Home / Pernikahan / ISTRI BERCADAR YANG TERNODA / BAB 5 Masa Lalu Zahira

Share

BAB 5 Masa Lalu Zahira

Author: Endah Tanty
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sementara itu di kediaman orang tua Alan, terjadi ketegangan seorang pria dengan rambut halus memenuhi wajahnya, tampak bersitegang dengan seorang pria paruh baya.

“Untuk apa kamu datang ke rumah ini?” Ridwan berucap sambil menatap sinis pria yang masih berdiri

“Apa aku sudah tak punya hak untuk datang ke rumah ini Pah,” sahut ketus pria berusia 30 tahun sambil duduk menyilangkan kaki di sofa.

“Kenapa kamu belum berubah, Abram, menjadi liar dan  tidak bisa mengurus dirimu sendiri,” tukas Risma.

“Ahhh.. sudahlah Mah, jangan bicara itu lagi, toh aku tidak menyusahkan kalian.” Pria yang bernama Abram itu, meraih sebungkus rokok di saku kemejanya, lalu menyulutnya dengan pemantik.

”Aku datang ke rumah ini, karena aku dengar Alan sudah menikah, kenapa kalian tidak mengundangku?”

“Kami sendiri tidak tahu, jika Alan menikah, anak itu juga lama–kelamaan sama denganmu, gara-gara seorang wanita bisa menghancurkan masa depannya sendiri,” celoteh Risma kesal.

“Kenapa, bukankah Amanda calon menantu yang mamah idam-idamkan?” tanya Abram, seraya membuat bulatan–bulatan asap ke udara.

“Alan, tidak menikahi Amanda, tapi wanita lain, sebenarnya kami ingin bertemu dengan wanita itu di rumah ini, tapi nyatanya, dia tidak datang, sungguh keterlaluan, undangan dari mertuanya di abaikan begitu saja,” timpal Risma.

“Ahhh.. sudahlah aku tidak tertarik Alan menikah dengan siapa, aku ke kamar dulu, mau mengambil sesuatu,” jawab Abram lalu melangkah meninggalkan ruang keluarga dan menuju ke lantai atas di mana kamarnya berada.

Pria bertubuh tegap dan berbadan kekar itu masuk ke kamar, semua barang ditutupi kain putih, karena sudah tiga tahun ini tidak di tempati, pelahan Abram membuka laci almari dengan pelan ia meraih sebuah tempat perhiasan dibukanya kotak itu, sebuah cincin emas dengan  batu permata di tengahnya

“Seharusnya cincin ini untukmu sayang, setelah tiga tahun berlalu bagaimana kabarmu, semakin cantikkah dirimu Zahira..” gumam Abram, sambil tersenyum getir.

Di tatapnya cermin yang menempel almari, lalu  Abram membuka beberapa kancing kemejanya, terlihat di dada sebelah kiri ada bekas luka yang cukup lebar.

“Aku tak pernah melupakan luka yang kamu torehkan di tubuh dan di hatiku, Zahira...” gumam Abram lagi, seraya telapak tangannya mengepal.

Sementara Risma dan Ridwan terlihat kecewa dengan keadaan Abram, putra pertamanya.

“Abram masih belum bisa move dari wanita itu, siapa sih wanita yang berani menolak putraku, putra pemilik Wira Campany, gadis desa yang sombong,“ gerutu Risma.

“Kenapa harus menyalahkan wanita itu Ris, cinta tidak bisa dipaksakan, seharusnya Abram lah yang paham, jangan terlalu terobsebsi pada wanita, ada begitu banyak wanita di dunia ini, kenapa harus mencintai wanita yang telah menolak cintanya,” timpal Ridwan.

“Pokoknya aku tidak senang dengan wanita yang telah membuat putraku hancur, jangan sampai aku bertemu dengannya.  Jika aku bertemu dengannya, aku akan buat ia hidup seperti di neraka,” tukas Risma kesal dan marah.

