Eagle Star adalah sebuah perusahaan international di bidang mobil mewah, sparepart dan accessories. Sejak 30 tahun yang lalu Eagle Star sudah menunjukkan eksistensinya dalam kancah bisnis otomotif spesialisasi mobil mewah. Bermula dari Jason Star sebagai pendiri dan pemilik perusahaan dan sekarang di tangani putranya Christopher Star.
Di tangan Christopher Star, Eagle Star mencapai hasil yang signifikan dan mulai membuka cabangnya di Asia sejak sepuluh tahun yang lalu. Eagle Star Asia bekerja sama dengan PT Putra Persada sebagai partner bisnis sejak setahun lalu di bawah kepemimpinan Keenan.
Hal tersebut membuat hubungan Keenan dengan Christopher cukup dekat baik sebagai sesama pengusaha ataupun sebagai partner bisnis.
“Happy anniversary ke-10 Eagle Star Asia Christ” Keenan membawa Marcia menghampiri pasangan yang sedang berbincang dengan tamu mereka dan memberi selamat kepada Christopher begitu bertemu dengan sang empunya acara yang sedang di
Hai hai GoodFellas...~Trima kasih masih setia mengikuti kisah Marcia sampai bab ini ...Maafkan kalau updatenya suka lama yah🙇♀️, di usahakan supaya bisa update lebih sering lagi. Trimakasih ya semua~~
“Wah wah ternyata pada ngumpul disini” suara seseorang menginterupsi pembicaraan keempat orang tersebut.Deg!Killian berjalan dengan santai, tegap dan percaya diri sambil memamerkan senyumnya yang menggoda membuat Marcia gugup bukan main karena Killian tersenyum sambil menatapnya dengan intens.Christopher dan Lilian yang membelakangi Killian segera membalikkan badan mereka saat mendengar suara si playboy cap curut itu. Kemudian tersenyum menyambut Killian.“Hey Bro! Thanks udah dateng” sambut ChristopherKillian menepukkan tangannya ke pundak Christopher yang berbalut jas mahal tersebut sambil memberi ucapan selamat.“Happy anniversary Eagle Star Asia Bro!”“Thanks Man” senyum Christopher sambil menepuk pundak Killian sambil memperkenalkannya kepada pasangan di hadapannya, Keenan dan Marcia.“By the way kenalin ini Keenan partner a
Degup jantung Marcia berdebar sangat kencang. Di depannya Killian berjalan perlahan ke arahnya dengan tatapan mata tajam dan tanpa senyum sama sekali. Bagaikan seekor singa yang sedang mengincar mangsanya. Kentara sekali kalau Killian sedang sangat marah. “Apa salahku Darl” bisik Killian lagi. Sangat dekat di telinga Marcia yang sudah tersudut di dinding. “A-aku…” Marcia terdiam begitu manik birunya bersitatap dengan manik kelam Killian. Membuatnya semakin gugup dan salah tingkah. “Di lihat dari gelagatmu sejak saat itu, sepertinya kamu sudah tau perasaanku padamu.” Lanjut Killian lagi berbisik di depan Marcia yang masih terdiam menatapnya. Ada ketakutan di mata biru itu. Killian dapat melihatnya dengan sangat jelas. “Kenapa menghindariku?” “Kenapa pergi ke pesta Eagle Star dengan Keenan? “Tanpa minta izin padaku!” teriak Killian membuat Marcia tersentak dan memejamkan matanya. Marcia masih diam. Tidak ta
Marcia tertatih-tatih mengikuti langkah-langkah lebar Killian yang sedang menyeretnya menuju kamar Killian di lantai dua. "Lepaskan aku Kak!" teriak Marcia panik Marcia memberontak sekuat tenaga sambil memukul-mukul tangan Killian yang menggengam tangannya dengan sangat erat hingga pergelangan tangannya memerah. Begitu pintu kamar terbuka, Killian langsung menyeret Marcia ke arah ranjang dan melemparnya ke atas ranjang besarnya. "Aakkhhh!!" Membuat Marcia terpekik dan mengaduh karena kepalanya terasa pusing akibat membentur kasur dengan keras. Marcia berusaha menguasai dirinya dan memaksakan dirinya segera bangun. Begitu melihat Killian yang berjalan perlahan ke arahnya sambil melepaskan dasi kupu-kupunya dan membuka kancing kemeja putihnya satu per satu begitu pula dengan jam tangannya dan sepatunya, Marcia terkesiap dan langsung bergerak mundur sampai ke ujung
