Dalam suasana yang penuh dengan keheningan, Farez berdiri di depan Diana dengan hati yang hancur. Air mata tak terbendung mengalir di pipinya, menggambarkan kepedihan yang mendalam."Diana, aku mohon padamu, jangan lakukan ini," ucap Farez dengan suara yang gemetar. "Aku tahu aku telah membuat banyak kesalahan dan merugikanmu. Tetapi, aku berjanji bahwa aku akan berubah, aku akan melakukan segala cara untuk memperbaiki diri dan hubungan kita."Diana menatap Farez dengan tatapan yang penuh dengan campuran emosi. Dia bisa merasakan kesedihan dan keputusasaan yang melanda Farez. Hati Diana yang berkecamuk terbagi antara rasa sakit yang dia alami dan keinginan yang terpendam untuk memberikan kesempatan kedua."Farez, kita telah melewati begitu banyak hal bersama-sama. Aku tahu betapa besar cintamu terhadap Aurora," ucap Diana dengan suara yang lembut, mencoba menenangkan Farez.Namun, di balik kelembutan suaranya, Diana tetap teguh dengan keputusannya. "Tapi, Farez, kepercayaan kita telah
Pagi itu, Yumna duduk di ruang tamu yang sekarang kosong dan sepi. Dia masih tercengang dengan fakta bahwa rumahnya telah disita oleh pihak yang berwenang. Sedih dan penuh kebingungan, dia merenung tentang apa yang bisa menyebabkan hal ini terjadi. Tiba-tiba, pintu rumah terbuka dan seorang pria yang tampak seperti pengacara masuk ke dalam ruangan.Pria itu memberikan beberapa dokumen kepada Yumna dan menjelaskan bahwa rumahnya telah disita karena hutang yang belum diselesaikan oleh almarhum kedua orang tuanya. Yumna terkejut mendengar berita ini. Dia tidak pernah mengetahui tentang hutang tersebut dan merasa bersalah karena tidak bisa membantu kedua orang tuanya saat mereka masih hidup.Dalam keadaan bingung dan emosional, Yumna memandang surat-surat itu dengan mata berkaca-kaca. Di tengah kebingungan, dia mencoba mengumpulkan keberanian untuk bertanya kepada pengacara tersebut. Dia ingin tahu apakah ada cara untuk mengatasi situasi ini tanpa kehilangan rumah yang telah menjadi tempa
Farez merenung dalam kebimbangan yang mendalam. Keputusan yang harus ia ambil begitu berat baginya. Usia pernikahannya dengan Diana sudah bertahun-tahun, dan mereka telah menghadapi banyak hal bersama. Namun, perasaannya yang semakin kuat terhadap Yumna membuatnya terombang-ambing antara dua pilihan yang sulit.Ia memandang surat gugatan cerai yang terletak di atas meja, sementara kenangan-kenangan masa lalu dengan Diana memenuhi pikirannya. Mereka telah berbagi tawa, tangis, dan perjuangan bersama. Namun, cinta yang terlahir di antara dirinya dan Yumna terasa begitu kuat dan tak terelakkan.Farez menyadari bahwa tak ada keputusan yang akan sempurna. Apapun yang ia pilih, pasti akan ada pihak yang terluka. Tetapi ia juga sadar bahwa mempertahankan pernikahannya hanya karena masa lalu dan kenyamanan bukanlah jalan yang benar.Dalam keheningan yang mencekam, Farez memutuskan untuk mendengarkan suaranya yang terdalam. Ia tak ingin hidup dalam kebohongan dan menyakiti hati Diana lebih jau
Yumna duduk tegak di ruang tamu, menunggu dengan hati yang berdebar saat Farez akhirnya tiba. Tatapannya penuh harap, namun juga penuh kekhawatiran akan keputusan yang akan diungkapkan oleh Farez.Farez duduk di samping Yumna, tatapannya lembut namun penuh kepastian. Ia memegang tangan Yumna dengan lembut dan berkata dengan suara yang tulus, "Yumna, aku harus jujur denganmu. Setelah memikirkan dengan matang, hatiku tetap memilih Diana. Aku mencintainya dan ingin membangun kembali hubungan kami."Mendengar kata-kata itu, Yumna merasakan getaran hatinya, namun ia berusaha menahan emosi yang membanjiri dirinya. Ia memahami bahwa keputusan itu bukanlah yang ia harapkan, namun ia harus menghormati perasaan Farez.Dengan suara yang penuh pengertian, Yumna menjawab, "Farez, aku menerima keputusanmu dengan lapang dada. Aku tahu cintamu untuk Diana tetap ada, dan aku tidak bisa memaksamu untuk memilihku. Aku berharap kalian berdua bisa menemukan kebahagiaan yang sejati bersama."Farez merasaka
