Share

Chapter 68 B

Penulis: Pena_Zahra
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-19 22:39:24

"Untuk apa lagi Aa' masih berada di sini?" Tanya Dina tanpa memandang suaminya.

"Saya di sini untuk kamu, Din," jawab Al.

Dina tersenyum kecut, "Dina tidak sedang membutuhkan Aa', sebaiknya Aa' pergi dan kembali ke rumah untuk beristirahat, biarkan Dina sendiri di sini," jawab Dina santai, dan masih enggan memandang suaminya.

"Saya tahu kamu sedang membutuhkan saya, Din, dan saya tidak akan pulang ke rumah, saya akan tetap di sini untuk kamu, untuk menjaga kamu sampai kamu sembuh," jawab Al lembut.

"Dina heran sama Aa', saat Dina benar-benar membutuhkan Aa' berada di sisi Dina, Aa' tidak ada untuk Dina, tapi saat sekarang Dina sudah tidak membutuhkan, Aa' justru datang menawarkan diri untuk Dina.

Sudahlah, A', Aa' tidak perlu berdrama di depan Dina, Dina tahu Aa' sedang bahagia, dalam hati Aa' tengah euforia, kan? Karena pada akhirnya kehamilan Dina yang tak pernah Aa' harapkan itu berakhir," sahut Dina dengan suara parau.

"Kamu ngomong apa sih, Addina?" tanya Al heran, tak memahami a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 69 A

    Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (69)Al keluar dari ruangan Dina dengan perasaan yang tak karuan, wajahnya terlihat kusut, dan sudut matanya masih terlihat basah."Al, gimana kondisi Dina?" tanya Oma Rose yang sejak tadi memang tak bisa tenang.Al hanya terdiam."Al, you okay?" tanya Reno seolah memahami arti diamnya Al."Dina nggak mau ketemu gue," jawab Al dengan pandangan kosong."Terus Dina lagi ngapain sekarang?" tanya Vio menimpali."Lagi nangis," jawab Al singkat, "mungkin sebaiknya Oma temui Dina terlebih dahulu, barang kali dengan begitu dia akan lebih terhibur," ucap Al pada Oma Rose."Bener, Oma. Biar Vio sama Reno di sini temani Al, kan yang boleh masuk cuma satu orang.Oma Rose tampak ragu."Kamu yakin nggak apa-apa Oma tinggal, Al?" tanya Oma Rose."Al nggak apa-apa, Oma. Dina lebih butuh Oma," ungkap Al kemudian berjalan dan duduk di kursi tunggu tak jauh dari ruangan Dina. Sedangkan Oma Rose, beranjak ke ruangan Dina.Reno dan Vio saling berpandangan, kemudia

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 69 B

    "Apa mungkin ini karma ya buat gue?" ungkap Al menyimpulkan."Yaa ... Bisa aja sih, karma yang dibayar kontan, alias langsung! Mangkanya, orang tua sering wanti-wanti, kan? Hati-hati sama istri, jan sampe bikin dia sakit hati, karena wanita itu sakti gais, sekalinya lo bikin dia sakit hati, hidup lo bisa hancur," lanjut Vio membuat dua lelaki di hadapannya memandang dengan pandangan tak terima."Apaan sih, Vi, sok tau, Lo!" gerutu Al."Tau, nih, sok tau banget! Nikah aja belum, lo!" timpal Reno."Idih, nggak percayaan. Gua dengar ini dari sumber yang valid ya," sahut Vio jumawa."Dari siapa emang?" tanya Al penasaran."Dari Oma," jawab Vio mantap."Masa sih? Kok Oma nggak pernah kasih tau gue? Ngarang ya, Lo!""Iya lah, Oma nggak pernah kasih tau lo, orang Oma bicara gitu selalunya kalau nyeritain Opa gue, gimana Opa gue mengalami kehidupannya hancur setelah selingkuhin Oma. Kalau nggak percaya, tanya aja sama Oma!" pungkas Vio."Ya pantes lah, kalau sampai selingkuh sih emang udah k

