Share

Pindah Komplek

Penulis: Yunitaindrynt
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-06 14:17:12

Satu jam kemudian , Luna muncul dengan dandanan yang aduhaiiiiii....

Rok pendek motif catur ala-ala girlband korea dipadu dengan kaus ketat andalannya berwarna putih. Makeup tipis dengan lipstick berwarna nude, anting dan gelang berwarna senada dengan lipstik.  Tak lupa heels lima centimeter menambah kesan seksi pada tampilannya. Rambutnya dikuncir ekor kuda memperlihatkan lehernya yang putih mulus.

Ck...cantik , aku menggumam.

Lita melongo melihat tampilannya, mungkin juga mengagumi kecantikan Luna. Sama sepertiku.

"Mau kemana?" Tanyaku.

"Kan aku tadi udah bilang Mba, mau shopping. Males di rumah gabung sama Ibu-ibu," ujarnya . Matanya tak beralih dari layar ponselnya.

"Sialan, culamitan! Kamu juga bentar lagi jadi Ibu-ibu. Emang mau muda terus? Ngimpiii!" Sewotku.

"Ya setidaknya aku lebih oke lah ya walaupun jadi Ibu-ibu nantinya. Gak kayak situ y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Tetangga Baru

    "Jelasin aja sekarang , sejujur-jujurnya. InsyaaAllah aku gaakan marah, jangan berani bohong sama aku" suara Fathir berubah sedikit lembut."Huuuu....huuuuu...huuuuu.... Maafin Luna Mas, maaf . Bukan maksut Luna pingin nunda atau gamau punya momongan. Tap....tapiiiii..." Luna menangis sesenggukan."Tapi kenapa?""Luna belum siap , Mas . Apalagi rumah juga belum jadi. Luna takut ngerepotin kalau hamil di rumah Ibu, kasihan Ibu sudah sepuh masih ngerawat Luna. Luna janji Mas, mulai sekarang Luna berhenti minum pil KB itu. Luna siap hamil sekarang Mas, sungguh maafin Luna"Luna duduk di hadapan Fathir , kedua tangannya menutup muka, air mata mengalir deras dari matanya."Hft , sudahlah. Mas ngerti, jangan bohong lagi. Mas lebih suka kamu bilang jujur kalau emang kamu belum siap. Mas paham, udah gausah nangis. Mas maafin kamu" Fathir membantu Luna berdiri dan membawanya dalam pelukan, tangan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Kencan

    Sampai di depan rumah, Luna segera turun dari mobil dan membuka pagar untuk Fathir. Pikirannya tak bisa fokus, memikirkan suaminya itu pasti menghujani serentet pertanyaan dan tak lupa ceramah seperti biasanya . Membayangkan saja sudah membuat Luna jenuh."Kenapa kamu keluyuran dengan pakaian kayak gitu?" Fathir meletakkan kunci mobil asal, tersirat amarah pada wajah tampannya."Keluyuran? Aku cuma jogging aja kok! Wajar dong jongging pake baju kayak gini. Sejak kapan olahraga mengharuskan memakai gamis?" Luna mendelik sebal."Bukan gitu, khan kamu bisa pake kaos berlengan dan celana training yang panjang. Bukan pakaian kurang bahan begitu!""Ya gerah dong, Mas. Kamu ini makin hari makin aneh aja. Semua yang aku lakuin dilarang, ada saja salahku tiap hari . Sebenarnya mau kamu apa sih, Mas?" Luna berteriak seperti orang kesurupan."Jaga bicaramu Luna! Kamu ngomong

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Ternyata Rival (?)

