Beranda / Romansa / I GUESS I MISJUDGED YOU / Spaghetti Bukan Penghapus Sakit Hati

Share

Spaghetti Bukan Penghapus Sakit Hati

Penulis: Youna Imut
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-04 10:25:52

Jesselyn yang sudah tiba di rumahnya,kini duduk di sofa ruang tamu.Raut wajah yang mulai kusut terlihat jelas terukir di wajahnya.Jesselyn sangat kecewa,dia tidak ada semangat untuk menyambut suaminya.

"Ya tuhan,apa sebenarnya yang telah terjadi?Mungkinkah suamiku telah bermain dibelakangku?"

Jesselyn kembali berdiri,dia masuk kedalam kamarnya.Walau terasa malas dia tetap mengambil handuk berusaha mandi untuk membuang semua penat di badannya.

Brams yang masih berada di dalam mobil,kini berencana untuk membeli oleh-oleh kesukaan istrinya.Dia tidak mau kalau istrinya nanti menyambut kedatangannya dengan tangan kosong.

"Pak Mail,coba sebentar berhenti!"Kata Brams.

"Iya pak,"jawab Pak Mail dengan mengerem mobil mewah tersebut tiba-tiba.

"Okay pak,tolong pak Mail turun dan tolong pak Mail beli Spaghetti di KFC itu!" Perintah pak Brams.

Dengan menerima lembaran uang,pak Mail langsung masuk dan membeli Spaghetti kesukaan Jesselyn.

***

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Maafkan Aku Jesselyn

    Brams mengejar Jesselyn ke dalam rumah.Dia meraih tangan Jesselyn dan membalikkan badannya."Sayang,kamu kenapa sih?Kenapa saat aku baru datang kamu tiba-tiba marah padaku?"Jesselyn melepaskan tangan Brams,dia tidak mau menjawab pertanyaan dari Brams.Jesselyn yang sedang bersedih,kini meneteskan air matanya yang sudah lama berlinang di bola matanya.Brams memeluk Jesselyn dari belakang,dia mencium pipi istrinya karena takut semakin marah."Sayang,kamu cerita dong!"Aku ingin tahu apa penyebab kamu jadi begini."Brams,aku ingin kamu jujur padaku!Tolong jawab,apakah kamu ada hubungan dengan Shahnaz?"Brama terdiam,dia terpaksa berbohong demi mempertahankan rumah tangganya."Maafkan aku Jesselyn,aku terpaksa harus berbohong padamu,"bathin Brams."Sayang,berapa kali lagi aku harus berkata padamu.Diantara aku dan Shahnaz tidak ada hubungan dekat selain urusan kantor."Jawab Brams."Tapi kenapa dia terlihat begitu sering mendekati kamu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-04
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Dugaan Yang Salah

    "Mampus kamu Brams,aku yakin setelah kamu pulang istri kamu akan marah besar dan keluarga kamu akan hancur. "Ucap Shahnaz.Shahnaz tersenyum.Dia merasa puas setelah mengatakan semuanya pada Brams.Shahnaz yakin kalau besok Jesselyn akan meninggalkan Brams dan kembali pulang ke Singapore."Ha...ha..ha..,kamu pikir kamu akan selamanya menang dalam permainan ini Brams?"Bathin Shahnaz.******"Brams,hari sudah mulai larut,kita makan malam yok!"ajak Jesselyn."Sayang,apa kamu sudah lapar?tanya Brams."Iya sayang,bahkan dari siang tadi,aku belum makan sedikitpun."jawab Jesselyn.Brams langsung berdiri,dia mengambil kunci mobil dan mengajak Jesselyn untuk makan diluar.Jesselyn yang terlihat sudah lapar,langsung mau dan ikut bersama Brams keluar.Mobil kini bergerak,Brams sengaja membawa Jesselyn ke sebuah restauran mewah yang sering dia kunjungi.Brams ingin mengenalkan beberapa makanan khas yang sangat istimewa dari restaurant itu.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-05
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Kamu Hebat Brams

    Brams dan Jesselyn kini telah berada rumah.Sebelum mata mengantuk keduanya masih saja membuka acara televisi sebagai ladang hiburannya.Brams yang saat itu tidak sengaja menemukan acara yang menarik di salah satu televisi swasta."Nah..ini baru cerita yang menarik,"ucap Brams.Jesselyn mendengar ucapan suaminya,dia dengan sigap penasaran dan ingin melihat acara seperti apa yang dikatakan Brams yang menarik perhatiannya."Sayang,memangnya ada film kesukaan kamu ya?"Tanya Jesselyn sambil duduk di samping Brams.Mata Jesselyn mengarah ke layar televisi.Dia melihat ada adegan dewasa yang no sensor dalam acara tersebut."Hahhhh, pantasan aja kamu bilang menarik, ternyata ini acaranya?"Ucap Jesselyn.Brams yang mengikuti alur cerita,kini jadi terangsang untuk berbuat hal yang demikian.Brams saat itu teringat dengan janji Jesselyn waktu makan direstauran tadi."Sayang,kamu masih ingat kan dengan janji kamu tadi?" Tanya Brams.Jes