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 70 A

    CINTA SATU MALAM - PESONA OM BUJANG LAPUK (70)Dina membuka matanya perlahan, saat matahari mulai menampakkan sinarnya, kemudian mengerjapkannya untuk mengembalikan kesadaran. Dina mengedarkan pandangan, hingga pandangannya berhenti pada seseorang yang sedang tertidur dalam posisi duduk di sisinya."Aa' Al? Kapan dia datang?" gumam Dina dalam hati. Suaminya itu tertidur dengan kedua tangan yang disendekapkan di dadanya, kemudian kepalanya bersandar sedikit mendongak."Apa dia datang sejak semalam ya? Kasihan sekali, pasti badannya capek-capek," batin Dina bersimpati.Dina menggerakkan tubuhnya perlahan, ingin bersandar sebab terlalu capek tidur dengan posisi terbaring. Perut yang masih terasa nyeri membuatnya terhalang untuk bergerak bebas.Merasakan kembali nyeri di perutnya, membuat Dina mengingat satu hal yang sangat mengguncang jiwanya. Kesedihan itu kembali menghampiri. Dina meraba perutnya perlahan, kemudian meremasnya dengan menahan isakan. Rasanya ia masih tak menyangka, jani

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 70 B

    "Soal semalam, Dina minta maaf ya, A', Dina terlalu emosional," lanjut Dina masih tertunduk."Saya sudah memaafkan kamu sebelum kamu memintanya, Din. Saya juga minta maaf ya, semua ini terjadi juga karena kecerobohan saya," balas Al membuat Dina mengangkat kepalanya."Bagaimanapun jalannya, tetap hidup dan mati mutlak kuasa Allah, A', jadi Aa' tak perlu menyalahkan diri sendiri," balas Dina."Ya sudah, kamu lanjut makannya ya?" ucap Al seraya kembali menyuapkan makanan ke mulut Dina, tak ingin berlarut-larut membahas sesuatu yang menyesakkan dada bagi keduanya."Iya, Aa' juga makan ya?" ucap Dina."Ya, nanti saya akan makan di kantin.""Makan ini aja, A', bareng sama Dina.""Jangan, nanti kamu kekurangan nutrisi.""Dina nggak mau makan kalau Aa' nggak makan juga," balas Dina merajuk."Din ....""Ayolah, A', soal nutrisi nanti bisa ditambah lagi, kita kan bisa makan lagi? Yang penting sekarang makan bareng," pinta Dina setengah memaksa.Al menahan senyuman, ada hangat dalam hatinya mer

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-21
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 71 A

    Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (71)"Kalau memang masih ingin menunda, sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi ya Bu. Apa sebelumnya sudah pernah ber-KB?" tanya dokter Ahmad balik."Iya Dok, sebelumnya saya menggunakan KB pil," jawab Dina."Nah, kalau memang sudah cocok dengan KB pil, bisa langsung dilanjut ya, Bu. Untuk hari pertama pendarahan setelah kuretase dihitung sebagai hari pertama keluar darah haid," jelas dr. Ahmad."Baik, Dok.""Baik, ada lagi yang ingin ditanyakan?""Sepertinya tidak ada, Dok.""Ya sudah, kalau begitu saya periksa dulu ya, Bu." Dokter Ahmad kemudian mulai mengecek kondisi Dina."Pendarahannya normal kan, Bu?""Normal, Dok.""Baik, Suster tolong siapkan USG ya?" titah dr. Ahmad."Baik, Dok.""Bisa kita bicara sebentar, Pak?" ucap dr. Ahmad pada Al."Bisa, Dok."Sambil menunggu persiapan USG, dr. Ahmad berbincang dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 71 B

    "Maaf ...," ucap Al sekali lagi."Dina tahu, ini berat untuk Aa', dan sama, Dina pun tidak ingin berlaku egois pada Aa', dengan memaksakan kehendak Dina tanpa peduli dengan kesiapan Aa'," jawab Dina kemudian menghela nafasnya panjang, mencoba membesarkan hatinya demi kebaikan bersama.Al terus memandangi Dina lekat, merasa bersyukur sebab Tuhan telah menghadirkan sosok malaikat untuk membersamai hari-harinya.Al lalu mengangkat tangan Dina, dan mengecupnya lama, membuat desiran hangat mengaliri hati Dina."Terima kasih, Din ... Terima kasih," ucap Al masih dengan menciumi tangan Dina.Dina tersenyum, "sama-sama, A'," jawab Dina, yang kemudian dibalas dengan kecupan di kening oleh suaminya.Saat suasana sedang romantis-romantisnya, tiba-tiba perut Dina berbunyi."Kamu masih lapar, ya?" tanya Al menebak, sedangkan Dina hanya tersenyum kuda."Saya bilang juga apa, harusnya kamu yang habiskan makanan kamu tadi, Din.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 72 A

