Share

Ketahuan

Penulis: Youna Imut
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-15 17:13:08

"Siapa yang datang Shahnaz?" tanya Brams.

Keduanya saling berpandangan.Jantung Brams saat itu, tiba-tiba berdetak kencang.Dia teringat pada Jesselyn, yang lagi mengandung anaknya di Singapore.

Walau dalam kondisi khawatir, Brams tetap nekat dan berjalan ke arah pintu rumahnya.Shahnaz juga tidak mau ketinggalan, dia mengikuti langkah Brams dari belakang.

"Shahnaz...?"

Jesselyn yang merasa emosi saat melihat ada Shahnaz di dalam rumah itu bersama suaminya.

"Bu Jesselyn," tegur Shahnaz.

Telapak tangan Jesselyn melayang dan mendarat di pipi Shahnaz.Dia juga melihat muka Brams yang tertunduk saat Jesselyn menapar muka Shahnaz.

"Dasar pengkhianat," bentak Jesselyn.

Kalian memang pengkhianat. Dugaanku yang selama ini pada kalian ternyata tidak salah.Kalian memang ular berbisa yang pandai bersandiwara.

"Jesselyn..!" Ucap Brams.

"Apa, apa lagi yang ingin kamu katakan.Mungkin saat di Singapore, kamu sengaja mencari celah ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Antara Marah Dan Iba

    Minuman Wisky kembali diteguk oleh Brams. Lima orang wanita sedang berada di kelilingnya. Mata Brams sudah terasa berat dan penglihatannya mulai goyang. Dia berjalan pulang dengan sempoyongan setelah membagi-bagi banyak uang pada para penghiburnya.Pemilik Cafe yang sudah kenal betul dengan Brams, kini menyuruh anggotanya untuk mengantar Brams pulang ke rumah. langkahnya yang sudah oleng,membuat pemilik Cafe merasa kasihan dan khawatir pada Brams jika pulang sendiri."Ayo pak, aku bantu." ucap pelayan laki-laki tersebut"Kamu tidak usah repot-repot membantuku, aku bisa pulang sendiri," jawab Brams.Lelaki itu tidak perduli dengan celoteh Brams.Dia terus membantu hingga Brams berada di dalam mobil."Jesselyn...Jesselyn..., nama itu terdengar sering keluar dari mulut Brams. Kini lelaki itu bisa menyimpulkan Brams sedang ada masalah dengan wanita yang bernama Jesselyn."Ayo pak,kita sudah sampai," ucap pelayan itu.Dia langsu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-16
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mencoba Memperbaiki Diri

    Mata Brams kini mulai terbuka, dia heran, kenapa dia bisa berada di kamarnya. Efek minuman kini sudah tidak terasa lagi, yang ada hanyalah rasa ngilu dan lemas yang berlebihan.Brams mencoba duduk dan berdiri, dia sama sekali tidak ingat dengan keberadaan Jesselyn di dalam rumahnya. Brams dengan santainya berjalan keluar dari kamar. Dia melihat Jesselyn sedang tertidur di sofa ruang tamunya."Ya tuhan,rupanya Jesselyn masih di rumah, bathin Brams.Dia mencoba mendekati istrinya. Dia merasa tidak tega untuk membangunkan istrinya yang lagi marah besar pada kelakuannnya. Tangan Brams menepuk tangan Jesselyn, dia melihat Jesselyn hanya berbalik saja tanpa sadar dari tidurnya."Hahh..kasihan Jesselyn, mungkin semalam dialah yang mengurus aku dan membawa aku hingga ke tempat tidur" bathin Brams.Demi membuat istrinya bahagia, Brams mencoba membuat segelas susus dan sepotong roti di meja dekat istrinya, sebagai ungkapan rasa penyesalan atas pe

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-18
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Saling Jujur

    "Sayang, apa kamu masih marah lagi padaku?" tanya Brams.Jesselyn hanya diam, dia sebenarnya masih kecewa pada Brams, apalagi melihat panggilan masuk dari Shahnaz, tadi malam.Jesselyn mencoba sabar dan menerima kenyataan. Dia senyum dan mendekati suaminya, Brams."Brams, aku tidak marah sama kamu. Aku hanya kesal pada sikap kamu dengan Shahhnaz dibelakangku," jawab Jesselyn."Sayang, kamu wajar saja marah padaku. Aku bisa terima itu. Aku berbuat demikian seakan ingin balas dendam dengan perbuatan kamu di ruangan Peter waktu itu."Iya sayang, aku bisa mengerti hal itu," jawab Jesselyn."Jesselyn, aku kecewa dan marah karena kamu terlihat santai berpegangan tangan dengan Peter.Brams sedikit merasa lega. Dia sudah bisa jujur mengatakan hal apa yang membuatnya marah. Brams berharap ada perubahan keluarganya, setelah saling jujur dalam menyelesaikan masalah."Sayang, apa tidak sebaiknya kita keluar saja ya!" Aku rasa k

