Share

Ulah Andreas

last update Last Updated: 2023-02-07 23:51:56
Julea hanya diam, dia terpaku ditempatnya mendengar jawaban yang tidak pernah terbayang dibenaknya itu. Andrew si pria dingin itu menyatakan cinta padanya?

Apakah itu benar?

atau Andrew tengah asik mengerjai dirinya?

"Hari ini Pak Andrew sakit?" tanyanya dengan wajah tanpa dosa.

Tentu itu membuat Andrew mengerutkan keningnya tidak mengerti. Kenapa gadis itu malah bertanya kesehatannya padahal yang sakit hari ini adalah Julea.

"Aku sehat, memang kenapa? bukannya kamu yang kurang enak badan?" tanya Andrew dengan wajah polosnya.

"Oh sehat, tapi kenapa bicaranya melantur begitu?" Julea bangkit dari duduknya, dia tidak mau over PD dengan langsung mempercayai ucapan Andrew.

Gadis itu pergi begitu saja dari ruangan Andrew, sedangkan pria itu hanya memandang punggung gadis itu heran. Sejak kapan menyatakan perasaan disebut 'ME-LAN-TUR'

Julea memilih kembali ke kubikelnya, dia menyandarkan tubuhnya di kursi yang dia duduki. Hari ini sangat melelahkan, dan rasanya dia sangat mengantuk.

Mar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • I'am Not Cinderella    Pergi Ke Rumah Mertua

    Julea banyak diam setelah percakapannya dengan Marsha tadi. Sekarang saat bersama dengan Andrew saja gadis itu tidak fokus. Kini mereka tengah berada di sebuah butik yang ada di pusat kota. Rencananya, Andrew dan Julea akan pergi makan malam di rumah keluarga Nugraha malam ini. "Andrew," panggil Julea pelan saat Andrew selesai bersiap. Pria itu memilih memakai perpaduan kemeja putih, celana chino, dan sneakers lengkap dengan outerwear berbahan ringan. Hal itu membuat Julea terpana, lagi-lagi visual yang Andrew pancarkan membuat Julea merasa sayang jika harus meninggalkan pria itu. "Hmm ya ada apa?" tanyanya dan duduk disamping Julea. Gadis itu sudah selesai lebih dulu, dia memakai dress putih dengan lengan balon dan panjang dibawah lutut. Perpaduan dress dengan flatshoes senada membuatnya makin anggun malam ini. "Apa semua anggota keluarga akan datang untuk dinner kali ini?" tanyanya khawatir, mau bagaimana pun dia cukup gugup bertemu dengan keluarga Andrew. "Tidak, kita hanya a

    Last Updated : 2023-02-09
  • I'am Not Cinderella    Perhatian Andrew

    Andrew meninggalkan Julea di kamar, karena dia enggan menganggu gadis itu beristirahat. Andrew memutuskan untuk duduk di balkon vila sembari memandang ke sekeliling. Suasana kota Bogor yang sejuk itu menenangkan pikirannya. Pedan singkat yang masuk ke ponsel Lucy waktu itu begitu menyita perhatiannya. Lebih-lebih lagi percakapan Lucy dengan adiknya, Andreas waktu itu cukup membuat dirinya merasa tak tenang. "Apa benar Andreas akan berusaha keras menghancurkan aku? tapi kenapa dia juga jaris melibatkan Julea, padahal dia tidak tahu apa-apa." Andrew membatin, dia menatap kosong ke arah depan. Kedua tangannya berpegangan pada pagar besi bercat hitam yang menjadi pembatas balkon. Angin segar yang berhembus hari itu menyapu wajah tampan Andrew dengan lembut. Ting!Sebuah motif mendarat di ponselnya, ada pesan singkat yang masuk. Buru-buru, Andrew merogoh kantongnya untuk meraih benda pipih itu berada. Setelahnya dia membuka layar ponsel dan mendapati pesan singkat dari Herfiza. [Kamu b

