memenuhi gedung mewah hotel De Luxurious.

Sayudha Wistara terlihat bahagia. Laki-laki berpostur tinggi semampai itu telah membuktikan kepada siapapun bahwa dia bisa melamar seorang wanita bercadar dengan mahar yang fantastis.

Di malam pengantin, Yudha termenung di sofa merah yang baru saja dibeli ibunya. Laki-laki itu bingung. Selama dua tahun ke depan, apa yang akan dia lakukan dalam menjalani pernikahan tanpa cinta itu? Kepalanya terasa pusing bagai habis mengitari bumi tujuh kali, sangat berat. Tiba-tiba terdengar langkah lembut dari arah kamar.

"Apa kamu ingin kita melakukannya malam ini?" tanya Luna dengan tatapan tajam.

Yudha terpaku, seolah tak mampu berbicara. Ia selalu menciut dengan indah bola mata itu. Mata bulat besar, tajam dengan hiasan bulu mata yang lentik. Seperti warna coklat dan biru menyatu, begitu bersinar.

"Aa?? Ehmmm ... anu ... itu, begini ...."

Yudha kebingungan. Grogi, itu sudah pasti.

"Aku akan membuka cadarku dan seluruh kain ini jika kamu mau," tawar Luna.

Yudha tersenyum kecut. Kenapa wanita itu harus menyertakan kalimat 'jika kamu mau'?

'Memangnya aku saja yang punya nafsu? Dia kira aku lelaki apa? Tak akan. Aku tak akan menyerah padanya dengan mudah. Gengsi!' racau batin Sayudha.

"Apa Mbak memerlukannya?" tanya Yudha seolah dia tak menginginkannya.

Gadis bercadar itu hanya diam, sama sekali tidak menjawab. Hati kecil Yudha menginginkan Luna mengatakan 'iya' atau setidaknya mengangguk. Biar bagaimana pun, Yudha adalah laki-laki dewasa yang normal. Apalagi status mereka adalah suami istri. Yudha merasa cukup bersabar telah menunggu sedari tadi.

Dengan tatapan dingin, gadis yang baru saja Yudha sahkan itu berjalan mendekat. Jantung Yudha seperti akan mencolos keluar. Dekat, lebih dekat lagi. Rasanya Yudha seperti akan menikmati keindahan surga. Namun seketika harapannya hempas. Luna melenggang melewati Yudha, menyisakan aroma parfum yang begitu lembut menyeruak dari guratan helaian kain hijabnya. Sebelum dia keluar, Luna membalikkan badan menatap suaminya.

"Aku akan tidur di kamar samping, Mas," ucapnya datar.

Yudha hanya mengangguk dengan memasang senyum sedemikian rupa. Kecewa, itu sudah pasti. Yudha sadar pernikahan itu akan berakhir, tapi akad yang tadi pagi ia ucapkan bukan main-main.

"Andai dia tahu, aku bahkan merasakan beban bumi ini seperti semuanya terpangku padaku. Lalu ketika kata sah dari hadirin riuh rentak, serasa lepas semua beban itu. Bagaimana bisa dia semudah itu memperlakukanku? Wanita menyebalkan!" gerutu Yudha.

Ingin rasanya laki-laki itu meninggalkan rumah itu lalu menemui kekasihnya. Namun itu adalah hal yang mustahil. Akan sangat aneh, jika seorang pengantin laki-laki pergi di malam pertamanya. Yudha mengembuskan napasnya kuat-kuat.

"Oh ya, apa tadi aku salah mendengar? Dia panggil aku apa? Mas?" gumam Yudha sendirian menatap langit-langit. Mengapa terdengar sangat hangat di telinganya?

Gadis bercadar itu membuat Yudha mulai penasaran. Laki-laki itu mencoba memejamkan mata namun matanya kembali terbuka, seperti ingin melihat sesuatu. Yudha bangkit dengan cepat.