“Untunglah Alan, masih bisa kita andalkan, aku akan melimpahkan jabatan CEO pada Alan, aku rasa ia sudah siap mengemban tugas itu,” sahut Ridwan.

Kedua orangtua itu mulai memikirkan  masa depan Wira Campany perusahaan turun temurun, yang harus dipertahankan.

Satu hari berlalu, Zahira berada di sebuah klinik psikiater. Kini ia duduk dengan rileks di depannya terlihat dokter wanita setengah baya.

“Bagaimana dengan pernikahanmu, apa kamu bisa melakukan hubungan suami istri di tengah trauma, Zahira?”

“Belum, suamiku belum menginginkanku, ini lebih baik, aku belum siap menerima sentuhan pria, walaupun dia  suamiku sendiri,” jawab Zahira sedih.

“Ini sudah tiga tahun, beberapa bulan ini, aku kira kamu sudah membaik,” balas Dokter.

“Aku juga mengira seperti itu, Dokter , tapi kemarin malam, aku melihat pria itu, aku berhalusinasi wajah pria itu di kediaman mertuaku,” sahut Zahira terdengar parau.

“Kamu yakin, kamu berhalusinasi?”

“Entahlah, karena malam itu gelap, dan  aku ketakutan, dan memilih pergi,” balas Zahira.

Zahira menangis, ia tak kuasa, jika harus mengingat wajah pria yang merusak mentalnya hingga trauma berkepanjangan seperti ini.

“Zahira, kamu harus berusaha sembuh, kamu masih suci, pria brengsek itu tak berhasil menodaimu, jangan berpikiran menjadi wanita terhina, hanya karena sebagian tubuhmu telah di telanjangi pria itu.”

“Aku tidak bisa Dokter, aku masih mengingat kejadian itu, aku masih sensitif, jika ada seseorang pria yang mendekatiku,” Zahira berkata sambil mengusap air mata yang terus mengalir di pipinya.

Dokter itu memeluk Zahira, dan mengusap punggungnya, ”Aku yakin, jika kamu bersama pria yang tepat, pasti truma ini akan menghilang.”

***

Malam beranjak naik, Kini Zahira duduk di jok mobil di samping Alan yang sedang menyetir, hari ini Alan dan Zahira pergi ke rumah orang tua Alan.

Zahira terlihat gelisah, tangannya meremas gamis yang ia gunakan, ini adalah pertemuan pertamanya dengan keluarga Alan, setelah kemarin sempat tertunda.

Mobil yang dikendarai Alan memasuki pintu gerbang yang telah dibuka security. Setelah memasuki halaman rumah dan mobil berhenti, Alan dan Zahira turun dari mobil.

Zahira menatap rumah yang sangat mewah di depannya, rumah ayahnya juga mewah, tapi ia baru kali ini mendatangi rumah yang tiga kali lebih mewah dari milik Wijaya ayahnya.

Zahira sudah berdiri di ambang pintu, menatap ke dalam rumah yang  sangat  menakjubkan, semua perabotan, terlihat mewah dan elegan.

”Assalamu’alaikum,” salam Zahira.

Semua yang duduk di sofa menoleh, sebagian dari mereka terkejut melihat penampilan Zahira.

“Wa alaikumsalam, jawab seorang wanita sepuh,  dengan tatapan yang entah tak bisa digambarkan.

“Ini Zahira, wanita yang aku nikahi,” sela Alan, sambil berjalan menuju ruang tamu.

“Ya Tuhan, kamu benar-benar bukan hanya bikin shock Mamah, tapi ingin bikin Mamahmu ini cepat mati hah!” tukas Risma, sambil menggelengkan kepala, seakan tidak menyukai Zahira.

“Hai, Risma, yang sopan kalau bicara di depan menantu kita. Masuklah Zahira,” ajak wanita sepuh dengan rambut yang sudah memutih semua.

“Kenalkan, aku Oma Sinta, ini Mamah Risma, ibu mertuamu,” ucap wanita bernama Sinta.