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Sogokan Untuk Pengintaian

    Brams yang semakin bingung untuk menjawab pertanyaan Jesselyn, kini mengambil jalan pintas dengan mengulur waktu."Sayang, aku jawabnya nanti di rumah aja ya! Sekarang kita lebih baik menikmati makanan ini terlebih dahulu. Bukankan kamu dari tadi sudah lapar dan minta untuk makan di sini?""Oh iya, baiklah sayang, aku juga ingin menyantap makanan ini terlebih dahulu," ucap Jesselyn.Jesselyn tersenyum melihat Brams, yang sedang menikmati makan siang, Dia juga tidak mau ketinggalan dengan masakan seafood, favoritenya."Kringggg!"Suara ponsel Brams kini berbunyi. Dia segera melihat panggilan siapa yang masuk saat itu."Siapa sayang?" tanya Jesselyn.'Mampus aku, ada panggilan dari Shahnaz. Apa yang akan Jesselyn katakan bila dia tahu ada panggilan dari Shahnaz,' bathin Brams."Brams, telepon dari siapa?" tanya Jesselyn sekali lagi."Akhhh... entahlah, mungkin ada orang iseng atau salah sambung." Namanya juga t

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-21
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Tepat Sasaran

    Pak Soleh melihat ke belakang, dia bingung dengan uang yang disodorkan oleh Jesselyn. Mata pak Soleh terlihat menyipit dan bertanya dengan semuanya."Bu Jesselyn, kenapa ibu menyodorkan aku uang?" tanya pak Soleh"Pak Soleh, aku ingin pak Soleh bisa tutup mulut, aku punya rencana untuk mengintai suamiku. Apakah dia ada main di belakang dengan wanita yang bernama Shahnaz," jawab Jesselyn.Pak Soleh kini sudah tahu kemana sebenarnya tujuan Jesselyn. Dia juga merasa setuju dengan rencana Jesselyn tersebut. Sebagai sopir pribadi dari Beams, dia sudah sering kali melihat Shahnaz yang sudah keterlaluan dan selalu mengejar Brams kemana saja."Oke bu Jesselyn, aku setuju. Aku sebenarnya juga tisak suka dengan wanita yang bernama Shahnaz itu," jawab Pak Soleh.Jesselyn bingung dengan ucapan Pak Soleh."Pak Soleh, kenapa Bapak bisa berkata demikian?" tanya Jesselyn."Maaf bu, dari pertama kali dia masik lerja di sini, aku juga sudah

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-21
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Akhirnya Rahasia Terbongkar

    Jesselyn langsung berdiri, dia membayar makanan yang sama sekali belum habis. Rasa kesal yang amat sangat, dirasakan oleh Jesselyn saat berjalan keluar dari dalam Cafe."Aku harus ke kantor Brams, aku harus melihat langsung apa yang mereka lakukan di ruangan itu," bathin Jesselyn.******Ayunan langkah Shahnaz terlihat begitu cepat. Dia khawatir kalau Jesselyn mengetahui kedatangannya. Perlahan pintu ruangan Brams di dodong oleh Shahnaz, dia melihat Brams, lagi memainkan ponsel miliknya.."Brams, kamu kenapa tiba-tiba menghubungiku dan menyuhku untuk datang ke sini?," tanya Shahnaz."Shahnaz, kamu duduk dulu! Aku sengaja menghubungi kamu karena aku ingin mengatakan hal penting agar kamu bisa paham dengan maksut dan tujuanku.Dengan penasaran, Shanaz langsung duduk dan meletakkkan tas di atas meja. Dia sepertinya takut kalau- kalau ada Jesselyn di ruangan itu."Ada ap,Brams?" Tanya Shahnaz dengan penasaran."Shahnaz aku in

