Beranda / Rumah Tangga / I'm The Queen / Rahasia yang Mulai Tersingkap

Share

Rahasia yang Mulai Tersingkap

Penulis: MbakMoll
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-15 08:15:50

Bab 58: Rahasia yang Mulai Tersingkap

Di dalam ruang pribadinya di Istana Landbird, Flynn duduk dengan wajah muram. Pandangannya kosong, menatap secarik kertas di atas meja yang sama sekali tidak menarik perhatiannya. Pikiran Flynn terus berputar, terjebak dalam labirin pertanyaan yang tak kunjung terjawab.

Elea, yang dulu ia anggap tidak mampu memberikan keturunan, kini tengah mengandung anak dari Raja Alaric. Berita itu terus menghantuinya sejak ia kembali dari Veridion. Tatapan penuh kebahagiaan Elea di samping Alaric membuat hatinya semakin tertekan. Namun, lebih dari itu, pertanyaan yang terus mengusiknya adalah "Mengapa Elea bisa mengandung sekarang, tetapi tidak selama bersamaku?"

Ia menghela napas panjang dan memijat pelipisnya. "Apakah... mungkin masalahnya bukan pada Elea?" gumamnya lirih. Pikiran itu membuat dadanya semakin sesak. Ia mulai memikirkan sesuatu yang selama ini ia hindari: kemungkinan bahwa penyeb
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • I'm The Queen   Kasih Sayang yang Timpang

    Bab 59: Kasih Sayang yang TimpangPagi yang cerah di Istana Lily, Beatrice sedang berada di kamar bayi Pangeran Learre, memastikan segala sesuatunya siap sebelum Flynn tiba. Meskipun sikap Flynn berubah dingin sejak kepulangannya dari Veridion, Beatrice berharap pertemuannya dengan Learre kali ini dapat mencairkan suasana.  Ketika Flynn memasuki ruangan, Beatrice menyambutnya dengan senyum hangat. “Yang Mulia, Anda datang tepat waktu. Learre baru saja bangun,” katanya dengan suara lembut, berusaha menciptakan kehangatan.  Namun, Flynn hanya mengangguk singkat tanpa menatap Beatrice. Matanya langsung tertuju pada bayi kecil di ranjang yang dikelilingi tirai sutra. Dengan langkah penuh keyakinan, ia mendekati ranjang itu, menatap Learre yang baru saja bangun.  Flynn perlahan mengangkat Learre ke pelukannya. Wajah dinginnya yang semula kaku mulai melunak saat ia menatap putranya. Dengan jemarinya yang kokoh namun lembut, ia men

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • I'm The Queen   Konfrontasi di Malam Sunyi

    Bab 60: Konfrontasi di Malam SunyiMalam itu, suasana di Istana Lily terasa sunyi dan tegang. Bulan bersinar terang, menerangi lorong-lorong istana yang megah. Baron Aldric, dengan langkah mantap dan mata yang menyala penuh amarah, berjalan menuju kamar Ratu Beatrice. Ia telah menunggu waktu yang tepat untuk melakukan konfrontasi ini, membawa rasa sakit dan dendam yang membakar di dadanya.  Di dalam kamar, Beatrice sedang duduk di meja riasnya, menyisir rambut panjangnya dengan gerakan pelan. Meski tampak tenang, pikirannya dipenuhi kegelisahan. Sejak Flynn berubah dingin dan Baron Aldric tiba di istana, ia merasa seperti berada di ambang kehancuran.  Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dengan kasar tanpa izin. Baron Aldric berdiri di ambang pintu, wajahnya penuh amarah. Beatrice berhenti menyisir, menatap pantulan Baron Aldric di cermin.  "Ada apa, Baron?" tanyanya dengan nada dingin namun tetap anggun, seolah-olah ia tidak terg

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • I'm The Queen   Kenangan yang Tak Terhapuskan

    Bab 61: Kenangan yang Tak Terhapuskan  Flynn duduk di kursinya, menatap medali kecil di tangannya. Ruangan itu sunyi, dan pikirannya kembali melayang ke masa lalu, masa ketika segalanya terasa lebih sederhana. Ingatan itu begitu jelas, seolah baru terjadi kemarin.  Ia ingat bagaimana Elea selalu berada di sisinya, mengangkatnya saat ia terjatuh, menguatkannya saat ia merasa lemah. Ia tersenyum getir, lalu bergumam pada dirinya sendiri, "Kenapa semua itu harus berakhir seperti ini?"  Masa Kanak-Kanak  Flynn kecil berlari melewati lorong-lorong megah kediaman Grand Duke Marre. Suaranya terdengar memanggil, "Elea! Aku sudah sampai! Di mana kau?"  Tak lama, seorang gadis kecil berambut hitam panjang muncul dari taman. Dia mengenakan gaun putih sederhana, tetapi langkahnya penuh percaya diri. "Flynn! Kau terlambat! Kita seharusnya sudah mulai bermain sejak tadi!"  Flynn menggaruk kepalanya, tersenyu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-17
  • I'm The Queen   Luka yang Terkuak