“Saya Zahira,“ balas Zahira seraya menundukan kepala dan tersenyum, iris matanya terlihat ia sedang tersenyum, lalu meletakan paper bag di atas meja.

”Ini buat Mamah dan Oma, mudah-mudah suka,” lanjut Zahira lagi.

“Tentu saja kami suka,” lalu Sinta memanggil seorang pelayan dan menyuruh membawa paper bag .

“Aku,  permisi dulu, aku akan menyiapkan makan malam,” dalih  Risma dengan ketus, sebenarnya ia tidak mau berbincang dengan Zahira.

Alan, terlihat sibuk dengan ponselnya dan ia pun meminta izin untuk mengangkatkan ponselnya yang berdering. Kini di ruang tamu itu hanya ada Oma Sinta dan Zahira, keduanya tampak berbicara ringan, sesekali tertawa kecil, entah apa yang membuat wanita tua itu tampak  berbahagia,  ketika berbicara dengan Zahira, hingga waktu makan malam pun tiba, Zahira duduk berhadapan dengan Alan, sedangkan Oma Sinta berhadapan dengan Risma.

“Kita tunggu dulu Papahmu, sebentar lagi sampai,” ucap Risma. Tidak berselang lama yang dinantikan pun tiba, seorang laki-laki berusia 50 tahunan, sedang berjalan menuju meja makan.

“Jadi ini, istri Alan.“ Pria berwajah tegas itu bertanya sambil duduk di kursi miliknya.

“Iya Pah, jangan heran seperti itu, nasi sudah menjadi bubur, ini semua gara-gara putramu yang memutuskan sekehendak hatinya,” seloroh Risma kesal, tanpa peduli perasaan Zahira.

“Ini keputusan terbaik yang di ambil Alan. Kamu memang pintar, memilih istri, Alan, Oma bangga padamu,” timpal  Sinta, membuat Alan dan Risma melongo.

Related chapters

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 6 Benarkah Gadis Bercadar Itu Cantik, Bikin Penasaran

    “Jangan mengada-ngada Oma, wajah tertutup seperti itu, bagaimana jika teman-teman sosialita Mamah tanya, cantik apa nggak mantunya? Mamah harus bilang apa, mau bilang cantik, tapi wajahnya tertutup seperti itu,” gerutu Risma kesal.“Cantik kok, Zahira sangat cantik, bukan hanya cantik wajah, tapi hatinya juga cantik.” Oma Sinta menjawab keraguan Risma.“Sudah, kita makan dulu,” ajak Ridwan Wira Atmaja suami Risma.Semuanya yang duduk di kursi makan, mulai menyuap menu di depan piring, seperti biasa, Zahira memakan dengan cadar masih terpakai, ia memasukan sendok ke dalam cadarnya . Risma dan Ridwan hanya memperhatikan cara makan Zahira.“Alan, menginaplah di sini beberapa hari, Oma mau belajar ngaji pada Zahira,” titah sang Oma.“Tidak, Oma, aku tidak mau menginap di sini,” sahut Alan, tampak khawatir, jika menginap di rumah orang tuanya, itu berarti dia satu kamar dengan Zahira, pasti akan mempersulit aktivitasnya, jika satu kamar dengan Zahira.“Kenapa keberatan, Oma disini hanya

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 7 Manik Mata Hitam Bagai Anggur Liar

    Setelah makan pagi selesai, Alan dan Ridwan berangkat ke kantor. Kesempatan ini, dipakai Risma untuk mengerjai menantunya.“Zahira, kamu bereskan semua perabot kotor ini, soalnya Bi Darni, aku suruh ke pasar!” perintah Risma.“Baik, Mah.”“Apa asisten rumah tengga paruh waktu tidak datang, kenapa harus Zahira yang melakukannya,” tukas Oma Sinta, keberatan jika Zahira yang membersihkan semua piring kotor.“Halah Oma, ‘kan nggak selamanya kok, lagi pula Zahira sudah biasa mengerjakannya, iya ‘kan Zahira, kamu tidak keberatan ‘kan?”Zahira tersenyum, iris matanya terlihat ia tulus. ”Tidak apa–apa Oma, saya akan membersihkannya,” jawab Zahira, lalu tanpa berkata lagi ia menaruh piring–piring, lalu dibawanya ke wastefel dapur dan mulai mencuci piring dan perabot lainnya.Sesekali Zahira menatap jam di dinding dapur, hari ini ada jadwal kuliah, setelah menyelesaikan tugas yang diberikan Risma, gadis yang bercadar itu bergegas menuju kamar, meraih tas dan pergi.“Mamah, Oma, Hira berangk