    "Siap Lit?" Tanya Kevin menatap manik mata hitam milik Lita dengan lekat."Yeah" jawab Lita singkat.Meskipun tampak baik-baik saja di depan, Kevin paham betul hati Lita sedang cemas dan terluka."Dengerin aku, apapun yang kamu lihat dan semua bukti yang kamu dapatkan nanti. Kamu gaboleh nangis, jangan biarkan satu butirpun air matamu tumpah. Kamu harus kuat, bertahan sebaik mungkin demi hasil yang maksimal. Paham?" Kevin mengingatkan , namun lebih ke perintah menurut Lita."Iya iya bawel" Lita menjawab sekenanya."Oh ya, aku lupa bilang sama kamu. Tadi saat aku bangun tidur, rekanku memberikan satu info lagi yang tak kalah mencengangkan. Kamu juga pasti bakal kaget, tak akan menyangka" Kevin sengaja membuat Lita penasaran."Apa?" Lita hanya melirik Kevin sekilas."Hmmm apa ya?" Kevin menggoda Lita."Buruan napa sih. Aku gasuka basa-basi" ketu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Fathir mulai curiga

    "Assalamualaikum" kepulangan Fathir disambut hangat oleh Luna.Fathir terlihat terburu-buru memasuki kamar. Ada sesuatu yang harus dipastikan, netranya menyapu seisi ruangan. Barang yang dicarinya tak ada . Ia menghelas napas kasar.Luna terlihat bingung akan tingkah suaminya ,matanya ikut menyapu sekeliling ruangan dan sesekali melirik Fathir.Karna tak menemukan jawaban, Luna mengajukan pertanyaan. Ia tak ingin dirundung penasaran."Kenapa sih, Mas?""Haaa? Ohhh, enggak. Gapapa Sayang" Fathir termangu dalam diam."Apasih? Cari apa? Kok kelihatan serius gitu?" Luna bersedekap, matanya sibuk mencari kejujuran dari suaminya."Gapapa kok. Oh iya, kamu masak apa hari ini?" Fathir berusaha mengalihkan pembicaraan."Ha? Sejak kapan aku masak , Mas. Bukannya semenjak tinggal disini kita sel

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Melemahkan 'senjata'

    Luna bersolek secantik mungkin. Hari ini ia akan berkencan bersama Frans. Memakai tanktop pink dipadu dengan blazer hitam dan rok jeans selutut. Heels 10 centimeter, dan jam tangan mewah melekat di pergelangan tangannya. Aroma parfum mahal menguar ke seluruh ruangan.Luna sengaja memesan taxi online, bertemu langsung di Hotel yang sudah dibooking oleh Frans, Luna tak mau lelaki itu menjemputnya.[ Kamar 201, lantai 4 ]Luna tersenyum saat mendapat pesan singkat yang masuk ke ponselnya.Segera ia menuju lift yang akan mengantarkannya ke tujuan.Cklik.......[ Aku di depan ]Luna mengetik balasan ke pengirim.Beberapa detik kemudian terbuka pintu hotel dari dalam, Luna bergegas masuk.Belum sempat melepas heelsnya, Frans sudah menggendong L

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Test 'senjata'

    Dua minggu berlalu, tak ada hal yang istimewa . Semua berjalan monoton, seperti biasanya.Luna sudah mau memasak untuk Fathir setiap hari, meskipun kadang mengeluh capek ,lesu dan letih setiap malam dan berujung Fathir yang memijit hingga ia tertidur.Fathir baru saja berangkat kerja, Luna menutup pagar dan bergegas masuk ke dalam rumah. Bersantai menikmati camilan sambil memainkan ponsel.Ada 2 pesan yang dikirim sekitar satu jam yang lalu.[ Kangen 😍 ][ Ayo ketemuan, rindu berkembang biak 😝]Luna membalasnya,[ Boleh, kapan? ]Tak menunggu waktu lama, Frans menjawab, [ Sabtu siang gimana? ][ Bisa sih, tapi sore balik ya? Takut Mas Fathir tiba di rumah sebelum Isya ][ Oke, ntar tempatnya aku kabari ]Luna tak membalas lagi, langsung dihapus percakapan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Kehamilan Luna

    Seminggu setelah kejadian di Hotel lalu, Frans tak pernah lagi menghubungi Luna. Biasanya Luna merasa sepi dan kehilangan bila tak ada kabar dari Frans , tapi sekarang ia justru merasa tenang dan bahagia bersama Fathir. Tak menjadi masalah andainya pun Frans sudah memutuskan hubungan dengannya, Luna tak peduli.Ia akan fokus membina rumah tangga bersama Fathir, merawatnya sebaik mungkin hingga tutup usia.Malam ini hujan turun rintik-rintik, suasana dingin menusuk hingga ke tulang. Aroma tanah basah yang bercampur dengan air hujan semakin membuat suasana menjadi syahdu.Di meja makan, Fathir menikmati masakan Luna dengan lahap. Istrinya hanya menemani, tak ikut makan.Luna mengoles tengkuknya dengan freshc*re , perutnya terasa mual dan kepalanya berdenyut pusing. Masuk angin sepertinya."Kenapa Sayang?"Fathir melihat wajah Luna yang sedikit pucat