Yumna menatap sekeliling ruangan baru yang menjadi tempat tinggalnya sekarang. Rumah itu jauh lebih sederhana dari rumah lama yang pernah mereka miliki. Dinding putih yang bersih dan lantai kayu yang sederhana menciptakan suasana yang hangat dan ramah.Meskipun rumah ini tidak sebesar atau seindah rumah mereka sebelumnya, Yumna merasa bangga dengan pencapaian ini. Ia menggunakan tabungannya untuk membeli rumah ini, mengambil langkah yang berani untuk memulai hidup baru bagi dirinya dan Aurora. Meskipun rumah lama mereka sudah disita oleh pihak bank, Yumna tidak ingin membiarkan kegagalan itu menghancurkan semangatnya.Di dalam rumah yang lebih sederhana ini, Aurora berlarian riang dengan senyum ceria di wajahnya. Meskipun belum sepenuhnya memahami situasi yang terjadi, Aurora merasakan kehangatan dan cinta dari ibunya. Yumna mencoba menciptakan suasana yang nyaman dan penuh kasih di rumah baru ini, meskipun terkadang ada rasa sedih yang masih menyergap.Yumna duduk di sofa yang sederh
Yumna duduk di teras rumahnya, memandangi langit senja dengan pikiran yang jernih. Setelah berbagai pertimbangan dan introspeksi yang dalam, dia akhirnya mengambil keputusan penting untuk memulai hidup baru tanpa Farez. Sebagai langkah awal, Yumna memutuskan untuk mencari pekerjaan di sekitar rumahnya, menjauh dari perusahaan Farez yang telah menjadi bagian hidupnya selama ini.Yumna berbicara pada dirinya sendiri. "Aku harus melangkah maju dan memulai hidup baru. Aku perlu mencari pekerjaan di sekitar sini, jauh dari bayang-bayang perusahaan Farez. Aku harus membuktikan pada diriku sendiri bahwa aku mampu mandiri dan sukses tanpa ketergantungan pada siapapun."Dalam hatinya, Yumna berjanji untuk tidak kembali ke perusahaan Farez sebagai bentuk kesungguhan dan komitmennya untuk memulai babak baru dalam hidupnya. Dia ingin membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia dapat menggapai kebahagiaan dan kesuksesan secara mandiri, tanpa harus bergantung pada hubungan masa lalu yang telah berak
Sudah tiga minggu sejak Yumna memulai pekerjaannya di toko bunga. Setiap harinya, dia datang dengan semangat dan antusiasme yang tinggi. Dia telah belajar banyak tentang berbagai jenis bunga, teknik merangkai yang indah, dan cara merawat bunga agar tetap segar.Yumna dengan sabar menerima panduan dan arahan dari rekan kerjanya, Maya, yang menjadi mentornya di toko bunga. Dia belajar cara menentukan kombinasi bunga yang sempurna untuk setiap kesempatan, baik itu pernikahan, ulang tahun, atau perayaan lainnya. Yumna juga memperhatikan detail-detail kecil seperti memilih vas yang cocok, memotong batang bunga dengan tepat, dan memberikan sentuhan akhir yang menakjubkan pada setiap rangkaian bunga.Meskipun kadang-kadang ada tantangan seperti pesanan yang mendesak atau ketersediaan bunga yang terbatas, Yumna tetap menjaga ketenangan dan fleksibilitas. Dia belajar mengatasi situasi yang mungkin muncul dengan kecerdasan dan keahlian yang semakin bertumbuh.Yumna merasa bahagia melihat senyum
Di balik kehidupan sehari-hari mereka, Farez diam-diam merasa penasaran tentang keberadaan Yumna dan putri mereka, Aurora. Meskipun Diana tidak mengetahuinya, Farez merasa perlu untuk memantau dan memastikan bahwa mereka berdua baik-baik saja.Farez melakukan beberapa upaya tanpa diketahui oleh Diana. Dia mencari tahu informasi tentang sekolah Aurora dan mengikuti perkembangan kegiatan di sekitar tempat tinggal mereka. Dia memperhatikan setiap detail melalui media sosial dan mencari tahu tentang acara atau kegiatan yang melibatkan Yumna dan Aurora.Dalam diam, Farez menyelidiki dengan hati-hati dan tanpa meninggalkan jejak yang mencurigakan. Dia ingin melindungi Yumna dan Aurora dari jarak jauh, meskipun Diana belum mengijinkannya untuk terlibat dalam kehidupan mereka. Farez sadar bahwa hubungan mereka masih rapuh, dan dia ingin memastikan bahwa Yumna dan Aurora tetap aman dan bahagia.Setiap kali Farez mengetahui tentang prestasi atau kejadian penting dalam kehidupan Yumna dan Aurora