Share

2 : Tuan Ceo

Penulis: s.khalishah
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-08 01:24:57

Meski hari pernikahan sudah dekat bukan berarti Jared bisa meninggalkan pekerjaan sebagai pemimpin ATT corp. Senin sampai sabtu dari pagi hingga malam Jared lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor. Jared mempunyai peran dan tanggungjawab besar demi kemajuan perusahaan.

Kesuksesan ATT corp tidak sepenuhnya dia peroleh sendiri. Tentu berkat bantuan seluruh staff yang bekerja di perusahaan. Edwardo atau biasa disapa Ed adalah tangan kanan sekaligus orang kepercayaan di keluarga Latrivis. Mengingat Ed sudah bekerja di ATT corp sejak ayah Jared memimpin hingga pensiun. Setiap minggu Jared selalu memperoleh informasi-informasi terbaru terkait perkembangan industri teknologi di seluruh dunia dari Ed. 

Jared seorang pemimpin tegas, disiplin dan teliti. Tidak heran hampir semua staff di perusahaan merasa segan dan takut pada Jared. Kata 'terlambat' sangat anti bagi seluruh staff. Jangan pernah bermain-main dengan Jared karena dia selalu konsisten pada ucapannya.   

"Baiklah, terima kasih atas kerja keras kalian semua. Ed, kirimkan padaku hasilnya dua jam lagi. Kalau begitu aku tutup meeting siang ini. Selamat menikmati jam makan siang kalian." Jared mengakhiri pertemuan dengan beberapa kepala divisi perusahaan.

Setelah semua orang keluar dari ruang pertemuan. Jared tetap tinggal di kursi kebesarannya. Sejenak dia merenggangkan otot-otot yang tegang akibat duduk hampir 2 jam.

Dia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya telah menunjukkan pukul satu siang lewat tujuh belas menit. Jared meraih ponselnya, menekan tombol satu pada layar touchscreen ponselnya untuk panggilan cepat Amy. Baru dua nada panggilan, Amy langsung menjawab panggilannya.

"Ya tuan Jared," jawab Amy lembut membuat Jared tergelak.

"Di mana posisi anda saat ini nyonya?"

"Jangan panggil aku seperti itu. Aku hanya seorang guru. Bukan pemimpin sepertimu."

"Tapi kau memimpin murid-muridmu di kelas. Itu artinya kau juga seorang pemimpin." Penjelasan Jared berhasil membuat keduanya tertawa.

Sejak Jared menjalin hubungan dengan Amy, dia menyadari satu hal, ternyata dia memiliki sedikit sifat humoris. 

"Aku baru saja selesai dari toko bunga. Ibumu memintaku untuk menambahkan vas bunga di setiap meja bundar para tamu dan Ibumu meminta agar menukar aroma lilin yang akan kita pakai nanti. Tidak masalah bukan?" 

Jared menggeleng meski tidak bisa dilihat oleh Amy. Karena mereka melakukan pangiian telepon biasa. "Aku serahkan semua padamu. Apa pun yang kau suka pasti aku akan menyukainya, karena segala tentangmu pasti aku suka." 

Kalimat Jared berhasil membuat pipi Amy merona. Hingga membuat Amy menggulum bibirnya. 

"Halo Amy, apa kau terdiam karena baru saja pipimu bersemi seperti tomat ?" tanya Jared bersamaan suara gelak tawa. "Kuharap aku bisa melihat wajahmu secara langsung karena aku sangat ingin mencium pipi merahmu itu." Jared kembali menggoda.

"Jared!"

Pria itu kembali tertawa pelan sebelum bertanya, "apa kau sudah makan siang?"

"Sudah. Sebelum ke toko bunga aku makan siang bersama Ibu. Namun setelah selesai dari toko bunga beliau langsung pulang. Katanya ada acara lagi. Bagaimana denganmu ? Apa kau sudah makan siang ?"

"Belum."

"Sebaiknya kau makan dulu. Kau setiap hari bekerja keras, kau tidak boleh melewatkan jam makanmu. Ingat, pernikahan kita sebentar lagi. Aku tidak ingin kau kenapa-kenapa Jared Latrivis. Kenapa kau sangat susah disuruh makan?" ucap Amy penuh penekanan.