    Last Updated : 2023-02-09
  • I'am Not Cinderella    Rasa Cinta Andrew

    Julea tertegun mendengarnya, jadi hubungan kakak-beradik itu tidak akur sama sekali. Tapi kenapa?"Ba-bagimana bisa kau tahu itu?" tanyanya dengan wajah yang serius, Julea juga mulai beringsut agar lebih dekat dnegan Andrew. "Aku mengirimkan mata-mata untuk mengawasi Andreas, hasilnya dia mendengar sendiri perkataan Andreas yang ingin menguasai perusahaan Nugraha Group seutuhnya." Andrew mulai bercerita. Julea mendengarkan dengan seksama, dia tidak berniat untuk menyela. Andrew juga menceritakan semuanya dengan tenang, meski tanpa menoleh pada gadis itu. "Kau juga jangan lupa kalau aku menugaskan Jidan untuk menyelidiki tentang rumor itu berserta Andreas. Sudah lama ternyata dia menyimpan kecurigaan pada Andreas, dan ya semuanya terbukti hampir benar." Julea mengangguk, dia juga tahu tentang itu. Rupanya memang kita harus waspada pada semua orang tidak perduli mereka terlihat lugu, polos, atau baik sekalipun. Kecurigaan itu perlu, untuk melindungi diri kita sendiri. Andrew menole

    Last Updated : 2023-02-10
  • I'am Not Cinderella    Kecemburuan Andreas

    Kemudian Andrew dan Julea masuk kembali ke villa karena memang waktu sudah senja. Kegiatan jalan-jalan keduanya sudah memakan waktu cukup lama. Meskipun kurang puas menikmati indahnya pemandangan yang ada tapi Julea dipaksa masuk oleh Andrew.Ketika mereka tengah berjalan santai sambil bersenda gurau menuju villa. Ada sebuah mobil hitam yang sudah terparkir apik di halaman vila. "Mobil siapa itu?" Tanya Julea lirih sembari memelankan langkahnya. Andrew juga ikut menoleh, dia baru menyadari ada mobil lain yang ada di villa tersebut. Pria itu mengerutkan keningnya, sedikit berpikir siapa kira-kira yang datang. Tak lama dari dalam mobil tersebut sosok pria muda keluar dari pintu kemudi. Sosok pria berambut hitam dengan potongan yang rapi, memakai setelan jas abu-abu. "Andreas," gumam Andrew saat melihat sosok itu dengan jelas. Julea menyipitkan matanya, dia memperhatikan pria itu. Dan benar saja, dia adalah Andreas. Namun pria itu tidak sendirian, ada Herfiza dan Ali yang keluar dar

    Last Updated : 2023-02-11
  • I'am Not Cinderella    Dua Sisi

    Keesokan paginya Julea melihat Herfiza tengah berbicara serius dengan Ali di ruang tengah. Gadis itu dapat melihatnya dengan jelas saat dia ada di lantai dua dan melongok ke bawah. "Apa mereka tengah membicarakan masalah semalam?" Julea membatin. Di saat yang sama dia melihat Andreas baru saja keluar dari kamarnya. Pria itu melewati Julea dan tersenyum sekilas."Selamat pagi kakak ipar," sapanya dengan ramah."Ah i-iya, selamat pagi Andreas. Kau hendak ke mana pagi-pagi begini?" Tanya Julea sedikit canggung. Julea bertanya demikian juga bukan karena mau basa-basi. Karena memang penampilan Andreas yang sudah rapi, dia mengenakan long Coat hitam bermotif kotak-kotak dipadukan dengan kemeja hitam dan celana yang senada.Mata Julea juga tertuju pada telapak tangan Andreas yang diperban. "Aku akan pergi ke kenalan papa, kebetulan selama di sini ada beberapa rekan bisnis papa yang minta bertemu." Andreas menjawabnya ramah. Wajahnya sumringah, senyuman manis juga menghiasi wajah pria tam

