Share

12. Hari Yang Biasa

Pagi itu, di apartemen sederhana yang telah menjadi tempat tinggal Nadia dan Raka selama dua tahun pernikahan mereka, suasana begitu tenang. Hanya terdengar suara lembut panci yang beradu dengan spatula saat Nadia menyiapkan sarapan. Aroma nasi goreng menguar memenuhi ruangan, membawa sedikit kehangatan di tengah udara pagi yang masih dingin. Nadia, dengan gerakan yang luwes, memasak sambil sesekali melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul enam lebih sepuluh menit.

Di ruang depan, Raka sedang mengenakan dasi, menatap cermin kecil yang tergantung di dekat pintu masuk. Ia merapikan rambutnya yang sedikit acak-acakan, mencoba terlihat rapi untuk hari kerja yang baru. “Apakah kamu sudah siap untuk hari ini?” tanya Nadia sambil membawa sepiring nasi goreng ke meja makan kecil mereka.

Raka menoleh, tersenyum lembut, lalu mengangguk. “Selalu siap, sayang. Terima kasih untuk sarapannya.” Ia menghampiri meja, mencium kening Nadia dengan penuh kasih, dan duduk di kursi yang selalu menjad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status