Beranda / Romansa / I GUESS I MISJUDGED YOU / Merindukan Istri Tercinta

Share

Merindukan Istri Tercinta

Penulis: Youna Imut
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-09 22:26:39

"Sayang,apakah sekarang kamu sudah merasa puas?"tanya Shahnaz.

Brams hanya diam saja,dia tidak mau dan tidak perduli dengan apa yang diucapkan oleh Shahnaz.Shahnaz yang merasa ingin dimanja,sengaja mendekat pada Brams dan memeluk Brams dari belakang.

"Sayang,aku tahu kamu itu tidak akan tahan bila harus lama-lama jauh dariku bukan?"Tanya Shahnaz dengan menempelkan mukanya di bahu Brams.

"Kamu apa-apaan sih Shahnaz?"Bentak  Brams.Kamu sebaiknya pulang saja.Aku sekarang sudah tidak butuh lagi dengan kamu.Ucap Brams 

Shahnaz terkejut.Dia merasa sakit hati dengan apa yang dia dengarkan.Shanaz mencoba bersabar dan mengira kalau Brams hanya bercanda.

"Sayang,kamu itu nggak usah malu.Aku tahu kok,kamu tidak tahan kalau tidak berbuat begituan denganku bukan?" Canda Shahnaz.

"Shahnaz,akukan sudah bilang,kamu itu sebaiknya pulang saja!aku sudah tidak membutuhkan kamu lagi disini."jawab Brams.

"Tega kamu Brams.Aku bukan budakmu.Aku ini

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Pertemuan Di Luar Dugaan

    Hmmmm...hmmmm...Jesselyn pagi itu terlihat gembira.Dia bernyanyi dan melantunkan lagu dengan suara kecil di kamar mandi.Gemerincik air kini terdengar dari luar kamar,pertanda Jesselyn masih berada di kamar mandi.Barbara yang mendengar nyanyian di iringi suara air kini tidak jadi masuk untuk memanggil putrinya untuk sarapan."Mama...!"Pak Hadi masuk ke dalam ruang dapur untuk melihat dimana istrinya.Dia yang ingin berangkat kerja,ingin di buatkan sarapan terlebih dahulu.Barbara yang kembali berjalan masuk ke dalam ruangan dapur,kini melihat suaminya telah duduk di meja makan."Papa...!""Mama,tolong buatin papa sarapan dong! hari ini papa harus cepat berangkat kerja karena ada rapat nantinya di kantor papa."Oh..iya pa,aku akan buatkan sebentar." jawab BarbaraKurang lebih dari lima belas menit,pak Hadi kini berangkat ke kantornya.Kini Jesselyn terlihat keluar dan sudah berpakaian rapi berjalan ke dapur untu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-10
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Di Luar Dugaan

    Brams yang baru saja tiba di ruang kerjanya,tiba-tiba melihat ada sebuah amplop terletak di atas meja."Darimana ya?"Bathin Brams.Tangannya meraih amplop tersebut.Dia membuka dan membacanya,ternyata sebuah undangan rapat datang dari perusahaan textil Singapore.Brams melihat nama pemiliknya,sudah berbeda dengan pemilik yang lama."Inikan perusahaan milik pak Louis,kenapa sekarang berubah jadi Peter?"ucap Brams."Akhhh perduli amat sama nama pemilik,yang penting kalau perusahaan ini mengundang,aku akan banyak keuntungan yang akan di dapat.Aku harus ikut kesana besok,aku sekalian mau ke rumah menjumpai Jesselyn istriku."Ucap Brams.Dia kembali duduk.Dia bermaksut untuk menghubungi Jesselyn untuk mengatakan kabar itu,namun saat itu rencananya jadi batal.Dia mengubahnya malah ingin membuat kejutan pada Jesselyn untuk datang ke Singapore.******Di ruangan Jesselyn,terletak sebuah amplop juga,dia melihat ada undangan ra

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-10
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mungkinkah Aku Percaya

    "Oh...ternyata begini kelakuan kamu selama ini Jesselyn?"Ucap Brams sambil tepuk tangan.Jesselyn langsung terkejut dan spontan menarik tangannnya dengan kuat dari gemgaman Peter."Brams,ini bukan seperti yang kamu duga,"ucap Jesselyn.Kamu mau bilang apa lagi Jesselyn,jelas-jelas aku sudah melihat kelakuan kamu dengan mata kepalaku sendiri.Jadi apa lagi yang kamu tutupi?"Ucap Brams."Tidak Jesselyn, kamu saat ini juga sudah membuat aku seratus persen tidak percaya lagi pada kamu.Pantasan aja kamu selama ini tidak mau ikut pindah ke Jakarta,rupanya ada main dibalik semua ini."Jesselyn seakan mati kutu.Dia tidak lagi bisa berkata apa-apa karena Brams langsung melihatnya dan sudah sepenuhnya yakin kalau dia selingkuh dengan Peter."Kamu lagi,apa kamu tidak tahu kalau orang yang sedang bersama kamu itu adalah istri orang lain?"tanya Brams."Maaf pak,aku ini Peter pemilik baru dari perusahaan ini.Aku tidak pernah tahu kalau Jesselyn adal

