Share

Melamar Hilda

Raka menggeleng kepala heran dengan kelakuan calon istrinya, sesaat Hilda bersama Berlian dan Lia masuk ke dalam mobil. Raka mengemudikan mobilnya untuk mampir kerumah menjemput Bunda Sarah dulu. Dan tepat di depan rumah, Sarah sudah menunggu mereka.

"Pagi Bunda," sapa Hilda dan Lia.

"Pagi semua. Aduh mana cucuku, biar Bunda yang gendong."

"Ini Bun," Hilda menyerahkan Berlian pada Sarah.

"Udah siap semua," tanya Raka.

"Udah kak, let's go," seru Hilda semangat

"Semangat amat nak."

"Iya Bun, karena Hilda bahagia bisa kumpul lagi."

"Dan karena Raka kembali bukan," goda Sarah

"He ... dan itu salah satunya Bun."

"Bunda doakan langgeng terus ya."

"Amien."

Perjalanan mereka cukup lama sehingga Raka menyuruh semua untuk tidur, sedangkan Raka bergantian mengemudikan mobil dengan temannya Ari.

Sedangkan di kediaman Arkha, tengah bersiap menyambut Hilda dan Raka. Rere sebelumnya sudah dikabari agar bisa ke rumahnya karena Raka dan Hilda pulang.

"Nin, mereka nyampek jam berapa ya?"

"Kenapa? ud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status