    Last Updated : 2023-02-11
  • I'am Not Cinderella    Panggilan Dari Ibu Kandung Julea

    Karena terkejut, Julea dengan cepat memasukkan kembali iPad milik Andrew ke dalam lemari dan menutupnya dengan cepat. Panggilan dari Herfiza itu cukup membuat jantungnya berdegup kencang. Dia seperti maling yang ketahuan pemiliknya saja. "I-iya ma, aku di dalam." Julea melangkahkan kakinya menuju pintu, dia membukanya dan tampaklah Herfiza sudah berdiri di depan pintu dengan dandanan yang sangat rapi. Rupanya wanita itu sudah berganti pakaian. "Jule, ayo siap-siap. Mama akan ajak kamu ke suatu tempat," ucap Herfiza dengan wajah yang ramah. Semenjak Julea menikahi anaknya, sikap Herfiza berubah. Dia menjadi sangat ramah dan hangat, persis seperti ibu mertua idaman. "Ke mana ma?" Tanyanya. "Sudah jangan banyak bertanya-tanya, cepat dandan dan pakai baju yang cantik." Herfiza menepuk pundak Julea dan hendak berbalik untuk turun dari lantai dua. Belum sempat Herfiza berjalan jauh, Julea sudah lebih dulu memanggilnya. "Ma, katakan kita akan pergi ke mana? A-aku tidak mau nanti salah

    Last Updated : 2023-02-12
  • I'am Not Cinderella    Rahasia Lain Julea

    Julea menghela nafasnya panjang, dia memejamkan matanya sejenak. Bersiap untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan sang ibu. ["Kakakmu punya hutang yang cukup besar, dan kali ini mami-papi tidak mampu membantunya. Jika dalam waktu tiga Minggu dia tidak bisa membayarnya maka kakakmu akan masuk bui,"] jelas Athena. Julea tertegun dia memang paham bagaimana kondisi perekonomian ayah-ibunya. Tapi dia tidak pernah tahu kalau sang kakak malah memperburuk keadaan. "Memangnya kakak berhutang untuk apa mam?" Tanya Julea yang kecewa. ["Berjudi, kau tahu sendiri bagaimana tabiat Ares."] Athena menjelaskan dengan nada lirih. "Jadi berapa yang mami butuhkan?" Tanya Julea yang sudah tahu harus berbuat apa. ["Satu milyar Jule."]Julea meneguk ludahnya kasar, mendengar nominal yang diminta sang ibu. Itu bukanlah angka yang sedikit. ["Mami minta bantuan dari kamu, nanti mami akan ganti. Usaha papi mu juga mulai berkembang, tapi tidak mungkin menghasilkan banyak uang dalam waktu singkat. Jadi m

    Last Updated : 2023-02-13
  • I'am Not Cinderella    Kejujuran Herfiza

    Herfiza juga tidak lekas mengajak Julea kembali ke villa, mereka mampir dulu ke sebuah restoran yang jaraknya cukup dekat dengan villa. Keduanya duduk di meja yang dekat dengan jendela, cukup sepi dan juga tidak terlalu tersorot dari pengunjung yang lain. "Jule, apa yang kau pikirkan?" Tanya Herfiza saat makan pesanan mereka sudah tersaji tapi Julea masih saja melamun. "Ah I-iya, tidak ada mam." Julea tersenyum kaku. Dia kemudian mengambil sendok dan mulai menyantap makanan yang ada. Senyumannya mengembang, meski sangat terpaksa. "Hmm enak sekali," ucap Julea untuk mengalihkan perhatian Herfiza. Wanita itu justru meletakkan alat makannya dan menatap Julea awas. Tangan Herfiza digunakan untuk menyangga dagunya di atas meja. "Jujur padaku Jule apa yang kau pikirkan, sejak tadi ku lihat kau tidak fokus." Herfiza mulai mencecar anak menantunya itu. "Tidak mam, sungguh. Mungkin aku hanya kelelahan saja," kilah Julea yang mengalihkan pandangannya ke arah jalan. Dia tidak berani me