    Bab 62: Luka yang Terkuak  Flynn duduk di ruang kerjanya, wajahnya suram. Di depannya, Lord Virel berdiri tegap, membawa laporan baru yang berhasil dia kumpulkan.  "Yang Mulia," ujar Virel pelan namun tegas. "Saya telah menemukan bukti bahwa Ratu Beatrice mengutus salah satu prajuritnya untuk menyewa pembunuh bayaran. Mereka ditugaskan untuk menghabisi Sir Edwin."  Flynn terdiam, jari-jarinya mengepal di atas meja kayu. "Jadi, benar ini semua adalah ulahnya?" tanyanya, suaranya rendah namun sarat emosi.  "Benar, Yang Mulia," jawab Virel. "Namun ini bukan satu-satunya hal yang mengkhawatirkan."  Flynn mengangkat alisnya, menatap Virel dengan tajam. "Apa maksudmu?"  Virel melanjutkan, "Baron Aldric, dalam pertemuan bangsawan hari ini, membongkar klaim bahwa Putra Mahkota Learre mungkin bukan darah daging Anda."  Flynn terkejut, wajahnya memucat. "Itu tuduhan yang tidak berdasar!" s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • I'm The Queen   Tamu tak Diundang

    **Bab 1: Tamu Tak Diundang** Kerajaan Landbird berdiri megah di jantung benua Eropa, dikelilingi hamparan padang hijau yang membentang sejauh mata memandang. Selama bertahun-tahun, rakyatnya hidup dalam kemakmuran di bawah kepemimpinan Raja Flynn Landbird dan Ratu Elea Marre. Namun, di balik megahnya istana dan kebijaksanaan mereka, satu kelemahan menjadi bisikan di lorong-lorong istana: ratu belum juga memberikan seorang pewaris. Elea duduk di depan cermin besar berbingkai emas di kamarnya. Jemarinya dengan anggun mengoleskan bedak tipis ke wajahnya. Matanya yang biru cerah memantulkan ketegasan, meskipun hati kecilnya terasa hampa. Hari ini, ia akan menyambut Flynn, suaminya yang baru saja kembali dari perang. Namun, kegembiraan itu ternoda oleh kabar yang ia terima dari Daisy, pelayan setianya. “Jadi benar?” tanya Elea pelan, suaranya nyaris seperti bisikan. “Raja membawa seorang wanita ke istana?” Daisy, yang berdiri di belakang Elea, menunduk hormat sebelum menjawab. “Bena

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • I'm The Queen   Bayang-bayang di Balik Senyuman

    Bab 2 bayang bayang di balik senyuman.Di sudut lain istana, Beatrice berdiri di balkon kamarnya. Angin malam yang dingin menerpa kulitnya, namun ia tampak tak terganggu. Tatapan matanya mengarah pada menara tempat Raja Flynn berada. Senyum kecil bermain di sudut bibirnya. “Bagaimana mungkin tempat ini begitu indah dan megah?” gumamnya pelan, seolah berbicara pada diri sendiri. Namun, di balik senyum itu, ada kilatan ambisi yang tersembunyi. Ia menatap cincin berlian yang kini melingkar di jarinya, hadiah dari Raja Flynn. Dalam pikirannya, ia melihat gambaran dirinya sebagai ratu di istana ini, menggantikan Elea yang tampak sempurna namun rapuh. Beatrice memejamkan mata, mengingat kembali hari ketika Flynn menemukannya di hutan. Ia tidak sepenuhnya berbohong tentang masa lalunya, tetapi ia juga tidak mengatakan seluruh kebenaran. Ia tahu betul bahwa air matanya adalah senjata, dan kelemahannya adalah alat untuk membangkitkan simpati. “Flynn,” bisiknya pelan, “kau akan memberik

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • I'm The Queen   Fitnah di Istana Lilly