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Saling Terbuka

    Brams siang itu juga langsung pulang ke rumah. Dia melihat istrinya lagi berada di dalam kamar. Brams yang sangat tahu, dia sangat bersalah dan kini hanya menunggu istrinya keluar dari ruang tamu.Hahhhh desah napas Brams kini terdengar, dia jadi bingung dan merasa kecewa dengan petistiwa yang terjadi pagi tadi di kantor.Jesselyn mengetahui kalau suaminya sudah pulang kerja. Dia hanya melihat dari kaca jendela dan tidak mau keluar dari kamarnya.Brams merasa sudah mulai bosan menunggu. Dia berdiri dan berjalan ke arah kamar mereka. Dengan memberanikan diri, dia mengetuk pintu dari kamar tersebut."Tok...Tok....Tok,"Suara pintu di dengar oleh Jesselyn. Dia malas dan tidak mau membuka pintu tersebut.Dengan lemas, Brams mencoba memanggil istrinya itu."Jesselyn," ucap Brams dengan suara memelas.Jesselyn tetap saja diam. Dia tidak mau membuka bahkan mendengar sapaan dari suaminya."Sayang buka pintunya dong," ucap Bram

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Perdamaian

    Malam itu, Jesselyn dan Brams sama-sama merayakan perdamaian yang sangat bermakna dalam rumah tangga mereka. Jesselyn yang merasa bersalah, kini bermaksut melupakan semua masalah yang selama ini dia alami."Brams, bagaimana kalau aku tinggal disini saja dan berhenti bekerja di Singapore?" Tanya Jesselyn.Pandangan mata Brams, kini terlihat sangat berbinar. Dia sangat bahagia dengan pertanyaan istrinya."Sayang, apakah aku tidak salah mendengar ucapan kamu? Coba kamu ucapkan sekali lagi, agar aku puas dengan apa yang baru saja aku dengarkan!"Jesselyn tersenyum karena merasa lucu dengan tingkah suaminya. Dia menggelengkan kepalanya dan berusaha mengulang pertanyaannya kembali."Sayang, bagaimana jika aku tinggal di sini dan berhenti bekerja di Singapore?""Dari dulu aku berharap kamu mau tinggal disini sayang, aku tidak pernah menginginkan kamu untuk ikut bekerja. Sebagai suami aku sangat bertanggungjawab penuh atas diri kamu, walaupun

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-29

Bab terbaru

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Kebohongan Brams

    Pagi hari telah tiba, Brams terlihat sudah duluan bangun dan terlihat rapi. Dia duduk sembari menunggu Pak Hadi keluar dari kamar. Rasa kecewa tadi malam membuat Brams malas untuk masuk ke kamar Shahnaz. Dia tidak ingin pamit, karena dia merasa tidak akan ada jawaban yang didapat nantinya."Brams, kamu kelihatan sudah rapi. Kamu mau kemana, Brams?" Pak Hadi bertanya dengan penasaran sembari duduk disamping Brams.Tidak lama kemudian, Mama Jesselyn juga keluar dan ikut bergabung dengan mereka. Dia juga heran dengan pakaian Brams yang terlihat rapi seakan ingin pergi kesuatu tempat."Kamu mau kemana, Brams?" "Papa...Mama...pagi ini juga aku harus kembali ke Jakarta. Tadi malam, aku dapat telepon untuk hadir nanti jam satu siang. Aku tidak punya pikiran lain.Tanpa alasan apapun aku harus kembali ke Jakarta, Papa," ucap Brams dengan gaya berbohong pada kedua mertuanya. Keduanya saling berpandangan. Mereka bertanya tentang Jesselyn dan keadaannya."Tapi, Brams. Bagaimana nantinya dengan

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Jangan Ungkit Masa Lalu

    Shahnaz dan Galih pergi bersama ke rumah. Sepanjang perjalanan, keduanya terlihat sangat mesra dan tidak jarang suka bercanda dan tertawa bersama. Galih merasa, Shahnaz adalah calon terbaik baginya yang akan menggantikan posisi mantan istrinya dahulu."Shahnaz, apa kamu tidak kepikiran lagi pada lelaki yang bernama Brams?" Sontak Shahanz terkejut. Dia seakan tidak percaya bila Galih bertanya tentang Brams pada dirinya. "Galih, kamu kenapa berkata demikian?"Hmmm...Galih menarik napasnya perlahan hingga mengeluarkannya kembali. Dia merasa bilakah masih ada hati Shahnaz pada lelaki itu."Tidak..aku hanya ingin memastikan apakah kamu masih mengingat dia?" "Galih, semenjak aku mengenal kamu, rasanya kau sudah melupakan orang tersebut. Apalagi kamu itu sangat jauh berbeda dengan dia yang sama sekali tidak perduli denganku," jawabnya "Sayang, maafkan aku! Jujur aku tidak bermaksut membuat kamu jadi teringat pada semuanya," ucap Galih. "Hmmm..," Shahnaz hanya tersenyum tipis. Dia tidak s

