Share

Bab 36A

Penulis: Yazmin Aisyah
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-18 04:48:48

ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (36)

PoV MEISYA

"Meisya, dear. Coba kesini dulu. Let's me show you the best thing from stay here."

Aku menoleh, menatap dua kakak sepupu lelakiku yang sudah siap dengan mobil sport mereka. Aku telah tinggal di Texas selama dua tahun dan hari-hariku hanya disibukkan untuk belajar. Tapi malam ini, mereka mengajakku keluar menikmati malam. Sesuatu yang sejak tiba disini selalu membuatku penasaran karena malam hari di sini begitu gemerlap. Bahkan rasanya lebih hidup daripada siang.

"Kenapa Bang?"

Morgan dan Valley tak menjawab, melainkan langsung menarikku masuk ke dalam mobil. Aku tak kuasa menolak, karena rasa penasaran menguasai hatiku, seperti apa Texas di malam hari? Rupanya mereka membawaku ke kelab malam. Tubuhku yang tinggi dan besar, warisan Papa, membuat penjaga tak menyangka usiaku baru empat belas tahun. Aku diizinkan masuk begitu saja, apalagi setelah Abangku menyelipkan beberapa dollar ke dalam gen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 36B

    ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (36B)Aku merinding sendiri membayangkan kemungkinan yang kuutarakan barusan. Hal itu memang benar. Papa adalah lelaki paling kejam dan perfeksionis. Dia tidak menerima ada cacat dalam keluarganya. Tak masalah jika aku penuh noda. Tapi akan jadi masalah besar jika aku memberinya keturunan yang cacat."Aku tidak akan menyerah karena virus sialan ini Mas. Bayi kita juga tidak. Aku akan minum obat seumur hidup dan memastikan anak kita tidak tertular. Aku akan mencari dokter terbaik. Untuk itu, aku butuh dirimu."Mas Nabil masih tertegun, kemungkinan besar kaget dengan semua yang aku katakan. Aku tahu dia lelaki yang cerdas, hanya saja kenyataan dia bagai hidup di dunia dongeng membuatnya tampak bodoh. Aku harus mengubah mindsetnya. Dia bukan lagi budakku, melainkan partner hidup dan partner bisnisku."Satu lagi. Simpan semua ini rapat-rapat. Tak ada yang boleh tahu kondisiku selain kau dan aku. Kau dengar?"

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   BAB 37A

    ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (37A)PoV VIVIANPapa!"Aku tersentak bangun mendengar suara Tiara berteriak dari kamar sebelah. Aku segera bangkit dan berlari mendapatinya, melupakan Adrian yang mungkin terganggu oleh gerakanku.Di atas tempat tidurnya, anakku masih memejamkan mata. Peluh membanjir di dahinya sementara dia terlihat menggigil. Aku tersentak mendapati kulitnya panas membara."Sayang, ada apa? Tiara mimpi buruk? Badanmu panas sekali."Tiara lalu terduduk dengan wajah linglung. "Apakah kepalanya pusing?" Tiara hanya mengangguk."Mama ambilkan obat dulu sebentar.""Mama…" Tiara menahan tanganku."Aku tadi mimpiin Papa."Aku tercekat. Sudah beberapa waktu lamanya Tiara tak bertemu dengan Mas Nabil. Sejak menikah dengan Meisya, Mas Nabil belum pernah minta bertemu dengan anaknya. Entahlah, aku pun tak mau bertanya. Aku hanya mengira dia masih menikmati masa masa me

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   BAB 37B

    ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (37B)Aku jatuh terduduk kembali di atas kursi dengan tulang bagai dilolosi dari tempatnya. Tiga huruf itu kemudian terasa melayang layang di depan mataku, mengejek dan menertawaiku. HIV, membayangkannya saja membuatku merinding. Tentu, bukan kondisi Meisya yang aku khawatirkan, tapi Mas Nabil. Karena posisinya sebagai suami Meisya, kemungkinan dia mengidap penyakit yang sama itu sangat besar."Lalu… lalu… Mas sendiri?"Mas Nabil tersenyum getir."Saat ini aku masih negatif. Aku berinteraksi dengan Meisya baru tiga bulan. Tapi entah lima, atau sepuluh tahun lagi. Mungkin virus itu sedang ber-inkubasi."Ada nada putus asa dalam suaranya. Aku sedikit merasa lega. Setidaknya masih ada harapan untuk Mas Nabil."Kalau begitu, menjauhlah dari Meisya. Selamatkan dirimu."Aku mungkin jahat dan egois meminta hal ini darinya. Aku tak lagi memikirkan Meisya. Yang terus terbayang di benakku adalah