Terkadang Amy heran pada calon suaminya, bukankah orang seperti Jared harus menyimpan banyak energi untuk berpikir keras tentang dunia bisnis. Justru kebalikannya, Jared sering melewatkan jam makannya hanya demi menatap layar laptop atau tablet. Bagaimana bisa dia berpikir tentang perusahaan saat cacing di perut sudah melakukan aksi paduan suara.  

"Baiklah. Aku akan makan siang. Kabari aku jika kau sudah sampai rumah." 

"Oke. I love you."

"Love you. Aku tutup ya," ucap Jared.

Mendengar suara sang pujaan hati sukses mengurangi sedikit rasa lelah Jared. Pikiran yang awalnya kalut kembali rileks. Jared sangat bersyukur dengan kehadiran Amy di hidupnya sekarang dia lebih memiliki energi positif dan pastinya lebih terarah.

Jared kembali ke ruang kerjanya dengan wajah berseri. Baru saja dia duduk dan hendak menyesap minuman berkarbonasi favoritnya tiba-tiba pintu ruangan terbuka tanpa izinnya, memunculkan dua sosok pria seumuran berjalan santai memasuki ruangan.

"Hei bro, bagaimana kabarmu?" seorang pria dengan setelan safari putih merangkul bahu Jared. Dia adalah Nicholas. Sahabat Jared sejak di bangku kuliah.

"Aku baik. Bagaimana liburanmu, Nic?"

"Sangat sangat memuaskan. Terima kasih, bro. Berkat kau aku bisa menemukan wanita saat liburan. Kau tau tubuh gadis yang aku temui di sana sangat seksi, bro. Bagian depan dan belakang tubuhnya sungguh ekh... aku sulit mendeskripsikannya, bro, " ujar Nic antusias dengan gestur senonoh.

"Ya ya ya, Kuharap kau berjodoh dengan wanita itu," ceplos Jared to the point

"Sayangnya aku masih ingin bersenang-senang dengan banyak wanita. Aku belum siap untuk pensiun dari dunia yang sangat menyenangkan ini," ungkap Nic masih berdiri di samping Jared. 

"Lagi pula, aku masih punya teman untuk diajak bersenang-senang di club, yakan, Dylan?" lanjut Nic bertanya pada Dylan, pria yang duduk di hadapan Jared.

"Kurasa iya," jawabnya singkat.

Jared, Nic dan Dylan adalah tiga pria dewasa yang sudah mengenal satu sama lain sejak di awal tahun perkuliahan. Di antara mereka bertiga tentu Jared paling kaya. Bukan berarti Nic dan Dylan tidak kaya, hanya saja mereka masih kalah jika dibandingkan dengan Jared.

Sejak Jared memimpin perusahaan, Jared merekrut dua temannya untuk bekerja di ATT corp dan Jared memposisikan kedua temannya sebagai ketua di dua departemen berbeda. Bukannya memberikan privilege pada keduanya. Jared tahu bahwa Nic dan Dylan memang mempunyai kemampuan yang sesuai hingga patut diperhitungkan untuk bergabung di ATT.

"Bagaimana persiapan pernikahanmu?" tanya Dylan yang duduk berhadap dengan Jared.

"Hampir sempurna. Bisa dibilang tinggal finishing saja," jawab Jared.

"Oh iya, btw kau ingin hadiah apa dari aku dan Dylan?" giliran Nic bertanya.

"Tidak usah. Kehadiran kalian thats enough for me."

"Euuww, kenapa aku merasa jijik mendengar jawabanmu," keluh Nic becanda. 

"Ayolah Jared katakan saja pada kami kau ingin hadiah pernikahan seperti apa atau bentuk bagaimana dari kami. Atau jangan-jangan kau tidak ingin kami kasih hadiah, karena kau berencana menikah dua kali?" tuduh Nic tidak-tidak.

Ucapan Nic otomatis membuat Jared mendorong tubuhnya, "Sialan. Jaga ucapanmu. Aku bukan sepertimu yang haus akan wanita."

Bukannya merasa bersalah. Justru Nic dan Dylan hanya tertawa.

