Share

#76. Takut Gelap

Selepas adzan maghrib dikumandangkan, aku dan Orick praktis beranjak yang membuat Zero juga melompat sembari mengeong karena belum satupun lampu dinyalakan. Ketika Orick sepakat untuk memesan grabfood, aku menekan-nekan saklar lampu sebab tidak ada yang mau menyala.

"Rick, token listriknya habis?"

Dia yang sedang mengetikan sesuatu di atas layar ponselnya menoleh padaku. "Mati? Kalau mau mati biasanya bunyi dulu nggak sih? Padam listrik kali?"

Aku yang sedikit bingung berjalan keluar rumah untuk memastikan suasana di sana. Dan ternyata benar, pemadaman listrik sedang terjadi membuat sekawasan menjadi gelap-gulita. Orang-orang yang berada di seberang warung bahkan terdengar umpatannya. Langit yang tidak bercahaya membuat bumi betulan seperti dicekam suasana menyeramkan. Tetapi untungnya, suara-suara macam kendaraan, geramah para bapak-bapak yang sedang menuju masjid, serta anak-anak yang masih berkeliaran sekitar jalanan memulihkan atmosfer.

"Iya ih, padam listrik." Aku kembali masuk s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status