    Last Updated : 2023-02-15

Latest chapter

  • I'am Not Cinderella    When you were gone, I died Julea

    Lagi-lagi dia menatap tak percaya. Dengan tatapannya yang bergerak-gerak gelisah dan bibir yang mengatup rapat menahan tangis. Dipandanginya lagi wajah itu dengan seksama. Tak ada lagi senyum manis atau seringainya yang dulu dia benci, muram dan tak lagi bercahaya seperti biasanya. Sungguh! Biar pun kali ini dia harus melihat hal-hal yang tidak dia sukai dari sosok didepannya. Akan dia terima dengan senang hati, asalkan sosok itu kembali. Lama bertarung pada pikirannya sendiri, dia sentuh wajah itu dengan tangan yang gemetaran. Berulang kali tak sempat jarinya menyentuh kulit yang telah memucat itu. Dia tak sanggup! Atau bahkan masih tak percaya. Dia tak percaya pada suratan takdir, tapi inilah kenyataannya. Dengan perasaan terguncang, dia coba lagi memegang wajah manis yang pernah memerintahkannya pergi. Dan kali ini tangisnya benar-benar pecah. Tangisnya meraung-raung disamping tubuh yang telah terbujur kaku itu. Dia peluk erat-erat tubuh itu, dia usap lagi pundak kecil yang

  • I'am Not Cinderella    Julea, why are you leaving?

    Julea masih tetap merengek, dia menampilkan ekspresi paling memelas untuk menyakinkan Andrew. "Ayolah Andrew aku mohon, sebentar saja." Julea berkata lirih, dia masih berusaha membujuk Andrew. Sedangkan Andrew hanya melihat datar ke arah Julea, entah kenapa hari ini Julea sangat menguji kesabarannya. padahal sebelumnya perempuan itu tak akan melawan jika Andrew berkata tidak. "Jule, kau bisa ke taman dan melihat bintang kapan saja. Karena masih ada banyak waktu lain, untuk malam ini kau tidur saja ya. Besok kau haris operasi," ucap Andrew berusaha memberikan pengertian. Tapi Julea adalah Julea, dia tidak akan berhenti begitu saja hanya karena ucapan Andrew. Perempuan itu malah mendecik sebal, dia menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Andrew yang melihat itu hanya bisa menghela nafas kasar, menghadapi Julea yang tengah marah memang membutuhkan kesabaran yang lebih. "Julea, ku mohon dengarkan aku ya... ini semua juga demi kebaikan mu," Ucapnya lagi. kali ini dengan mengusap l

  • I'am Not Cinderella    What should I do?

    Herfiza mengusap punggung putranya dengan lembut, dia merangkulnya penuh kasih sayang dan kehangatan. "Nak, apa yang terjadi di dunia ini tidak bisa selalu sama seperti apa yang kita inginkan. Tuhan selalu punya rencana yang indah dibalik ujian ini, yakinlah." Herfiza mengatakannya dengan tenang, meskipun dia masih khawatir dan kalut akan kesehatan Julea. Andrew menoleh, dia mengerutkan keningnya. "Tapi apa ini ujian yang baik untuk ku? Aku terlalu banyak menimbulkan masalah di hidup Julea sehingga berimbas pada kesehatannya. ini bukan sekedar takdir Tuhan mam, ini salahku." Herfiza menarik diri, dia menggenggam tangan Andrew erat-erat. "Sekali lagi berhenti menyalahkan dirimu sendiri, jika pun kau merasa bersalah seharusnya tidak seperti ini caranya!""Lalu apa yang bisa aku lakukan?" tanya Andrew dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Herfiza menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. "Bangkit, berikan kekuatan pada Julea agar dia bisa segera sembuh. K