"Hei Dylan, sebaiknya kau seret temanmu ini keluar. Ganggu saja," tukas Jared.

"Come on, kita bertiga dulu sama aja. Eh, maksudku kita berempat. Hampir saja aku melupakan Zac." ungkap Nic.

"Di mana dia? Aku tidak melihatnya beberapa hari ini," tanya Jared mengernyit

"Dia menghadiri pameran teknologi buatan Rusia di Moskow," terang Dylan.

"Hei, kulihat belakangan ini gerak-gerik Zac sedikit mencurigakan. Dia seperti menyembunyikan sesuatu. Dia lebih memilih pulang ketimbang kuajak ke club. Sudah dua kali aku mengajaknya ke club selalu dia tolak." Nic menjelaskan pada dua sahabatnya berdasarkan penilainya.

"Bukannya itu bagus? Sepertinya Zac proses resign dari gemerlap malam. Mungkin dia ingin bernasib sama seperti CEO kita. Lagipula aku juga sedang tidak tertarik pada wanita. Sepertinya mulai sekarang kau harus ke club sendiri. Aku ingin bernasib sama seperti bos kita," lanjut Dylan lagi-lagi menyindir Nic.

"Sialan kau Dylan," upat Nic

Bab terkait

  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   3 : Jared Nakal

    Tinggal di rumah besar mewah bak istana terkadang membuat Amy lelah. Dia harus berjalan jauh ke mana pun. Istana Jared memiliki lorong panjang, jalan berbelok serta banyaknya pintu menuju ke ruangan yang bisa saja terhubung ke ruang lain. Butuh waktu satu bulan bagi Amy mengingat denah istana Jared. Kelewat luas, Amy meminta Jared untuk menyediakan minibar di kamar untuk menyimpan camilan dan minuman jika sewaktu-waktu merasa lapar atau haus tanpa harus turun ke dapur. Di rumah, Amy tidak hanya tinggal berdua dengan Jared. Ada puluhan asisten. Semua asisten akan diawasi oleh kepala asisten utama, Bibi Carol. Dahulu beliau bekerja di rumah Ayah Jared, sebelum akhirnya Jared meminta Bibi Carol untuk ikut ke rumah ini. Tak jarang Amy dan Bibi Carol sering bertukar cerita. Bibi Carol juga sering menemani Amy yang menunggu Jared pulang. "Nona Amy sebaiknya pergilah tidur. Bukan kah Tuan Jared sudah mengatakan jika dia pulang larut malam," ujar Carol kasihan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18
  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   4 : Ranjang panas

    Kemampuan dan keahlian Jared saat bercinta tidak perlu diragukan lagi. Dia telah melakukan penelitian dan peraktek langsung di masa lalu dengan banyak wanita di club. Hal tersebut membuatnya menjadi ahli dalam segala hal aktivitas ranjang entah itu ciuman, sentuhan, mencapai kenikmatan dan banyak hal lainnya. Amy mengetahui masa lalu Jared. Namun dia sama sekali tidak keberatan. Dia menerima Jared yang dulu. Menurut Amy, dia dan Jared tidak perlu mengingat masa lalu. Saat ini mereka hanya perlu memikirkan masa depan. Setelah mengakhiri kegiatan ranjang panas. Jared dan Amy masih bersembunyi di balik selimut tebal. Keduanya berpelukan sambil bertukar pandang. Biasanya seusai menuntaskan urusan hasrat mereka sejenak melakukan pillowtalk. "Jared," panggil Amy lembut. "hmm." "Ini pertama kalinya kau melakukannya tanpa pengaman," kata Amy yang sembunyi di bidang dada Jared. Sesungguhnya masih ada sedikit rasa

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-18
  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   5 : Kemesraan

