Raka menggeleng kepala heran dengan kelakuan calon istrinya, sesaat Hilda bersama Berlian dan Lia masuk ke dalam mobil. Raka mengemudikan mobilnya untuk mampir kerumah menjemput Bunda Sarah dulu. Dan tepat di depan rumah, Sarah sudah menunggu mereka."Pagi Bunda," sapa Hilda dan Lia."Pagi semua. Aduh mana cucuku, biar Bunda yang gendong.""Ini Bun," Hilda menyerahkan Berlian pada Sarah."Udah siap semua," tanya Raka."Udah kak, let's go," seru Hilda semangat"Semangat amat nak.""Iya Bun, karena Hilda bahagia bisa kumpul lagi.""Dan karena Raka kembali bukan," goda Sarah"He ... dan itu salah satunya Bun.""Bunda doakan langgeng terus ya.""Amien."Perjalanan mereka cukup lama sehingga Raka menyuruh semua untuk tidur, sedangkan Raka bergantian mengemudikan mobil dengan temannya Ari.Sedangkan di kediaman Arkha, tengah bersiap menyambut Hilda dan Raka. Rere sebelumnya sudah dikabari agar bisa ke rumahnya karena Raka dan Hilda pulang."Nin, mereka nyampek jam berapa ya?""Kenapa? ud
Alden yang posesif pada istrinya segera mengajak pulang dari acara adeknya karena ia melihat sedari tadi Kenzi tak berkedip manatap Yasmine."Sayang, kita pulang yuk," ajaknya"Loh masih jam 9 lo, sayang," tanya lembut pada suaminya."Mendadak sakit perut, aw."Yasmine panik dan menuruti suami untuk pulang, keduanya pamit pada calon mempelai di meja sebelah."Ka, Hil, kita pulang dulu ya.""Loh kak, kok cepet amat.""Mendadak sakit perut, Hil.""Ya sudah hati-hati, kak.""Mi, Dad. Kami pulang dulu. Tante," pamit Alden dan Yasmine."Iya nak, salam buat twin.""Iya, assalamualaikum.""Waalaikumsalam."Alden menggandeng tangan Yasmine keluar dari gedung, di perjalanan Alden diam membisu membuat Yasmine iseng memegangi paha suaminya. Sontak Alden menoleh ke arah istrinya. Alden menyunggingkan senyuman lalu menggenggam tangan istrinya yang masih setia di paha. Yasmine terkejut Alden merespon, buru-buru ia menarik tangannya namun Alden malah mengeratkan tangannya."Kau yang memancing macan
Kenzi berdiri dan langsung menarik Alden mereka bergulat. Yasmine melihat keduanya saling menyerang dengan cepat ia menendang suami dan Kenzi agar berhenti.BrughKedua lelaki itu terjatuh, semua melongo kala aksi Yasmine yang baru mereka ketahui saat ini. Seorang Yasmine yang cantik, anggun ternyata di baliknya ada kekuatan bersamanya."Waw, keren kak Yasmine," celetuk mahasiswi lain"Makin aku idolakan."Yasmine menatap keduanya dengan sorotan tajam membuat nyali Alden menciut, ia melirik kearah Kenzi dengan ledekan."Aku udah peringatkan kalian berhenti tapi kenapa masih kayak anak kecil. Dan kau Ken, aku udah ada suami dan dua anak. Jadi tolong berhenti menggangguku dan kehidupan keluargaku. Jika aku lihat kau masih berulah, aku takkan tinggal diam," ucap lantang Yasmine pada Kenzi lalu perempuan cantik beralih memapah suaminya menuju kantin.Alden yang jahil berlalu sambil mengacungkan jempol kebawah meledek kearah Kenzi, cowok itu tak terima di hina depan teman kampus. Ia pun me
"Le-leo, kamu."Betapa terkejutnya Ega saat Leo ada disitu tepat ia bersama Yasmine, ia gelagapan melihat Leo begitu merah padam."Apa! Mau jelasin apa?" bentak Leo"Denger ya, Ga. Aku tuh sayang sama kamu. Tapi kau menghianati kepercayaanku, aku kecewa sama kau."Leo pergi dengan rasa marahnya, lalu Yasmine menenangkan Ega. Yasmine juga menyuruh Alden menyusul Leo."Kalian diam sini, aku menyusulnya."Yasmine mengangguk dan memberikan minum pada Ega agar lebih tenang."Coba kau ceritakan yang sesungguhnya terjadi, Ga.""Jadi begini Yas, aku kerja di kantor xx dan di sana aku di bully nggak bisa dandan dan miskin. Aku nggak terima lalu aku minta pada Leo untuk carikan uang agar aku bisa dipandang sama mereka dengan alasan untuk Ibu. Aku tak jujur padanya hanya mengikuti egoku aja, Yas. Hiks ... hiks... Maafin aku," ucapnya sesegukan"Astaga, kau ini. Sesungguhnya hubungan akan baik jika saling terbuka satu sama lain, Ga. Aku saranin jangan mengikuti nafsu saja , pikirkan yang lain ju