  • I'am Not Cinderella    Lolos Dari Maut

    Hampir satu jam lamanya Jukea berada di dalam UGD, sedangkan keluarganya sduah harap-harap cemas menunggu kabar baik dari dokter yang menanganinya. Andreas sendiri yang masih tercengang dengan fakta penyakit sang kakak ipar masih terdiam menenangkan diri. Sedangkan Andrew sudah hilir mudik di depan pintu UGD. "Apa tadi semuanya lancar Andreas?" Tanya Marsha dengan lirih, dia juga menepuk pundak Andreas perlahan. Pria itu menoleh, dia mengangguk samar. Mereka berbincang dengan nada yang rendah, tak ingin menganggu anggota keluarga yang lain. Marsha juga tidak mau dianggap tak tahu situasi dan kondisi di saat yang genting seperti ini malah membicarakan hal yang lain. "Semuanya berjalan lancar, Pricilla juga sudah diamankan polisi tadi. Semua orang tak ada yang menentang pembelaan dari kami, bahkan Tuan Gardian yang ayah Pricilla juga diam. Dia tertunduk malu atas sikap putrinya itu," jelas Andreas sembari menunduk. Marsha manggut-manggut paham, dia lega setidaknya usaha Julea untuk

  • I'am Not Cinderella    Kambuh

    Setelah melihat Pricilla yang digandeng polisi untuk diamankan, Julea merasakan sakit kepala yang luar biasa. sebenarnya dia telah merasa kepalanya berat sejak dua jam lalu, tapi dengan sekuat tenaga dua bertahan. "Aka, apa kau baik-baik saja?" tanya Andreas yang melihat Julea meringis menahan sakit. Julea menoleh dan menggeleng, dia hanya memegangi kepalanya dan mulai berjalan menjauh dari tempat pesta. "Tidak Andreas, aku baik-baik saja. Jadi ayo pulang," ajaknya. tak mau membuat Julea kesakitan, Andreas mulai berjalan cepat. Dia lekas mengeluarkan mobilnya dan membawa Julea pergi dari mansion mewah keluarga Pricilla. Ditengah jalan tiba-tiba Julea menyemburkan isi perutnya dengan tidak sengaja. 'Hoek!'Sontak itu membuat Andreas panik, apalagi saat melihat wajah Julea yang pucat. "kak kau kenapa, apa tadi kau sempat minum? apa kau mabuk kak?" cecarnya yang khawatir. "Engh! Tidak, aku tidak ingat." Julea menjawabnya lemas, dia sebenarnya tak minum alkohol. Tapi entah bagaiman

  • I'am Not Cinderella    Pembelaan Perdananya

    Mata semua orang terbelalak tak percaya, tak sedikit dari mereka bahkan menutup mulutnya dengan tangan. Apa yang disampaikan Andreas malam ini adalah kejutan yang tak pernah mereka duga sebelumnya. Pengakuan Andreas itu juga membuat Pricilla kaget bukan main. Pasalnya, dia telah menggoda pria yang salah. "Pantas saja respon yang diberikannya berbeda, ternyata dia bukan Andrew." Pricilla membatin, dia tertunduk malu. Gardian memalingkan wajahnya, malu atas apa yang dilakukan sang putri. Lalu dengan cepat dia menarik tangan Pricilla dan mendorongnya hingga jatuh terjerembab di taman yang berumput. "Argh! Papa sakit," cicit Pricilla dengan mata yang berkaca-kaca. "Kau memang pantas mendapatkannya Pricilla, bahkan seharusnya kau mendapatkan hukuman yang jauh lebih besar daripada ini! Aku malu telah menjadi ayahmu!" Gardian berkata marah, deru nafasnya memburu seiring dengan darahnya yang mendidih. Di saat yang bersamaan, ada sorotan proyektor yang menampilkan apa saja yang sudah dila