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-10
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Panggilan Brams Untuk Shahnaz

    "Jesselyn,coba kamu ceritakan,apa yang terjadi sebenarnya!"Jesselyn menatap mata dari mamanya.Dia tidak tahan lagi untuk mengatakan hal yang sebenarnya.Mata hazel Jesselyn terlihat meredup,pertanda ada beban dipikirannya."Mama,sejak aku berhubungan dengan Peter selama enam tahun,aku tidak pernah mengatakan kata putus,bahkan aku tidak pernah berkata kalau aku sudah menikah.Jadi sampai sekarang dia masih berpikir kalau aku ini adalah milik dia dan akan tetap sepenuhnya untuk dia.Peter bahkan tidak mau menyerah sekalipun aku ini sudah jadi istri dari Brams."Apa yang terjadi selanjutnya,Jesseelyn?""Sejak Peter berkata semuanya pada Brams,maka Brams jadi kecewa dan pergi begitu saja dari ruangan Peter tadi pagi ma.""Apa kamu tidak tahu kalau Brams akan ikut datang dalam undangan itu?""Tidak ma,bahkan aku saja terkejut melihat Brams ada di ruangan itu."jawab Jesselyn.Barbara terdiam sejenak,dia yakin kalau dalam hal ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-12
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Akankah Selamanya Begini

    Malam terasa semakin dingin,Shahnaz dan Brams kini bercinta semakin dalam dan memuaskan hasratnya masing-masing.Shahnaz yang merasa bahagia pada malam itu, menjadi yakin kalau sekarang Brams telah berubah dan akan lebih memilihnya dari pada Jesselyn."Kamu memang suami terbaikku Brams," ujar Shahnaz sambil menutupkan selimut pada Brams yang sudah mulai tertidur."Aku akan membuat yang terbaik yang bisa membahagiakan Brams.Dengan demikian aku yakin kalau Brams akan selamanya akan menyuruh aku untuk tinggal di rumah ini,"bathin ShahnazSambil tersenyum,Shahnaz kembali memandangi wajah Brams yang sudah lelap.Dia berpikir dibalik sifat kerasnya Brams,masih banyak rasa manis yang dia dapatkan dari Brams,walaupun hanya tiba-tiba."Hahhhh...bagaimana mungkin aku bisa berpaling sepenuhnya dari kamu Brams,aku sama sekali tidak akan mendapatkan lagi lelaki perkasa seperti kamu yang bisa memuaskan aku kapan saja," bathin Shahnaz lagi******

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Korban Birahi Brams

    Brams yang tidak mengetahui kedatangan Jesselyn,jadi mengajak Shahnaz untuk sementara tinggal di rumahnya.Dia yakin dengan adanya Shahnaz di rumah tersebut,sedikit rasa kesal dia pada Jesselyn mulai terobati."Shahnaz,aku ingin kamu tetap berada di rumah ini untuk beberapa hari.Apa kamu mau?" Tanya Brams.Dengan senyum merekah,Shahnaz sangat bahagia.Ajakan Brams untuk tinggal di rumah tersebut sungguh satu kehormatan yang luar biasa bagi Shahnaz."Sayang,tanpa kamu tanya aku akan sangat bersedia dan sangat bahagia bila kamu mengijinkan aku untuk tinggal di rumah ini."ucap Shahnaz."Shahnaz,aku ingin bersenang-senang dengan kamu.Aku tidak mau sedetikpun melewatkan waktu tanpa bersama kamu Shahnaz,"ucap Brams.Wajah Shahnaz makin berbinar,dia bahkan jadi salah tingkah saat Brams bicara demikian padanya.Layaknya sebagai nyonya rumah,Shahnaz bebas mau ngapain aja di rumah mewah milik Brams."Sayang,aku keluar sebentar ya!"ucap Shahnaz.Aku mau ca

