Mereka bertiga turun dari mobil sambil tertawa dan bercanda. Adel bahkan udah nggak malu-malu lagi bicara dengan Killian. Marcia bahkan sampai geleng-geleng kepala sambil tersenyum geli melihat Adel lebih mendominasi pembicaraan dengan Killian.
“Sayang, kamu sudah pulang?” sapa Keenan dari arah ruang keluarga.
“Keenan!” jawab Marcia sambil tersenyum berjalan kearah Keenan yang menantinya di sofa.
Marcia langsung duduk di sebelah Keenan dan mencomot kentang goreng mayonaise dari meja sofa. Killian yang melihat itu langsung terdiam tidak suka akan kedatangan Keenan ke rumahnya.
“Kakak ke kamar dulu Darl. Yuk Keenan dan Adel duluan ya” tukas Killian sambil melihat sekilas dengan datar ke Keenan. Lalu bergegas naik ke kamarnya di lantai dua.
“Iya Kak. Istirahat dulu. Kalau sudah mau makan malam nanti Cia panggil” sahut Marcia yang sedang duduk disamping Keenan.
Keenan Putra Widodo usia 23 tahun baru saja bertunangan dengan Marcia Kellgaren kekasih yang sudah di pacarinya lima tahun terakhir. Saat kuliah, Keenan memulai karirnya dengan magang sebagai Staff di divisi Marketing dan Pengembangan Strategi di PT Putra Persada, perusahaan ayahnya Angga Widodo. PT Putra Persada adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif khususnya mobil mewah termasuk semua accessoriesnya dan perusahaan ini sudah menguasai pasar otomotif mobil mewah di Asia Tenggara. Dengan kepribadiannya yang ramah memudahkan Keenan mudah berbaur dengan berbagai kalangan dalam bisnis mobil mewah. Membuatnya memiliki relasi di mana-mana di berbagai Negara di Asia dalam usia yang masih sangat muda. Dan otaknya yang tajam dan selalu berpikir cepat, mambawanya melenggang mulus dari seorang Staff Marketing dan Pengembangan Strategi untuk menempati posisi Manager Area untuk pasar otomotif mobil mewah untuk wilayah Asia. Hal
Eagle Star adalah sebuah perusahaan international di bidang mobil mewah, sparepart dan accessories. Sejak 30 tahun yang lalu Eagle Star sudah menunjukkan eksistensinya dalam kancah bisnis otomotif spesialisasi mobil mewah. Bermula dari Jason Star sebagai pendiri dan pemilik perusahaan dan sekarang di tangani putranya Christopher Star. Di tangan Christopher Star, Eagle Star mencapai hasil yang signifikan dan mulai membuka cabangnya di Asia sejak sepuluh tahun yang lalu. Eagle Star Asia bekerja sama dengan PT Putra Persada sebagai partner bisnis sejak setahun lalu di bawah kepemimpinan Keenan. Hal tersebut membuat hubungan Keenan dengan Christopher cukup dekat baik sebagai sesama pengusaha ataupun sebagai partner bisnis. “Happy anniversary ke-10 Eagle Star Asia Christ” Keenan membawa Marcia menghampiri pasangan yang sedang berbincang dengan tamu mereka dan memberi selamat kepada Christopher begitu bertemu dengan sang empunya acara yang sedang di
“Wah wah ternyata pada ngumpul disini” suara seseorang menginterupsi pembicaraan keempat orang tersebut.Deg!Killian berjalan dengan santai, tegap dan percaya diri sambil memamerkan senyumnya yang menggoda membuat Marcia gugup bukan main karena Killian tersenyum sambil menatapnya dengan intens.Christopher dan Lilian yang membelakangi Killian segera membalikkan badan mereka saat mendengar suara si playboy cap curut itu. Kemudian tersenyum menyambut Killian.“Hey Bro! Thanks udah dateng” sambut ChristopherKillian menepukkan tangannya ke pundak Christopher yang berbalut jas mahal tersebut sambil memberi ucapan selamat.“Happy anniversary Eagle Star Asia Bro!”“Thanks Man” senyum Christopher sambil menepuk pundak Killian sambil memperkenalkannya kepada pasangan di hadapannya, Keenan dan Marcia.“By the way kenalin ini Keenan partner a
