Share

23

Penulis: reynaagustin895
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"om Vidd, ayoo."

David mengerjakan kedua matanya cepat, laki-laki itu seakan baru tersadar dan menatap Sasa dengan binggung.

"Ayo main om."

Sasa kembali mengoyangkan tubuhnya dalam gendongan David. Bocah itu memberengut sebal saat David masih diam dan tak menunjukkan reaksi apapun.

"Mama jangan berdiri di depan pintu!"

Sasa berbalik menatap mamanya dan berseru kesal saat sang mama tak juga berpindah tempat. Bocah itu menyipit tak suka saat matanya bersirobok dengan tatapan Zia yang saat ini berada dalam gendongan mamanya.

Laras menyingkir memberikan jalan pada David yang menatap perempuan itu masih dengan sorot terkejut. 

Ibu muda itu segera menutup pintu dan mengikuti langkah kaki David yang berhenti di ruang tv.

"Om main sama Sasa aja. Zia gak usah diajak."

David menoleh dan mengangguk kikuk. Laki-laki itu masih diam dan tak bersuara sejak tadi. Mungkin masih shock dengan pertemuan yang tiba-tiba dengan mantan kek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hidden Baby Girl   24

    David termenung di balkon kamar. Pandangan laki-laki itu lurus kedepan, menatap halaman belakang yang luas ditanami berbagai jenis bunga dan tanaman lain.Kejadian pagi tadi sungguh diluar perkiraannya.Laras yang tiba-tiba muncul, gadis empat tahun yang akhir-akhir lengket padanya. Kenapa semua serba mendadak dan mengejutkannya.David belum bisa berfikir jernih untuk saat ini. Otaknya buntu dan sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkan bagaimana langkah kedepannya. Ia takut jika gegabah akan berakibat fatal.Laras.Ia mengumamkan lirih nama itu berkali-kali. Sejak hampir lima tahun berpisah akhirnya mereka dipertemukan kembali dengan diri yang berbeda.Laras terlihat lebih dewasa sekarang. Sifat keibuan perempuan itu muncul secara alami, wajah ayu Laras semakin terlihat mempesona. Daya tarik perempuan itu juga tidak pernah luntur seiring berjalannya waktu. Malah semakin kuat."Apakah ini takdir?"Kalimat itu terus

  • Hidden Baby Girl   25

    Laras sedang memasak sarapan di dapur saat deru mobil memasuki pekarangan rumah. Ibu satu anak itu segera mengecilkan kompor dan menuju ruang depan untuk membukakan pintu, dia juga sedikit heran dengan tamu yang datang di pagi buta begini."Waalaikumsalam."Laras mengerjabkan kedua mata cepat saat tadi sempat tertegun dengan seseorang yang saat ini berdiri di depan rumahnya."Boleh masuk?"Suara bas David kembali mengejutkan Laras. Lelaki matang itu sedikit geli dengan tingkah Laras yang tidak berubah.Perempuan itu akan diam dan baru bergerak saat sebuah tangan digoyang-goyangkan didepan kedua matanya. Dan David baru saja melakukannya.Laras yang tersadar berusaha menguasai diri. Perempuan itu berdehem pelan sebelum menjawab."Mau apa kesini?""Mau bertamu, boleh aku masuk."David yang tahu penolakan Laras berusaha berbicara selembut mungkin. Dia tahu bagaimana Laras saat membenci seseorang, dan saat ini dialah orang di

  • Hidden Baby Girl   26

    Laras memejamkan kedua mata rapat. Perempuan berambut panjang itu berusaha mengatur emosi yang sudah membumbung tinggi.Perlakuan David yang semena-mena membuatnya merasa dilecehkan.Ia tahu bagaimana tadi David yang menatapnya tanpa berkedip, mencuri kesempatan setiap mereka bertemu pandang dan sekarang dengan seenak jidat lelaki itu memeluknya."Lepass."Laras mendesis jengkel. Perempuan itu berusaha melepaskan diri dari belitan tangan David yang semakin kuat memeluk perutnya. Nafas hangat David yang mengenai tengkuk Laras berhasil membuat perempuan itu meremang. Sensai ini sudah lama tidak ia rasakan."Kubilang lepasss," ulang perempuan itu lagi."Tidak akan sebelum kita bicara."David berucap dengan air muka menyebalkan. Lelaki itu tersenyum saat melihat anggukan Laras dengan tubuh perempuan itu yang mulai pasrah."Jangan berbohong. Atau aku bisa bertindak semauku."Laras mengumpat pelan. Perempuan itu duduk ke