"Malam ini, setidaknya aku harus tahu seperti apa wajahnya!"

Sedang di sisi lain, Luna segera mengunci pintu, melucuti kain putih penutup dirinya lalu mengempaskannya begitu saja. Tampak rambutnya lurus sedikit curly di bagian bawah. Warnanya hitam berkilau terhentak indah. Sama sekali dia tidak memandang cermin sekedar untuk untuk mengagumi kecantikannya sebagai pengantin. Gadis itu segera mengeluarkan laptop. Dengan cekatan, jari-jarinya mengetik sesuatu. Tak lama, sebuah pesan datang.

(Senjata-senjata sudah dikumpulkan di hutan utara. Ada 10 orang yang berjaga. Tinggal menunggu perintah, boss!)

Bibir merah muda nan ranum itu menyeringai seperti puas. Jari jemarinya kembali mengetik.

(Musnahkan!)

Komen (12)
goodnovel comment avatar
Ria Yanti
aduh luna bikin baper
goodnovel comment avatar
siti fauziah
baru mampir, tapi dah bikin bersemangat bacanya
goodnovel comment avatar
Imam Ganteng
selalunya bagus siluna bikin penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 2_RAHASIA LAIN

    Terlihat ada beberapa pesan lain yang masuk.(My Angel, pengiriman aman. Sudah ditransfer.) Gadis yang dikenal sebagai Angel Gracelia itu mengulum senyum. Itu adalah pesan dari anak buahnya yang sudah berhasil mengirim stok senjata terakhir untuk dijualnya secara ilegal. Sekarang dia sudah memutuskan berhenti dari dunia hitam itu. Angel Gracelia memeluk agama Islam dengan mendapatkan nama baru, Diandra Safaluna. (Angel, ada penawaran Si Putih, keuntungan 50%.) Jari lentik gadis itu mengetik lembut. (Sudah kukatakan, aku tidak berhubungan dengan barang laknat itu lagi. Tolak!) "Menjadi orang yang lebih baik itu memang rada susah ya," lirih Luna mengerucutkan bibir. (Bagaimana malam pertamanya My Angel? Jebol ya?) Marimar (Kamu diet saja, tak usah mau tau! Jangan lupa, atur pertemuanku dengan The Lord! Secepatnya!) balas Luna. "Ketua gengster setan itu takkan bisa menyudutkanku. Sudah kupegang data matinya. Dia harus memberiku penjelasan mengapa ia sampai membunuh dua anak buah

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-12
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 3_ISTRI BERCADARKU BISA MENYETIR?

    Yudha mengetuk pintu kamar Luna dan kali ini lebih kencang. Sedari ketukan pertama, tidak ada respon dari dalam. Laki-laki itu mengigit bibir bawahnya, berencana kembali lagi ke kamar. Gadis bercadar itu pasti sudah tidur.Bagaimana Yudha bisa melewati malam ini dengan rasa penasaran yang mulai menjalar di hatinya? Tiba-tiba suara pintu terbuka. Refleks Yudha membalik badan. Tampak Luna masih dengan cadar pengantin. Bedanya, pakaiannya sekarang berwarna hitam lagi. Warna yang menjadi ciri khas gadis itu. "Anu ... aku ingin ...." 'Sial!' Hati Yudha mengumpat dirinya sendiri. Mengapa dia harus gugup? Laki-laki berambut lurus cepak itu memangku kedua tangannya di paha. Celingak-celinguk tak jelas. Tampak Luna mengernyitkan alis. Di mata Yudha, gadis bercadar itu sekarang terlihat menarik. Kedua manik mata biru milik gadis itu seperti menghipnotis secara perlahan. "Ingin apa, Mas?" suara Luna mendayu. "Makan. Yah. Aku lapar. Mbak juga kan? Sek

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 4_KAKEK, KAU BENAR!