Degup jantung Marcia berdebar sangat kencang. Di depannya Killian berjalan perlahan ke arahnya dengan tatapan mata tajam dan tanpa senyum sama sekali. Bagaikan seekor singa yang sedang mengincar mangsanya. Kentara sekali kalau Killian sedang sangat marah. “Apa salahku Darl” bisik Killian lagi. Sangat dekat di telinga Marcia yang sudah tersudut di dinding. “A-aku…” Marcia terdiam begitu manik birunya bersitatap dengan manik kelam Killian. Membuatnya semakin gugup dan salah tingkah. “Di lihat dari gelagatmu sejak saat itu, sepertinya kamu sudah tau perasaanku padamu.” Lanjut Killian lagi berbisik di depan Marcia yang masih terdiam menatapnya. Ada ketakutan di mata biru itu. Killian dapat melihatnya dengan sangat jelas. “Kenapa menghindariku?” “Kenapa pergi ke pesta Eagle Star dengan Keenan? “Tanpa minta izin padaku!” teriak Killian membuat Marcia tersentak dan memejamkan matanya. Marcia masih diam. Tidak ta
Marcia tertatih-tatih mengikuti langkah-langkah lebar Killian yang sedang menyeretnya menuju kamar Killian di lantai dua. "Lepaskan aku Kak!" teriak Marcia panik Marcia memberontak sekuat tenaga sambil memukul-mukul tangan Killian yang menggengam tangannya dengan sangat erat hingga pergelangan tangannya memerah. Begitu pintu kamar terbuka, Killian langsung menyeret Marcia ke arah ranjang dan melemparnya ke atas ranjang besarnya. "Aakkhhh!!" Membuat Marcia terpekik dan mengaduh karena kepalanya terasa pusing akibat membentur kasur dengan keras. Marcia berusaha menguasai dirinya dan memaksakan dirinya segera bangun. Begitu melihat Killian yang berjalan perlahan ke arahnya sambil melepaskan dasi kupu-kupunya dan membuka kancing kemeja putihnya satu per satu begitu pula dengan jam tangannya dan sepatunya, Marcia terkesiap dan langsung bergerak mundur sampai ke ujung
Marcia yang sudah kehabisan tenaga hanya bisa pasrah dengan apa yang telah terjadi pada dirinya dan kemudian memejamkan matanya perlahan dengan setetes air matanya yang terjatuh membasahi pipinya. Killian bahagia luar biasa karena berhasil membuat Marcia menjadi miliknya. Memandangi Marcia yang telah terlelap, kemudian Killian menarik miliknya keluar dari Marcia lalu melangkah ke kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya. Tidak lupa, Killian membasahi handuk kecil dengan air hangat dan membersihkan paha dan milik Marcia yang belepotan cairan mereka. Kemudian menyelimuti tubuh polos Marcia hingga sebatas dada dan mengusap rambut Marcia dengan tatapan teduh penuh cinta. *** Hari Minggu pagi biasanya di lalui Killian dengan bangun siang dan bermalas-malasan. Tetapi Hari Minggu ini, Killian bangun pagi dengan tubuh yang sangat segar dan perasaan yang ringan dan bahagia luar biasa. Sejak jam lima subuh,
“Bagaimana keadaannya dokter?” tanya Killian pada dr.Tama, dokter keluarga Tjahyadinata.“Luka ditangan Nona Marcia sudah di bersihkan dan di obati, gantilah perbannya secara berkala. Selain luka di tangannya tidak ada luka luar serius. Hanya saja, jika mengamati kondisi Nona Marcia sepertinya anda harus membawanya konsultasi dengan psikiater atau psikolog Killian.”“Sebenarnya ini bukan bidang saya. Tapi kondisi Nona Marcia sangat mengkhawatirkan” lanjut dr. Tama membuat hati Killian mencelos.Killian sangat tau penyebab Marcia seperti itu. Dan hal itu semakin membuat hatinya nyeri.Setelah Marcia histeris sampai tidak sadarkan diri dan langsung dipindahkan ke kamarnya yang terletak di sebelah kamar Killian. Dokter Tama yang sudah di panggil Bi Ida tiba dan langsung memeriksa Marcia.Killian sangat cemas dengan keadaan Marcia yang tidak pernah kehilangan kontrol
Marcia terbangun dari tidurnya dan mendapati Killian di sisinya sedang duduk dan tertidur sambil menggenggam tangannya. Marcia langsung melepaskan tangannya perlahan. Ia tidak bisa berdekatan dengan Killian lagi sekarang. Semuanya telah berubah dalam semalam. ‘Aku tidak bisa lagi didekatnya.’ Batin Marcia sambil menatap Killian yang tertidur dengan nanar. Matanya berkaca-kaca dan setetes airmata membasahi pipinya yang pucat dan tirus. Selama seminggu ini, Marcia berusaha menulikan telinganya. Ia berusaha memikirkan nasibnya. Masa depannya sudah hancur. Marcia merasa sangat bersalah kepada Keenan, tunangannya. ‘Keenan’ batin Marcia Mengingat pria itu membuat Marcia semakin tergugu. ‘Aku sudah kotor. Sudah nggak pantas lagi untukmu Nan’ batin Marcia dengan pilu ‘Maafkan aku. Tidak bisa menjaga diriku’ *** Selama seminggu ini Marcia