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 8 Pernikahan Yang Semu

    Wijaya, Anita dan Amanda sudah meninggalkan rumah mewah Ridwan. Sementara Alan, langsung naik ke lantai atas masuk ke dalam kamar, sikap acuh terlihat kembali. Oma yang badannya ringkihpun langsung memasuki kamar dan merebahkan tubuhnya di ranjang, sementara Risma masih ingin membuat Zahira tidak betah menjadi menantunya.“Zahira, kamu tahu ‘kan tugasmu,” suruh Risma.“Baik Mah.”Zahira langsung menuju meja makan yang penuh dengan piring kotor, ia meraih piring kotor dan mencucinya di wastafel, jam menunjukkan pukul sebelas malam, ketika Zahira selesai mengerjakan tugas dari ibu mertuanya.Semantara itu, Alan sudah berbaring di tempat tidur, matanya tertutup tapi pikirannya masih terjaga, ia teringat akan bola mata Zahira, yang hitam, bagai anggur liar, begitu pekat, tapi berkilau, dan hidung yang menempel di pipinya, ia merasakan jika hidung Zahira mancung.Ahh sial, kenapa aku jadi membayangkan wajah bocah itu, batin Alan, menutup kepalanya dengan selimut.Ceklek!... Pintu kamar ter

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 9 Pura-Pura Mesra

    Amanda melangkahkan kakinya menuju lorong sebuah kantor, tepat di pintu yang bertuliskan Kepala Manger, Wira Company, ia berhenti, sejenak terdiam, lalu membuka dua kancing kemejanya, sedikit memperlihat indah dadanya yang membusung, terkesan menggoda. Wajah cantik, dengan kulit putih yang bersih, kecantikannya setera dengan artis ibukota, mungkin itu sebabnya Alan jatuh cinta pada Amanda, kecantikannya begitu terkesima, selain itu wanita yang telah menyelesaikan pendidikannya di universitas bergengsi di Kota Jakarta dengan nilai cumulade, juga tidak diragukan kecerdasannya, tawaran untuk menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan nasional, tetapi Amanda lebih memilih untuk menjalin kerja sama dengan Wira Company.Tok! tok! Pintu pun diketuk, hingga sebuah suara menyuruhnya masuk.Pintu dibuka pelan, dan Amanda melangkah masuk, setelah menutup pintu, ia tak ingin pembicaraannya dan juga moment berdua bersama Alan terlihat oleh karyawan lain.Alan masih sibuk membubuhkan tanda ta

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 10 Berkunjung Ke Kampung

    Mobil sedan hitam melaju kencang di jalan tol, dengan kecepatan tinggi menuju kota Bandung, setelah itu menuju sebuah perbukitan, di sepanjang jalan disuguhi pemandangan yang memanjakan mata, sangat indah dan sejuk, perkebunan teh yang hijau dengan lembah dan gunung yang memukau, ditambah lagi kebun strawbery yang tampak indah. Setelah melewati semua keindahan perkebunan, sampailah mobil Alan, menuju kepemukiman penduduk, jarak rumah yang satu dengan yang lainnya, berjauhan, hingga Zahira menyuruh Alan untuk berhenti, di sebuah rumah mungil bercat dinding dan putih, rumah kecil dengan halaman rumah yang luas, dengan pohon besar mengelilinginya, dan juga taman bunga mawar yang tengah bermekaran. Walau pun tampak kecil, tapi tampak asri dan teduh.“Ini rumah ibumu?” tanya Alan dengan membuka kaca jandela mobil dan menatap rumah, yang menurutnya sangat kontras dengan kediaman Pak Wijaya yang mewah.“Iya, Mas. mau turun, bertemu ibu?” tanya Zahira dengan sangat hati-hati.“Nggak, aku suda

