Share

#31. Tipe Amarah Sebesar Raja Hutan

"Barbar banget ni orang baru balik ke kampus, berasa punya dendam terselubung. Ngomong aja sih kak kalau kangen sama kita, nggak usah jambak-jambak rambut Si Kaila, kasian die." Perempuan rambut keriting gantung--atau lebih jelasnya bernama Jeanne itu menyerocos dengan mulut moncong-moncong di sisiku.

"Ini pertama kalinya lo kayak gini, dan gue harap ini juga terakhir kalinya lo berlaku seenaknya. Malu Rin, malu diliatin yang lain." Bella menambahi.

Oke, siapa lagi. Kamala? Aku praktis menoleh pada Kamala, menaikan dua alis dengan tampang menantang. Namun aku lupa, manusia satu inikan sedikit lemot, membuatku mengaduh di dalam hati.

"Apa kak?" tuhkan.

"Lo mau komen nggak?" Aku membuang napasku gusar.

"Nggak." dia menggeleng.

"Bagus."

Aku mempercepat langkahku menuju pintu penghubung dimana kini kami sudah berjalan di bawah atap koridor fakultasku. Aku sedang malas berbicara panjang lebar. Jikalau Jeanne memang pantas berada dimari, aku tidak tahu apa tujuan Bella dan Kamala mengikutik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status