    "Ayo, Mas!" teriak Luna dari dalam mobil membuyarkan keheranan Yudha.Laki-laki itu menyeret kakinya dengan berat. Di sini, Yudha merasa harga dirinya sebagai laki-laki sedang disentil.Dengan perlahan dia kembali menyetir. Tak ada sepatah katapun yang bisa dia ucapkan lagi. Kaku, mungkin karena malu."Jangan heran kalau mobil mewah juga bisa kempes bannya. Kalau suhu dingin, tekanan udara di dalam juga ikut turun. Karet juga mengkerut, jadi udara di dalam bisa keluar karena ada ruang antara ban sama peleknya," papar Luna seperti seorang guru yang menerangkan di kelas.Yudha hanya mengangguk. Ia bertanya dalam hatinya, darimana Luna tahu tentang teori itu? Masuk akal namun sebelumnya dia sama sekali tidak tahu. Cukup lama Yudha memberanikan diri untuk membuka mulut."Mbak belajar tentang mobil darimana?""Dari majikanku," jawab Luna singkat. Sama sekali tidak ada keraguan.'Majikan? Apa dia mantan ART? Kakek! Aku akan mencari tua bangka itu. Bagaiman

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 5_SIAPA KAMU SEBENARNYA

    "Janji ya, Mas," ucap Luna lembut. Matanya menyipit sayu, bersama dengan pipi mulusnya yang ikut mengembang. Yudha mencoba mengambil kesadarannya kembali. "Kalau begitu, aa-aaku ke kamar dulu. Terimakasih untuk makanannya," ucap Yudha terbata. Luna mengangguk. Tatapan itu! Oh Tuhan, Yudha tidak mampu berlama-lama. Laki-laki itu memegang jantungnya. Ia harus mengajak jantungnya itu bicara. Kenapa tiba-tiba berdegup kencang? Esok harinya, Yudha terlihat segar dan bersemangat. Ia membuka tudung saji, bersiap untuk sarapan. Laki-laki itu kaget, sebab hanya menemukan tempe goreng. Sambil mengunyah, Yudha mengomel dalam hati. 'Akan kuajar istriku itu! Masak kok cuma tempe goreng?! Lidahku bukan ditakdirkan untuk menikmati tempe ini saja!' Tiba-tiba Luna hadir di depannya, membuat tempe yang sedang dikunyah hampir keluar lagi. "Kenapa, Mas?" sapa Yudha membuka kulkas, mengambil buah. Yudha gelagapan. Mulutnya masih penuh. Luna hanya tersenyum, lebih

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-14
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 6_IPAR MENYEBALKAN

    Dua gadis tak jauh usianya memasuki halaman rumah yang bercat kuning muda, mendekati pintu sambil berbincang. Di tangan mereka menenteng kotak makanan warna warni."Apa kamu yakin, kakak ipar akan suka?" tanya Si Adik, Ratna Astuningtyas."Dia harus suka dong, jangan banyak gaya!" ketus Si Kakak, Nindi Mahiswara.Ratna hanya memainkan bibirnya manyun. Sebagai yang berstatus adik, dia tidak bisa banyak bicara. Segala keputusan atas dirinya adalah tergantung kakak. Itu sudah menjadi hukum tak tertulis dalam keluarga.Tok ... tok ... tok!Seorang wanita bercadar membuka pintu. Matanya sedikit membulat, agak kaget."Selamat siang, Kak Ipar," sapa Ratna.Luna mencoba menguasai situasi. Dia tersenyum dan mempersilahkan kedua gadis itu masuk. Nindi menggeret tangan Ratna. Tampak, gadis berambut kuncir kuda itu tak nyaman dengan kehadiran kakak iparnya."Kak, kami diminta Mama bawakan ini. Ini masakan khas keluarga kami

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-15
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 7_KAKEKKU KETERLALUAN

