Share

#34. Bisakah Dia Menjemputku Di Taman Bunga?

Sebelum pagi datang, aku pernah melihat wajah nelangsanya menyerah dari luka yang aku toreh entah se-dalam dan se-kelam apa. Dia yang kucinta, dia yang kujaga, ternyata adalah hal yang paling ku-hancurkan sampai berkeping-keping. Dia pemilik rumahku, dia penunggu paling setia, namun aku selalu lupa bahwa aku masih memiliki rumah untuk pulang. Aku lupa kemana arah yang harus ku-tuju.

Jika sewaktu-waktu aku kembali melupa, maukah dia menarik tanganku dari jalan yang salah? Bersedia-kah dia untuk selalu menuntunku? Meskipun jejak yang kan terlalui mungkin sedikit mengabur dan tidak berujung. Maukah dia terus berjalan tanpa ujung yang pasti meski denganku?

Aku ingin bertanya pada apapun yang dapat mendengar dan melihatku. 90 menit berada di alam mimpi sama dengan berapa hari di alam nyata? Apakah melamun dan terbang bersama haluan bisa dikatakan mimpi? Kalau itu mimpi, mungkin kini aku sedang duduk di lapisan awan mimpi yang paling tinggi.

90 menit duduk mendengar mulut dosen tak henti-he
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status