    Amy telah menyiapkan makanan yang dia masak sendiri untuk dibawa ke kantor Jared. Sebelumnya, Amy lebih dulu menghubungi Edwardo, menanyakan jadwal Jared siang ini. Ed bilang, Jared akan selesai meeting tepat jam dua siang. Amy diantar supir pribadi keluarga Latrivis segera menuju kantor. Tidak ingin membuat heboh satu gedung karena kehadiran calon nyonya muda Latrivis di ATT Corp, Amy meminta bantuan Ed untuk membawanya lewat jalur lift eksklusif yang langsung terhubung ke ruang kerja Jared. "Tuan akan selesai sebentar lagi. Apa anda tidak keberatan jika saya tinggal sendiri di sini? atau ingin saya panggilkan seseorang?" tawar Ed "Tidak, tidak usah repot-repot, Ed. Tidak masalah, aku sendiri saja," tolak Amy sembari tersenyum. "Baiklah. Kalau begitu saya permisi." Edwardo sudah menghilang di balik pintu. Amy sendiri diruang kerja menunggu Jared sambil melihat-lihat isi ruang kerja calon suaminya. Di meja kerja Jared terdapat figura po

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-19
  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   6 : Emosi Jared

    Amy baru saja keluar dari balik pintu ruang Ibu Kepala Sekolah, Erica, dengan wajah sedikit khawatir. Sebelum kembali ke kelas, Amy duduk sejenak di bangku panjang yang ada di koridor sekolah. Dia mengambil ponselnya dari dalam saku blazer motif floral berwarna terang. Amy menyentuh layar ponselnya yang menunjukkan deretan angka. Amy menekan satu sebagai panggilan cepat pada Jared. Ada nada panggil tanda ponsel Jared aktif. Sebanyak tiga kali dia coba menghubungi Jared namun tidak kunjung dijawab. Amy menghela napasnya. Tanda dia gusar. "Sebaiknya aku ke kantor saja," gumamnya. Bunyi bel pergantian kelas terdengar ke seluruh sudut sekolah. Amy segera beranjak dari tempat duduknya menuju kelas. Beruntung hari ini dia hanya memiliki tiga kelas jadwal mengajar. Maka dia bisa pergi ke kantor Jared lebih cepat. Hampir jam dua belas siang Amy tiba di kantor Jared. Dia datang menggunakan taksi. Selagi di perjalanan Amy telah mengirimkan pesan pada Edwardo, dia berta

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   7 : Jared Kenapa?

    Di salah satu bangku kafe perusahaan, Amy ditemani Dylan tampak asik mengobrol sambil menikmati camilan yang dipesan sebelumnya. Amy tidak menyangka Dylan tipe orang lumayan easy going. Padahal selama ini Amy lebih sering melihat sosok Dylan yang pendiam, kalem, tapi sekalinya bicara tajam. Terutama saat bicara dengan Nicholas, raut wajah Dylan seperti ingin membunuh Nicholas. "Aku heran kenapa kau dan Nic sering terlihat tidak akur," tanya Amy penasaran. "Aku tidak begitu suka dengan orang banyak omong kosong seperti Nic. Dia seperti tidak menjaga citranya sebagai salah satu atasan di ATT corp," jelas Dylan, kemudian memasukkan kukis coklat ke dalam mulutnya. "Ya, kau benar," jawab Amy terkekeh pelan. "Jared juga sering bilang begitu. Terkadang Jared jengah melihat tingkah sahabatnya satu itu," lanjutny

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-01
  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   8 : Meminta Saran

    Setelah kembali menemui ibu kepala sekolah, Erica, Amy diberikan waktu tiga hari untuk berpikir sekaligus kompromi dengan Jared. Sebenarnya Erica menawarkan diri untuk dia sendiri menghubungi Jared meminta izin. Tapi Amy menolak. Dia lebih ingin mengatakan langsung pada calon suaminya. Namun belum menemukan waktu yang tepat. Entahlah, Amy bingung sendiri. "Apa ini pertanda jika aku harus menolak?" gumam Amy kebingungan sekaligus resah. Amy menghela napas berat. Dia meraih ponsel di saku blazernya, kemudian menekan salah satu nama yang tersimpan di kontak telepon. Tepat nada keempat panggilannya dijawab. "Halo Ken, apa kabarmu?" sapa Amy lebih dulu. ... "Aku baik. Aku ingin bertemu denganmu, apa siang ini kau ada waktu?" tanya Amy pada seseorang diseberang telepon. ... "Ada yang ingin aku bicarakan padamu. Penting." ... "Baiklah. Sampai jumpa nanti." Panggilan selesai. Amy harap siang nanti dia bisa

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-11
  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   9 : Menunggu Jared