    Cinta Satu Malam - Pesona Om Bujang Lapuk (72)"Pak Al?" gumamnya pelan."Ada perlu apa kamu berada di ruangan istri saya?" tanya Al sinis."Saya hanya ingin menjenguk dan memastikan kondisi Dina," jawab Ali apa adanya."Kamu tidak perlu repot-repot untuk memastikan bagaimana kondisi Dina, karena itu bukan kewajiban kamu, melainkan kewajiban saya sebagai suaminya," ucap Al penuh penekanan.Ali tersenyum, pembawaannya memang selalu tenang."Saya melakukannya bukan sebagai kewajiban, akan tetapi sebagai bentuk kepedulian terhadap teman, apakah salah?" tanya Ali dengan nada sopan, merasa segan dengan Al yang berusia jauh di atasnya."Tidak salah, hanya saja Dina tidak membutuhkannya," ucap Al mewakili kekesalan hatinya."Mohon maaf jika kehadiran saya membuat Bapak tidak berkenan, tapi sekali lagi saya tidak ada niatan apapun selain ingin menjenguk Dina," ucap Ali berusaha mengontrol emosi."Tidak seharusn

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22
  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Chapter 72 B

    "Terus, ngapain kamu laporan sama saya? Nggak penting," sahut Al sewot."Ya penting lah, A', sebab Aa' berhak tahu siapapun yang berinteraksi dengan Dina, terlebih dia cowok, supaya Aa' nggak salah faham sama Dina," jelas Dina menyampaikan alasannya."Ya sudah, sekarang kita makan ya?" ajak Al mengalihkan pembicaraan.Dina memandang suaminya lekat, merasa aneh dengan suaminya. Tak biasanya suaminya itu hanya diam ketika ia menyebut nama Ali di hadapannya, bahkan saat ini dia terkesan tidak peduli atau menganggapnya tidak ada.Ada rasa khawatir bahwa suaminya itu tak lagi posesif dan pencemburu seperti dulu. Ada rasa khawatir akan rasa cintanya terhadap Dina akan berkurang setelah beberapa kejadian yang mereka alami. Akan tetapi Dina tetap mencoba untuk berpikir positif dan berbaik sangka, mungkin saja suaminya sudah semakin mempercayainya, sehingga tak lagi mempermasalahkan apa yang tidak seharusnya dipermasalahkan.Hal yang sama juga ten

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-22

Bab terbaru

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 45 (ENDING)

    Bab 45 PRUK"Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma sholli 'Alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa aali sayyidina Muhammad. Ushikum wa nafsii bi taqwAllah, faqod faazal muttaqun.Uzawaijuka 'ala maa amaraAllahu bihi min imsakin bima'rufin au tashrihin bi ihsan.Ya Ali Zainal Abidin Bin Kyai Husein, Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka ibnati Kamila Cahaya Alfahri binti Alfaro Putra Al-fahri, alaa mahri 1 milyun rubiyah, haalan.""Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan." Gus Zianal menjawab kalimat ijab dalam sekali tarikan nafas dan penuh kefasihan."Bagaimana saksi, sah?"Sah!Sah!Sah!Alhamdulillahi rabbil 'Aalamiin, baarkallahu laka wabaaraka 'alaika wa jama'a bainakuma fii khair."Doa doa baik dipanjatkan oleh orang-orang tua dan masyayikh yang hadir. Semuanya turut bahagia atas pernikahan putra kyai Husain.Kamila yang menunggu di atas pelaminan bersama bunda dan mertuanya mengikuti seiap rangkaian acara dengan khidmat. Ia tak berhenti memanjatkan doa di waktu yang hadi

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 44

    Bab 44 PRUKSebuah cincin berbahan emas baru saja dilingkarkan di jari manis kiri Kamila oleh Bu Nyai Hana, sebagai simbol bahwa kini Kamila sudah berada dalam pinangan putranya, Gus Zainal.Segala doa dipanjatkan untuk kebaikan keduanya, seluruh keluarga terlihat bahagia atas keputusan Gus Zainal dan Kamila yang pada akhirnya memutuskan untuk segera melaksanakan pernikahan.Tanggal pernikahan telah disepakati, begitu juga dengan bagaimana konsepnya. Rencana gus Zainal dan Kamila untuk melaksanakan program riyadhoh sebelum pernikahan dilangsungkan juga disetujui bahkan didukung oleh seluruh pihak keluarga.Setelah selesai sesi lamaran, Kamila langsung dibawa oleh pihak keluarga Gus Zainal, bukan sebagai pengantin yang diboyong ke tempat suaminya, melainkan sebagai calon santriwati program riyadhoh selanjutnya.Sesampainya di pesantren, Gus Zainal segera mengantar calon istrinya ke tempat di mana ia akan menghabiskan waktu selama 40 hari ke depan."Sudah siap?" tanya Gus Zainal."Insya