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mandi Bersama

    Hari sudah menjadi sore. Shahnaz juga sudah mulai bosan melihat Galih bekerja. Ditambah lagi dengan badan yang gerah, membuat dia ingin pulang secepatnya."Galih, hari sudah sore. Aku permisi pulang, ya!" Galih meletakkan kembali alat ukir yang ada di tangannya. Dia mendekati Shahnaz yang ingin segera pulang."Shahnaz, aku ingin ikut ke rumah kamu," ucapnya.Shahanaz terkejut mendengar keinginnan Galih untuk ikut bersamanya. Namun keinginan Galih tersebut, tidak disengkal oleh Shahnaz. Dia bahkan senang mendengarnya karena dia merasa, Galih tidak bisa jauh darinya."Shahnaz, aku madi dulu, ya! Kamu tunggu aja dulu, aku tidak akan lama, kok."Shahnaz mengangguk. Dia tersenyum melihat Galih mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Gemerincing air yang kini terdengar oleh Shahnaz, membuat dia juga ingin membuang rasa gerah untuk segera mandi."Sebaiknya aku menyusul Galih," ucapnya.Shahnaz tanpa ragu pergi ke kamar mandi. Pintu kamar mandi yang sama sekali tidak dikunci, memudahkan

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Perhatian Yang Luar Biasa

    "Shahnaz, ayo masuk!" Galih terlihat sudah menyiapkan makanan di atas mejanya.Shahnaz bahagia. Dia diperlakukan dengan penuh kasih sayang oleh Galih. Keduanya menikmati makanan yang sudah tersaji."Galih, makanan ini enak sekali, kamu beli darimana?" "Ohh..aku hanya pesan saja pada langganan lama yang sudah terkenal dengan rasa dari masakannya," ucap Galih.Mulut mungil Shahnaz tersenyum. Dia melihat ada sebuah nasi yang menempel di atas bibir Galih .Dengan penuh kasih sayang dan juga perhatian, Shahnaz mencoba membersihkannya dengan mengambil nasi tersebut."Ada apa, Shahnaz?" "Tidak, aku hanya mengambil nasi yang lari dari jalannya," ucap Shahnaz.Keduanya tertawa. Mereka merasa lucu dengan hal yang baru saja terjadi. Sembari makan bersama, Shahnaz melihat model dari perabotan yang baru dikerjakan oleh Galih. Dia juga ikut kagum dengan model dari hasil kerja Galih yang sangat beda daripada barang lain yang sering terpajang di berbagai toko yang ada di beberapa tempat yang ada di

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Makan Siang Bersama

    Keesokan harinya, Galih keluar untuk membelanjakan semua keperluannya. mulai dari bahan hingga alat yang akan dia gunakan untuk membuka usaha. Galih berniat, dalam waktu singkat dia akan memperoleh kesuksesannya yang dulu telah direbut mantan istrinya. Seminggu kemudian, Galih sudah bisa membuka usahanya. Pagi itu dia masih bekerja sendiri. Dia yakin kalau di tahap permulaan ini, dia masih sanggup bekerja sembari mengenalkan berbagai model hasil tangannya yang terlihat beda dari yang lain. Para pelanggan Yanto yang dulu banyak memesan barang, kini selalu menanyakan dimana keberadaan Galih. Mereka ingin memesan banyak prabotan lain tetapi harus hasil kerja dari Galih. Tanpa merasa tersaingi, Yanto selalu memberitahu dimana Galih sekarang berada. Dia yakin kalau saja Galih punya orderan yang banyak, tanpa diminta, Galih juga akan membaginya pada dia. Sebagai sahabat yang baik, Yanto juga ingin Galih secepatnya berhasil agar cicilan Bank yang sudah dia percayakan pada Galih dapat be

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Godaan Sesaat

    Shahnaz melihat ada tas hitam di depan, dia penasaran tentang tas tersebut. Sembari duduk di samping Galih, Shahnaz meraih tas tersebut dan mengangkatnya."Galih, ini tas siapa?""Shahnaz, atas hal inilah aku sengaja menyuruh kamu datang kesini," ucap Galih.Shahnaz mengerutkan keningnya. Dia semakin bingung dengan maksut Galih sebenarnya. Shahnaz penasaran dan kembali bertanya."Galih, kamu tidak mencuri tas orang, kan?" Galih spontan melihat Shahnaz. Dia tidak yakin kalau Shahnaz bertanya demikian pada dirinya."Kamu bilang apa Shahnaz? Dari aku lahir, aku tidak pernah melakukan perbuatan sehina itu," jawabnya "Maaf, bukannya aku menuduh. Aku hanya heran saja, kenapa tiba-tiba ada tas seperti ini di rumah kamu.""Hahhh..!" Galih menghela napas yang panjang. Dia menggelengkan kepalanya sembari melihat wajah Shahnaz."Shahnaz, ini adalah uang yang dipinjamkan Yanto padaku untuk membuka usaha baru" ucap Galih "Sebanyak inikah?""Iya, Shahnaz. Uang ini berjumlah sekitar Lima ratus ju