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Periksa kandungan

    Matahari bersinar terang, suara lalu-lalang kendaraan jalanan begitu memekakkan telinga. Rutinitas sang pencari nafkah berangkat pagi pulang petang, memadati jalan raya .Fathir sudah bersiap bersama Luna, hendak mengunjungi Ibu. Setelah memastikan tak ada yang tertinggal, Fathir masuk ke dalam mobil. Luna duduk bersandar di kursi samping kemudi ."Udah siap semua, Mas?" Tanya Luna."Beres" Fathir mengangkat jempolnya menandakan semua sudah siap."Yuk berangkat. Jangan lupa berdo'a dulu" Fathir dengan khusyu' memimpin do'a.Mobil mereka meluncur dengan kecepatan normal, membelah jalanan yang lumayan padat.Perjalanan menuju rumah Ibu tak sampai satu jam. Itupun dalam kondisi macet, jika keadaan normal hanya memakan waktu singkat. Sekitar setengah jam.Ddrt....ddrt......

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06

Bab terbaru

  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   ENDING

    ##BAB Terakhir Ending Akhir Kisah Luna“Apa, sih, Mas?” tanya Stefani kesal. Pasalnya gadis itu capek ingin merebahkan tubuhnya di atas ranjang untuk beristirahat.“Kamu jelaskan sama Mas sekarang! Benarkah kamu yang menaburkan bubuk gatal di pakaian Luna?” tanya Frans kali ini merendahkan suaranya.“Iya, kenapa?” sahut Fani enteng.“Apa alasanmu melakukan itu?” selidik Frans.“Kamu nggak tahu aja, Mas. Mbak Luna itu nyebelin tahu nggak, sih. Dia mesti bikin aku kesal. Nggak Cuma aku, bahkan ke Mama juga. Semua orang yang berdekatan dengannya juga pasti dibuat kesel sama dia!”“Nggak boleh gitu. Walaupun bagaimana kondisinya, Luna itu tetap Kakakmu juga!” kata Frans menasehati.“Dia aja nggak pernah ngehargain aku, Mas. Gimana aku bisa nganggep dia Kakak? Aku nggak suka dia ada di sini!” ketus Fani.“Terus maksud kamu? Kamu ngusir aku?” tanya Frans.“Bukan begitu. Pokoknya aku nggak suka Mas Frans sama dia. Kayak nggak ada cewek lain saja!”“Nggak bisa. Mas cinta sama Luna lagi pula s

  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Pertikaian Terakhir

    Entah sudah berapa lama Luna terpejam, ia terbangun karena tenggorokannya kering. Ia melihat jarum jam menunjukkan pukul 02.00 WIB.Luna beranjak dari tempat tidur, ia keluar kamar menuju dapur. Sesampainya di dapur, ia menuang air galon ke dalam gelas. Meneguknya hingga tandas.Setelah puas minum, Luna penasaran akan Frans dan Zhuema, ke mana mereka?Sejak kejadian tadi malam, Luna belum melihat keberadaan mereka.Dengan langkah pelan, ia meuju kamar tidur khusus tamu yang terletak di kamar sebelahnya. Entah kenapa perasaannya mengatakan Frans ada di dalam.Ceklek!Luna memutar knop pintu dengan pelan, tak ingin menimbulkan suara di tengah malam seperti ini.Luna mengendap-endap masuk ke dalam kamar tersebut, dengan cahaya yang remang ia masih mampu melihat seseorang yang sedang terlelap di atas kasur berukuran standart.Matanya memicing, mengamati wajah seseorang itu. Benar sekali perasaannya, seseorang itu adalah Frans, suaminya. Nampak tertidur pulas dengan suara dengkuran halus.