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   BAB 38A

    ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (38)Tiba di rumah, aku langsung ke kamar Tiara. Panasnya sudah turun tapi dia tampak gelisah. Mendengar aku masuk ke kamarnya, Tiara langsung menoleh. Mbak Anik yang menemaninya sejak tadi mengangguk ke arahku."Non, Mbak Ara terus nanyain Papanya. Gimana?"Aku menarik nafas. Mbak Anik sudah menganggap Tiara anaknya sendiri. Anak yang mungkin selamanya tidak pernah dia miliki karena keputusannya untuk tidak menikah. Beruntung, dia bukan perempuan kebanyakan yang lebih mengandalkan rasa. Mbak Anik tetap menjalani hidup dengan mengasihi anak lain meski tak terlahir dari rahimnya. Dan aku selalu merasa aman meninggalkannya berdua Tiara di rumah ketika harus ke kantor."Biar nunggu Adrian pulang dulu Mbak. Katanya dia yang mau antar Tiara."Padahal Mas Nabil menolak bertemu. Tapi aku masih terus berdoa semoga dia berubah pikiran. Memangnya dia tidak tahu kalau penularan HIV itu tidak semudah yang dia kira?

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   BAB 38B

    ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (38B)Suasana seketika hening mendengar kata-kata Mas Nabil. Adrian menghela nafas dalam-dalam."Aku tidak bisa menemui Tiara demi kebaikan kalian semua." Ujar Mas Nabil sambil menunduk."Kau masih negatif Mas. Tinggalkan Meisya dan ambil kesempatan untukmu lepas dari virus itu. Pikiran Mama!" Seruku."Tidak bisa Vi. Meisya sedang mengandung anakku.""Kalau begitu, tinggalkan dia setelah anak kalian lahir." Aku mungkin terdengar kejam dan tak punya perasaan. Tapi membayangkan betapa sedihnya Mama jika tahu Mas Nabil terancam virus mematikan itu sungguh tak tertahankan olehku.Adrian menepuk bahuku dengan lembut, memintaku untuk tenang."Sayang, jangan meminta sesuatu yang tidak baik. Bukankah kau sendiri yang hilang semua orang bisa berubah. Mungkin dengan adanya penyakit ini, Meisya bisa berubah. Dia sadar dan menjalani hidup dengan baik.""Tapi Mas Nabil akan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   BAB 39A

    ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (39)Adrian menatapku yang sedang sibuk menata meja makan dengan tatapan heran. Berkali-kali dia melirik meja makan setiap kali aku atau Mbak Anik meletakkan hidangan makan malam di atas meja. Ketika mangkuk terakhir berisi sayur asam selesai kuletakkan di sana, barulah aku menyadari tatapannya yang aneh."Kenapa?" Ujarku sambil duduk di sebelahnya. Sementara Tiara sudah duduk di hadapanku bersama Mbak Anik di sebelahnya. Mereka, sama seperti Adrian, diam saja sambil menatap hidangan di atas meja."Apakah kau tak menyadari selera makanmu jadi agak sedikit aneh akhir-akhir ini?"Aku menatap hidangan di atas meja. Pindang Iga, daging gepuk, ayam, tahu dan tempe goreng, sambal terasi, dan sayur asam Jakarta yang berisi potongan tulang iga gondrong yang begitu menerbitkan selera."Aneh dimananya?""Setahuku, kau lebih suka seafood. Tapi akhir-akhir ini aku selalu menemukan hidangan serba daging di

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   BAB 39B

    ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (39B)"Hai Mei, apa kabar?"Dia tersenyum manis seperti biasa."Aku baik-baik saja. Hanya yaa, kau tahu sendiri bagaimana kehamilan kadang membuat kita tak berdaya. Oh ya, apakah kau tak mau memberi ucapan selamat padaku? Aku sedang hamil adik Tiara."Aku menatapnya, raut wajah cantik penuh senyum palsu itu tampak sedikit pucat. Dia menutupi semua yang terjadi dengannya dan berusaha tampil baik baik saja di depanku."Oh ya, selamat kalau begitu." Ujarku sambil membalas senyumnya."Kau sendiri bagaimana? Kelihatannya kau belum hamil ya. Berapa usiamu? Tiga puluh tahun? Oh, mungkin kau sudah terlalu tua untuk hamil lagi."Aku tertawa kecil mendengar kata-katanya yang menghina tapi diucapkan dengan lembut dan penuh senyum. Dia belum berubah."Aku hanya berusaha pasrah pada apapun yang digariskan Tuhan. Pasrah, menerima dan berusaha memperbaiki diri. Mungkin saja Tuhan mau me

