IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU51. WARISAN AYA? (BAGIAN A)Mama dan Tante Mira kompak membelalakkan matanya, lalu kemudian mereka berpandangan dengan dramatis. Seolah-olah aku baru saja mengatakan kalau besok akan terjadi kiamat dan dunia akan hancur.“Apa maksudmu?” tanya Tante Mira dengan ketus.“Masih belum jelas?” tanyaku balik.“Kamu tahu kan? Bagaimana kerasnya Farhan meniti karir di sana hingga bisa menjadi seorang direktur?” tanya Tante Mira padaku.“Tentu saja aku tahu!” balasku santai. “Aku yang menemaninya merintis karirnya, Tan. Jelas aku tahu, aku yang menemani Mas Farhan dari NOL!” kataku menekankan kata ‘nol’, dan membulatkan jari jemariku hingga menyerupai angka nol.“Kalau kamu tahu, seharusnya kamu tidak memberatkan Farhan. Tutup mulutmu sampai putusan cerai kalian disahkan oleh pengadilan agama!” ujar Tante Mira lagi, yang langsung diangguki oleh Mama dengan sangat semangat.“Untungnya untukku apa, Tan?” tanyaku santai.“Apa maksudmu?”
52. WARISAN AYA? (BAGIAN B)Aku langsung berhenti di tengah tangga dan berbalik menghadap ke arahnya yang ada di bawah sana, dia terlihat sudah bangkit dari duduknya dan menunjukku dengan sangat sadis.Terlihat jelas kemarahan dan juga emosi di wajahnya, namun aku tetap berdiri dan menatapnya dengan sangat tenang dan juga elegan. Walau hati sudah sangat ingin meluapkan emosi, dan mulut ingin meluapkan kata-kata amarah.Aku masih berusaha menahannya, karena jika aku marah maka aku akan kalah. Mereka akan sangat senang, karena berhasil membuat aku emosi.“Keponakan kalian yang tidak layak bersamaku, penghianat memang sangat cocok dengan penggoda, Tan!” kataku mengejek. “Dan sampah, memang tempatnya di tempat sampah!” kataku lagi.Sebelum beranjak ke atas, aku kembali berhenti dan menatap mereka dengan seringai menyebalkan.“Dan untuk masalah yatim piatu, aku memang yatim piatu. Tapi aku bukan orang yang tidak mempunyai apa-apa! Kalian bisa tanyakan pada Maura, warisan apa yang aku terim
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU53. POV MIRA (Kebodohan Maura!) (BAGIAN A)POV MIRAAku menghembuskan nafas kesal karena melihat Tasya yang keluar sendirian, dan ternyata benar dugaanku, Maura tidak mau keluar dan menyuruh aku yang ke sana.Berani sekali dia!Dia sudah gila!Bahkan Farhan dan yang lain saja tidak ada yang berani menyuruh-nyuruh aku, dan dia orang baru sudah mau sok berkuasa? Tidak bisa! Dia yang harus patuh padaku, bukan aku yang akan patuh padanya.Setelah aku berteriak dengan lantang, dia langsung keluar dari kamar dengan tergopoh-gopoh. Matanya mendelik menatapku, dan aku juga belik memelototinya dengan tajam.Aku memindai penampilannya dari atas ke bawah, entah apa yang dilihat keponakanku dari wanita ini. Dia memang cantik, tapi harus ku akui Aya jauh lebih cantik.Jika Maura cantik dengan make-up paripurna yang selalu ada di wajahnya, Sayaka bisa cantik hanya dengan wajah polos tanpa make-up. Maura juga tidak menghargai kami sebagai