    POV 1 (YUDHA) Aku menggaruk kepalaku yang tak gatal. Kakek akan marah jika tahu Nindi membuat Luna marah. Aku bisa merasakan kemarahan Luna. Sampai sekarang jika kuingat aku bisa merinding.Hari pertamaku masuk kantor terasa sangat horor. Bayangan mata Luna yang menatap adikku masih segar sekali. Begitu dingin dan menakutkan. Aku sempat berpikir, apa jangan-jangan istriku itu seorang kriminal berdarah dingin?! Tidak mungkin.Karena kekacauan yang mereka timbulkan, Nindi dan Ratna aku usir saat itu juga. Mereka sama sekali tak menolak. Sepertinya ada juga rasa takut menyelinap di hati kedua adikku itu, khususnya Nindi. Sejak kami masih kanak-kanak, Nindi memang yang paling sering memberontak. Pikirannya logis dan ia tak suka berbasa-basi. Mungkin penampilan Luna menggelitik jiwa bar-barnya.Andai Nindi melihat bagaimana istriku itu melompat dari tingginya pohon mangga di halaman belakang. Dia mungkin tak akan percaya bahkan makin yakin dengan tuduhannya. Aku diam-diam memperhatikan L

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 8_GAGAL LAGI

    POV 1 (YUDHA) Ketika aku sudah tersudutkan ke pojok tembok, badanku meringkuk bersiap-siap menerima pukulan kakek. Namun, lelaki tua itu hanya mengangkat tongkatnya dan terengah-engah kelelahan. "Kakek ini kenapa sih?! Habis-habiskan tenaga saja! Lagipula itu hanya masalah kecil!" "Masalah kecil katamu? Bocah gila!!" umpatnya dengan leher memerah. "Iya, iya ... Aku yang salah. Sekarang Kakek minum dulu ya," rayuku perlahan menjauhkan tongkatnya dari kepalaku. Aku menuntunnya duduk di sofa dan menyuguhkannya air putih. Kakek minum sudah seperti unta di padang pasir. Tak ingat umur, masih saja berlarian. Aku terkekeh sendiri melihatnya seperti kehabisan nafas. "Ngomong-ngomong, Kakek sudah lihat wajah Luna?" tanyaku iseng menunggu nafasnya kembali stabil. "Tentu saja. Dia adalah wanita tercantik yang pernahku lihat sepanjang hidup. Makanya Kakek jodohkan dengan kau, cucu laki-lakiku yang bodoh dan payah! " ujarnya gamblang tanpa menghiraukan perasaanku. "Aku akui memang dia c

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03
  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 9_PEREMPUAN ITU MAKHLUK RUMIT

    Di dalam ruangan mewah bernuasa emas, Ratih mendengarkan cerita anak keduanya, Nindi. Banyak lukisan mahal terpajang rapi di setiap sisi dinding putih. Lampu hias berwarna gold, meskipun tak menyala tetap seperti memancarkan sinar."Serius istrinya Yudha kek gitu, Nin?" tanya Ratih tampak seperti ragu."Mama kalau gak percaya, samperin aja. Dia itu, sumpah dah ...," ucap Nindi menahan kemarahannya."Mama tahunya kalau wanita bercadar itu wanita baik-baik dan menjaga bangetlah dari semua tutur kata, perilaku, takkan berutal seperti yang kamu ceritain. Kok mama kurang yakin ya.""Mama kurang yakin karena mama gak tahu, menantu mama itu busuk! Ya gak, Rat?!"Ratna hanya mengangguk walau tampak di wajahnya ada keraguan."Aah masak sih sampai dia ngancam-ngancam gitu? Kakek kalian tidak mungkin salah jodohkan cucunya. Kalian jangan lupa, dia adalah rekomendasi kakek!" ujar Ratih memperingati anak-anaknya."Mama gak percaya sama kami? Ya gak apa-apa. Kapan-kapan ke sana aja jengukin menantu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-03