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   BAB 40A

    ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU (40)"Vi…"Pintu ruanganku terbuka. Yuri masuk dengan gesture tubuh gelisah. Dia langsung duduk di depanku sambil menaruh selembar map. Aku menatapnya dalam-dalam. Melihat ekspresinya kali ini, aku tahu pasti ada sesuatu yang tidak beres. "Ada apa Ri?""Proposal pengajuan kerjasama kita dengan Bank Permata, BNNI, BRII semua ditolak."Aku meletakkan ballpoint di atas meja. Kabar ini sangat mendadak dan juga mengherankan. Karena dari pertemuan kemarin, kemungkinan kerjasama sangat besar. Perusahaanku punya reputasi yang sangat bagus, tidak ada alasan untuk menolaknya."Kalau kita tidak punya bank rekanan, tidak mungkin KPR bisa berjalan. Padahal sudah ada beberapa space yang dibooking."Tentu saja, perumahan subsidi dibantu oleh pemerintah melalui Bank, baik Bank pemerintah maupun Bank swasta. Meski bisa saja unit dibeli dengan cara cash tempo, tetap saja, pembayaran akan melalui Bank karena

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18

Bab terbaru

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 30. Dia bukan ibuku tapi dia adalah segalanya bagiku (ending)

    DIA BUKAN IBUKU 30 (ENDING)Aku menatap tubuh beku Om Gilang untuk terakhir kalinya sebelum dibawa dengan ambulans. Nenek memutuskan memakamkan Om Gilang di tanah makam keluarga. Bagaimanapun dia telah dianggap anak oleh Nenek. Sungguh miris, sementara makan Mama Meisya berada jauh di pemakaman umum."Kita akan memindahkan makam Mamamu kesini." Ujar Nenek setelah pemakaman Om Gilang selesai. Tak ada yang hadir, hanya kami, pelayan dan satpam yang mengenal Om Gilang. Baru kali inilah aku menyaksikan pemakaman tanpa air mata dan sedu sedan.Aku menggeleng."Tidak Nek, jangan. Makam Mama dan Papa berdampingan. Mereka sudah bahagia di alam sana, biarkan saja seperti itu. Aku telah meminta penjaga untuk merawat makam Mama dan Papa secara khusus."Nenek mengangguk sambil memegang tanganku."Baiklah jika itu keinginanmu Naura. Nenek akan mengikuti semua saranmu. Kau telah dewasa. Zaman Nenek tinggal dan dibesarkan tentu jauh berbeda dengan zaman ini."Aku tersenyum dan menuntun Nenek meningg

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 29. Kematian yang sia sia

    DIA BUKAN IBUKU 29PoV GILANG"Gi, apa kau sudah gila? Naura itu anakku!"Wajah Meisya terlihat sedih. Aku tercenung menatapnya. Dia tampak tak bahagia mengetahui semua yang kulakukan untuknya."Tapi dia mengkhianatimu Mei. Dia hidup bersama musuhmu, Vivian. Dia bahkan terlihat sangat mencintai perempuan itu."Meisya menggeleng."Kau tak mengerti Gi. Aku memang menitipkan Naura pada Vivian. Hanya Vivian yang mau dan bisa merawat Naura, mencintainya dengan tulus seperti anaknya sendiri.""Aku tak percaya itu keinginanmu.""Gi, tolong terima saja kenyataan, bahwa kita sudah berpisah. Bukan hanya jarak, tapi juga ruang dan waktu. Hati kita bahkan telah terpisah lama. Lupakan aku dan hiduplah dengan baik."Aku menggeleng. "Aku ingin bersamamu Mei."Meisya tersenyum. Dua dekikan dalam di pipinya terlihat dengan jelas dan aku tak pernah tak terpesona melihatnya."Aku menyayangimu sebagai sahabat dan saudara. Tak lebih. Kuharap kau berhenti menyakiti Naura dan juga Mama."Meisya berbalik, k