    **Bab 3: Fitnah di Istana Lily** Malam yang tenang di Istana Landbird menjadi awal dari badai baru. Beatrice, dengan cermat menyusun rencananya, memutuskan untuk mengambil langkah yang lebih berani. Ia tahu bahwa Flynn telah terpikat olehnya, namun untuk benar-benar mengamankan posisinya, ia harus melemahkan pengaruh Elea di mata sang raja. Setelah makan malam, Beatrice berpura-pura terlihat murung di kamarnya. Matanya memerah seolah habis menangis, sementara tangan gemetar memegang sapu tangan sutra pemberian Flynn. Saat salah satu pelayan lewat, Beatrice memanggilnya dengan suara lemah. “Bisakah kau menyampaikan pesan ini kepada Raja Flynn? Katakan... aku ingin berbicara dengannya. Ini penting,” ujar Beatrice dengan nada putus asa. Pelayan itu segera menyampaikan pesan kepada Flynn yang tengah berada di ruang kerjanya. Flynn, yang merasa khawatir, langsung menuju kamar Beatrice tanpa menunda. Ketika Flynn masuk, ia menemukan Beatrice duduk di tepi tempat tidur, menangis te

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • I'm The Queen   Dingin Seperti Es

    Bab 4: Dingin Seperti EsHari-hari di Istana Landbird berlalu dalam suasana yang dingin. Sejak kejadian fitnah Beatrice, Elea mulai menunjukkan sikap yang berbeda terhadap wanita itu. Tidak ada senyum ramah, tidak ada perhatian hangat seperti sebelumnya. Elea tetap menjalankan kewajibannya sebagai ratu dengan sempurna, tetapi setiap kali Beatrice hadir, aura dingin dan ketegasan Elea semakin terasa. Beatrice, di sisi lain, tidak tinggal diam. Ia terus memainkan perannya sebagai wanita lemah yang terzalimi, meraih simpati Flynn yang semakin dalam. Flynn, yang merasa bertanggung jawab atas Beatrice, memutuskan untuk mengambil langkah besar demi melindungi posisinya di istana. Pada suatu pagi, Flynn mengumumkan rencananya kepada Elea. “Elea, aku memutuskan untuk mengadakan acara resmi untuk mengangkat Beatrice sebagai *Selir Agung*.” Elea, yang sedang membaca laporan istana di ruang kerjanya, menghentikan gerakannya. Ia menatap Flynn dengan tatapan kosong, seolah tidak percaya deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22

Bab terbaru

  • I'm The Queen   Luka yang Terkuak

    Bab 62: Luka yang Terkuak  Flynn duduk di ruang kerjanya, wajahnya suram. Di depannya, Lord Virel berdiri tegap, membawa laporan baru yang berhasil dia kumpulkan.  "Yang Mulia," ujar Virel pelan namun tegas. "Saya telah menemukan bukti bahwa Ratu Beatrice mengutus salah satu prajuritnya untuk menyewa pembunuh bayaran. Mereka ditugaskan untuk menghabisi Sir Edwin."  Flynn terdiam, jari-jarinya mengepal di atas meja kayu. "Jadi, benar ini semua adalah ulahnya?" tanyanya, suaranya rendah namun sarat emosi.  "Benar, Yang Mulia," jawab Virel. "Namun ini bukan satu-satunya hal yang mengkhawatirkan."  Flynn mengangkat alisnya, menatap Virel dengan tajam. "Apa maksudmu?"  Virel melanjutkan, "Baron Aldric, dalam pertemuan bangsawan hari ini, membongkar klaim bahwa Putra Mahkota Learre mungkin bukan darah daging Anda."  Flynn terkejut, wajahnya memucat. "Itu tuduhan yang tidak berdasar!" s

  • I'm The Queen   Kenangan yang Tak Terhapuskan

    Bab 61: Kenangan yang Tak Terhapuskan  Flynn duduk di kursinya, menatap medali kecil di tangannya. Ruangan itu sunyi, dan pikirannya kembali melayang ke masa lalu, masa ketika segalanya terasa lebih sederhana. Ingatan itu begitu jelas, seolah baru terjadi kemarin.  Ia ingat bagaimana Elea selalu berada di sisinya, mengangkatnya saat ia terjatuh, menguatkannya saat ia merasa lemah. Ia tersenyum getir, lalu bergumam pada dirinya sendiri, "Kenapa semua itu harus berakhir seperti ini?"  Masa Kanak-Kanak  Flynn kecil berlari melewati lorong-lorong megah kediaman Grand Duke Marre. Suaranya terdengar memanggil, "Elea! Aku sudah sampai! Di mana kau?"  Tak lama, seorang gadis kecil berambut hitam panjang muncul dari taman. Dia mengenakan gaun putih sederhana, tetapi langkahnya penuh percaya diri. "Flynn! Kau terlambat! Kita seharusnya sudah mulai bermain sejak tadi!"  Flynn menggaruk kepalanya, tersenyu