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 11 Trauma

    “Mas..awas!” teriak Zahira.Alan hampir saja menabrak mobil yang melintas di depannya, mobil Alan mengerem mendadak laju mobilnya, dengan napas memburu Alan menjatuhkan kepalanya di atas stir. Zahira juga terkejut, hingga kepalanya terbentur dash board.Zahira mengusap kepalanya yang sakit seraya menatap ke arah Alan, yang masih shock.“Mas, kamu baik-baik saja ‘kan?’Alan perlahan mengangkat kepalanya. ”Aku rasa, kita istirahat dulu Hira, kau tidak bisa melanjutkan perjalanan ini. Kita menginap di hotel terdekat,” ajak Alan mencoba menenangkan diri.Alan melajukan mobil pelan, 100 meter dari posisinya ada sebuah hotel, Alan memutuskan untuk menginap di hotel, karena tiba-tiba kepalanya pusing.Kini, Alan sudah berada di loby hotel. ”Dua kamar VIP,” ujar Alan pada resepsionis hotel.“Baik, Pak,” jawab resepsionis menyerahkan dua kunci kamar hotel.Tanpa berkata, Alan memberikan salah satu kunci kamar pada Zahira. Wanita bercadar itu pun mengerti, lalu meraih kunci tanpa banyak bertany

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 12 Nice and Beautiful Girl

    Ketiganya memasuki lift menuju lantai 10, sampai di sana semua karyawan memberi hormat, ketika melihat petinggi Wira Company datang, tapi di sisi lain, mereka tampak penasaran dengan gadis yang terlihat aneh, yaitu Zahira yang memakai hijab dan cadarnya, maklumlah, semua keryawan tidak tahu, jika Alan telah menikahi Zahira, setahu mereka calon istri Alan adalah Amanda.Zahira dengan sopan membalas penghormatan dengan anggukan dan terlihat tersenyum pada para karyawan wanita, ini bisa dilihat dari iris matanya.“Kita, ke ruanganku,” ajak Alan pada Zahira.Oma Sinta masuk ke ruangan pribadinya, sedangkan Alan masuk ke ruang kepala manager.Pintu, terbuka, Alan masuk diikuti Zahira, kantor yang cukup besar, dengan sofa yang berhadapan dengan meja kerja.Zahira duduk, matanya masih mengedarkan pandangan, hingga ia tertarik dengan lukisan yang tergantung di dinding, perlahan bangkit lalu berjalan.Zahira berdiri menatap sebuah lukisan. ”Lukisan ini salinan karya edouard vuillard,” ucapny

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 13 Kesalahan Masa Lalu

    Alan beranjak dari kamar Zahira, dan ia menyimpan buku harian Zahira. Setelah itu Alan bergegas meninggalkan rumahnya. Alan tidak kembali menuju kantor, melainkan melajukan mobilnya menuju sebuah kantor pengacara, jantungnya sedikit berdebar, ada sesuatu yang akan ia bicarakan dengan pengacara keluarganya.Kini, pria rupawan itu, sudah duduk di depan pria yang seusia Papahnya, pria itu heran mendapati Alan datang tanpa janji terlebih dahulu.“Alan, tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, kamu sudah tumbuh menjadi pria dewasa yang sukses, ada perlu apa, hingga kamu datang sendiri ke kantor.”“Aku ingin bertanya padamu tentang kasus kecelakaan, sebelas tahun yang lalu, siapa korban kecelakan itu?” tanya Alan dengan tegas.Sang pengacara terdiam, ia menatap dalam Alan, sudah bertahun lamanya kejadian itu, tapi baru sekarang Alan menanyakannya.“Apa, Pak Ridwan tahu, jika kamu menanyakan kejadian itu kembali?”“Tidak, Papah dan Mamah tidak tahu, aku bukan anak kecil lagi ‘kan, aku berh