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 28. Mei, aku datang

    DIA BUKAN IBUKU 28Ibu Ismi, Ibunya Lisa akhirnya dibawa ke rumah sakit setelah diberi pertolongan pertama. Nenek berpesan kepada dokter Inka untuk melakukan apa saja yang sekiranya bisa menyelamatkan nyawa tanpa perlu memikirkan biaya. Arsen dan Adit yang mengantar ke rumah sakit sekaligus menyelesaikan administrasi. Mama melarangku ikut ke rumah sakit. Saat ini keselamatanku adalah prioritas bagi semua orang."Jenazah Lisa baru selesai diotopsi. Dia jelas mati karena cekikan sehingga tak ada oksigen yang masuk." Jelas Om Alfian. Aku terdiam, membiarkan Mama menggenggam tanganku yang terasa dingin. Mengapa setelah bertemu Nenek hidupku berubah bak sinetron? Kulihat Nenek terpekur di kursinya. Beliau sudah pulih dan mulai bisa berjalan meski masih terlihat sulit. Menurut dokter, Nenek selama bertahun-tahun minum obat yang melemahkan syaraf dan otot kakinya. Obat itu diberikan oleh Lisa atas perintah Om Gilang agar mudah mengendalikan Nenek. Sungguh, mereka benar-benar manusia biad*b.

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 27. Melarikan diri

    DIA BUKAN IBUKU 27POV GILANGLisa terjatuh kembali ke atas kasur akibat kerasnya tamparanku. Ada darah mengalir dari sudut bibirnya yang pecah. Suaranya yang merengek dan berisik itu sungguh-sungguh membuatku kesal."Tuan, anda jahat sekali." Ujarnya sambil menyeka bibirnya. "Berhenti bicara jika kusuruh berhenti. Suaramu membuatku tak bisa berpikir.""Aku hanya mengkhawatirkan Ibuku.""Naura tidak mungkin mencelakainya. Dia anak yang baik.""Jangan terlalu yakin Tuan. Bukankah dia anak Meisya? Dia punya sifat kejam yang sama dengan Meisya. Aku yakin."Aku terkejut mendengar kata-katanya. Di satu sisi, aku mengakui bahwa apa yang Lisa katakan benar. Tapi di sisi lain, ada rasa tak terima mendengar orang lain mengatakan hal buruk tentang orang yang kucintai."Meisya, si jal*ng itu, yang suka mengobral tubuhnya pada lelaki lain hingga tertular HIV. Bukankah dia terlibat banyak kejahatan sebelum mati? Dia juga tega melaporkan Sofyan ke…"PLAK!"Jangan lancang Lisa! Berhenti mengatakan

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 26. Kejahatan yang sempurna

    DIA BUKAN IBUKU 26Kamarku tak berubah, tetap rapi dan bersih seperti biasa saat aku masih tinggal di sini. Puluhan buku koleksiku berjajar rapi di rak kecil yang terbuat dari kayu dan menempel di dinding. Itu adalah buku-buku favorite yang kujaga sepenuh hati sementara buku lainnya bergabung di perpustakaan keluarga yang berada di sudut lantai atas ini. Aku merebahkan diri di atas kasur, memandang seisi kamar. Seandainya tidak ingat bahwa Om Gilang dan Lisa sedang mengincarku, tentu aku akan merasakan hidupku kembali normal disini. Tapi kenyataan itu pupus begitu aku ingat, Nenek dan Ibu Lisa berada di kamar lain, menanti kepastian untuk kembali.Aku mendesah, rasanya nyaman sekali tidur bergelung di kamarku sendiri. Kamar yang sudah kutempati selama lebih dari dua puluh tahun. Aku ingin terus berada disini. "Naura?"Mama melongokkan kepala dari celah pintu yang sedikit terbuka. Aku menoleh, dan bangun dari kasur. Mama, di usianya yang sudah melewati lima puluh tahun, tetap energik

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 25. Welcome home. Naura

    DIA BUKAN IBUKU 25Aku tiba di rumah sakit dan terkejut mendapati banyak orang berkumpul di ruang rawat Nenek. Mama, Tante Ria, si kembar Adit dan Arsen, juga Alesha. Langkah kakiku terhenti melihat mereka semua menatapku. Yang pertama kali berlari menghampiriku adalah Alesha, yang langsung menubruk tubuhku sambil menangis."Kakak…"Aku tertegun, mataku langsung terasa panas menatap orang-orang terkasih yang selama ini kurindukan setengah mati. Padahal belum sebulan aku berada di rumah Nenek, rasanya sudah seabad lamanya aku tak bertemu dengan mereka.Perlahan, kuangkat tanganku, balas memeluk adik bungsuku yang mungil itu. Isaknya makin keras. Dipeluknya aku erat-erat."Maafkan aku Kak. Tolong maafkan aku."Aku mengusap kepalanya yang tertutup jilbab merah muda. Bagaimana mungkin aku tak memaafkannya? Setelah agak lama, isakannya terhenti. Kuurai pelukan Alesha, menatap mata bening yang terlihat sembab itu."Jangan minta maaf terus. Kau tidak salah apa-apa."Alesha justru terisak lag