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Ketahuan

    "Siapa yang datang Shahnaz?" tanya Brams.Keduanya saling berpandangan.Jantung Brams saat itu, tiba-tiba berdetak kencang.Dia teringat pada Jesselyn, yang lagi mengandung anaknya di Singapore.Walau dalam kondisi khawatir, Brams tetap nekat dan berjalan ke arah pintu rumahnya.Shahnaz juga tidak mau ketinggalan, dia mengikuti langkah Brams dari belakang."Shahnaz...?"Jesselyn yang merasa emosi saat melihat ada Shahnaz di dalam rumah itu bersama suaminya."Bu Jesselyn," tegur Shahnaz.Telapak tangan Jesselyn melayang dan mendarat di pipi Shahnaz.Dia juga melihat muka Brams yang tertunduk saat Jesselyn menapar muka Shahnaz."Dasar pengkhianat," bentak Jesselyn.Kalian memang pengkhianat. Dugaanku yang selama ini pada kalian ternyata tidak salah.Kalian memang ular berbisa yang pandai bersandiwara."Jesselyn..!" Ucap Brams."Apa, apa lagi yang ingin kamu katakan.Mungkin saat di Singapore, kamu sengaja mencari celah ya

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Antara Marah Dan Iba

    Minuman Wisky kembali diteguk oleh Brams. Lima orang wanita sedang berada di kelilingnya. Mata Brams sudah terasa berat dan penglihatannya mulai goyang. Dia berjalan pulang dengan sempoyongan setelah membagi-bagi banyak uang pada para penghiburnya.Pemilik Cafe yang sudah kenal betul dengan Brams, kini menyuruh anggotanya untuk mengantar Brams pulang ke rumah. langkahnya yang sudah oleng,membuat pemilik Cafe merasa kasihan dan khawatir pada Brams jika pulang sendiri."Ayo pak, aku bantu." ucap pelayan laki-laki tersebut"Kamu tidak usah repot-repot membantuku, aku bisa pulang sendiri," jawab Brams.Lelaki itu tidak perduli dengan celoteh Brams.Dia terus membantu hingga Brams berada di dalam mobil."Jesselyn...Jesselyn..., nama itu terdengar sering keluar dari mulut Brams. Kini lelaki itu bisa menyimpulkan Brams sedang ada masalah dengan wanita yang bernama Jesselyn."Ayo pak,kita sudah sampai," ucap pelayan itu.Dia langsu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16

Bab terbaru

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Kebohongan Brams

    Pagi hari telah tiba, Brams terlihat sudah duluan bangun dan terlihat rapi. Dia duduk sembari menunggu Pak Hadi keluar dari kamar. Rasa kecewa tadi malam membuat Brams malas untuk masuk ke kamar Shahnaz. Dia tidak ingin pamit, karena dia merasa tidak akan ada jawaban yang didapat nantinya."Brams, kamu kelihatan sudah rapi. Kamu mau kemana, Brams?" Pak Hadi bertanya dengan penasaran sembari duduk disamping Brams.Tidak lama kemudian, Mama Jesselyn juga keluar dan ikut bergabung dengan mereka. Dia juga heran dengan pakaian Brams yang terlihat rapi seakan ingin pergi kesuatu tempat."Kamu mau kemana, Brams?" "Papa...Mama...pagi ini juga aku harus kembali ke Jakarta. Tadi malam, aku dapat telepon untuk hadir nanti jam satu siang. Aku tidak punya pikiran lain.Tanpa alasan apapun aku harus kembali ke Jakarta, Papa," ucap Brams dengan gaya berbohong pada kedua mertuanya. Keduanya saling berpandangan. Mereka bertanya tentang Jesselyn dan keadaannya."Tapi, Brams. Bagaimana nantinya dengan

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Jangan Ungkit Masa Lalu

    Shahnaz dan Galih pergi bersama ke rumah. Sepanjang perjalanan, keduanya terlihat sangat mesra dan tidak jarang suka bercanda dan tertawa bersama. Galih merasa, Shahnaz adalah calon terbaik baginya yang akan menggantikan posisi mantan istrinya dahulu."Shahnaz, apa kamu tidak kepikiran lagi pada lelaki yang bernama Brams?" Sontak Shahanz terkejut. Dia seakan tidak percaya bila Galih bertanya tentang Brams pada dirinya. "Galih, kamu kenapa berkata demikian?"Hmmm...Galih menarik napasnya perlahan hingga mengeluarkannya kembali. Dia merasa bilakah masih ada hati Shahnaz pada lelaki itu."Tidak..aku hanya ingin memastikan apakah kamu masih mengingat dia?" "Galih, semenjak aku mengenal kamu, rasanya kau sudah melupakan orang tersebut. Apalagi kamu itu sangat jauh berbeda dengan dia yang sama sekali tidak perduli denganku," jawabnya "Sayang, maafkan aku! Jujur aku tidak bermaksut membuat kamu jadi teringat pada semuanya," ucap Galih. "Hmmm..," Shahnaz hanya tersenyum tipis. Dia tidak s