54. POV MIRA (Kebodohan Maura!) (BAGIAN B)Dia langsung terlihat salah tingkah dan gelisah di duduknya, aku tetap menunggu dan menatapnya dengan tajam. Sedangkan Kak Arni dan juga Tasya yang ada di sini, juga ikut mengamati.“Wa—warisan apa?” tanyanya seolah tidak tahu menahu, dengan yang baru saja aku tanyakan.“Sudahlah, ayo buat ini menjadi cepat. Aku lelah, dan ingin istirahat!” kataku malas. “Warisan apa yang Aya terima dari neneknya?” tanyaku lagi.“Warisan apa, Tan? Aku tidak tahu apa maksudnya!” kata Maura berusaha mengelak.“Sayaka mengatakan kami harus bertanya padamu, Maura,” ujar Kak Arni menjelaskan.“Aku tidak tahu, Ma. Aya pasti berbohong, dan memfitnah aku agar aku tersudut!” katanya histeris.Aku memutar bola mataku dengan bosan, Maura mulai berakting lagi. Dia terlihat tengah menggenggam tangan Kak Arni dan berusaha meyakinkan Kakak kandungku itu agar mempercayai ucapannya.“Maura! Satu-satunya kekurangan Sayaka adalah dia yang tidak bisa memiliki anak, setelahnya ak
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU55. DIPECAT (BAGIAN A)POV AUTHORMira langsung menegakkan tubuhnya saat mendengar ucapan yang baru saja dilontarkan oleh Farhan, dipecat? Dia bahkan tidak bisa mempercayai pendengarannya sendiri.Bagaimana bisa? Farhan adalah seorang direktur, dan memecat seorang direktur jelas bukanlah hal yang mudah jika tidak mempunyai kesalahan yang fatal, apa Aya mengadu? Pikiran Mira langsung bercadang dan berkelana.Walau bukan anak kandung, Mira sangat menyayangi Farhan. Dialah yang menyediakan semuanya untuk Farhan, dia ingin Farhan dan juga keluarga kakaknya hidup enak dan juga nyaman.Menyekolahkan, menguliahkan, hingga mencarikan kerja, sudah Mira lakukan dengan sepenuh tenaga. Dan sekarang yang sudah diupayakannya dengan sekuat tenaga, malah dihancurkan begitu saja?Memang benar, Sayaka yang menemani Farhan dari nol hingga sekarang, karena Mira memang hanya mencarikan pekerjaan dulu. Sayaka dan juga Farhan menikah ketika Farh
56. DIPECAT (BAGIAN B)“Lalu sekarang bagaimana, Mas?” ujar Maura panik. “Aku tidak mau hidup susah, bagaimana hidup anak kita nantinya?” tanya Maura lagi.“Makanya tidak usah bertingkah!” Kini mata Farhan menatap Maura dengan tajam.“Apa maksud kamu, Mas?” tanya Maura tidak mengerti.Kenapa Farhan malah marah-marah padanya? Bukannya tadi hanya Mira dan juga Arni yang dimarahi? Kenapa dia juga ikut kena? Maura bertanya-tanya di dalam hati.“Kamu masih nanya?” tanya Farhan dengan ketus. “Apa yang kamu tulis di story whatsapp kamu? Hah?!” sambung Farhan lagi.Maura langsung terdiam dan menatap sembarang dengan salah tingkah, dia menghindari tatapan yang dilayangkan Farhan.“Kamu juga sama! Mau hidup enak tapi selalu mengganggu Aya!” kata Farhan. “Bukankah kalian sudah tahu? Atasanku yang bernama Arga Widjaja itu adalah tman dekat Aya? Tidak sulit baginya untuk memecatku, apalagi Bobby dan juga putra sekarang juga sudah bekerja di Widjaja Corp!” kata Farhan semakin meradang.“APA?!” Mir
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU57. Viral (Bagian A)POV SAYAKA“Bagus! Kamu sudah melakukan hal yang benar dan juga tepat!” ujar Arca untuk kesekian kalinya.Dia tersenyum senang dari tadi, terlihat sangat bahagia karena aku sudah membuat keputusan untuk melaporkan Mas Farhan ke perusahaan tempatnya bekerja.Aku memang tidak bisa mentolerir penghinaan yang Mama dan juga Tante Mira lakukan, mereka sudah sangat keterlaluan. Dan aku langsung menghubungi Arga untuk menyampaikan keputusanku, dan lelaki itu juga nampak setuju dengan keputusan yang aku buat.Aku tidak mengerti apa yang dia lakukan, tapi yang pasti Arga bulang dia yang akan membereskan sisanya. Dia hanya meminta bukti-bukti yang bisa memberatkan Mas Farhan, maka aku memberikan bukti screenshoot status Mas Mama dan juga status Maura yang baru tadi pagi di postingnya.[Akhirnya aku bisa menjadi Nyonya Farhan, lelaki hebat dan juga mapan. Makanya jadi istri itu, harus bisa memberikan keturunan! Waj