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 43

    Bab 43 PRUK"Saya hanya ingin Gus bahagia, dengan menikahi wanita pilihan Gus. Saya tidak ingin menghalangi kebahagian Gus dengan melanjutkan perjodohan ini." setelah beberapa saat, akhirnya Kamila menjawab dengan kalimat yang terdengar ambigu.Gus Zainal terdiam, ia memperhatikan Kamila dengan seksama, "Kamila terkesan menjaga jarak denganku, bahkan dia terlihat segan dan canggung, berbeda dengan Kamila yang kukenal sebelumnya. Kamila yang ceria, yang kocak, yang asal jiplak kalau bicara.Kamila yang dihadapanku ini terkesan pendiam, hanya berbicara seperlunya, terkesan membentengi dirinya dariku. Dia bahkan mengganti kata ganti untuk dirinya dari 'aku' beubah menjadi 'saya'.Entah mengapa, mungkinkah ini akibat dari kejadian yang baru menimpanya, atau mungkin ini sudah menjadi keputusannya? Aku tidak tahu. Tapi hatiku, mengharapkan Kamila yang dulu, yang apa adanya, yang telah berhasil mencuri hatiku. "Bagaimana jika bahagiaku ada padamu, Kamila?" tanya gus Zainal kemudian.Kamila

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 42

    Bab 42 PRUK"Ayah ... Ayah tenang dulu, ya." Gus Zainal mencoba menenangkan Ayah Kamila yang semakin tergugu."Saya menyesal, Gus ... kenapa harus Kamila yang menjadi korban atas dosa-dosa masa lalu saya? Saya malu, Gus ... saya malu dengan Kyai Husain, saya malu sama njenengan, Gus ...."Ayah Kamila kembali mengungkapkan isi hatinya. Tangisnya pecah, ia merasa gagal sebagai seorang ayah.Addina yang mendengar ratapan suaminya turut teriris hatinya. Dia tahu betul, bahwa suaminya sangat mengharapkan perjodohan ini. Harapan terbesarnya adalah mengantar Kamila sampai ke pelaminan, dan bersanding dengan lelaki yang tepat, yang mampu memimpin Kamila dan mengarahkannya pada kebaikan.Perjodohan dengan Gus Zainal adalah salah satu cara yang ia harapkan dapat menjadi jalan untuk mewujudkan impiannya."Tolong, Gus ... tolong sampaikan maaf saya pada Kyai Husein. Maaf karena terpaksa perjanjian perjodohan ini harus berakhir sampai di sini." Alfaro melanjutkan kalimatnya."Ayah ... jika memang

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 41

    Bab 41 PRUKKamila menceritakan semua dari awal sampai akhir, tanpa ada sedikitpun yang ditutupinya. Walaupun dengan penuh drama, sembari terus terisak penuh penyesalan, namun Kamila memutuskan untuk mengakhiri semua dramanya.Kejadian yang baru saja menimpanya membuatnya sadar, bahwa jalan yang ia pilih selama ini adalah salah.Dion, lelaki yang selalu dipuja-pujanya, justru merupakan lelaki yang hampir saja merusak diri dan masa depannya.Rasa syukur dan terima kasih tak henti ia ucapkan pada Allah, kedua orang tua dan Gus Zainal, karena tanpa jasa mereka, Kamila tak dapat membayangkan lagi apa yang akan terjadi dalam hidupnya."Astaghfirullah, Kamila ... Kamu—!" Ayah Kamila tak dapat menahan amarah, setelah mendengarkan cerita Kamila, ia menyimpulkan, bahwa semuanya bermula dari kecerobohan putrinya.Ia menarik nafas panjang, lalu kembali membuangnya kasar. Berusaha meredam emosi yang tiba-tiba menguasai jiwa."Berapa kali Ayah bilang sama kamu, jauhi Dion, Kamila ... jauhi Dion! T

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 40

    Bab 40 PRUKGus Zainal melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dadanya masih bergemuruh, tiap kali membayangkan apa yang telah Dion lakukan pada Kamila.Melalui spion tengah, ia melirik Kamila yang masih terlelap dalam tidurnya."Nyenyak tidur Kamila sangat tidak normal, besar kemungkinan Dion menabur obat tidur di dalam makanan atau minuman Kamila.Seharusnya hal ini cukup membuat hatiku, lega, karena itu artinya, apa yang terjadi, bukan atas dasar keinginan Kamila.Tapi tetap saja, hati ini begitu kecewa. Mendapati kenyataan bahwa Kamila berada di sebuah ruangan bersama lelaki lain. Tak hanya itu, dia bahkan sudah disentuh-sentuh," gumam Gus Zainal dalam hati"Aaaarrrrrrrgggghhhh!" ia berteriak penuh amarah sembari memukul setir. Merasa emosinya tak stabil, ia menepikan mobil, sejenak menenangkan diri dari serangan emosi."Ya Allah ... kenapa harus seperti ini? Kenapa harus Kamila? Aku telah gagal menjaga Kamila, aku telah gagal mengemban amanah yang Abah berikan padaku. Dan saya