  • Hidden Baby Girl   27

    "Kamu kenapa mas? aku lihat-lihat beberapa hari ini kayak gak fokus gitu."Riana menatap David dengan penasaran. Sejak beberapa hari yang lalu kekasihnya itu menunjukkan gelagat yang berbeda. David lebih banyak diam terlihat sedang banyak masalah. Tidak seperti biasa dan itu cukup menganggunya."Aku gapapa. Cuma lagi capek.""Kalau capek mending istirahat. Kamu gak perlu repot antar jemput aku begini."David tersenyum. Laki-laki itu menoleh menatap kekasihnya yang menampilkan wajah cemberut.Tangannya ia ulurkan untuk memegang tangan Riana yang sejak tadi saling bertaut."Iya. Nanti mas istirahat.""Aku kayak lagi ngomong sama bocah mas. Dari kemaren iya iya mulu tapi gak dilakuin.""Kamu makin cerewet ya," David menjawil puncak hidung kekasihnya gemas."Aku cerewet buat kebaikan mas kok. Besok gak usah jemput aja ya, biar aku dianterin sopir aja."Ia hanya mengangguk dan kembali fokus pada jalanan didepan.

  • Hidden Baby Girl   28

    Sudah menjadi rutinitas David untuk mengunjungi Sasa seminggu dua sampai tiga kali. Laki-laki itu terlihat lelah saat sampai rumah namun akan sangat mudah ditutupi saat bertemu Sasa.David belum menceritakan apapun perihal dirinya yang ternyata sudah menjadi ayah sejak usia muda. Laki-laki itu belum siap menerima konsekuensi atas perbuatannya. Katakan lah dia pengecut sebab tidak berani bertanggung jawab. Karena sungguh David tidak siap mengecewakan banyak orang, terlebih mamanya.Masa lalu yang buruk membuatnya dirundung masalah di masa kini. Kecerobohannya berimbas pada putrinya yang harus merasakan nasib berbeda dibanding anak lainnya.Dia tahu, bagaimana anak itu memandangnya. Tak jarang David menahan tangis diam-diam saat melihat tingkah aktif putrinya. Dia telah melewatkan banyak hal.Sasa berbeda, bocah itu cenderung manja saat bersama dirinya. Mungkin sudah merasakan bahwa mereka memang memiliki ikatan yang belum mampu ia akui pada dunia.D

  • Hidden Baby Girl   29

    Laras tiba dirumah saat jam menunjuk angka sepuluh malam. Perempuan itu mendudukan diri di sofa ruang tamu dengan mata terpejam.Lelah. Karena ini malam Minggu dan kafe lebih ramai dari hari-hari biasa. Ia harus turun tangan ikut membantu karyawan lain ditambah Sonya yang belum berangkat mengharuskan perempuan itu bekerja ekstra lebih dari biasanya.Sejak siang tadi perutnya terasa mual. Kepalanya juga pening mungkin kelelahan karena harus bolak-balik mengantar pesanan para pelanggan. Ditambah dia belum sempat makan nasi karena tidak selera.Laras mencoba bangkit namun pandanganya tiba-tiba menjadi hitam. Perempuan itu duduk kembali dengan bibir mendesis karena lemas dan kepala terasa semakin berat."Duduk ras. Aku buatkan teh dulu."David muncul dari kamar tamu. Lelaki yang masih Laras cintai itu berlalu menuju dapur setelah memberikan peringatan pada mantan kekasihnya."