Marcia yang sudah kehabisan tenaga hanya bisa pasrah dengan apa yang telah terjadi pada dirinya dan kemudian memejamkan matanya perlahan dengan setetes air matanya yang terjatuh membasahi pipinya. Killian bahagia luar biasa karena berhasil membuat Marcia menjadi miliknya. Memandangi Marcia yang telah terlelap, kemudian Killian menarik miliknya keluar dari Marcia lalu melangkah ke kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya. Tidak lupa, Killian membasahi handuk kecil dengan air hangat dan membersihkan paha dan milik Marcia yang belepotan cairan mereka. Kemudian menyelimuti tubuh polos Marcia hingga sebatas dada dan mengusap rambut Marcia dengan tatapan teduh penuh cinta. *** Hari Minggu pagi biasanya di lalui Killian dengan bangun siang dan bermalas-malasan. Tetapi Hari Minggu ini, Killian bangun pagi dengan tubuh yang sangat segar dan perasaan yang ringan dan bahagia luar biasa. Sejak jam lima subuh,
“Bagaimana keadaannya dokter?” tanya Killian pada dr.Tama, dokter keluarga Tjahyadinata.“Luka ditangan Nona Marcia sudah di bersihkan dan di obati, gantilah perbannya secara berkala. Selain luka di tangannya tidak ada luka luar serius. Hanya saja, jika mengamati kondisi Nona Marcia sepertinya anda harus membawanya konsultasi dengan psikiater atau psikolog Killian.”“Sebenarnya ini bukan bidang saya. Tapi kondisi Nona Marcia sangat mengkhawatirkan” lanjut dr. Tama membuat hati Killian mencelos.Killian sangat tau penyebab Marcia seperti itu. Dan hal itu semakin membuat hatinya nyeri.Setelah Marcia histeris sampai tidak sadarkan diri dan langsung dipindahkan ke kamarnya yang terletak di sebelah kamar Killian. Dokter Tama yang sudah di panggil Bi Ida tiba dan langsung memeriksa Marcia.Killian sangat cemas dengan keadaan Marcia yang tidak pernah kehilangan kontrol
Marcia terbangun dari tidurnya dan mendapati Killian di sisinya sedang duduk dan tertidur sambil menggenggam tangannya. Marcia langsung melepaskan tangannya perlahan. Ia tidak bisa berdekatan dengan Killian lagi sekarang. Semuanya telah berubah dalam semalam. ‘Aku tidak bisa lagi didekatnya.’ Batin Marcia sambil menatap Killian yang tertidur dengan nanar. Matanya berkaca-kaca dan setetes airmata membasahi pipinya yang pucat dan tirus. Selama seminggu ini, Marcia berusaha menulikan telinganya. Ia berusaha memikirkan nasibnya. Masa depannya sudah hancur. Marcia merasa sangat bersalah kepada Keenan, tunangannya. ‘Keenan’ batin Marcia Mengingat pria itu membuat Marcia semakin tergugu. ‘Aku sudah kotor. Sudah nggak pantas lagi untukmu Nan’ batin Marcia dengan pilu ‘Maafkan aku. Tidak bisa menjaga diriku’ *** Selama seminggu ini Marcia
“Jangan pergi Darl…Please” mohon Killian kepada Marcia sambil memegang kedua lengan Marcia menghadap padanya. Marcia bergeming. Hening “Please Darl” “Kita bisa bicarakan ini baik-baik kan?” Tetap hening. Marcia hanya diam tidak bergerak “Gimana dengan ayah dan ibu? Kamu tau mereka sangat menyayangimu kan? Mereka pasti sedih kalau kamu memilih tinggal di apartemen” bujuk Killian lagi. “Kalau ayah dan ibu pulang, aku akan bicara dengan mereka.” “Aku ingin menikahimu” lanjut Killian lagi. Mendengar kalimat terakhir Killian membuat Marcia langsung mendongakkan kepalanya dan menatap Killian tajam tanpa senyum. “Apa maksud Kakak?” “Menikah?” “Aku masih 20 tahun Kak. Masih belum siap berumah tangga, apalagi berkeluarga. Lagipula, aku sudah bertunangan dengan Keenan” tukas Marcia sambil menatap lurus dengan tegas pada Killian. “Nggak Darl, kita harus menikah. Bagaim
Siang itu, Shizuka diam-diam menghubungi Thomas selaku wali Marcia yang sekarang dan memberitahukan keadaan Marcia dan apa yang telah di alaminya. Membuat Thomas yang masih berada di Oslo hampir terkena serangan jantung di tempatnya. Akhirnya Thomas dan Ellena memutuskan untuk memperpendek masa liburan mereka dan langsung kembali ke Jakarta pagi itu juga waktu Oslo. *** BUUUKKKKKK!!! BUUKKK!!! Sebuah hantaman bersarang dengan telak di rahang kiri Killian membuatnya terhuyung. Kemudian tanpa ampun sebuah hantaman bersarang lagi di rahang kanan Killian membuatnya terjatuh dan terduduk di sofa ruang kerja keluarga Tjahyadinata. “BRENGSEKK!!” Teriak Thomas dengan wajah memerah dan urat-urat yang sudah menonjol di pelipisnya. Lalu di hajarnya lagi Killian yang memang tidak melawan ayahnya. “Bangun bajingan!!” di tariknya kerah kemeja Killian membuat Killian terbangun dari sofa dan