Latest chapter

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 105 Pernikahan Alan dan Zahira

    Hari terus belalu, Zahira semakin menikmati kehidupannya. Fatima, mengajaknya untuk mengaji di pesantren, dan sedikit-demi sedikit Zahira mulai menjalan ibadah.“Zahira, jika ingatanmu pulih, ibu berharap, kamu tidak usah rujuk dengan Alan,”titah Bu Fatima“Kenapa?”“Karena selama kamu menjadi istrinya, kamu menderita, kamu tidak bahagia,”jawab Fatima“Tapi, Mas Alan adalah ayah kandung Rena. ““Rasid bisa menjadi ayah yang baik untuk Rena,”tegas FatimaZahira hanya terdiam.”Aku akan memutuskan, jika ingatanku sudah kembali,”jawab ZahiraZahira duduk di pendopo bersama santri wanita, ia dengan hikmat mendengarkan tausiah yang dibawakan Nyi Hanum, sekitar dua jam, selesai.“Zahira, bisa kita bicara?”ucap Nyi Hanum“Bisa Nyi Hanum.”Lalu keduanya berjalan kearah gazebo. Bagaimana kabarmu?”tanya Nyi Hanum“Baik, saya menjalani hipnoterapi oleh dokter Reha.”“Alhamdulilah, begitu banyak kejadian, yang menimpa kehidupanmu, aku senang kamu dapat melewatinya, satu minggu lagi, Rasid akan kem

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 104 Tragedi

    Rita dan sang sopir yang mendengar suara tembakan saling pandang dan terkejut, lalu, tanpa berpikir panjang, kedua orang itu memberesi pakaiannya, dan pergi menyelinap, keluar dari vila, mereka tidak mau terlibat masalah hukum.“Cepat kita harus pergi, sebelum polisi datang,”ajak RitaTapi keduanya terlambat, polisi sudah sampai di pintu pagar dan menangkap kedua pasangan itu.Dua orang polisi bergegas masuk ke dalam vila, dan mereka menemukan tubuh pria yang tergeletak di lantai kamar tidur dengan darah mengucur deras.Zahira histeris”Nico!..teriaknya sambil menangis dan juga Rena ikut menangis dalam dekapan Zahira, sementara Alan masih terduduk menatap tubuh Abram, yang telah tewas.Polisi membawa Alan dan Zahira keluar kamar dan mengamankan TKP.Polisi wanita membawa Zahira yang masih ketakutan dan shock, kemudian Roy dan Santi terlihat berjalan ke arah halaman, keduanya bernapas lega mendapati Alan selamat walau telihat shock.“Syukurlah, Pak Alan berhasil menyelamatkan Bu Zahir

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 103 Upaya Penyelamatan Zahira 2

    Tidak ada pemeriksaan yang ketat waktu memasuki halaman, keduanya turun dari mobil, disana terlihat Baron, sudah menunggu diambang pintu.“Kamu sudah siapkan uangnya ‘kan, untukku, aku ingin uang cash,”bisik Baron pada Santi.“Tentu saja, aku sudah siapkan, begitu kami selesai, Pak Baron bisa mengambil uang itu,”jawab Santi dengan tenang.Baron tersenyum, lalu mengajak Roy dan Santi memasuki villa mewah dan menuju ke sebuah studio, mata Santi mengedar ke semua ruangan.“Villa ini sangat klaisik dan indah,”ucap RoySeorang wanita turun menuruni tangga sambil mengendong anak kecil saat itu jaga Roy diam –diam mengarahkan ponselnya dan merekamnya.“Siapa wanita itu?”tanya Santi“Dia istri Tuan Nicolas, “jawab Baron, lalu membuka pintu studio dan ketiganya masuk, disana ada Abram, yang sudah menunggu.“Oh jadi ini Tuan Nicolas, suatu kehormatan bagi saya, bisa bertemu dengan pelukisnya langsung,”kata Roy“Aku bersedia untuk diwawancarai, tapi tidak berkenan, jika wajah di ekspos, cukup