58. Viral (Bagian B)Hidup hanya dengan mengandalkan sokongan dana dari Tante Mira dan juga gaji Mas Farhan, jika dia mau hidup enak tentu saja dia membutuhkan uangku dan juga harta keluargaku yang tidak pernah mereka ketahui.Enak saja mau meminta harta yang sudah aku dapatkan, dia tidak tahu saja kalau itu kompensasi atas pengkhianatan keponakannya padaku. Sialan!Benci padaku, dan ingin menyingkirkanku. Tapi dia malah mau meminta harta bendaku, enak saja! Nehi nehi dendi lah!Silahkan pinta pada Maura sana, coba dilihat apa dia bisa seperti aku yang sanggup menghidupi keluarga toxic seperti mereka.“Kurang ajar kamu! Manusia tidak punya otak! Kamu pasti sudah mengguna-gunai Farhan, kan? Sehingga dia begitu patuh padamu, dasar licik!” tuduhnya padaku.Astaghfirullah! Aku mengelus dadaku saat mendengar tuduhannya, mengguna-gunai? Aku memakai dukun begitu? Tidak masuk akal!“Tan, Mas Farhan itu memang cinta mati padaku. Makanya dia mau-mau saja saat aku ajukan syarat untuk membuat sur
Assalamualaikum, hai guys. Terimakasih banyak karena kalian udah baca cerita aku, dan berhubung Sayaka sudah tamat, aku harap kalian mau membaca cerita aku yang lain.1. PILIH KASIH (Membungkam mertua dan ipar secara elegan)Ana harus berjuang untuk menegakkan keadilan bagi suaminya, dilengkapi dengan mertua yang pilih kasih, dan ipar yang julid. 2. Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua LemasPerjuangan Ellena di tengah keluarga toxic suaminya.3. KUBELI KESOMBONGAN, GUNDIK SUAMIKU (BARU)Keysa yang seorang dosen, harus menelan pil pahit, saat seorang pebisnis muda yang bernama Risa Andromeda mengaku sebagai selingkuhan suaminya yang seorang Abdi negara dan juga keturunan keraton.Terimakasih semuanya, semoga Allah semakin melimpahkan rezeki dan juga kesehatan untuk kita semua...Bye.. ❤️❤️Aksara Ocean.. ❤️🥰
152. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian C)Wak Lukman dan Paklek Jamal langsung berpandangan, dengan kening yang mengernyit Paklek Jamal beralih menatap Arga. Ayah dari Mas Putra serta Mas Bobby itu kemudian mengangguk kecil."Apakah Nak Arga tahu kalau Aya adalah seorang janda?" tanyanya dengan lembut.Arga langsung mengangguk, "saya tahu, Paklek!" sahutnya dengan mantap."Apakah Nak Arga juga tahu kalau Aya sedang mengandung?" tanya Paklek Jamal lagi.Arga kembali mengangguk, "saya tahu, Paklek!" Lenganku disenggol oleh Arca dan dia tersenyum kecil, "teruslah bahagia setelah ini, Ya!" bisiknya padaku. Aku langsung mengangguk dengan mantap."Baiklah, yang paling penting adalah hal itu. Nak Arga tahu kalau Aya adalah seorang janda dan dia juga tengah mengandung. Jadi tidak akan ada penyesalan di lain hari, karena Nak Arga dari awal sudah tahu kalau akan menikahi janda yang mempunyai anak!" Paklek Jamal tersenyum kecil."Sayaka adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga ini, k
151. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian B)"Bagaimana? Kalian bebas memilih!" tanya Mira sekali lagi. "Tapi ingat! Aku hanya sekali memberikan penawaran, kau harus bangkit, Han! Buktikan pada Sayaka dan juga orang-orang yang sudah merendahkanmu kalau kau juga bisa kembali berada di puncak!" katanya santai.Mata Farhan membola, dia tiba-tiba saja bersemangat. Memikirkan kalau Sayaka, Arga, dan yang lainnya saat ini tengah mengolok-oloknya, membuat Farhan diselimuti amarah.Jika saja Sayaka tidak mengusirnya tadi maka kejadian ini tidak akan terjadi. Mantan istrinya itu benar-benar wanita jahat!"Dan bukankah kalian bilang, Maura berselingkuh? Tidak adakah keinginanmu untuk balas dendam?" tanya Mira lagi. "Laki-laki itu harus dihancurkan, bukankah dia mengambil istrimu?" Lanjutnya sambil mengulum senyum.Gejolak di mata Farhan semakin menggebu, dia menatap Arni dengan pandangan mantap."Aku akan ke Singapura, dan kembali saat sudah berada di puncak!" katanya dengan tegas. "Mama teta
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU150. ENDING (Dendam dan Permulaan!) (Bagian A)~Aksara Ocean~"Bantu kami, Dek! Kakak mohon!" Arni memohon pada Mira, sedangkan wanita yang berstatus sebagai adik tengahnya itu hanya menatap tapi belum mau menanggapi. Dia hanya diam dan mengamati."Tante, aku mohon bantu kami. Hanya Tante lah yang kami punya sekarang ini!" Farhan ikut memohon.Potongan kejadian yang terjadi beberapa saat lalu kembali masuk ke dalam memorinya, dan dia kembali bergidik ngeri membayangkan Maura yang terkapar bersimbah darah, teriakan orang-orang yang ketakutan, dan Tasya yang ditangkap polisi.Farhan dan Arni tidak pernah membayangkan kalau Tasya akan digiring ke kantor polisi segera, mereka kira semuanya akan baik-baik saja dan bisa kabur entah ke mana. Tapi terlambat, karena ternyata di cafe itu ada beberapa polisi yang tengah meminum kopi. Dan mereka segera mengamankan Tasya dan di giting langsung ke kantor, semua orang di sana menjadi sa
149. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian C)Aku hanya tersenyum dengan manis dan menanggapi ucapan mereka dengan santai. Kekehan kecil aku berikan saat Mama Arga memelukku dari samping dan bersandar di bahuku.“Mama nggak pernah punya anak perempuan, Arga itu nggak ada manis-manisnya, Ya. Mama harap anak kamu nanti perempuan, ya,” katanya dengan lembut sambil mengusap perutku dengan sayang. “Mama pengen cucu perempuan!” katanya lagi.Ya Allah, aku cukup terharu mendengarnya, beliau menyayangiku dan akan menyayangi anakku juga. Apakah saat ini aku boleh berteriak kesenangan? Memiliki keluarga yang baik dan menyayangiku seperti saat ini adalah impianku dari dulu.“Iya, Papa juga pengen cucu perempuan. Baru anak kedua kalian nanti laki-laki,” kata tuan Widjaja sambil tersenyum singkat. “Tapi sebenarnya apapun yang Allah kasih, kami tetap akan bahagia. Di rumah ini akan ada tawa anak kecil lagi,” katanya dengan lembut.Ya Allah, mereka benar-benar menghargaiku, dan aku sangat bahagia. Demi All
148. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian B)“Loh, kok nyolot sih, Mbak? Ini fakta, kami ngeliat langsung kalau Mbak selingkuh!” sahut Tasya dengan santai, adikku itu benar-benar hebat. “Kedok aja mengusir kami, ternyata mau nutupin perselingkuhan kalian, ya? Wah! Wah! Aku nggak nyangka!” ujarnya lagi.“Eh, apa maksud kamu? Jangan fitnah, ya!” seru Maura tidak terima.Aku langsung bergegas mencekal lengannya dan melihat dia dari atas ke bawah, Maura benar-benar sudah berubah. Dia bahkan tidak terlihat takut sedikitpun saat ini, dan malah santai. Padahal dia saat ini tengah ketahuan berselingkuh!“Kamu benar-benar keterlaluan, Ra! Kamu mengkhianati pernikahan kita padahal kita baru saja menikah!” ujarku menahan geram. “Dasar wanita murahan!” kataku dengan ketus.“Hei, Bung! Bukankah itu terlalu kasar?” Lelaki bernama Anton itu ikut campur, dia langsung berdiri di sebelah Maura dan menatapku dengan tajam.“Nggak usah ikut campur kamu, dasar pasangan pezina!” cecarku padanya. “MAS!” Maura mem