  • I'm The Queen   Konfrontasi di Malam Sunyi

    Bab 60: Konfrontasi di Malam SunyiMalam itu, suasana di Istana Lily terasa sunyi dan tegang. Bulan bersinar terang, menerangi lorong-lorong istana yang megah. Baron Aldric, dengan langkah mantap dan mata yang menyala penuh amarah, berjalan menuju kamar Ratu Beatrice. Ia telah menunggu waktu yang tepat untuk melakukan konfrontasi ini, membawa rasa sakit dan dendam yang membakar di dadanya.  Di dalam kamar, Beatrice sedang duduk di meja riasnya, menyisir rambut panjangnya dengan gerakan pelan. Meski tampak tenang, pikirannya dipenuhi kegelisahan. Sejak Flynn berubah dingin dan Baron Aldric tiba di istana, ia merasa seperti berada di ambang kehancuran.  Tiba-tiba, pintu kamar terbuka dengan kasar tanpa izin. Baron Aldric berdiri di ambang pintu, wajahnya penuh amarah. Beatrice berhenti menyisir, menatap pantulan Baron Aldric di cermin.  "Ada apa, Baron?" tanyanya dengan nada dingin namun tetap anggun, seolah-olah ia tidak terg

  • I'm The Queen   Kasih Sayang yang Timpang

    Bab 59: Kasih Sayang yang TimpangPagi yang cerah di Istana Lily, Beatrice sedang berada di kamar bayi Pangeran Learre, memastikan segala sesuatunya siap sebelum Flynn tiba. Meskipun sikap Flynn berubah dingin sejak kepulangannya dari Veridion, Beatrice berharap pertemuannya dengan Learre kali ini dapat mencairkan suasana.  Ketika Flynn memasuki ruangan, Beatrice menyambutnya dengan senyum hangat. “Yang Mulia, Anda datang tepat waktu. Learre baru saja bangun,” katanya dengan suara lembut, berusaha menciptakan kehangatan.  Namun, Flynn hanya mengangguk singkat tanpa menatap Beatrice. Matanya langsung tertuju pada bayi kecil di ranjang yang dikelilingi tirai sutra. Dengan langkah penuh keyakinan, ia mendekati ranjang itu, menatap Learre yang baru saja bangun.  Flynn perlahan mengangkat Learre ke pelukannya. Wajah dinginnya yang semula kaku mulai melunak saat ia menatap putranya. Dengan jemarinya yang kokoh namun lembut, ia men

  • I'm The Queen   Rahasia yang Mulai Tersingkap

    Bab 58: Rahasia yang Mulai Tersingkap Di dalam ruang pribadinya di Istana Landbird, Flynn duduk dengan wajah muram. Pandangannya kosong, menatap secarik kertas di atas meja yang sama sekali tidak menarik perhatiannya. Pikiran Flynn terus berputar, terjebak dalam labirin pertanyaan yang tak kunjung terjawab. Elea, yang dulu ia anggap tidak mampu memberikan keturunan, kini tengah mengandung anak dari Raja Alaric. Berita itu terus menghantuinya sejak ia kembali dari Veridion. Tatapan penuh kebahagiaan Elea di samping Alaric membuat hatinya semakin tertekan. Namun, lebih dari itu, pertanyaan yang terus mengusiknya adalah "Mengapa Elea bisa mengandung sekarang, tetapi tidak selama bersamaku?" Ia menghela napas panjang dan memijat pelipisnya. "Apakah... mungkin masalahnya bukan pada Elea?" gumamnya lirih. Pikiran itu membuat dadanya semakin sesak. Ia mulai memikirkan sesuatu yang selama ini ia hindari: kemungkinan bahwa penyeb