  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Pertikaian bagian 3

    "Paket ... paket ... paket ...," teriak kurir berjaket hitam dengan menggunakan sepeda motor berwarna senada. Kurir tersebut tampak celingukan di depan pagar rumah Pak Handoko.Satpam menghampiri tanpa membuka pagar."Iya, Pak. Ada apa?" tanya satpam sembari memandang penampilan kurir dari atas ke bawah."Ini ada paket atas nama Stefani benar di sini?" kata kurir sembari mengacungkan sebuah barang berbungkus plastik hitam."Iya, dari mana?" tanya satpam."Dari Jonggol, ya, mana saya tahu ini dari mana, tugas saya cuma ngirim. Bener nggak di sini kediaman Bu Stefani?" kata kurir lagi sembari memandang satpam tak yakin."Bener, sih. Tapi Mbak Stefani itu belum menikah, ngapain situ panggil-panggil Bu?" tanya satpam masih keukeh tak membukakan pagar."Duh, Pak. Ini terima, sini saya foto, capek deh kalo nemu orang gaptek macem ni bisa puyeng akikah!" Kurir bergegas menscan barcode yang tertera di sampul paketan, lalu menyerah

  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Pertikaian bagian 2

    Entah sudah berapa lama Luna terpejam, ia terbangun karena tenggorokannya kering. Ia melihat jarum jam menunjukkan pukul 02.00 WIB.Luna beranjak dari tempat tidur, ia keluar kamar menuju dapur. Sesampainya di dapur, ia menuang air galon ke dalam gelas. Meneguknya hingga tandas.Setelah puas minum, Luna penasaran akan Frans dan Zhuema, ke mana mereka?Sejak kejadian tadi malam, Luna belum melihat keberadaan mereka.Dengan langkah pelan, ia meuju kamar tidur khusus tamu yang terletak di kamar sebelahnya. Entah kenapa perasaannya mengatakan Frans ada di dalam.Ceklek!Luna memutar knop pintu dengan pelan, tak ingin menimbulkan suara di tengah malam seperti ini.Luna mengendap-endap masuk ke dalam kamar tersebut, dengan cahaya yang remang ia masih mampu melihat seseorang yang sedang terlelap di atas kasur berukuran standart.Matanya memicing, mengamati wajah seseorang itu. Benar sekali perasaannya, seseor

  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Pak Handoko bertindak

    Zhuema kembali terlelap dalam gendongan Luna. Dengan hati-hati, Luna meletakkan Zhuema ke dalam box bayi, tempat tidur Zhuema selama ini. Bahkan box tersebut pemberian dari mantan ibu mertuanya, Bu Lujeng.Setelah memastikan Zhuema pulas, Luna berjalan mendekat. Ia naik ke atas kasur, mengambil bantal yang menutupi wajah suaminya."Kenapa, sih?" tanya Luna menatap wajah Frans dengan lekat."Hmm ...," gumam Frans tanpa mau membuka mata."Ayo cerita sini, kenapa?" ulang Luna sembari mengguncang tubuh Frans.Frans yang merasa tidak nyaman dengan perlakuan Luna, terpaksa membuka mata. Ia melirik sekilas ke arah Luna."Duduk! Cerita sama aku, kamu kenapa!" tegas Luna.Frans menuruti perkataan Luna, ia menyusun beberapa bantal di belakang tubuhnya, untuk bersandar.Kini mereka sama-sama terdiam dalam posisi duduk bersandar pada bantal.Luna menunggu dengan sabar kalimat yang akan muncul dari bibir Frans."Aku habi

  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Gara-gara Iphone

    Seusai sarapan, Frans mengajak Luna ke Mall, mereka akan membeli ponsel baru untuk Luna. Tentu saja setelah menitipkan Zhuema pada Bi Asih."Mas, pokoknya aku mau iphone series terbaru, ya!" kata Luna manja."Iya!" kata Frans singkat.Mereka memasuki konter dengan brand ternama. Setelah disambut dengan hangat, Luna segera meluncur ke etalase. Matanya berbinar melihat aneka ponsel mahal berjejer rapi."Mbak, iphone series terbaru sekarang ini apa, ya?" tanya Luna pada SPG konter."Oh, yang baru launching, sih, iphone 12 pro max, Kak. Udah lengkap banget untuk specnya," ujar Mbak SPG ramah."Oke, mau satu, ya, Mbak!" kata Luna.Mbak SPG segera mengambilkan pesanan Luna, namun dalam bentuk contoh display. Setelah dijelaskan mengenai fitur dan lain sebagainya. Luna mengiyakan, ia segera meminta Frans untuk membayarnya."Mas, bayar, gih!" titah Luna.Frans mengambil dompetnya, ia meng