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-05
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Ternyata Aku Salah

    "Sayang kamu bangun dong!"Ucap Brams."Iya sayang,aku capek." Jawab Jesselyn.Brams kemudian berdiri dan langsung masuk kamar mandi.Jesselyn yang meraba Brams ke sampingnya,kini sudah tidak berada lagi di sampingnya.Jesselyn membuka matanya,dia kemudian menyusul Brams untuk mandi.Jesselyn telah kelihatan segar dan sudah siap berkemas.Dia kemudian masuk ke dapur dan membuatkan sarapan untuk dia dan suaminya.."Sayang,kita sarapan dong!"Ajak Brams."Iya sayang"jawab Brams kemudian berjalan mengikuti Jesselyn dari belakang.Segelas susu dan sepotong roti dioles dengan selai kacang kini disuguhkan ke depan Brams. Brams menikmati sarapan yang telah disuguhkan oleh istri tercintanya."Sayang,apa kamu ikut ke kantor hari ini?" Tanya Brams."Iya dong,aku enggak mau kamu tinggal sendiri di rumah ini,"jawab Jesselyn."Kalau begitu,Ayo kamu segera berkemas!kita akan berangkat sekarang." Ucap Brams.Jesselyn terlihat b

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-05
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Pertengkaran

    "Ayo jawab Shahnaz!"Perintah Jesselyn.Aku tidak mau kamu itu jadi pengecut dan bermain di belakangku.Shahnaz yang melihat wajah Jesselyn sudah semakin emosi,kini takut dan khawatir untuk berkata apa-apa.Namun bila dia tidak mengatakan hal yang sebenarnya,tentunya Jesselyn malah semakin tidak suka dan selalu memojokkan dia."Katakan Shahnaz!Katakan apa maksut kamu sebenarnya!"Brams yang semakin takut kini hanya bisa pasrah.Dia tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian. Dengan terbatah-barah, Shahnaz mulai berkata dan berdiri di depan Jesselyn."Bu Jesselyn,maafkan aku bila ucapan ini membuat bu Jesselyn marah dan terluka.Aku mengatakan semuanya agar bu Jesselyn tidak menuduh aku sebagai pelakor dalam rumah tangga bu Jesselyn.Brams melihat Shahnaz sudah siap untuk jujur.Dia semakin berpikir kalau dia akan kehilangan Jesselyn untuk selamanya."Mati aku,apa yang akan Jesselyn lakukan bila Shahnaz mengatakan semuanya pada Jesselyn.""Cepat kata

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-07
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Cari Aman Aja

    "Plakkkk...,"Tas yang di gemgaman Shahnaz kini dibanting ke sofa ruang tamunya.Dia yang sangat sedih kini menangis lepas tanpa di dengar orangtuanya.Shahnaz hari itu sengaja pulang ke rumah kontrakan agar ayah dan Ibunya tidak melihat dia bersedih begitu saja.Luapan kesedihan kini telah tercurah lewat nada yang diiringi oleh melody tangisannya."Brams..kamu tega sekali...!"Ucap Shahnaz sambil menangis.Shahnaz terlihat seperti orang gila.Dia menjambak rambutnya sendiri karena rasa kesal yang berlebihan.Terkadang kakinya ditendangkan laksana balita yang merengek minta Jajan.******"Sayang,kamu dimana?"Tanya Brams.Jesselyn tetap aja diam.Dia tidak menjawab dan tetap mengikuti acara televisi sebagai rasa buang suntuknya.Brams terlihat berjalan,dia melihat istrinya sedang melamun sambil menonton sendiri diruang tamu."Sayang,kamu kenapa diam?"Tanya Brams."Apa kamu masih marah padaku?"Tanya Brams.Hahhhh,desah nap

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-07
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Kenangan Di Kamar Mandi

