Noah dan Valerie tiba di acara Gala Dinner dengan pakaian malam yang elegan. Noah mengenakan setelan jas hitam yang sesuai sementara Valerie memakai gaun panjang berwarna ungu yang menonjolkan keanggunannya.Mereka berdua terlihat begitu memesona saat memasuki ruangan yang dipenuhi dengan cahaya gemerlap.Para tamu yang hadir langsung memperhatikan kedatangan Valerie dan Noah. Banyak mata tertuju pada suami Valerie yang terlihat begitu gagah dan karismatik, sementara sorotan terhadap Valerie adalah kecantikannya yang memikat.Mereka berdua berjalan dengan Valerie memeluk lengan Noah, saling tersenyum dan berbicara ramah kepada tamu tamu yang mereka temui di sepanjang jalan menuju ruang utama acara.Ketika mereka sampai di ruang utama, sorotan lampu sorot menyala cerah memantulkan kilauan pada pakaian dan perhiasan Valerie.Suasana begitu meriah dengan musik yang mengalun lembut di latar belakang.Noah dan Valerie dikelilingi oleh
Tak lama, Noah bergegas pergi meninggalkan Valerie la pun masuk bersama dengan beberapa tamu lain yang datang. Ada beberapa yang mengucapkan selamat kepada Noah karena sudah mendapatkan gelang kesetiaan untuk istrinya.Ketika para lelaki mulai masuk dan tinggal Damian di barisan paling belakang.Lelaki itu masih saja menyempatkan diri untuk menyapa Valerie."Wah kehidupanmu sekarang bertambah baik ya," ejek Damian."Ya, tentu saja, aku diperlakukan seperti seorang ratu oleh suamiku.Damian mendecakkan lidahnya. "Itu hanya awalnya saja, lihat saja nanti Valerie, kamu akan menderita.""Kamu tidak berniat untuk menyumpahiku, kan?""Aku hanya berkata fakta."Damian yang memancing emosi Valerie langsung dihampiri oleh River."Sebaiknya Anda jangan membuat masalah di sini," kata River."Apa masalahmu? Aku hanya bicara dengan mantan tunanganku.""Cih! Mantan tunangan?""Saya adalah p
Keesokan harinya, Valerie yang bangun lebih dulu terkejut melihat ada lima pelayan baru untuk kediaman Ivanov.Salah satunya adalah seseorang yang sangat ia kenal. Valerie tersenyum dan melambaikan tangan kepada perempuan itu.Rupanya satu pelayan untuk melayani segala kebutuhan nyonya tua setelah pulang dari rumah sakit. Satu pelayan untuk Valerie agar nantinya bisa membantu Valerie menjaga si kembar tiga setelah lahir.Dia adalah Joana, Noah yang mengusulkannya kepada William agar mempekerjakan pelayan lama Valerie di kediaman Ivanov.Salah satu kejutan yang dia dapatkan pagi itu, hingga membuat Valerie senang.Jujur saja, di rumah itu dia merasa kesepian. Apalagi setelah Isadora dipindah ke bangunan lain, jadi dia tidak bisa mengobrol dengan sesama wanita.Bibi Tatiana suka bergosip, sementara ibu mertuanya, tak perlu ditanya, Ivana bahkan tidak pernah menganggap Valerie ada.Kemudian sekarang dia memiliki Joana. Pela
Karena hari itu adalah hari libur, Noah pamit ingin berkumpul dengan teman-temannya. Tapi Valerie lebih memilih mengobrol dengan Isadora sore itu alih-alih ikut dengan Noah meski lelaki itu sudah mengajaknya."Aku akan langsung pulang begitu selesai dengan acaranya," kata Noah."Sepertinya teman-temanmu selalu memiliki acara ya, Noah."Valerie melihat bayangan Noah dari pantulan cermin, suaminya itu sedikit berdandan, tapi entah mengapa Valerie tidak rela jika Noah terlihat lebih tampan seperti itu."Kenapa harus memakai pakaian itu?" protes Valerie."Memangnya ada apa?""Terlalu tampan, bagaimana kalau di sana ada teman wanitamu?""Aku tidak punya teman wanita.""Benarkah?"Noah mengangguk."Celline?"Noah terkekeh. "Dia hanya selebriti yang kugunakan untuk menaikkan reputasi hotelku, Valerie.Apakah kamu cemburu?""Kalau aku cemburu, apa yang kamu lakukan?" Mata Val
