Share

#62. Belokan Di Sana dan Di Mari

Aku mengeluarkan satu kartu debit berwarna biru pada petugas kasir. Melihat jumlah uang yang harus dibayar mencapai jutaan, aku hanya bisa terkekeh. Aku sengaja memesan bermacam makanan sebab porsi makan Orick tiga kali lipat besarnya daripada aku. Dan itu bukan masalah yang perlu dibesar-besarkan. Toh saldoku juga cukup.

Tidak butuh waktu lama aku sudah kembali ke meja. Di sana, Orick sudah asik membawa topik-topik menyenangkan yang membuat Erin dan Ratu antusias ikut berbicara. Di titik ini, aku cukup bersidekap dan melebarkan daun telinga. Bersiap untuk menyimak dan menampung.

"Eh pas pkkmb tuh ya, pas pos to pos kan hujan. Mana pas ngelewat fakultas lain kelompok gue dibentak kating farmasi anjir, monyet emang. Terus kampretnya buku panduan yang gue bawa tuh ilang gatau kemana. Alhasil waktu orang udah diarahin masuk ruangan, gue balik lagi nyari tuh buku. Gila ujannya lagi gede banget ya, meskipun udah pake jas ujan ya tetep dingin gitu loh, mana jam 12 malem. Eh tiba-tiba gatau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status