    Pagi telah tiba,Jesselyn terlihat sibuk berkemas Dan menyusun baju ke dalam kopernya.Jesselyn melepaskan bajunya, dan mengambil handuk untuk segera ke kamar mandi.Brams saat itu sedang menyempatkan membuka laptopnya.Sambil membuka file yang tersedia, Brams tidak sengaja melihat Jesselyn berjalan tanpa busana masuk ke kamar mandi.Brams yang tadinya sibuk di depan laptop,kini membasahi bibirnya dan berjalan mengikuti Jesselyn ke kamar mandi.Pintu kamar mandi tidak ditutup,Brams dengan mudah masuk ke kamar mandi. Brams yang sudah berhasrat kini memeluk Jesselyn dari belakang."Brams kamu mau ngapain lagi sayang?bukankah tadi malam kita sudah melakukannya?"Ucap Jesselyn."Sayang,aku tidak tahan melihat kamu dalam keadaan seperti ini.Rasanya hasratku memuncak bila memandang tubuh mulusmu ini.Sebentar lagi kamu juga akan pulang ke Singapore,aku akan kesepian dan tidak bisa bersenang-senag lagi bersama kamu."cemooh Brams.Jesselyn terdiam,dia paham betu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-07
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Benarkah Prasangka Mama

    "Ting...Tong..,"Pak Hadi mendengar suara bell rumah berbunyi.Dia berdiri dan melihat siapa yang datang."Jesselyn...!"Kamu kenapa datang enggak bilang-bilang?"tanya pak Hadi.Coba kalau tadi kamu telpon papa, mungkin papa sama mama akan datang menjemput kamu ke Bandara."Papa, ngapain juga aku telpon, Akukan bisa datang sendiri."Ucap Jesselyn."Oh iya,mama dimana pa?"Tanya Jesselyn."Mama kamu lagi keluar sebentar.seb kita masuk dulu!"Ajak papanya.Jesselyn dan pak Hadi sama-sama masuk ke dalam rumah.Jesselyn langsung ke kamar untuk mandi dan istirahat sebentar."Hahhhh,tadi aku masih di Jakarta, sekarang aku sudah di Singapore." Hahhhh Brams sekarang sudah jauh dariku."bathin Jesselyn."Jesselyn...!" Terdengar suara pak Hadi memanggil namanya."Iya pa," jawab Jesselyn sembari turun dari ranjangnya dan berjalan menemui papanya."Ada apa pa?" Tanya Jesselyn.Mama kamu sudah pulang,dan sekarang masih

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-07

Bab terbaru

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Kebohongan Brams

    Pagi hari telah tiba, Brams terlihat sudah duluan bangun dan terlihat rapi. Dia duduk sembari menunggu Pak Hadi keluar dari kamar. Rasa kecewa tadi malam membuat Brams malas untuk masuk ke kamar Shahnaz. Dia tidak ingin pamit, karena dia merasa tidak akan ada jawaban yang didapat nantinya."Brams, kamu kelihatan sudah rapi. Kamu mau kemana, Brams?" Pak Hadi bertanya dengan penasaran sembari duduk disamping Brams.Tidak lama kemudian, Mama Jesselyn juga keluar dan ikut bergabung dengan mereka. Dia juga heran dengan pakaian Brams yang terlihat rapi seakan ingin pergi kesuatu tempat."Kamu mau kemana, Brams?" "Papa...Mama...pagi ini juga aku harus kembali ke Jakarta. Tadi malam, aku dapat telepon untuk hadir nanti jam satu siang. Aku tidak punya pikiran lain.Tanpa alasan apapun aku harus kembali ke Jakarta, Papa," ucap Brams dengan gaya berbohong pada kedua mertuanya. Keduanya saling berpandangan. Mereka bertanya tentang Jesselyn dan keadaannya."Tapi, Brams. Bagaimana nantinya dengan

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Jangan Ungkit Masa Lalu

    Shahnaz dan Galih pergi bersama ke rumah. Sepanjang perjalanan, keduanya terlihat sangat mesra dan tidak jarang suka bercanda dan tertawa bersama. Galih merasa, Shahnaz adalah calon terbaik baginya yang akan menggantikan posisi mantan istrinya dahulu."Shahnaz, apa kamu tidak kepikiran lagi pada lelaki yang bernama Brams?" Sontak Shahanz terkejut. Dia seakan tidak percaya bila Galih bertanya tentang Brams pada dirinya. "Galih, kamu kenapa berkata demikian?"Hmmm...Galih menarik napasnya perlahan hingga mengeluarkannya kembali. Dia merasa bilakah masih ada hati Shahnaz pada lelaki itu."Tidak..aku hanya ingin memastikan apakah kamu masih mengingat dia?" "Galih, semenjak aku mengenal kamu, rasanya kau sudah melupakan orang tersebut. Apalagi kamu itu sangat jauh berbeda dengan dia yang sama sekali tidak perduli denganku," jawabnya "Sayang, maafkan aku! Jujur aku tidak bermaksut membuat kamu jadi teringat pada semuanya," ucap Galih. "Hmmm..," Shahnaz hanya tersenyum tipis. Dia tidak s