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mandi Bersama

    Hari sudah menjadi sore. Shahnaz juga sudah mulai bosan melihat Galih bekerja. Ditambah lagi dengan badan yang gerah, membuat dia ingin pulang secepatnya."Galih, hari sudah sore. Aku permisi pulang, ya!" Galih meletakkan kembali alat ukir yang ada di tangannya. Dia mendekati Shahnaz yang ingin segera pulang."Shahnaz, aku ingin ikut ke rumah kamu," ucapnya.Shahanaz terkejut mendengar keinginnan Galih untuk ikut bersamanya. Namun keinginan Galih tersebut, tidak disengkal oleh Shahnaz. Dia bahkan senang mendengarnya karena dia merasa, Galih tidak bisa jauh darinya."Shahnaz, aku madi dulu, ya! Kamu tunggu aja dulu, aku tidak akan lama, kok."Shahnaz mengangguk. Dia tersenyum melihat Galih mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Gemerincing air yang kini terdengar oleh Shahnaz, membuat dia juga ingin membuang rasa gerah untuk segera mandi."Sebaiknya aku menyusul Galih," ucapnya.Shahnaz tanpa ragu pergi ke kamar mandi. Pintu kamar mandi yang sama sekali tidak dikunci, memudahkan

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Perhatian Yang Luar Biasa

    "Shahnaz, ayo masuk!" Galih terlihat sudah menyiapkan makanan di atas mejanya.Shahnaz bahagia. Dia diperlakukan dengan penuh kasih sayang oleh Galih. Keduanya menikmati makanan yang sudah tersaji."Galih, makanan ini enak sekali, kamu beli darimana?" "Ohh..aku hanya pesan saja pada langganan lama yang sudah terkenal dengan rasa dari masakannya," ucap Galih.Mulut mungil Shahnaz tersenyum. Dia melihat ada sebuah nasi yang menempel di atas bibir Galih .Dengan penuh kasih sayang dan juga perhatian, Shahnaz mencoba membersihkannya dengan mengambil nasi tersebut."Ada apa, Shahnaz?" "Tidak, aku hanya mengambil nasi yang lari dari jalannya," ucap Shahnaz.Keduanya tertawa. Mereka merasa lucu dengan hal yang baru saja terjadi. Sembari makan bersama, Shahnaz melihat model dari perabotan yang baru dikerjakan oleh Galih. Dia juga ikut kagum dengan model dari hasil kerja Galih yang sangat beda daripada barang lain yang sering terpajang di berbagai toko yang ada di beberapa tempat yang ada di

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Makan Siang Bersama

    Keesokan harinya, Galih keluar untuk membelanjakan semua keperluannya. mulai dari bahan hingga alat yang akan dia gunakan untuk membuka usaha. Galih berniat, dalam waktu singkat dia akan memperoleh kesuksesannya yang dulu telah direbut mantan istrinya. Seminggu kemudian, Galih sudah bisa membuka usahanya. Pagi itu dia masih bekerja sendiri. Dia yakin kalau di tahap permulaan ini, dia masih sanggup bekerja sembari mengenalkan berbagai model hasil tangannya yang terlihat beda dari yang lain. Para pelanggan Yanto yang dulu banyak memesan barang, kini selalu menanyakan dimana keberadaan Galih. Mereka ingin memesan banyak prabotan lain tetapi harus hasil kerja dari Galih. Tanpa merasa tersaingi, Yanto selalu memberitahu dimana Galih sekarang berada. Dia yakin kalau saja Galih punya orderan yang banyak, tanpa diminta, Galih juga akan membaginya pada dia. Sebagai sahabat yang baik, Yanto juga ingin Galih secepatnya berhasil agar cicilan Bank yang sudah dia percayakan pada Galih dapat be