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 102 Upaya Penyelamatan Zahira 1

    Alan semakin geram, dentuman musik semakin keras, hingga Alan sudah tidak bisa mendengar percakapan Amanda dan Baron, tapi setidaknya ia tahu, jika Abram dan Zahira masih hidup, dan tinggal di vila puncak bukit, dengan segera, Alan melangkahkan kaki dan pergi keluar night klup.Alan sangat marah, jika benar Abram, selama ini menyembunyikan Zahira bahkan membuat Zahira hilang ingatan dengan obat –obat terlarang.Alan menaiki taksi yang masih menunggunya, dia sudah tak sabar untuk memastikan jika Zahira dan Abram, masih hidup. Setelah sampai di hotel, Alan memanggil Roy dan Santi ke dalam kamarnya.“Duduklah kalian,”suruh Alan dengan wajah serius, membuat kedua stafnya itu saling tatap dan takut.“Ada apa Pak Alan, apa kami membuat kesalahan?”tanya Roy“Tidak, ini bukan masalah pekerjaan, aku membutuhkan bantuan kalian,”balas Alan“Bantuan, apa, Pak?”tanya Santi penasaranAlan menghela napas sejenak, dan kembali serius.“Aku tidak sengaja, melihat Amanda, dan aku bertemu denganya. D

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 101 Alan bertemu Amanda

    Semantar itu di viila, terlihat Amanda sedang berbicara serius dengan Abram“Apa kamu yakin itu Alan?”“Sangat yakin, tapi aku rasa dia ke Bali, karena urusan pekerjaan, karena Alan bersama dua stafnya,”ungkap Amanda“Tenanglah, mereka tidak akan sampai di pengunungan ini,”jawab Abram“Lebih baik kamu waspada, dan percepat pernikahanmu dengan Zahira, karena Zahira juga mulai meningat dirinya waktu kamu akan menodainya, ia bermminpi tentang itu,”jelas Amanda“Apa Zahira bercerita tentang itu padamu?”“Iya dia mengatakan jika bermimpi ada seorang pria yang mencoba menodainya dan menyayat dada pria itu dengan pisau.”Abram terdiam, ia berpikir tentang pagi ini kenapa Zahira menanyakan tentang luka di dadanya itu.“Kamu benar, aku segera akan mempercepat pernikahan, dan setelah itu pergi keluar negeri, setelah menikah,”jawab Abram serius“Baiklah , aku pergi dulu,”pamit Amanda.Malam semakin larut, Abram menuju kamar Zahira, setelah mengetuk pintu, Zahira membukakan pintu.“Nico,”“Ak

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 100 Vidio yang tak sengaja merekam Zahira

    Zahiar telah siap, wanita itu semakin cantik, membuat Amanda semakin iri dengan saudari tirinya itu, ia sangat beruntung, dicintai dan digilai oleh dua orang pria.“Kamu cantik Zanet. Nicolas sangat beruntung memilikimu,”celoteh AmandaZahira hanya tersenyum, lalu keduanya berjalan menuju mobil Amanda, diikuti Abram.“Aku akan mengantar Zanet kembali ke sini,”ucap Amanda pada AbramAbram, hanya tersenyum, dan mengangguk, lalu Zahira dan Amanda memasuki mobil dan berlahan mobil pun keluar melewati pagar tinggi.“Amanda,seperti apa Nicolas waktu kuliah?”“Heumm...dia introvet,lebih senang menyendiri dan tak banyak memiliki teman, sebenarnya aku juga tidak dekat denganya,setelah lulus dari universiras, aku tidak tahu lagi kabarnya, dan bertemu, secara tak sengaja, di Bali, kerena aku ingin membeli karya lukisan,”Amanda berusaha mengarang cerita.Zahira tampak sedih. “kita akan pergi ke mana?”tanya Zahira“Aku dengar dari Nico, kalian akan melakukan pernikahan ulang ‘kan, jadi aku akan m