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mandi Bersama

    Hari sudah menjadi sore. Shahnaz juga sudah mulai bosan melihat Galih bekerja. Ditambah lagi dengan badan yang gerah, membuat dia ingin pulang secepatnya."Galih, hari sudah sore. Aku permisi pulang, ya!" Galih meletakkan kembali alat ukir yang ada di tangannya. Dia mendekati Shahnaz yang ingin segera pulang."Shahnaz, aku ingin ikut ke rumah kamu," ucapnya.Shahanaz terkejut mendengar keinginnan Galih untuk ikut bersamanya. Namun keinginan Galih tersebut, tidak disengkal oleh Shahnaz. Dia bahkan senang mendengarnya karena dia merasa, Galih tidak bisa jauh darinya."Shahnaz, aku madi dulu, ya! Kamu tunggu aja dulu, aku tidak akan lama, kok."Shahnaz mengangguk. Dia tersenyum melihat Galih mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Gemerincing air yang kini terdengar oleh Shahnaz, membuat dia juga ingin membuang rasa gerah untuk segera mandi."Sebaiknya aku menyusul Galih," ucapnya.Shahnaz tanpa ragu pergi ke kamar mandi. Pintu kamar mandi yang sama sekali tidak dikunci, memudahkan

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Perhatian Yang Luar Biasa

    "Shahnaz, ayo masuk!" Galih terlihat sudah menyiapkan makanan di atas mejanya.Shahnaz bahagia. Dia diperlakukan dengan penuh kasih sayang oleh Galih. Keduanya menikmati makanan yang sudah tersaji."Galih, makanan ini enak sekali, kamu beli darimana?" "Ohh..aku hanya pesan saja pada langganan lama yang sudah terkenal dengan rasa dari masakannya," ucap Galih.Mulut mungil Shahnaz tersenyum. Dia melihat ada sebuah nasi yang menempel di atas bibir Galih .Dengan penuh kasih sayang dan juga perhatian, Shahnaz mencoba membersihkannya dengan mengambil nasi tersebut."Ada apa, Shahnaz?" "Tidak, aku hanya mengambil nasi yang lari dari jalannya," ucap Shahnaz.Keduanya tertawa. Mereka merasa lucu dengan hal yang baru saja terjadi. Sembari makan bersama, Shahnaz melihat model dari perabotan yang baru dikerjakan oleh Galih. Dia juga ikut kagum dengan model dari hasil kerja Galih yang sangat beda daripada barang lain yang sering terpajang di berbagai toko yang ada di beberapa tempat yang ada di

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Makan Siang Bersama

    Keesokan harinya, Galih keluar untuk membelanjakan semua keperluannya. mulai dari bahan hingga alat yang akan dia gunakan untuk membuka usaha. Galih berniat, dalam waktu singkat dia akan memperoleh kesuksesannya yang dulu telah direbut mantan istrinya. Seminggu kemudian, Galih sudah bisa membuka usahanya. Pagi itu dia masih bekerja sendiri. Dia yakin kalau di tahap permulaan ini, dia masih sanggup bekerja sembari mengenalkan berbagai model hasil tangannya yang terlihat beda dari yang lain. Para pelanggan Yanto yang dulu banyak memesan barang, kini selalu menanyakan dimana keberadaan Galih. Mereka ingin memesan banyak prabotan lain tetapi harus hasil kerja dari Galih. Tanpa merasa tersaingi, Yanto selalu memberitahu dimana Galih sekarang berada. Dia yakin kalau saja Galih punya orderan yang banyak, tanpa diminta, Galih juga akan membaginya pada dia. Sebagai sahabat yang baik, Yanto juga ingin Galih secepatnya berhasil agar cicilan Bank yang sudah dia percayakan pada Galih dapat be