  • Hidden Baby Girl   30

    "sudah enakan.?"David menoleh menatap Laras yang duduk di salah satu kursi makan dengan tenang.Perempuan yang sejak tadi diam itu mengangkat pandangan dan membalas tatapan David. Kemudian mengangguk sebagai jawaban."Aku buat sarapan. Kamu duduk aja. Sebentar lagi aku bangunkan Sasa."David kembali sibuk dengan masakan yang sebentar lagi matang. Laki-laki itu terlihat fokus membuat Laras tersenyum dalam diamnya.Laras akui masakan David lebih enak dibanding masakannya sendiri. Laki-laki itu terbiasa mandiri, soal makanan pun David termasuk orang yang perfectionis dan pemilih tentang bahan yang akan diolah."Pagi mama."Sasa duduk disalah satu kursi samping mamanya. Setelah mencium kedua pipi mamanya bergantian, bocah itu menopang dagu, turut memperhatikan David yang masih fokus memasak."Pagi juga sayang."Sasa mengangguk anggukkan kepala pelan. Bocah itu seperti tengah memikirkan sesuatu. Gestur seperti ini suda

  • Hidden Baby Girl   31

    David baru pulang pada malam harinya. Kondisi Laras yang sudah membaik membuat laki-laki itu akhirnya bisa bernafas lega dan tak khawatir akan nasib putrinya.Tiba dirumah ia segera membersihkan diri dan melemparkan tubuh di ranjang yang beberapa hari ini tidak di tempati. Ia tersenyum manis dengan mata terpejam. Kilasan momen dengan Laras beberapa hari ini membuat David bahagia.Sederhana. Namun cukup mengobati rasa rindu yang selama ini coba laki-laki itu kubur dalam.Laras berubah. Namun perempuan itu mampu menguasai diri dengan baik. Perempuan itu mampu mengontrol emosi dengan baik walau tak jarang dirinya melihat bagaimana mata Laras menyiratkan kebencian yang semakin menambah rasa bersalahnya.Laras adalah korban. Dan dia adalah laki-laki tak tau diri yang merampas kebahagiaan perempuan itu.David kembali memejamkan mata. Kejadian demi kejadian yang menghampiri hidupnya benar-benar membuat laki-laki itu tak siap. Rahasia-rahasia yang terungka

Bab terbaru

  • Hidden Baby Girl   Epilog

    "Kenapa senyum-senyum sendiri pa."Suara Laras yang menginterupsi membuat David panik, buru-buru laki-laki itu menyembunyikan buku diary yang sedang dipegangnya."O--ohh, itu ma ..," jawab David terbata, binggung hendak menjawab apa."Itu apa?."Laras yang curiga mengernyitkan kening samar, mata perempuan itu awas melihat tangan suaminya yang disembunyikan dibelakang tubuh. Cepat Laras mengintip. Perempuan itu memanyunkan bibir saat tahu apa yang sedang suaminya pegang saat ini."Ihh, kok dipegang sih? Pasti mas senyum-senyum karena baca diary ku ya. Kenapa gak izin dulu, itu namanya mencuri," omel Laras kesal.David yang ketahuan dan merasa bersalah hanya menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Jujur saja ia merasa tak enak pada sang istri."Mas penasaran sayang. Tadi nemu di bawah tumpukan baju pas tadi mau cari baju," Jawab David tak berbohong."Tapi kenapa dibaca, mas tau kan aku malu," ujar Laras dengan menunduk."Kenap

  • Hidden Baby Girl   Extra Part 9

    Flash BackSejenak Laras terdiam kaku tanpa sanggup melakukan apapun. Perempuan itu mendudukkan diri di kursi kerja dengan tubuh yang tiba-tiba melemas dan kedua tangan menutup wajah sepenuhnya.Laras tak mampu berfikir, otaknya tiba-tiba kosong bahkan hanya air mata yang mengalir tanpa suara."Ras, ada apa?"Sonya yang baru tiba mendekati sabahabatnya dengan gusar, melihat Laras yang tadi baik-baik saja dan sekarang menangis membuat Sonya khawatir. Sonya kembali karena menyadari ponselnya yang tertinggal. Namun perempuan hamil itu dibuat shock melihat keadaan Laras. Bahu Laras bergetar dengan tangan yang bertumpu pada meja."Ayo," ujar Sonya sembari menuntun sahabatnya untuk duduk di sofa ruang kerja mereka.Perempuan yang tengah hamil itu memeluk tubuh Laras disertai usapan lembut, Sonya tak akan bertanya lagi sebelum Laras benar-benar bisa menguasai diri. Setelah tenang Laras menceritakan semuanya pada Sonya, bahkan perempuan itu juga berte