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 39

    Bab 39 PRUKSetelah puas bermain-main dengan kepala Kamila, kini tangan Dion turun membelai pipi Kamila. Membuat gadis itu semakin meronta di alam bawah sadarnya. "Cantik," gumamnya pelan dengan suara yang semakin memberat, tanda ia mulai berhasrat."Ah, rasanya aku udah nggak tahan lagi lihat Kamila tergeletak tak berdaya seperti ini. Sebaiknya aku segera eksekusi," gumam Dion seraya membuka pakaian yang dikenakannya. Lalu menyibak selimut yang membalut tubuh Kamila, menampilkan setiap lekukan dari tubuh moleknya.Dion tersenyum puas memandangnya. Matanya semakin menggelap, dan ingin segera melangsungkan aksinya.Melihat kaki putih jenjang Kamila yang hanya terbuka separuh membuat sisi lelaki Dion semakin menyala, bulu-bulu halus yang tumbuh di sana mulai dibelai-belainya. Menimbulkan sensasi nikmat tersendiri baginya. Dion memejamkan mata, merasakan halus kulit tubuh Kamila.Perlahan posisi tubuh Dion sudah berada di atas tubuh Kamila, mulai memandangi wajah cantiknya yang tengah t

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 38

    Bab 38 PRUK"Di ... please ... kamu mau ngapain?" tanya Kamila semakin ketakutan."Santai aja, Mil ... Aku cuma mau nolongin kamu kok," ucapin seraya merangkul dengan Kamila. Akan tetapi dengan cepat Kamila menjauhkan tubuhnya dari sentuhan Dion."Jangan sentuh aku, Di!" ucapnya lantang.Akan tetapi hal itu tak membuat Dion menjadi gentar, ia justru semakin mempermainkan perasaan Kamila, "rileks, Mil, santai aja ... aku nggak akan ngapa-ngapain kamu. Aku cuma mau bantuin kamu kok. Ayo sini, kamu jangan terlalu lama di sini dengan pakaian seperti ini, kamu bisa masuk angin nanti, ingat, kamu habis kehujanan." Dion menyampaikan kalimatnya dengan suara yang sangat lembut, membuat Kamila seketika merasa luluh, seolah tengah terhipnotis dengan perlakuan Dion, walau dalam hati ia tetap was-was.Kamila mengikuti langkah Dion yang memapahnya ke tepi ranjang, kemudian menggunakan selimut untuk membalut tubuhnya.Setelah itu ia melangkah ke arah nakas dan mengambil segelas minuman hangat yang

  • Hijrah di Bawah Tuntunan Gadis Malam yang Kusewa    Season 2 Bab 37

    Bab 37 PRUK"Assalamualaikum, Gus ... Maaf apa sudah ada perkembangan?" Ayah Kamila kembali bertanya dari telepon sebab desakan istrinya. Bunda Kamila terus mengeluhkan hatinya yang tak bisa tenang, seolah memiliki firasat yang kuat akan kondisi putrinya yang tak baik-baik saja."Waalaikumsalam, Ayah. Ini saya masih terus melanjutkan pencarian. Tadi melalui cctv toko alat tulis milik Pesantren, kami mendapatkan jejak. Kamila pergi menggunakan mobil, seseorang telah menjemputnya dan saya curiga dia adalah Dion." Gus Zainal mencoba menjelaskan perkembangan pencarian putri Pak Alfaro tersebut."Dion? Jadi Gus Zainal juga kenal dengan Dion?" Ayah Kamila terdengar sedikit terkejut."Iya, Yah. Kamila sering bercerita tentang Dion, bahkan kami sempat saling bertemu dan berkenalan," jelas Gus Zainal disambut ucapan istighfar oleh Ayah Kamila."Astaghfirullah, Kamila ... Maaf ya, Gus, saya benar-benar nggak ngerti dengan pola pikir Kamila. Saya sengaja memasukkannya ke Pesantren demi bisa menj

DMCA.com Protection Status