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Godaan Sesaat

    Shahnaz melihat ada tas hitam di depan, dia penasaran tentang tas tersebut. Sembari duduk di samping Galih, Shahnaz meraih tas tersebut dan mengangkatnya."Galih, ini tas siapa?""Shahnaz, atas hal inilah aku sengaja menyuruh kamu datang kesini," ucap Galih.Shahnaz mengerutkan keningnya. Dia semakin bingung dengan maksut Galih sebenarnya. Shahnaz penasaran dan kembali bertanya."Galih, kamu tidak mencuri tas orang, kan?" Galih spontan melihat Shahnaz. Dia tidak yakin kalau Shahnaz bertanya demikian pada dirinya."Kamu bilang apa Shahnaz? Dari aku lahir, aku tidak pernah melakukan perbuatan sehina itu," jawabnya "Maaf, bukannya aku menuduh. Aku hanya heran saja, kenapa tiba-tiba ada tas seperti ini di rumah kamu.""Hahhh..!" Galih menghela napas yang panjang. Dia menggelengkan kepalanya sembari melihat wajah Shahnaz."Shahnaz, ini adalah uang yang dipinjamkan Yanto padaku untuk membuka usaha baru" ucap Galih "Sebanyak inikah?""Iya, Shahnaz. Uang ini berjumlah sekitar Lima ratus ju

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Usaha Baru

    Keesokan harinya, Yanto dan Galih pergi ke salah satu Bank yang ada di dekat lokasi mereka. Yanto membuat permohonan dengan memberikan surat rumahnya sebagai jaminan untuk meminjam sejumlah uang yang akan dia berikan pada Galih.Galih tidak menyangka, Yanto bisa sebaik itu. Hanya dalam hitungan jam, sejumlah uang yang diminta oleh Yanto telah cair dan langsung diberikan pada Galih "Galih, ambil uang ini! Kamu boleh gunakan ini untuk modal usaha kamu. Sementara, kamu boleh memakai lokasi kosong milikku yang tidak terlalu jauh dari sini," ucap Yanto."Terimakasih, Yanto. Galih terlihat memeluk erat sahabatnya yang begitu baik dan begitu ingin menolong Galih dengan tulus."Galih, sekarang kamu pergilah! Bawa uang ini ke rumah kamu! Aku harap kamu harus hati-hati agar uang ini tidak diambil oleh orang yang tidak bertangung jawab. Mulai besok kamu segera mengelolanya agar dalam waktu dekat kamu sudah bisa bekerja seperti biasa," ucap Yanto."Oke Yanto, kalau begitu aku permisi pulang!" Ga

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Sahabat Terbaik

    Hari itu, Yanto sahabat Galih sekaligus pemilik panglong menemui Galih yang sedang membuat model lemari hias yang terbaru. Dia begitu salut dan angkat tangan dengan hasil kerja Galih yang membuat omsetnya jadi melejit."Galih, apa kamu lagi sibuk?" Tanya Yanto."Enggak juga, Yanto. Memangnya ada apa?"Sembari meletakkan semua peralatan yang dipegangnya, Galih menemui Yanto yang sedang duduk di sampingnya."Yanto, sepertinya kamu mau bicara sesuatu hal yang sangat penting? Ada apa sebenarnya,Yanto?" "Galih, aku tidak tahu mau bicara mulai darimana. Belum lagi hal yang akan aku katakan itu, apakah kabar yang membuat aku senang atau tidak," ucap Yanto."Kamu ini bagaimana sih, Yanto? Kamu yang mau bicara, tapi kamu tidak tahu hal yang akan kamu bicarakan itu, baik atau buruk untuk kamu. Coba cerita, mana tahu aku bisa bantu!""Galih, ini sebenarnya tentang kamu," ucap Yanto."Tentang aku? Memangnya kenapa sih, Yanto? Apakah aku sudah memberatkan kamu bila aku bekerja disini?" Tanya Gali

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mulai Dikenal Banyak Orang

    Seminggu kemudian, Jesselyn sudah dinyatakan sehat dan sudah boleh pulang. Brams bersama mertuanya membawa Jesselyn kembali ke rumahnya.Saat berada di mobil, Brams melihat Jesselyn selalu terlihat diam dan tidak ada selera untuk bicara. Dia berusaha menghibur istrinya agar secepatnya bisa melupakan kejadian yang telah menimpa mereka."Jesaelyn, kamu jangan diam saja, dong!" Ucap Brams "Iya, Jesselyn. Kamu tidak boleh terlalu bersedih apalagi dalam jangka waktu yang lama," jawab Mamanya.Walaupun semuanya memberi semangat buat Jesaelyn, dia tetap saja terdiam dan tidak mau bicara. Dia sepertinya merasa trauma dengan kejadian yang membuat bayinya harus pergi untuk selamanya "Aku benci pada kamu, Brams. Mungkin karena ulah kamu pada Shahnaz, aku akhirnya mendapatkan karma ini," bathin Jesselyn.Jesselyn berpikir, apa yang sedang dialaminya adalah karma dari perbuatan Brams pada Shahnaz.Tidak berapa lama kemudian, mereka telah sampai di rumah. Jesselyn langsung turun tanpa dibantu lag

DMCA.com Protection Status