  • Hidden Baby Girl   Extra Part 8

    Hari ini Avin menginjak usia Empat bulan. Balita itu semakin aktif dengan pipi yang semakin montok. Kulitnya yang putih bersih menurun dari papanya, hanya bibir yang menjiplak sempurna milik Laras. Avin tertawa girang saat sang papa menciumi pipi balita itu bergantian. Laras yang memperhatikan turut tertawa melihat putranya segirang ini. Bahagia tampak menghiasi raut perempuan itu. "Teh, Minum dulu sini." Laras melambaikan tangan memanggil Yaya yang berlarian kesana kemari. Bocah itu tampak bahagia berada di taman luas seperti ini. Tentu saja karena Yaya menyukai alam bebas. "Mama, capek. Mau teh aja, yang kemalin Yaya beli sama kakak," pinta bocah itu sembari mengusap keringat yang menuruni pelipis. Laras yang gemas menarik putrinya mendekat dan mengelap keringat itu dengan tissue yang tadi sengaja dibawa dari rumah. "Gimana? Seger?" tanya Laras menatap putrinya geli. Pasalnya bocah itu minum dengan tergesa membuat Laras yang mengamati sejak tadi merasakan takut putrinya akan t

  • Hidden Baby Girl   Extra Part 7

    Setelah berziarah ke makan Deon, David beserta anak-anaknya mampir di salah satu restoran seafood yang cukup terkenal di kota mereka yang juga menjadi langganan mereka.Yaya sudah duduk dengan anteng. Tangan bocah itu sibuk menggeser-geser layar handphone sang papa dengan tekun. "Yaya makan dulu nak, hp nya ditaruh dulu." David mengangsurkan sepiring udang goreng crispy kesukaan putrinya. "Halum pa, kayak masakan mama," ujar bocah itu girang. David mengacak surai putrinya gemas. Kedua anaknya memang pecinta seafood, walaupun sebenarnya tak terlalu baik untuk dikonsumsi sering-sering. Namun Laras sendiri membatasi, hanya sebulan 2-3 kali memasakkan makanan kesukaan putrinya itu. "Nanti langsung pulang ya pa? Tanya Sasa yang sudah menyelesaikan makannya lebih dulu. Remaja itu menatap papanya penasaran, menanti jawaban. "Iya, pesenan mama kan udah dibeli tadi. Kenapa emang kak?" "Emm, kakak boleh nggak nanti diturunin di rumah Zia aja," tanya Sasa dengan tersenyum tipis. Takut p

  • Hidden Baby Girl   Extra Part 6

    Minggu pagi ini kediaman David ramai karena berkumpulnya banyak keluarga yang menjenguk bayi mereka. Ada Sonya beserta anak dan suaminya, Ryan juga turut hadir namun tunangannya tidak ikut karena ada jadwal praktek pagi di rumah sakit, orang tua David juga menginap disini beserta adiknya, Bima. Suasana rumah tampak lebih berisik karena suara anak-anak yang memenuhi ruang tengah. Tak lupa bapak-bapak juga sibuk bermain catur di taman belakang. "Yaampun Ras, hidungnya kayak tower tinggi banget." Celetukan Sonya tak urung membuat semua wanita yang berada di kamar Laras tertawa. Sonya memang selalu memiliki cara untuk menghidupkan suasana. Sonya yang sekarang tentu saja berbeda dengan Sonya yang dulu. Berkat menikah dengan Sena, sahabat Laras itu lebih asyik untuk diajak bercerita. Apalagi semenjak memiliki anak, aura keibuan perempuan itu terpancar semakin kuat. "Iya mbak, kayak bapaknya. Ganteng pula." Lisa, mama Leo yang turut memperhatikan juga ikut memberikan komentar. Tetangga