“Bagaimana keadaan ayah saya dokter”“Pak Angga mengalami koma” Keterangan dokter membuat Keenan bagai di hantam truk tronton.Dadanya berdebar nyeri mendengar ayahnya mengalami kecelakan dan koma seperti ini. Bagaimanapun buruknya sang ayah, Angga tetap seorang ayah yang penyayang untuk Keenan.Sejak kecil Angga berusaha membersamai tumbuh kembang Keenan kecil sampai masa dewasanya. Meskipun caranya terbilang ekstrim sampai menyakiti orang lain, Keenan tetap menyayangi ayahnya.Keenan sudah tidak bisa mendengarkan penjelasan dokter. Dia hanya bisa diam dan mengangguk kecil sebagai responnya untuk penjelasan dokter.Keenan menatap sang ayah yang sedang di tangani di ruang ICU. Sedikit mengusap sudut matanya dan berusaha tetap tenang.Tanpa di sadarinya ada Soraya yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangnya dan mengusap pundaknya dari belakang “Bersabarl
Killian sampai rumah jam sepuluh malam. Rumah sudah sepi karena semua pelayan sudah masuk ke kamar masing-masing.Dengan perlahan Killian membuka pintu kamar dan mendapati Marcia yang tertidur sambil memeluk Kieran yang tidur di sampingnya.Kedua hartanya yang paling berharga. Killian sangat terharu melihat impiannya terwujud di depan matanya dan sedang terlelap dengan nyenyak saat ini.Berusaha tidak menimbulkan suara, Killian melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Dia harus mandi sampai bersih apalagi tadi darah si supir sempat muncrat ke bajunya.Selesai membersihkan diri, Killian berjalan ke walk in closetnya dan mengenakan piyamanya di sana kemudian berjalan ke tempat tidur dan mengecup pelan kening Marcia dan Kieran lalu merebahkan dirinya di samping sang istri.Killian lalu tidur dan melepas lelah sambil memeluk belahan jiwanya sampai pagi menyapa.&n
Supir itu terkesiap “Ja-jangan tolong!” Supir itu memohon dengan gemetar.Tapi Killian sudah kepalang murka. Dalam sekali tebas darah segar langsung mengucur di dada supir truck tersebut. Teriakan kesakitannya terdengar sangat menyakitkan memenuhi ruangan suram itu.“AAAAAKKKKKKHHH SAKITT!!!” Teriak supir itu.“Cih!” Kesal Killian membersihkan cipratan darah yang mengotori tangannya. Kemudian Killian tersenyum kejam menatap datar supir itu.Ketika tangannya akan menyayat tubuh di depannya lagi, supir tersebut langsung berteriak “Jangan saya mohon! Saya akan katakan semuanya tapi tolong ! Tolong” Teriak supir itu sambil menangis meratapi luka sayatan di dadanya yang cukup dalam itu.Mendengar perkataan supir itu Killian mendengus. Kemudian menghela napas dalam lalu menatap Agung di sampingnya.Agung yang mengerti kode dari Killian langsung menarik supir itu ag
Sejak mengetahui Marcia sedang kritis di rumah sakit dan mengetahui tentang kekejaman papanya, Keenan belum bertemu lagi dengan sang papa. Dia hanya kembali ke rumah sang mama dan di penghujung hari setelah pulang dari kantor, Keenan akan pulang ke apartemennya.Meskipun Amira selalu menelponnya yang tidak pernah di angkat oleh Keenan karena Keenan mengetahui Soraya, ibunya Amira juga ikut andil dalam mencelakai Marcia meskipun tidak secara langsung.Keenan sangat muak dengan ibu dan anak itu yang selalu membayangi hidupnya. Mereka berdua tidak ubahnya lintah yang terus menempel dan menghabiskan harta papanya.Tidak cukupkah mereka menghancurkan keluarganya, membuat papa dan mamamya bercerai dan membuatnya hidup tanpa kasih sayang yang utuh dari papanya. Meskipun Keenan tumbuh besar dalam pengasuhan kedua orangtuanya di tempat terpisah. Mengingat itu Keenan menjadi kesal.Alhasil yang Keenan lakukan
Pemandangan indah penuh bunga dan rumput musim semi menyapa Marcia yang tiba-tiba menginjakkan kakinya di padang indah itu.Sejauh mata memandang hanya ada hamparan rumput hijau dan bunga-bunga berbagai warna dengan aromanya yang harum. Marcia sangat menyukai bunga dan musim semi. Karena itulah dia sangat suka padang ini dalam sekali lihat.“Wah....Yuhuuuu...” Teriak Marcia dengan penuh semangat merentangkan kedua tangannya dan berlari berputar-putar menjelajahi padang bunga itu.“Cantik banget tempat ini”Kemudian Marcia menarik napas dalam sambil memejamkan mata dan menghembuskannya. Menikmati suasana sekitarnya yang sunyi dan udaranya yang segar dengan senyuman tidak henti menghiasi wajah cantiknya.“Aku ingin tunjukin tempat ini ke Kak Lian. Eh, tapi kok Kak Lian dari tadi ‘gak ada ya” Gumam Marcia baru sadar kalau sejak tadi dia sendirian.Kemudian Marci