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 99 Amanda Membantu Abram

    Alan menatap begitu lama villa mewah di atas bukit, area di dalam vila sudah tertutup korden, hingga tak terlihat apapun dari luar , ada dua penjaga yang terlihat di pintu gerbang masuk. Alan lalu menghela napas berat dan menurunkan teropongnya, kembali duduk di kursi, pikiran tertuju pada Zahira, diingantanya setiap moment yamg indah, bersama istri bercadarnya itu, berharap ada sebuah keajaiban yang terjadi.Malam semakin larut, Zahira sudah tertidur lelap di kamarnya, tiba-tiba ia berteriak.“Lepaskan!” lalu tersentak bangun dari tidurnya, keringat dingin mulai mengucur di dahinya padahal ruangan berACZahira mengusap wajahnya pelan. Ini ketiga kali aku mimpi yang sama, ada seorang lelaki yang ingin menodaiku, hingga aku melukainya dengan pisau di dadanya, apa ini sekedar mimpi, atau bagian dari masa laluku, batin Zahira.Semalaman Zahira tidak bisa tidur, ia duduk bersandar di pungung sandaran ranjang, memikirkan tentang mimpi yang sama, selama tiga hari ini. Semenjak ia tidak m

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 98 Alan Semakin Dekat Dengan Zahira

    Sementara itu di vila lain, zahira sedang menatap wajahnya menyisir rambutnya dan menatap manik hitam yang mengkilat. Lalu terlihat Rita mengetuk pintu dan kemudian masuk“Nyonya Zanet, waktunya untuk mewarni rambut, lihat rambut Nyonya sudah terlihat menghitam.”“Aku tidak mau mewarni rambutku, aku ingin rambut alamiku yang hitam,” jawab Zahira sambil terus menyisir.“Tapi Nyonya , nanti Tuan Nico, marah.”Zahira menatap asistennya, aku yang akan bicara nanti, sekarang bersiap-siaplah, kita akan keluar jalan-jalan, aku sudah minta izin Nico,”suruh Zahira“Baiklah, “jawab RitaBeberapa saat kemudian Zahira telah rapi, kali ini ia mengenakan celana kain, dengan blouse warna pink lembut, lalu menuju keluar kamar“Kamu akan jalan-jalan?”tanya Abram“Iya, Nico, hanya tiga jam, saja,”ucap Zahira.“Hati-hati,”balas AbramLalu Zahira dan Rita yang mengendong Rena, keluar menuju mobilnya. Telihat sang sopir sudah menunggu, dan langsung menancap gas, begitu Rita dan Zahira masuk ke dalam mo

  • ISTRI BERCADAR YANG TERNODA   BAB 97 Alan pergi ke Bali

    Kembali ke kota Jakarta, Alan sedang memimpin rapat di Wira Campany, semua antusias menyambut Alan, yang langsung menjabat CEO Wira Campany.“Sejak Bapak koma, akhirnya Pak Bagas memutuskan mengabungan projek PT Wirasatya di Wira Campany dan pembangunan pabrik farmasi suduh berjalan lancar,”salah satu team menjemen berucap.“Aku akan fokus pada Wira Campany, PT Wirasatya saya nyatakan bergabung dalam Wira Campany,”jawab Alan.“Ada beberapa projek yang suduh masuk, apa Pak Alan sudah siap membahasnya?”“Jelaskan saja, projek apa saja yang sudah masuk!”perintah Alan“Porjek pembangunan bendungan di Bandung, projek pembangunan sekolah di Semarang, dan projek pembangun hotel dan resort di Bali,”jelas stafAlan tampak berpikir sambil menatap berkas, ditanganya.“Kita bentuk tiga team, dan aku sendiri akan masuk dalam team, pembagunan hotel dan resort di Bali,”jawab Alan“Baik Pak, kami akan bentuk 3 team,untuk menyelesaikan ketiga projek kita,”jawab staf.Rapat pun berakhir, Alan kembali

DMCA.com Protection Status