  • Hidden Baby Girl   Extra Part 5

    David berlari menyusuri lorong rumah sakit. Tadi laki-laki itu mendapat telfon dari sang mama bahwa istrinya akan segera melahirkan dan sudah berada di rumah sakit. Setelah memberitahukan pada sekretarisnya, David segera meluncur ke rumah sakit yang tadi mamanya beritahukan.Tiba di ruang bersalin lali-laki itu mengatur nafas yang memburu. Disana sudah ada Bima yang tengah duduk santai bermain ponsel. Segera saja David menghampiri adiknya."Mbak Laras di dalem sama mama, sana masuk, udah bukaan banyak tadi gue denger."Belum sempat David bertanya, Bima lebih dulu menjawab pertanyaan yang ada dalam fikiran abangnya. Segera saja laki-laki itu memasuki ruangan dan menemukan istrinya yang sudah terbaring diatas brankar dan meringis menahan sakit."Sayang, maaf mas telat," ucap David setelah tiba di samping istrinya, tangan laki-laki itu mengelus pinggang Laras mengantikan sang mama yang tadi melakukannya.Laras tak mengatakan apapun, perempuan itu meme

  • Hidden Baby Girl   Extra Part 4

    David tengah duduk sendirian di kursi ruang kerja laki-laki itu. Jendela ruangan dibiarkan terbuka lebar, menghadirkan udara sejuk karena malam hingga subuh tadi hujan cukup deras menguyur kota Bogor.Pandangan laki-laki itu menerawang jauh, mengingat beberapa tahun silam saat mengalami kecelakaan. Ia mengalami koma selama beberapa Minggu dan harus dirawat di rumah sakit. David tidak mengingat apapun, setelah bangun laki-laki itu juga linglung dan menatap sekitar dengan pandangan kosong.Setiap hari tidak ada yang dilakukannya selain berdiam diri diatas brankar dan tidur.Setelah dua bulan lebih dirawat, akhirnya ia diizinkan pulang.Semuanya berjalan baik, ingatan laki-laki itu juga berangsur pulih. Salah satu yang David ingat setelah bangun dari koma adalah laki-laki itu selalu melihat perempuan cantik yang setia merawat dirinya selama dirumah sakit."Mas?"Lamunan laki-laki itu buyar saat tangan Laras melambai di depan matanya.Dav

  • Hidden Baby Girl   Extra Part 3

    Pagi ini rumah David ramai dengan keluarga yang berkumpul. Laki-laki itu tersenyum melihat Yaya yang lengket pada neneknya, tak ketinggalan juga Zia dan Sasa yang juga membututi kemanapun Bima pergi."Kamu kenapa mas?"Wira bertanya pada putranya yang berdiri tanpa ikut bergabung dengan yang lainnya. Laki-laki tua itu sedikit heran, pasalnya sang putra hanya senyum-senyum sendiri dengan pandangan ke depan, mengamati yang lain tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing."Gak apa-apa pa. Cuma lagi bahagia aja," jawab David tanpa menoleh pada sang ayah."Kamu selalu jawab begitu setiap kali papa tanya."Wira mencibir yang dibalas kekehan ringan sang putra. Jangan heran bagaimana David dan sang papa, Wira bisa seakrab sekarang. Waktu telah mengubah semuanya. Mereka sama-sama intropeksi diri dan saling menerima, dan beginilah hubungan mereka sekarang."Papa gak ikut gabung?" tanya David."Nanti malam saja. Papa mau istirahat dulu. Capek ju

  • Hidden Baby Girl   Extra Part 2

    "papa!"Yaya memekik antusias. Bocah tiga tahun itu berlari dan memeluk kedua kaki sang ayah erat yang belum sempat menjaga keseimbangan. Mereka hampir jatuh jika saja tangan laki-laki itu tak memang kusen pintu untuk menahan bobot tubuh mereka."Uhhh, papa kaget nak. Kalau jatuh bagaimana?"Ucap sang papa dengan tangan mengelus dada. Walaupun putrinya sering begini, tapi tetap saja membuat kaget."Kangen pa. Kenapa pelginya lama?"Yaya memberikan protes. Bibir bocah itu mengerucut ke depan membuat sang papa gemas dan berkahir mencium pipi sang putri berkali-kali."Mas, kapan sampe?"Laras yang baru keluar dari kamar segera menghampiri sepasang ayah dan anak itu, perempuan hamil besar itu mengambil tangan suaminya untuk dicium."Baru aja. Sasa kemana ma?" tanya laki-laki itu."Kok mama gak denger suara mobil papa ya."Bukannya menjawab Laras malah balik bertanya. Perempuan itu sepertinya baru bangun ti

DMCA.com Protection Status