  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Pertikaian bagian 1

    Bu Niken menatap tajam ke arah Luna dan Stefani bergantian."Ada yang bisa jelasin ini kenapa?" tanya Bu Niken dengan sorot mata menyeramkan.Luna menunduk, Stefani pun angkat bicara. Frans menghela napas panjang. Mereka terdiam, tidak satu pun berniat menjelaskan."Fani ...," panggil Bu Niken menatap Stefani, berharap putrinya itu mau menjelaskan."Menantu Mama itu nggak ada akhlaq!" cebik Stefani.Bu Niken mengerutkan kening, tatapannya beralih ke Luna."Anak Mama aja, tuh, yang lebay. Bocil alay!" kata Luna memutar bola mata malas."Kenapa, sih? Frans coba jelaskan!" Bu Niken mengambil jalan tengah, ia ingin putranya menjelaskan dengan detail."Fani tuh tiba-tiba gedor kamar pengantin, mana malam pertama. Nggak sopan banget!" jelas Frans pada Mamanya."Eh, kalo istri kesayanganmu itu nggak cari gara-gara duluan, aku nggak sudi juga kali ganggu waktumu!" kata Stefani dengan kesal."Hmm ... kamu

  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Luna berulah lagi

    Acara pernikahan Frans dan Luna akhirnya selesai juga. Mereka cukup lelah menyambut tamu yang datang. Tapi wajah Luna tampak fresh dan berseri-seri. Mereka pindah ke kamar yang berada di lantai atas. Tepat di sebelah kamar Stefani. Luna meminta Frans untuk segera mencarikan baby sitter. Bu Niken keberatan, karena di rumah sudah ada Bi Asih yang menyiapkan segala keperluan mereka. Jadi Bu Niken merasa Luna masih sanggup menjaga baby Zhue tanpa bantuan baby sitter. "Pokoknya aku nggak mau tau, ya, Mas! Aku minta baby sitter untuk merawat baby Zhue. Aku bisa cepet tua kalo harus merawat baby Zhue sendirian setiap hari, belum lagi harus melayani kamu. Stres yang ada!" Luna menata pakaiannya di dalam lemari besar. Ia langsung meminta pindah kamar saat acara usai. "Iya-iya. Gampang lah nanti aku carikan. Oh, ya. Aku keberatan kalo Zhuema harus dipanggil baby Zhue. Itu 'kan nama pemberian Fathir. Mulai sekarang panggil dia Zhuema nggak usah d

  • IPAR GAK ADA AKHLAQ   Pernikahan

    Setelah kejadian di malam itu, Luna mengurung diri di kamar.Ia tak lagi mempedulikan pernikahannya yang hanya hitungan jam.Frans terpaksa harus merayunya. Seperti sekarang, ia sudah berdiri di depan pintu Luna. Berkali-kali Frans mengetuk pintu namun Luna tak kunjung membukanya."Sayang, dih calon manten kok ngambekan sih?" ucap Fathir sembari tetap mengetuk pintu."Udah sana kamu urus aja keluargamu, nggak usah peduli sama aku!" tandas Luna dari dalam kamar."Eh, jangan teriak - teriak dong, Princess. Nanti baby Zhue bangun kasihan." Frans mengetuk pintu sekali lagi.Luna tetap saja tak mau membuka pintu. Tak kehabisan akal, Frans membujuk dengan jurus andalan. Seakan ia sudah paham kelemahan wanita yang dicintainya tersebut."Yakin nih nggak mau buka? Aku punya sesuatu, loh. Hmm ... tebel banget nih kantong aku. Yakin nggak mau shopping pasca acara nikahan nanti?" tanya Frans dengan nada menggoda. Berharap Luna luluh.

DMCA.com Protection Status