Share

Bab 37. Kisah Masa Lalu Ibu Ariel

Keheningan membentang dari dalam mobil. Belum ada kata yang terucap dari bibir Ariel ataupun Shawn. Ariel duduk di kursi tepat di samping kursi kemudi, dengan raut wajah yang muram—dengan sorot mata melemah.

Bukan tamparan dari Malvia yang menyakitkan, tapi hinaan yang terlontar dari banyak orang, yang membuat hatinya sangatlah sakit. Dia tidak pernah mengira akan direndahkan di hadapan banyak orang, bahkan sampai diliput oleh wartawan.

Mobil Shawn berhenti di halaman parkir apartemen di mana penthouse Shawn berada. Pria itu turun dari mobil sambil menggenggam tangan Ariel. Ya, tidak ada pemberontakan ataupun pembicaraan. Yang dilakukan Ariel hanya menurut ketika Shawn menarik tangannya.

Saat tiba di penthouse Shawn, Ariel memilih untuk duduk di sofa kamar. Air mata wanita itu sudah tidak tertahankan. Dia menangis sesegukan di hadapan Shawn yang masih berdiri—menatap dirinya.

“Kenapa kau selalu membiarkan orang-orang merendahkanmu, Ariel?!” geram Shawn dengan nada emosi.

Ariel teris
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status