Sepasang suami istri itu berlarian dengan panik di lorong rumah sakit. Keduanya mendapat kabar dari Agung kalau putra-putri mereka mendapat kecelakaan dan sekarang Marcia sedang di operasi untuk mengeluarkan bayinya.Thomas berjalan secepat mungkin ke arah ruang operasi dan menemukan Killian yang sedang tertunduk lesu.Kemeja dan celana panjangnya terdapat banyak noda darah.‘Apa Killian terluka?’ Batin Thomas cemas.“Lian!” Ellena sang ibu memanggil putranya dan segera memeluk sang putra saat di lihatnya putranya sedang tidak baik-baik saja.Killian langsung memeluk ibunya dan menangis tersedu di sana. Dia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Segala resah, cemas, takut dan khawatir istri dan bayinya kenapa- kenapa campur aduk menjadi satu.Thomas yang melihat putranya sedang butuh dukungan langsung memeluk istri dan anaknya deng
“Marcia adalah putri dari wanita yang aku cintai sepenuh hati. Sejak dulu. Bahkan sampai saat ini” Angga berkata dengan lugas.Menatap Lucy langsung ke dalam matanya.Mendengar pengakuan Angga entah kenapa hati Lucy serasa tercubit. Bertahun-tahun bersama Angga rupanya tidak pernah membuat pria itu jatuh cinta padanya ternyata.Lucy kira selama ini Angga mencintainya karena itulah dia bercerai dengan istrinya, tidak pernah menikah lagi dan selalu mencarinya jika butuh untuk di puaskan. Ternyata kisahnya bukan seperti yang selama ini di pikirkannya.‘Brengsek!’ Maki Lucy dalam hati. Tatapan matanya menajam menatap Angga yang duduk di hadapannya. Tapi dia masih berusaha tenang.“Wanita yang kau cintai itu maksudnya Misato Kellgaren?” Tanya Lucy“Misato Minamoto. Itu namanya sebelum menikah dengan Andrew Kellgaren si pembully itu!” Kata Angga. Matanya berkilat p
“Sabar ya nak. Sebentar lagi kita sampai ke rumah sakit. Kita akan segera bertemu sayang. Tenang-tenang dulu ya di dalam perut mama” Bisik Killian berulang-ulang ke perut Marcia sambil tidak henti mengelus perut sang istri.Sesekali Killian mengecup kening Marcia yang sudah tidak sadarkan diri. Jantungnya bertalu-talu. Takut dirinya sudah terlambat menyelamatkan istrinya.***Sepuluh menit kemudian mereka berhasil mencapai rumah sakit terdekat di daerah pinggiran kota. Killian langsung menggendong Marcia yang sudah tidak sadarkan diri keluar dari mobil dan berteriak ke arah petugas kesehatan yang sudah membawa brangkar agar segera menyelamatkan istrinya.Wajah Killian sangat pucat, panik menguasai pikirannya yang biasanya selalu tenang meskipun dalam keadaan terjepit. Ketakutan sangat kentara di wajahnya yang tampan.“Tolong selamatkan istri saya!” Teriak Killian sambil membaringkan Marcia di atas brankar.Dokter dan perawat segera membawa Marcia ke ruang IGD dan mulai melakukan pemer
Dengan senyum kemenangan, Lucy berkata “Aku tau apa yang kau lakukan Angga” Bisiknya pelan.Tidak ingin terpancing oleh wanita paruh baya di hadapannya ini, Angga berusaha bersikap santai. Kemudian dia duduk di sofa single di depan Lucy sambil menyilangkan kaki dan memantik cerutu.Seketika asap cerutu berkualitas tinggi membubung tinggi keluar dari bibir Angga. Kemudian sambil duduk santai dan menyenderkan punggungnya pria paruh baya itu menatap Lucy dengan tajam.“Apa maksudmu Lucy” Tanya Angga pura-pura tidak tahu.Lucy tersenyum sinis. “Aku sudah melihat isi laptopmu. Dan tau apa yang sudah kau lakukan bertahun lalu” Kata Lucy terus terang.Dia malas tarik ulur. Lucy sudah tarik ulur dengan Angga belasan tahun dan sudah muak melakukannya. Kalau dapat hasil sih tidak masalah tapi yang ada malah capek melayani lelaki tua ini!“Tidak ku sangka kalau kau dan Misato saling mengenal” Kata Lucy sekilas otaknya langsung traveling ke beberapa tahun silam saat Angga terlihat bahagia di hari