    Sinar matahari telah berganti cahaya bulan. Amy masih setia menunggu Jared sambil menonton film genre drama musikal kesukaannya di atas ranjang empuk yang biasa dia tiduri bersama Jared. Sebenarnya Amy selalu mendambakan pergi ke bioskop menonton film dengan Jared, seperti yang dilakukan pasangan kekasih pada umumnya. Tapi Jared terlalu sibuk. Sedangkan di akhir pekan pria itu lebih senang menghabiskan waktu untuk olahraga dan bermanja-manja dengan sang kekasih. Sebenarnya mereka tidak perlu repot-repot menonton ke bioskop. Rumah Jared yang besarnya bak istana tentu memiliki ruang khusus home theater. Sayangnya, Jared bukan tipe orang penikmati film. Dia tidak akan mengikuti film hingga akhir karena di tengah-tengah berjalannya film Jared selalu tertidur. Hal itu sering membuat Amy kesal. Amy melirik jam beker diatas

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-12
  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   1 : Dua insan saling cinta

    Di balik apron merah dan rambut diikat ponytail seorang wanita bersenandung sambil menata meja dengan dua piring berisi menu english breakfast yang mana di sampingnya juga telah tersedia segelas kopi hitam dan secangkir teh. "Perfect." Meski tinggal di rumah mewah dan megah untuk urusan memasak dia selalu melakukannya sendiri tanpa bantuan para asisten. Mengingat memasak adalah kegiatan favoritnya. Selesai memasak biasanya dia mengambil foto menu makanan yang dia masak dan berakhir diunggah ke media sosial. "Sekarang saatnya ambil foto." Segera dia meraih ponsel yang terletak di mini tablebar. Asik sendiri. Tanpa sadar dari arah belakang ada seorang pria berjalan mengendap-ngendap mendekat ke arahnya. Ketika jarak keduanya sudah cukup dekat, lengan kekar pria itu langsung melingkar di pinggang kecil sang wanita membuatnya berjengit. "Kau lebih dulu bersenang-senang dengan makanan itu nyonya Latrivis

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-05

Bab terbaru

  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   9 : Menunggu Jared

    Sinar matahari telah berganti cahaya bulan. Amy masih setia menunggu Jared sambil menonton film genre drama musikal kesukaannya di atas ranjang empuk yang biasa dia tiduri bersama Jared. Sebenarnya Amy selalu mendambakan pergi ke bioskop menonton film dengan Jared, seperti yang dilakukan pasangan kekasih pada umumnya. Tapi Jared terlalu sibuk. Sedangkan di akhir pekan pria itu lebih senang menghabiskan waktu untuk olahraga dan bermanja-manja dengan sang kekasih. Sebenarnya mereka tidak perlu repot-repot menonton ke bioskop. Rumah Jared yang besarnya bak istana tentu memiliki ruang khusus home theater. Sayangnya, Jared bukan tipe orang penikmati film. Dia tidak akan mengikuti film hingga akhir karena di tengah-tengah berjalannya film Jared selalu tertidur. Hal itu sering membuat Amy kesal. Amy melirik jam beker diatas

  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   8 : Meminta Saran

    Setelah kembali menemui ibu kepala sekolah, Erica, Amy diberikan waktu tiga hari untuk berpikir sekaligus kompromi dengan Jared. Sebenarnya Erica menawarkan diri untuk dia sendiri menghubungi Jared meminta izin. Tapi Amy menolak. Dia lebih ingin mengatakan langsung pada calon suaminya. Namun belum menemukan waktu yang tepat. Entahlah, Amy bingung sendiri. "Apa ini pertanda jika aku harus menolak?" gumam Amy kebingungan sekaligus resah. Amy menghela napas berat. Dia meraih ponsel di saku blazernya, kemudian menekan salah satu nama yang tersimpan di kontak telepon. Tepat nada keempat panggilannya dijawab. "Halo Ken, apa kabarmu?" sapa Amy lebih dulu. ... "Aku baik. Aku ingin bertemu denganmu, apa siang ini kau ada waktu?" tanya Amy pada seseorang diseberang telepon. ... "Ada yang ingin aku bicarakan padamu. Penting." ... "Baiklah. Sampai jumpa nanti." Panggilan selesai. Amy harap siang nanti dia bisa

  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   7 : Jared Kenapa?