  • I'm The Queen   Kecemburuan Alaric

    Malam perayaan itu akhirnya mencapai puncaknya. Setelah memberikan ucapan selamat dan menghadiri acara resmi, Raja Flynn dan rombongannya akhirnya meninggalkan istana Veridion. Namun, kepergian Flynn tidak serta-merta menghapus kegelisahan yang tersisa di hati Raja Alaric.  Setelah semua tamu utama selesai memberikan penghormatan terakhir mereka, Alaric membawa Elea ke balkon istana untuk menikmati udara malam yang sejuk. Di bawah cahaya bulan, pasangan itu berdiri berdekatan. Elea tampak tenang, wajahnya berseri-seri menikmati keheningan malam setelah hari yang melelahkan.  Namun, Alaric tampak sedikit gelisah. Ia memandang ke arah taman, seolah merenungkan sesuatu yang terus mengganggu pikirannya. Akhirnya, ia membuka suara.  "Aku tidak menyukai tatapan Flynn padamu malam ini," kata Alaric tiba-tiba, suaranya rendah namun serius.  Elea menoleh dengan alis terangkat. "Tatapan? Tatapan seperti apa yang kau maksud, Alaric?"

  • I'm The Queen   Racun Dalam Cangkir Teh

    Bab 56: Racun dalam Cangkir Teh Di Veridion, tradisi minum teh di kalangan para Lady dari keluarga bangsawan adalah salah satu momen paling dinantikan. Di taman kediaman Duke Cassian yang indah, sebuah meja panjang dihiasi porselen terbaik dan kue-kue yang menggiurkan. Lady Vivianne, dengan anggunnya, menjadi salah satu pusat perhatian siang itu. Seperti biasa, ia menampilkan senyum yang lembut, namun matanya penuh dengan kepandaian seorang manipulator.  Bersama Vivianne, hadir Lady Clarisse, seorang wanita muda yang selalu haus akan gosip terbaru; Lady Ophelia, yang terkenal dengan kecerdasannya namun kadang terlalu kritis; Lady Estelle, yang memiliki kelembutan namun mudah dipengaruhi; dan Lady Margery, yang terkenal karena kecintaannya pada drama dan cerita sensasional.  "Ratu Elea tampak begitu bersinar belakangan ini," ujar Lady Ophelia membuka percakapan, sambil menuang teh ke cangkirnya. "Berita kehamilannya membawa kebahagiaan yan

  • I'm The Queen   Lonceng Kebahagiaan

    Bab 55: Lonceng KebahagiaanKabar gembira datang dari Kerajaan Veridion. Setelah bertahun-tahun menanti, Ratu Elea akhirnya dikabarkan mengandung. Berita ini menyebar dengan cepat, membawa kegembiraan yang meluap-luap di seluruh penjuru kerajaan. Dari rakyat jelata hingga para bangsawan, semuanya bersuka cita merayakan anugerah yang akhirnya tiba.  Di istana Veridion, suara lonceng besar berdentang keras, menandai perayaan ini sebagai salah satu momen bersejarah kerajaan. Pelayan-pelayan sibuk mempersiapkan pesta, sementara para penasehat raja sibuk merancang rencana untuk memastikan keamanan dan kenyamanan sang ratu selama kehamilannya.  Namun, kabar ini juga menjangkau Kerajaan Landbird, tempat Raja Flynn mendengarnya melalui utusan khusus. Di sisi lain, Grand Duke Marre dan Grand Duchess Lenora yang turut mendengar berita ini merasa bahwa mereka harus segera memberi selamat kepada Elea secara langsung. Sebelum berangkat ke Veridion, mer

  • I'm The Queen   Kecurigaan Flynn

    Bab 54: Kecurigaan FlynnKeesokan harinya, suasana di istana Landbird terasa tegang. Flynn, dengan tatapan serius dan penuh kekhawatiran, mengirimkan Lord Virel untuk mencari tahu keberadaan Sir Edwin. Ia ingin memastikan apakah ada sesuatu yang mencurigakan terkait hilangnya mantan pengawalnya tersebut. Flynn merasa bahwa ini bukan kebetulan, dan ia harus mengetahui lebih banyak, terutama setelah mendengar nama Baron Aldric yang datang mencarinya.Sementara itu, Beatrice merasa tidak nyaman dengan kehadiran Baron Aldric di istana. Ia tahu bahwa kehadiran pria tua itu bisa membuka kenangan masa lalu yang sangat ia coba tutupi. Ketika Beatrice mendengar bahwa Baron Aldric ingin bertemu dengannya, ia merasa sedikit terjebak. Namun, ia tahu bahwa untuk menjaga citranya, ia harus menghadapi situasi ini dengan tenang.Dengan langkah yang tenang namun penuh ketegangan, Beatrice masuk ke kamar tamu tempat Baron Aldric menginap. Begitu ia memasuki r

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status