Bab terbaru

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   ENDING

    Kini villa itu sudah sepi, bahkan tempat sesepi itu tidak memiliki penjaga. Aleksei mondar-mandir tak karuan. Sedari tadi dia berusaha sibuk, merapikan hal yang remeh temeh padahal penjaga catring sudah merapikan semuanya. Sumpah demi apa pun, jantungnya dari tadi berdegup kencang seperti ditabuh keras-keras. Ia mencari apa lagi yang dia bisa kerjakan asal tidak masuk ke dalam kamar itu. Bahkan melihat ke arah pintu kamar saja dia tidak sanggup karena dia tahu, di dalam sana ada seseorang yang menjadi pujaannya seumur hidup. "Sial, aku harus apa lagi?!" Aleksei melihat jam dinding, dan terlihat sudah jam dua dini hari. Semua sudah rapi, sudah pada di tempatnya. Pria itu kembali mondar mandir. Menyesal dia menyimpan laptop dan ponselnya di kamar tempat Luna berada. "Ya, aku tahu," ucap Aleksei sendirian membuka laci dan membungkuk mencari gunting tanaman dan sabit. "Aku bersihkan taman saja," desisnya mantap. Crinnnng!!! Kedua benda itu jatuh karena pria itu terkejut luar biasa seba

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 127_ABANG dan ADIK

    "Maaf, aku mengganggu waktumu," ucap Yudha di depan Aleksei yang memperbaiki posisi kacamata hitamnya. Mereka bertemu di sebuah cafe di pinggir pantai. Ombak di sore hari terlihat lebih besar. "Tidak masalah. Maaf juga aku harus membuatmu menunggu. Aku benar-benar harus meeting tadi."Yudha tersenyum lalu menegak kopinya. Ia mengeluarkan rokok dan menyodorkannya pada Aleksei. "Rokok favoritmu," ucap Yudha menawarkan namun yang cukup membuat Aleksei terkejut, Yudha pun menyalakan putung rokok itu untuk dirinya sendiri. "Sejak kapan kau merokok?""Sejak tidak ada paru-paru lain yang kujaga," jawab Yudha santai menyesap asap. Aleksei hanya menoleh lalu membuang wajah, memilih menatap ombak yang berdebur. "Kau pasti tidak merokok lagi sekarang, karena ada paru-paru lain yang kau jaga, bukan?" lanjut Yudha. Aleksei kebingungan dan salah tingkah. Ia meraih rokok itu lalu akan membakarnya. Yudha menahan tangan pria itu. "Tidak perlu. Its oke. Aku tahu, kau tidak merokok lagi sejak operas

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 126_PERJANJIAN

    Aleksei merasa seperti sedang diguyur berton-ton tumpukan bunga. Harum, lembut tapi terlalu banyak. Ia tidak bisa bernapas. Pria itu melihat ke bawah, ke samping, bahkan ia harus mendongak ke atas untuk mencari udara. Tak .... Tak .... Langkah Luna mendekat, dan itu membuat Aleksei refleks mundur. Wanita itu justru tersenyum melihat ekspresi Aleksei sekaget itu. "Jangan main-main kamu, Angel. Kita sudah berumur, jangan bicara yang tidak-tidak," ucap Aleksei mengusap wajahnya. "Kenapa memangnya? Kalau kita bersama terus, tanpa ada hal yang urgent, jatuhnya fitnah, lo!""Untuk bertemu denganmu meski hanya satu menit, itu sudah ranah urgent."Luna berhenti dan justru menutup mulutnya tertawa. "Ya sudah, mari kita menikah supaya tiap menit bisa bertemu," goda Luna. "Memang pandai sekali kamu mempermainkan hati," ucap Aleksei menghembuskan kasar napasnya. "Jadi kau menolakku? Tak ingin menikahiku?""Eiih?!"Aleksei hanya melongo. Dia seperti tidak menapak lagi di bumi mendengar ucap