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 24. Terbongkar

    DIA BUKAN IBUKU 24"Nauraaaa!"Jantungku langsung terasa merosot ke dasar perut. Aku nyaris berlari menuruni tangga, lalu teringat bahwa di bawah ada Lisa yang bisa melakukan apa saja untuk mencelakaiku. Rasanya aku tak bisa lagi membiarkan dua ular ini untuk tinggal di sini lebih lama. Aku akan cepat kena serangan jantung karena mereka. Jadi aku menuruni tangga dengan hati-hati meski rasanya tak sabar untuk segera tiba di kamar nenek."Hati-hati Naura." Janeeta berjalan lebih cepat mendahuluiku. Dia tiba di kamar Nenek lebih dulu, dan ketika tiba disana, aku terkejut melihat pemandangan itu. Nenek jatuh telentang di atas lantai, kepala bagian belakangnya sepertinya membentur lantai dengan keras. Sementara itu, kamar Nenek seperti habis terkena badai. Lemari dan laci laci terbuka dan isinya berhamburan di lantai."Ya Allah Nenek!"Aku memburu tubuh Nenek dan mencoba mengangkatnya. "Jangan Naura. Biarkan dulu. Aku khawatir Nenek kena stroke. Kita tak boleh merubah posisinya sampai per

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 23. Konfrontasi

    DIA BUKAN IBUKU#23Aku menerima surat alih adopsi itu dengan hati perih. Terbayang Mama menangis sambil menandatanganinya. Tentu mereka akan menilaiku sebagai anak yang tak tahu diri. Aku tumbuh sehat hingga sebesar ini berkat air susu Mama. Dan betapa rajinnya Mama membawaku check up, memastikan aku minum obat dan vitamin setiap hari. Aku mendesah. Biarlah, suatu saat, mereka akan tahu bahwa aku melakukan ini semua untuk mereka. Jika aku masih tinggal bersama mereka, Om Gilang akan melakukan berbagai cara agar aku datang dengan sukarela. Tidak. Itu tak boleh terjadi. Cukup Papa saja yang hingga kini belum sepenuhnya pulih."Mamamu berpesan, meski secara hukum kau bukan lagi anaknya, kau tetap anak dan keluarga yang mereka kasihi. Kau bisa pulang kapan saja Naura."Aku mengangkat kepalaku yang sejak tadi tertunduk, menyembunyikan air mata yang nyaris meluncur dari Om Alfian."Terimakasih Om. Aku titip Papa, Mama dan adik adikku." Aku tak dapat menahan suaraku yang bergetar.Om Alfian

  • ISTRI BARU MANTAN SUAMIKU   Bab 22. Naura san Janeeta

    DIA BUKAN IBUKU 22"Pagi Nona Naura."Sapa Janeeta di meja makan. Aku tersenyum, menarik kursi makan di depanku. Pagi ini aku mengumpulkan pelayan di rumah Nenek di ruang makan merangkap dapur yang amat luas ini. Sementara Nenek ditemani Om Gilang dan seorang sopir serta pelayan sedang check up ke rumah sakit. Nenek melarangku ikut karena katanya tak boleh meninggalkan rumah tanpa seorangpun pemilik rumah. Agak aneh sebetulnya mengingat selama ini Nenek sendirian, hanya dikelilingi orang-orang asing yang tak punya hubungan dengannya."Pagi Jani, pagi semuanya."Mereka menyahut serempak. Dari sudut mata kulihat Janeeta mengedip mendengarku memanggilnya Jani."Saya hendak menyampaikan apa yang telah disepakati oleh saya dan Nenek. Karena Nenek sakit dan saya adalah satu satunya ahli waris, mulai hari ini, saya yang akan memegang kendali atas rumah ini."Gumaman terdengar dari mulut mereka. Aku menatap Lisa melalui sudut mata, mendapati wajahnya yang tampak tak enak dipandang."Pertama,

DMCA.com Protection Status