"Kenzi."Yasmine terkejut mendengar nama itu, kini ia mulai melemah dan melepas tubuh lelaki itu lalu terduduk lemas sambil menyender dinding. Axel dan Sha melihat Mommy nya terlihat menahan luka mendekatinya."Mom, angun. Hiks ...""Mom, angun ," Sha mencoba meyadarkan Mommy nyaYasmine sempat senyum lalu berbicara, "Mbak jaga twin, aw.""Nona, sadar nona," Rara mencoba menyadarkanTak lama, Yasmine sudah dibawa beberapa anak buah Alden ke rumahsakit dan kini wanita cantik itu akan operasi pencabutan pisau dipunggungnya.Alden yang baru saja datang, meraung-raung di depan ruangan operasi, Will , Leo dan Revan sampek kewalahan. Nina melihat putranya kacau untuk kedua kali tak tega melihatnya ia mengajak Arkha untuk membawa Alden agar di beri suntik penenang."Dokter bawa putra saya, saya minta dikasih penenang, saya tak tega melihatnya.""Baik tuan."Beberapa perawat dan anak buah membawa Alden dengan posisi diikat agar ia tak berontak. Setelah mendapat suntikan penenang. Dan tak lam
"Al ... Al, bangun nak," Nina mencoba membangunkan putranya yang mengigau."Hah.""Mami, ini Alden dimana? ini bukan dirumah kan," ucapnya panik"Hei anak nakal, ini memang bukan di rumah tapi di rumahsakit. Ada apa kau mengigau sampai teriak keras, hem.""Hanya mimpi ternyata," pikir Alden"Ini di rumahsakit Mi, bagaimana Yasmine, Mi.""Tenanglah sayang, ayo ikut Mami."Alden turun ranjang dan berjalan mengikuti Mami nya, ia sungguh tak kuasa jika mimpi jadi kenyataan. Ia berpikir masa depan bersama anak-anak dan mimpi hidup bahagia hingga kakek nenek hancur.Sampai di sebuah ruangan vvip, Alden masih menunduk dengan wajah sedihnya. Ara melihat putranya seperti itu menyenggolnya."Mau sampai kapan kamu menunduk, cari uang koin. Pengusaha kok masih asyik cari koin," cibir Nina.Seketika mendongak dan betapa terkejutnya ada sosok ia sayangi tersenyum diatas brankar. Ia tak bisa menahan tangisnya ia berlari lalu memeluk istri tercintanya."I love you beibeh," Alden memeluk erat istrinya
Malamnya acara resepsi dilakukan pukul 5 sore sampai pukul 9 malam untuk sesi pertama dan sesi kedua pukul 9 malam hingga 11 malam. Kedua mempelai bersiap menuju acara resepsi dengan tema rock n roll sesuai keinginan Hilda. Setelah memastikan polesannya sudah bagus, ia memilih sepatu cats."Keren kalian," ucap mua"Ini ideku lo mbak.""Oh begitu, keren sekali ide nya.""Ya udah ayo sayang, kasihan udah pada nunggu.""Baiklah suamiku."Kedua mempelai pun akhirnya sudah di tempat acara tepatnya dekat kolam renang. Dan sebuah pertunjukan di persembahkan oleh Alden dan Yasmine untuk menambah suasana kegembiraan atas pernikahan adeknya."Selamat malam semua, saya Alden dan ini istri tercinta saya Yasmine. Kami akan mempersembahkan sebuah lagu untuk mempelai. Semoga terhibur."Dan semua memberikan tepukan riuh pada mereka berdua atas lagu romantis berjudul 'Dengarkanlah'.Dan pertunjukkan kedua, para cowok serta pasangan mempelai menari diatas panggung semua semakin bersorak karena gera
"Oh ya, kok aku nggak tahu ya," ucap Yasmine tanpa menoleh kearah perempuan yang mengaku mantan Alden suaminya."Kalau mau, tanya suami mu yang merenggut kesucianku," ucapnya dengan nada mengejek.Seketika Yasmine berbalik dan menarik lengan perempuan itu dan berkata, "Berarti kau yang murahan nona.""Brengsek, sialan tuh cewek," umpat ReviYasmine menghempaskan lengan perempuan itu kasar dan pergi berlalu saat akan masuk ke lobby ia berpapasan dengan suaminya."Kau kenapa sayang, kok mukanya di tekuk.""Aku mau pulang sekarang," Yasmine berlari naik ke liftAlden heran dengan istrinya dan mengejar saat berada di lift, Yasmine masih mode diam. Alden berusaha menggenggam erat tangan istri, tapi ditepisnya. Akhirnya lift terbuka, Yasmine dengan langkah cepat masuk ke dalam kamar karena ingin mendengar penjelasan dari suami."Ada apa sayang, kamu kok dingin.""Dingin itu kulkas, jadi tolong jawab pertanyaanku cukup iya atau tidak.""Oke.""Ada 10 kah mantanmu, Alden?""Iya.""Salah satun