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Godaan Sesaat

    Shahnaz melihat ada tas hitam di depan, dia penasaran tentang tas tersebut. Sembari duduk di samping Galih, Shahnaz meraih tas tersebut dan mengangkatnya."Galih, ini tas siapa?""Shahnaz, atas hal inilah aku sengaja menyuruh kamu datang kesini," ucap Galih.Shahnaz mengerutkan keningnya. Dia semakin bingung dengan maksut Galih sebenarnya. Shahnaz penasaran dan kembali bertanya."Galih, kamu tidak mencuri tas orang, kan?" Galih spontan melihat Shahnaz. Dia tidak yakin kalau Shahnaz bertanya demikian pada dirinya."Kamu bilang apa Shahnaz? Dari aku lahir, aku tidak pernah melakukan perbuatan sehina itu," jawabnya "Maaf, bukannya aku menuduh. Aku hanya heran saja, kenapa tiba-tiba ada tas seperti ini di rumah kamu.""Hahhh..!" Galih menghela napas yang panjang. Dia menggelengkan kepalanya sembari melihat wajah Shahnaz."Shahnaz, ini adalah uang yang dipinjamkan Yanto padaku untuk membuka usaha baru" ucap Galih "Sebanyak inikah?""Iya, Shahnaz. Uang ini berjumlah sekitar Lima ratus ju

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Usaha Baru

    Keesokan harinya, Yanto dan Galih pergi ke salah satu Bank yang ada di dekat lokasi mereka. Yanto membuat permohonan dengan memberikan surat rumahnya sebagai jaminan untuk meminjam sejumlah uang yang akan dia berikan pada Galih.Galih tidak menyangka, Yanto bisa sebaik itu. Hanya dalam hitungan jam, sejumlah uang yang diminta oleh Yanto telah cair dan langsung diberikan pada Galih "Galih, ambil uang ini! Kamu boleh gunakan ini untuk modal usaha kamu. Sementara, kamu boleh memakai lokasi kosong milikku yang tidak terlalu jauh dari sini," ucap Yanto."Terimakasih, Yanto. Galih terlihat memeluk erat sahabatnya yang begitu baik dan begitu ingin menolong Galih dengan tulus."Galih, sekarang kamu pergilah! Bawa uang ini ke rumah kamu! Aku harap kamu harus hati-hati agar uang ini tidak diambil oleh orang yang tidak bertangung jawab. Mulai besok kamu segera mengelolanya agar dalam waktu dekat kamu sudah bisa bekerja seperti biasa," ucap Yanto."Oke Yanto, kalau begitu aku permisi pulang!" Ga

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Sahabat Terbaik

    Hari itu, Yanto sahabat Galih sekaligus pemilik panglong menemui Galih yang sedang membuat model lemari hias yang terbaru. Dia begitu salut dan angkat tangan dengan hasil kerja Galih yang membuat omsetnya jadi melejit."Galih, apa kamu lagi sibuk?" Tanya Yanto."Enggak juga, Yanto. Memangnya ada apa?"Sembari meletakkan semua peralatan yang dipegangnya, Galih menemui Yanto yang sedang duduk di sampingnya."Yanto, sepertinya kamu mau bicara sesuatu hal yang sangat penting? Ada apa sebenarnya,Yanto?" "Galih, aku tidak tahu mau bicara mulai darimana. Belum lagi hal yang akan aku katakan itu, apakah kabar yang membuat aku senang atau tidak," ucap Yanto."Kamu ini bagaimana sih, Yanto? Kamu yang mau bicara, tapi kamu tidak tahu hal yang akan kamu bicarakan itu, baik atau buruk untuk kamu. Coba cerita, mana tahu aku bisa bantu!""Galih, ini sebenarnya tentang kamu," ucap Yanto."Tentang aku? Memangnya kenapa sih, Yanto? Apakah aku sudah memberatkan kamu bila aku bekerja disini?" Tanya Gali

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mulai Dikenal Banyak Orang

    Seminggu kemudian, Jesselyn sudah dinyatakan sehat dan sudah boleh pulang. Brams bersama mertuanya membawa Jesselyn kembali ke rumahnya.Saat berada di mobil, Brams melihat Jesselyn selalu terlihat diam dan tidak ada selera untuk bicara. Dia berusaha menghibur istrinya agar secepatnya bisa melupakan kejadian yang telah menimpa mereka."Jesaelyn, kamu jangan diam saja, dong!" Ucap Brams "Iya, Jesselyn. Kamu tidak boleh terlalu bersedih apalagi dalam jangka waktu yang lama," jawab Mamanya.Walaupun semuanya memberi semangat buat Jesaelyn, dia tetap saja terdiam dan tidak mau bicara. Dia sepertinya merasa trauma dengan kejadian yang membuat bayinya harus pergi untuk selamanya "Aku benci pada kamu, Brams. Mungkin karena ulah kamu pada Shahnaz, aku akhirnya mendapatkan karma ini," bathin Jesselyn.Jesselyn berpikir, apa yang sedang dialaminya adalah karma dari perbuatan Brams pada Shahnaz.Tidak berapa lama kemudian, mereka telah sampai di rumah. Jesselyn langsung turun tanpa dibantu lag

DMCA.com Protection Status