    Di salah satu bangku kafe perusahaan, Amy ditemani Dylan tampak asik mengobrol sambil menikmati camilan yang dipesan sebelumnya. Amy tidak menyangka Dylan tipe orang lumayan easy going. Padahal selama ini Amy lebih sering melihat sosok Dylan yang pendiam, kalem, tapi sekalinya bicara tajam. Terutama saat bicara dengan Nicholas, raut wajah Dylan seperti ingin membunuh Nicholas. "Aku heran kenapa kau dan Nic sering terlihat tidak akur," tanya Amy penasaran. "Aku tidak begitu suka dengan orang banyak omong kosong seperti Nic. Dia seperti tidak menjaga citranya sebagai salah satu atasan di ATT corp," jelas Dylan, kemudian memasukkan kukis coklat ke dalam mulutnya. "Ya, kau benar," jawab Amy terkekeh pelan. "Jared juga sering bilang begitu. Terkadang Jared jengah melihat tingkah sahabatnya satu itu," lanjutny

  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   6 : Emosi Jared

    Amy baru saja keluar dari balik pintu ruang Ibu Kepala Sekolah, Erica, dengan wajah sedikit khawatir. Sebelum kembali ke kelas, Amy duduk sejenak di bangku panjang yang ada di koridor sekolah. Dia mengambil ponselnya dari dalam saku blazer motif floral berwarna terang. Amy menyentuh layar ponselnya yang menunjukkan deretan angka. Amy menekan satu sebagai panggilan cepat pada Jared. Ada nada panggil tanda ponsel Jared aktif. Sebanyak tiga kali dia coba menghubungi Jared namun tidak kunjung dijawab. Amy menghela napasnya. Tanda dia gusar. "Sebaiknya aku ke kantor saja," gumamnya. Bunyi bel pergantian kelas terdengar ke seluruh sudut sekolah. Amy segera beranjak dari tempat duduknya menuju kelas. Beruntung hari ini dia hanya memiliki tiga kelas jadwal mengajar. Maka dia bisa pergi ke kantor Jared lebih cepat. Hampir jam dua belas siang Amy tiba di kantor Jared. Dia datang menggunakan taksi. Selagi di perjalanan Amy telah mengirimkan pesan pada Edwardo, dia berta

  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   5 : Kemesraan

    Amy telah menyiapkan makanan yang dia masak sendiri untuk dibawa ke kantor Jared. Sebelumnya, Amy lebih dulu menghubungi Edwardo, menanyakan jadwal Jared siang ini. Ed bilang, Jared akan selesai meeting tepat jam dua siang. Amy diantar supir pribadi keluarga Latrivis segera menuju kantor. Tidak ingin membuat heboh satu gedung karena kehadiran calon nyonya muda Latrivis di ATT Corp, Amy meminta bantuan Ed untuk membawanya lewat jalur lift eksklusif yang langsung terhubung ke ruang kerja Jared. "Tuan akan selesai sebentar lagi. Apa anda tidak keberatan jika saya tinggal sendiri di sini? atau ingin saya panggilkan seseorang?" tawar Ed "Tidak, tidak usah repot-repot, Ed. Tidak masalah, aku sendiri saja," tolak Amy sembari tersenyum. "Baiklah. Kalau begitu saya permisi." Edwardo sudah menghilang di balik pintu. Amy sendiri diruang kerja menunggu Jared sambil melihat-lihat isi ruang kerja calon suaminya. Di meja kerja Jared terdapat figura po