Noah mengerutkan keningnya saat mendengar nama Irena berubah menjadi Michelle. la tak tahu apa yang sudah dilalui Irena di luar negeri hingga dia harus mengganti namanya."Tidak perlu dipikirkan, dia akan menikah," kata Ryan.Noah diam saja tidak peduli."Dan... malam ini aku mengundangnya ke acara ini."Mata Noah membulat menatap Kevin tak percaya. Bagaimana bisa dia mengundang Irena ke acara itu? Noah sudah cukup muak melihat Wendy dan Karina. Lalu untuk apa lagi mereka mengundang Irena."Meski bagaimanapun juga, dia kan kakak kita, Noah."Noah berdiri. "Aku tidak peduli kalian mau menganggap dia nenek kalian sekalipun. Tapi aku tidak mau melihat wajahnya."Noah hendak melangkahkan kakinya untuk pergi."Kenapa kamu harus bersikap seperti ini? Kalau kamu sudah tidak mencintainya bukankah kamu bisa bersikap sewajarnya?" tanya Kevin tak mengerti.Noah menarik satu sudut bibirnya. "Lalu bagaimana dengan k
Noah memandang kaku neneknya. Berusaha untuk tetap fokus dan berpikir jernih. Dan memastikan bahwa apa yang dikatakan oleh neneknya itu tidak salah terucap."Anak.... pelayan?""Perempuan yang dulu nenek usir dari rumah ini karena sudah membuat kekacauan itu, Noah. Sekarang dia kembali menjadi calon istri kakekmu.""Mana mungkin kakek bisa menyukai perempuan itu?" gumam Noah."William sudah menyelidikinya, kakekmu rupanya sudah bertemu dengan perempuan itu satu tahun yang lalu. Perempuan itu pasti sudah menggoda kakekmu. Perempuan itu adalah perempuan penggoda."Dia pasti punya maksud mendekati kakekmu. Padahal jelas-jelas dia masih bisa mencari lelaki yang jauh lebih muda dari kakekmu."Dari ruang tengah terdengar keributan. William masuk dengan wajahnya yang cemas."Ada apa, Will?" tanya nyonya tua."Tuan Muda Havier datang ke rumah untuk mencari Tuan Ivanov.""Pasti dia sudah diberitahu oleh perempua
Karena masalah itu, akhirnya Tatiana menelpon anaknya dan menceritakan hal yang ter jadi di rumah.Kabar itu rupanya juga membuat terkejut Julian karena mendapatkan berita jika kakeknya akan menikah dengan Irena."Ibu serius? Tapi kakek kan tau kalau nenek sangat membenci perempuan itu?""Entahlah, kakekmu sedang puber ke lima atau apapun itu ibu tidak tahu. Tapi gara-gara hal itu, Noah dan istrinya juga nenekmu pergi dari rumah."Julian terdiam di ujung sana."Julian, kamu mendengarkan ku kan? Kapan kamu pulang? IBUMU SANGAT KESEPIAN!""Bu, apa aku sudah mengatakan hal ini sebelumnya?""Apa? Jangan membuatku takut."Meski tahu anaknya tidak berguna, tapi Tatiana tahu jika teman-teman Julian cukup banyak dan memiliki jaringan yang cukup luas. Karena Julian hidup hanya untuk bersenang-senang."Perempuan itu dulu sangat terkenal di sini," kata Julian dengan volume yang agak pelan. "Beberapa tahun yang lal
Zack dan Noah berada di ruang kerja sejak satu jam lalu, mereka berdua terlibat dalam pembicaraan serius."Jadi menurutmu, lebih baik hitam atau warna pink," kata Noah tiba-tiba dengan wajahnya yang serius.Zack sontak memandang ke arah Noah terkejut sekaligus bingung."... Ya?" Zack menghentikan pulpennya dan berhenti menulis, dia memandang Noah begitu lama membutuhkan penjelasan mengenai dua warna yang tengah mengusiknya."Warna kamar untuk anak-anakku, sebaiknya warna hitam atau merah muda. Aku ingin memberikan Valerie kejutan, kamar di vila itu ingin kuhias dengan manis."Zack mengembuskan napasnya perlahan. Dia pikir Noah ingin mengatakan sesuatu yang lebih penting dari itu."Sebaiknya jangan hitam, Tuan. Nona Valerie pasti tidak setuju," kata Zack,"Begitu ya?" Noah mengangguk-angguk memikirkan."Oh ya, tadi kamu bicara sampai mana?"Zack membuka catatannya lalu melaporkan tugasnya yang diberikan