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKU147. KECELAKAAN DAN LAMARAN (Bagian A)~Aksara Ocean~"Dia siapa?" tanya aku dengan cepat.Gigiku mengatup dengan rapat menahan amarah yang siap memuncak, melihat istriku sendiri Tengah berada di pelukan lelaki lain membuat aku benar-benar muntab.Dan yang lebih parahnya Maura terlihat menikmati pelukan itu setelahnya mereka melakukan cipika-cipiki dengan sangat akrab. Aku sangat membenci bagaimana laki-laki itu terlihat menatap Maura dengan tatapan kekaguman."Dia adalah Mas Anton, Mas!" jawab Tasya dengan nada histeris."Anton? Anton siapa?" tanyaku cepat."Temennya Mbak Maura, kami ketemu sama dia waktu aku dan Mbak Maura pulang tengah malam waktu itu." sahut Tasya pelan. "Dan kemarin Mbak Maura juga keceplosan kalau Mas Anton itu adalah orang yang mengejar cintanya dari dulu!" Lanjutnya lagi.Aku lantas mencengkram bahu Tasya dengan kedua tanganku hingga dia meringis kesakitan, namun aku tidak peduli kepanikan yang aku
IKRAR TALAK UNTUKKU, ADALAH MAHAR YANG KAU PINTA DARI SUAMIKUBAB 68MAMA ARGA~Aksara Ocean~“Lama amat, sih?” ujar Mas Putra sambil cemberut.Aku hanya tertawa dan mengedipkan mataku padanya, dan dia langsung mencebikkan bibirnya dengan sinis. Hanya lima belas menit, dan dia sudah mengatakan lama. Hmm, laki-laki memang tidak punya stok sabar yang melimpah.Aku melirik sekilas pada makanan yang sudah terhidang di meja, dan Alhamdulillah, masih aman. Makanan milikku tidak berkurang satu potong pun, ternyata Mas Putra menepati janjinya untuk tidak menyentuh makanan yang aku pesan.Makanya aku memberikan senyuman manis untuknya dan mengacungkan kedua jempolku, mengapresiasi dirinya yang sudah bisa menjaga tangan dan mulutnya agar tidak mencomot makananku.“Maaf ya, Mas. Di toilet tadi ngantri,” kataku memberikan penjelasan. “Ngantri, ngantri, ngantri apa? Emangnya di toilet jualan minyak goreng?” tanyanya sewot.Aku langsung tergelak, akan sangat lucu jika ada penjualan minyak goreng d
146. SIAPA LAKI-LAKI ITU? (Bagian C)"Keliatan, kok. Ngapain dia ke sini? Jauh amat dari rumahnya," ujar Mama setelahnya, dia duduk kembali dan menyesap es cendolnya melalui sedotan. "Udah ngusir kita, dia malah enak-enak kongkow di cafe," ujar Mama dengan ketus."Nah, bener ini! Kadang-kadang aku sampai jeran loh, Mas. Nasib Mas buruk banget, dapat istri dua-duanya nggak genah!" sahut Tasya menyetujui Mama. "Yang ketiga ini, cari yang baik dan nggak pelit sama keluarga, Mas." Tasya memberi wejangan lagi."Mbak Aya nggak pelit!" kataku membela diri."Tapi dia pembangkang! Masak suami mau nikah lagi, dia nggak ngizinin!" balasnya masuk akal. "Cari yang penurut dan juga baik!" katanya dengan penuh penekanan."Cerewet amat kamu, Sya! Lagian siapa yang mau cari istri lagi, sih? Mas sama Mbak Maura masih sah, sebagai suami istri!" kataku sambil menggeleng pelan."Udah diusir gini, Mas masih mau sama dia?" tanya Tasya dengan nada mengejek. "Masak nggak punya harga diri, Mas!" Lanjutnya peda