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 125_DEBARAN

    Dua minggu kemudian .... "Katakan padaku, kenapa Angel tidak pernah datang mengunjungiku?" tanya Aleksei ketika Daniel sedang memeriksa tensi darahnya. "Syukurlah, semuanya berjalan lancar dan kondisi Anda juga semakin baik, Tuan.""Jangan alihkan pembicaraan, katakan kemana Angel? Apa dia baik-baik saja?" "Ya, Nyonya Angel baik-baik saja. Jika transplantasi Anda berhasil, Anda akan bisa melihatnya lagi meski mungkin tidak seterang penglihatan Anda sebelumnya.""Aku lega dia baik-baik saja. Tapi kenapa dia tidak mendatangiku sejak aku operasi? Wanita itu," gerutu Aleksei mengelus perban di matanya. "Perban Anda sudah bisa dibuka. Apa Anda siap?""Tolong panggilkan aku Angel, saat mataku terbuka, aku ingin melihat dia pertama kali."Dokter Daniel terenyuh mendengar semua ucapan Aleksei. Jelas sekali dari getaran suara pria itu, Aleksei benar-benar sangat mencintai sosok Angel Gracelia. "Maaf, Tuan. Nyonya Angel belum bisa menemui Anda kemari. Tapi tidak masalah, Anda yang bisa mene

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 124_KEPUTUSAN

    "Bagaimana keadaannya?" tanya Luna dengan wajah tegang. "Selama Anda pergi, kami sudah tiga kali menyuntikkan obat penahan rasa sakit dan antibiotik.""Suntikan cairan ini pada bahu Aleksei."Luna menyerahkan tabung itu pada dokter Daniel. Pria itu melihat benda yang di tangannya itu lamat-lamat. "Cairan apa ini? Dingin sekali sampai menembus tulang.""Penawar racun itu. Cepat suntikan sekarang, Daniel."Dokter Daniel mengangguk dan matanya menangkap keberadaan Farid yang sedang dibersihkan lukanya. Nampak luka itu jauh lebih segar, tidak bengkak lagi dan tidak hitam. Sudah seperti daging biasa. "Bagaimana itu terjadi?""Racun dan penawar itu diciptakan oleh sosok yang paling hebat. Sudah, suntikan segera dan agar kau tenang kembali bekerja."Tak menunggu lagi, dokter yang berpostur tinggi itu langsung bergegas menuju ruang perawatan Aleksei. "Siapa?! Angel, kau kah itu?" tanya Aleksei terkejut saat terdengar suara pintu terbuka. "Bukan, Tuan. Saya, Daniel. Bagaimana perasaan Anda

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 123_MENGHILANGKAN EGO

    Helena menggeleng sembari menutup mulutnya yang sudah tertutup cadar. "Helena! Berikan sandi itu! Kasihan putraku kesakitan seperti itu. Apa pun yang kau inginkan dariku, aku akan memberikannya!"Helena terus menggeleng dan membuat Luna semakin putus asa. Gadis itu justru mundur, mundur dan berbalik arah, seperti melarikan diri. Kakinya berlari sangat kencang masuk ke dalam rumahnya. "Helena! Helena!!!" teriak Luna sekencang-kencangnya. Wanita itu sampai memukul tanah tempatnya mengesot hingga kotor pakaiannya. Berdentam tanah itu karena amukan Luna. Suara tangisan Luna menyeruak penuh ketakutan dan kemarahan. "Wanita sialan! Awas kau! Akan kumakan kau hidup-hidup!" seru Eldor sudah berdiri akan mengejar Helena tapi langkahnya tertahan melihat Farid muntah darah. Silsilia sedari tadi menahan pemuda itu agar tidak terlalu mengamuk sebab banyak juga pot bunga, dan batu di sekitar tempat itu. "Oooh demi leluhur Razoore! Aaah sial!" Eldor memukul kosong di udara. Urat-urat tangannya ti