  • I'am Not Cinderella    Mempermalukan Putri Sang Kolega

    Temaram lampu taman menyinari tubuh Pricilla yang terpantul di air kolam renang yang jernih. Perempuan berambut panjang itu menoleh saat mendengar langkah kaki Andreas yang mendekat ke arahnya. Senyuman tipis terbit diwajahnya yang terpoles apik dengan make up bold. "Akhirnya kau datang juga Andrew," ucapnya senang. Andreas tak menanggapi, dia hanya tersenyum sekilas saat mendengar Pricilla menyebut nama sang kakak. Beruntung jika perempuan yang menjadi rivalnya malam ini tak mengenali dirinya. "Si jalang itu tertipu juga, sama seperti sang ayah!" Andreas membatin, dia merasa satu langkah lebih dekat menuju kemenangan. Pricilla melangkahkan kakinya mendekat saat Andreas memilih untuk berhenti. Dia lekas mengalungkan tangannya ke leher Andreas dengan tanpa malu. "Aku senang kau mau datang ke sini dan mengabaikan Julea," ucap Pricilla dan menyandarkan tubuhnya pada dada bidang Andreas. Pria itu merasa jijik atas sikap agresif dari perempuan yang nyaris menjadi kakak iparnya. Tapi A

  • I'am Not Cinderella    Memberinya Pelajaran Part 2

    Andreas sempat menoleh pada Julea sebelum mereka turun dari mobil. Andreas cemas, karena mau bagaimana pun kalau dia gagal malam ini maka masalahnya akan bertambah besar. "Kak," cicitnya. Julea menoleh dan mengangguk serta mengepalkan tangannya, bermaksud memberinya kekuatan. "Kau pasti bisa Andreas, yakin lah!" Perintahnya. Lalu Andreas menghela nafas kasar beberapa kali, setelahnya dia turun dari mobil terlebih dahulu. Pintu mobil dibukakan oleh Andreas untuk membantu Julea, tangan kanannya juga dengan sigap terulur untuk memberikan kesan yang kuat kalau dia adalah Andrew. Di halaman mansion mewah milik keluarga Pricilla, ada banyak orang yang sudah datang dan menjadi tamu di sana. Hari ini adalah hari ulang tahun Pricilla, dan keluarga Nugraha memang mendapatkan undangan, khususnya Andrew. Pria itu memang diundang secara personal oleh Pricilla. Ah tidak-tidak! Lebih tepatnya Andrew diancam. Jika dia tidak datang malam ini, maka Pricilla akan melakukan hal yang lebih gila lagi

  • I'am Not Cinderella    Memperagakan Saudara mu

    Andrew rupanya menemui sang adik, Andreas secara diam-diam. Tidak ada yang tahu kalau keduanya tengah bertemu sekarang. Keduanya kini berada di salah satu restoran Chinese yang cukup jauh dari pusat kota. "Jadi, apa yang kau rencanakan sebenarnya Andreas? Kali ini apa yang kau inginkan dariku?" Cecar Andrew dengan tatapan yang nyalang pada sang adik yang duduk di depannya. Terhalang oleh meja berbentuk persegi panjang, Andrew dan Andreas saling perang dingin dengan memberikan tatapan tajam ke arah masing-masing. Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Andreas menghela nafasnya kasar, dia kemudian bersidekap dengan tenang. "Aku tidak menginginkan apapun, toh apa yang bisa kau berikan padaku?" Andreas malah memberikan jawaban yang terkesan meremehkan. Padahal sebenarnya tidak demikian. "Hah! Rupanya kau masih sama saja, sama-sama sombong seperti biasanya!" Andrew mendecik, dia menyeringai. "Sama seperti dengan mu juga, kita sama-sama sombong. Bedanya, aku menyadari dan mengakuinya seda

DMCA.com Protection Status