Share

Bab 41. Melampiaskan Kemarahan

Shawn mengumpat dalam hati mengingat kejadian bodoh tadi. Dia tidak pernah bermaksud melukai Ariel, tapi terlalu rumit untuknya menjelaskan tentang kegelisahan yang menyelimuti hatinya.

Malam semakin larut. Shawn berada di luar tenda. Pria itu sengaja menjauh dari Ariel. Dia berharap sekarang Ariel sudah tertidur pulas. Dia tidak tega melihat wajah kekasihnya yang kecewa padanya.

Shawn tahu pasti Ariel sakit hati dan merasa dirinya tak menginginkan wanita itu. Padahal ini bukan tentang menginginkan atau tidak. Jika ditanya, tentu saja Shawn sangat menginginkan itu.

Shawn mengatur emosi dalam dirinya. Dia marah bukan pada Ariel, melainkan pada dirinya sendiri. Keadaan membuatnya mengingat akan sesuatu hal. Hal yang selalu berhasil membuatnya cemas.

Shawn berbalik ke arah tenda, dia memutuskan segera menghampiri Ariel. Di tengah keadaan seperti ini, dia tidak mungkin bisa berlama-lama mneinggalkan Ariel. Dia berharap Ariel sudah tidur. Tapi jika belum, dia akan mencari cara untuk men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status