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Usaha Baru

    Keesokan harinya, Yanto dan Galih pergi ke salah satu Bank yang ada di dekat lokasi mereka. Yanto membuat permohonan dengan memberikan surat rumahnya sebagai jaminan untuk meminjam sejumlah uang yang akan dia berikan pada Galih.Galih tidak menyangka, Yanto bisa sebaik itu. Hanya dalam hitungan jam, sejumlah uang yang diminta oleh Yanto telah cair dan langsung diberikan pada Galih "Galih, ambil uang ini! Kamu boleh gunakan ini untuk modal usaha kamu. Sementara, kamu boleh memakai lokasi kosong milikku yang tidak terlalu jauh dari sini," ucap Yanto."Terimakasih, Yanto. Galih terlihat memeluk erat sahabatnya yang begitu baik dan begitu ingin menolong Galih dengan tulus."Galih, sekarang kamu pergilah! Bawa uang ini ke rumah kamu! Aku harap kamu harus hati-hati agar uang ini tidak diambil oleh orang yang tidak bertangung jawab. Mulai besok kamu segera mengelolanya agar dalam waktu dekat kamu sudah bisa bekerja seperti biasa," ucap Yanto."Oke Yanto, kalau begitu aku permisi pulang!" Ga

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Sahabat Terbaik

    Hari itu, Yanto sahabat Galih sekaligus pemilik panglong menemui Galih yang sedang membuat model lemari hias yang terbaru. Dia begitu salut dan angkat tangan dengan hasil kerja Galih yang membuat omsetnya jadi melejit."Galih, apa kamu lagi sibuk?" Tanya Yanto."Enggak juga, Yanto. Memangnya ada apa?"Sembari meletakkan semua peralatan yang dipegangnya, Galih menemui Yanto yang sedang duduk di sampingnya."Yanto, sepertinya kamu mau bicara sesuatu hal yang sangat penting? Ada apa sebenarnya,Yanto?" "Galih, aku tidak tahu mau bicara mulai darimana. Belum lagi hal yang akan aku katakan itu, apakah kabar yang membuat aku senang atau tidak," ucap Yanto."Kamu ini bagaimana sih, Yanto? Kamu yang mau bicara, tapi kamu tidak tahu hal yang akan kamu bicarakan itu, baik atau buruk untuk kamu. Coba cerita, mana tahu aku bisa bantu!""Galih, ini sebenarnya tentang kamu," ucap Yanto."Tentang aku? Memangnya kenapa sih, Yanto? Apakah aku sudah memberatkan kamu bila aku bekerja disini?" Tanya Gali

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mulai Dikenal Banyak Orang

    Seminggu kemudian, Jesselyn sudah dinyatakan sehat dan sudah boleh pulang. Brams bersama mertuanya membawa Jesselyn kembali ke rumahnya.Saat berada di mobil, Brams melihat Jesselyn selalu terlihat diam dan tidak ada selera untuk bicara. Dia berusaha menghibur istrinya agar secepatnya bisa melupakan kejadian yang telah menimpa mereka."Jesaelyn, kamu jangan diam saja, dong!" Ucap Brams "Iya, Jesselyn. Kamu tidak boleh terlalu bersedih apalagi dalam jangka waktu yang lama," jawab Mamanya.Walaupun semuanya memberi semangat buat Jesaelyn, dia tetap saja terdiam dan tidak mau bicara. Dia sepertinya merasa trauma dengan kejadian yang membuat bayinya harus pergi untuk selamanya "Aku benci pada kamu, Brams. Mungkin karena ulah kamu pada Shahnaz, aku akhirnya mendapatkan karma ini," bathin Jesselyn.Jesselyn berpikir, apa yang sedang dialaminya adalah karma dari perbuatan Brams pada Shahnaz.Tidak berapa lama kemudian, mereka telah sampai di rumah. Jesselyn langsung turun tanpa dibantu lag

DMCA.com Protection Status