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 122_PERDEBATAN

    Di dalam mobil, Karmila masih diam. Sama sekali tak bicara setelah beberapa menit berada di samping Yudha yang saat ini fokus menyetir."Luna tidak mau rujuk," ucap Yudha tiba-tiba."Oh ya? Hmm ... mungkin dia butuh lebih banyak waktu lagi," sambut Karmila salah tingkah. Sedari tadi pikirannya dipenuhi dengan banyak pertimbangan. "Entahlah. Dia bukan jenis wanita yang mudah goyah setelah mengambil keputusan," timpal Yudha mengembuskan napasnya kasar. "Jadi kau menyesal telah menceraikannya?""Ya. Aku terlalu mengikuti emosiku. Aku tidak memandang jernih setiap sisi masalah. Menyesal, aku sangat menyesal."Karmila tidak berkata apa-apa lagi. Ia pernah menyerah, lalu kembali mencoba dan sekarang hempas lagi. Suasana menjadi hening kembali. Yudha menoleh sekilas pada Karmila yang terlihat kosong. "Tadi, Farid makan buah-buahan yang kamu bawa. Dia memang suka sekali dengan anggur, sama seperti ibunya," lanjut Yudha kembali bicara mencairkan suasana. "Syukurlah. Dia memang pemuda yang b

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 121_ANCAMAN

    "Nona! Nooooon!" teriak Rumayah menggedor pintu Helena. "Kenapa, Mbok?!"Helena keluar tetap menggunakan hijabnya namun kali ini, ia menggunakan cadarnya. Bekas cakaran Sofia belum bisa dihilangkan meskipun ia rutin merawatnya. "Ada ... ada banyak orang yang sedang nyari Nona! Salah satunya, pria besar yang dulu pernah ke sini!"Helena terhenyak sebentar lalu memperat simpul tali cadarnya. "Tenanglah Mbok. Yang akan terjadi, biarlah terjadi."Helena melangkah tanpa ragu. Wajahnya yang rusak adalah hal yang membuatnya tidak memiliki rasa takut lagi. Bahkan, beberapa kali ia berpikir untuk mengakhiri saja hidupnya tapi dia tahu, itu hal yang paling dibenci Allah. Setidaknya, ia tidak ingin mati bunuh diri, lebih baik dibunuh saja. Gadis itu sudah pada puncak putus asa. "Katakan pada Amang, jangan keluar, jangan ikut campur. Ini urusanku. Apa pun yang terjadi padaku, kalian jangan terlibat," ujar Helena datar. "Tapi, Non ....""Tinggallah di sini, biar aku sendiri yang menghadapi mer

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 120_RACUN

    Farid mendorong kursi roda yang diduduki Luna dengan sangat tergesa-gesa. "Kami sudah memindahkannya ke dalam ruangan steril, tidak bisa dimasuki kecuali tenaga medis yang berpakaian lengkap," ucap dokter Daniel sembari terus melangkah cepat. "Kau harus melakukan yang terbaik, Daniel. Aku akan membayar berapa pun jumlah yang kau butuhkan.""Jangan dipikirkan, Nyonya. Anda bisa menemuinya. Kami memberikan waktu lima menit. Sekarang, pakailah alat pelindung ini," ucap Daniel sampai di sebuah ruangan kecil. Luna memakai baju pelindung dan masker juga penutup kepala lengkap. Daniel mempersilakannya masuk dan menunjukkannya jam tangan sebagai tanda dia tidak memiliki waktu yang banyak. "Apakah mereka akan baik-baik saja?" tanya Farid mengintip dari kaca. Terlihat Luna mendekati Aleksei dengan memutar kursi rodanya dengan cepat. "Aku harap semua baik-baik saja," ujar Daniel berdebar. Untuk pertama kali dia menangani kasus sedahsyat itu. Ada bakteri jahat yang aneh dan cepat sekali berege

DMCA.com Protection Status