  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   4 : Ranjang panas

    Kemampuan dan keahlian Jared saat bercinta tidak perlu diragukan lagi. Dia telah melakukan penelitian dan peraktek langsung di masa lalu dengan banyak wanita di club. Hal tersebut membuatnya menjadi ahli dalam segala hal aktivitas ranjang entah itu ciuman, sentuhan, mencapai kenikmatan dan banyak hal lainnya. Amy mengetahui masa lalu Jared. Namun dia sama sekali tidak keberatan. Dia menerima Jared yang dulu. Menurut Amy, dia dan Jared tidak perlu mengingat masa lalu. Saat ini mereka hanya perlu memikirkan masa depan. Setelah mengakhiri kegiatan ranjang panas. Jared dan Amy masih bersembunyi di balik selimut tebal. Keduanya berpelukan sambil bertukar pandang. Biasanya seusai menuntaskan urusan hasrat mereka sejenak melakukan pillowtalk. "Jared," panggil Amy lembut. "hmm." "Ini pertama kalinya kau melakukannya tanpa pengaman," kata Amy yang sembunyi di bidang dada Jared. Sesungguhnya masih ada sedikit rasa

  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   3 : Jared Nakal

    Tinggal di rumah besar mewah bak istana terkadang membuat Amy lelah. Dia harus berjalan jauh ke mana pun. Istana Jared memiliki lorong panjang, jalan berbelok serta banyaknya pintu menuju ke ruangan yang bisa saja terhubung ke ruang lain. Butuh waktu satu bulan bagi Amy mengingat denah istana Jared. Kelewat luas, Amy meminta Jared untuk menyediakan minibar di kamar untuk menyimpan camilan dan minuman jika sewaktu-waktu merasa lapar atau haus tanpa harus turun ke dapur. Di rumah, Amy tidak hanya tinggal berdua dengan Jared. Ada puluhan asisten. Semua asisten akan diawasi oleh kepala asisten utama, Bibi Carol. Dahulu beliau bekerja di rumah Ayah Jared, sebelum akhirnya Jared meminta Bibi Carol untuk ikut ke rumah ini. Tak jarang Amy dan Bibi Carol sering bertukar cerita. Bibi Carol juga sering menemani Amy yang menunggu Jared pulang. "Nona Amy sebaiknya pergilah tidur. Bukan kah Tuan Jared sudah mengatakan jika dia pulang larut malam," ujar Carol kasihan

  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   2 : Tuan Ceo

    Meski hari pernikahan sudah dekat bukan berarti Jared bisa meninggalkan pekerjaan sebagai pemimpin ATT corp. Senin sampai sabtu dari pagi hingga malam Jared lebih banyak menghabiskan waktunya di kantor. Jared mempunyai peran dan tanggungjawab besar demi kemajuan perusahaan. Kesuksesan ATT corp tidak sepenuhnya dia peroleh sendiri. Tentu berkat bantuan seluruh staff yang bekerja di perusahaan. Edwardo atau biasa disapa Ed adalah tangan kanan sekaligus orang kepercayaan di keluarga Latrivis. Mengingat Ed sudah bekerja di ATT corp sejak ayah Jared memimpin hingga pensiun. Setiap minggu Jared selalu memperoleh informasi-informasi terbaru terkait perkembangan industri teknologi di seluruh dunia dari Ed. Jared seorang pemimpin tegas, disiplin dan teliti. Tidak heran hampir semua staff di perusahaan merasa segan dan takut pada Jared. Kata 'terlambat' sangat anti bagi seluruh staff. Jangan pernah bermain-main dengan Jared karena dia selalu konsisten pada

  • Hilangnya Pengantin Tuan CEO   1 : Dua insan saling cinta

    Di balik apron merah dan rambut diikat ponytail seorang wanita bersenandung sambil menata meja dengan dua piring berisi menu english breakfast yang mana di sampingnya juga telah tersedia segelas kopi hitam dan secangkir teh. "Perfect." Meski tinggal di rumah mewah dan megah untuk urusan memasak dia selalu melakukannya sendiri tanpa bantuan para asisten. Mengingat memasak adalah kegiatan favoritnya. Selesai memasak biasanya dia mengambil foto menu makanan yang dia masak dan berakhir diunggah ke media sosial. "Sekarang saatnya ambil foto." Segera dia meraih ponsel yang terletak di mini tablebar. Asik sendiri. Tanpa sadar dari arah belakang ada seorang pria berjalan mengendap-ngendap mendekat ke arahnya. Ketika jarak keduanya sudah cukup dekat, lengan kekar pria itu langsung melingkar di pinggang kecil sang wanita membuatnya berjengit. "Kau lebih dulu bersenang-senang dengan makanan itu nyonya Latrivis

DMCA.com Protection Status