Nenek yang mendengar perkataan Niko sedikit kesal, tapi nenek menahan emosinya. Dia tidak ingin memperlihatkannya kepada semua anggota keluarga di sini, Terutama kalau sampai Alex melihatnya memarahi Niko. Alex akan semakin percaya diri untuk merebut apa yang sudah dia berikan pada Niko.
Nenek mendesah lalu berkata, “Kau haru tenang Niko, aku tidak menyuruhmu segera menikah tapi segeralah menetapkan pilihan. Kalau kau belum siap saat ini, aku kasih waktu beberapa bulan lagi, setidaknya kau harus ingat bahwa calon Putra Mahkota harus sudah punya pendamping. Apa kau paham?”
Niko yang mendengar suara lembut neneknya menjadi sedikit tenang.
Lisa yang duduk di depan Niko menatap putranya itu, dengan wajahnya dan juga tatapan matanya memberi saran pada putranya untuk tidak berkata lagi.
Semua mata kini tertuju pada Niko setelah memeriksa ponsel mereka masing-masing. Nenek menatap Niko dengan geram, selama ini dia sangat mempercayai Niko. “Niko, bisa kau jelaskan semua ini pada Nenek?” Niko masih bersikap tenang dan tersenyum lebar. Bukannya takut atau merasa bersalah dia justru membalas dengan senyuman. Membuat nenek dan lainnya menjadi bingung. Kenapa Niko malah tertawa lebar bukannya takut atau … “Nenek, apa kau mudah percaya dengan foto itu. Sekarang jaman canggih, semua foto bisa direkayasa. Aku adalah seorang model di luar sana, super model. Ada banyak penggemar dan wanita yang ingin bersamaku. Kalau nenek tidak percaya, nenek bisa bertanya langsung pada Aspen, dia tidak pernah sekalipun meninggalk
Alan mendesah lalu berdiri menghampiri anaknya, “Kau berhati-hatilah, jaga sikapmu. Jangan membuat orang lain kesal.”Perkataan ayahnya hanya diterima Niko dengan ekspresi wajah dingin. Sejak dulu ayahnya ini tidak pernah bersikap hangat kepadanya.Sebenarnya Niko merasa kalau ayahnya terlalu lemah dan tidak pernah bisa mengambil keputusan atau bertindak sebagai ayah semestinya untuk dirinya.Niko mengepal tinjunya kuat-kuat, menahan emosi. Ketika Lisa melihat perubahan ekspresi Niko, dia pun ikut berdiri menghampiri Niko.Meski tidak ada yang bisa dia lakukan, Lisa hanya menatap Niko dari dekat, sudut bibirnya tertarik, dia tersenyum lalu mengedipkan kedua matanya.Aspen dan ketua pelayan yang melihat ketig
Setelah mendengar bahwa ayahnya dalam bahaya Amerika bergegas keluar dari rumah dengan keadaan linglung. Dia tidak tahu harus berbuat apa.Saat dia sudah berada di luar rumah, sebuah pesan masuk.Amerika segera memeriksa, pesan dari lelaki yang dia kenali, ada alamat di sana.Amerika langsung saja berlari berusaha keluar, lalu seseorang yang diperintahkan oleh Aspen dan Niko untuk menjaga rumah mendekati Amerika saat dia melihat gadis itu berlari dengan wajah panik.“Nona apa yang terjadi, ada yang bisa saya bantu?” kata Caesar.“Apa kau bisa mengantarku ke tempat ini sekarang juga.” Amerika memperlihatkan ponselnya pada Caesar.Saat Caesar melihat alamat i
Dimitri sudah menjambak rambut Amerika, tangannya menekan leher Amerika dengan kuat. Terpaksa Caesar berhenti saat dia melihat Amerika dalam bahaya.“Ah, sialan!” teriak Caesar saat melihat Amerika dalam posisi tak berdaya.“Kau, kau bajingan. Sebaiknya lepaskan aku. Aku tidak ada hubungannya dengan gadis itu.” Teriak Celine yang masih dalam posisi kedua tangan terikat.James yang melihat istrinya berteriak histeris dan egois terlihat marah, dia tidak pernah berpikir kalau ternyata wanita yang dia nikahi akan menjadi seperti ini.Dalam hati James merasa bersalah pada Amerika. Selama ini dia selalu meminta Amerika untuk menerima keadaan Celine karena James berpikir istrinya mungkin depresi setelah mengalami kehidupan yang turun drastis, tapi tidak
Bagaimana mungkin Niko bisa sampai di sini, bukankah mereka sedang dalam perjalanan ke luar negeri.Saat Amerika melihat sosok yang ada di depannya adalah Niko, Amerika sangat terkejut tapi juga senang.“Kau, beraninya kau menghajar seorang wanita.” Tatapan mata yang dingin dan suara tajam Niko membuat Amerika merinding mendengarnya.Untuk pertama kalinya sejak dia mengenal Niko, dia belum pernah melihat Niko seperti ini. Sangat menakutkan.BUK!Niko dengan cepat meninju bagian perut Dimitri membuat tubuh Dimitri terhempas berpindah tempat beberapa meter jauhnya.Dimitri terlihat kesakitan, Niko mendekatinya.Kali ini Niko
Niko?Semua yang mendengar langsung terdiam.“Apa, dia milikmu? Heh, enak saja, dia bukan barang tauk!”Semprot Celine dengan kesal.James langsung menarik lengan tangan istrinya lalu berkata, “Celine, tak bisakah kau diam, jangan terlalu banyak bicara.”“Kau, kau … kenapa kau menyuruhku diam.”“Ibu, sudahlah. Hentikan! Ayah, aku minta maaf.” Kata Amerika.“Kalau kalian sudah selesai reuni keluarga sebaiknya, kau, Amerika cepat kembali. Aku tidak peduli dengan yang lainnya.”“Hei, kau ini siapa? Seenaknya sendiri
Setelahnya … Amerika tak sadarkan diri. Dia terjatuh lemas di pangkuan Niko. “Amerika, bangun. Amerika …” Niko berusaha membangunkan Amerika, menggoyangkan tubuhnya yang sudah jatuh terkulai di atas pangkuannya. Tiba-tiba saja wajah Niko berubah merah terasa panas. Ada seorang wanita jatuh ke dalam pangkuannya, ini untuk pertama kalinya. Masih dengan wajah panik dan bingung, Niko terus menggoyang badan tubuh Amerika. Tangan kanan Niko reflek menyentuh kening Amerika. ‘Panas … dia demam.’ Gumam Niko sendiri saat telapak tangannya disentuhkan ke kening Amerika. Aspen yang sedang mengendarai dari kaca spion memperhatikan Niko dan j
“Ganti karyawan?” Kata Aspen, kedua matanya melotot.“Apa ganti karyawan? A-aku tidak pernah berpikir seperti itu.” Jawab Niko dia membuang pandangannya.Aspen yang melihatnya hanya tersenyum. Aspen tahu benar, Niko memang selalu seperti ini dia tidak pernah mau mengatakan dengan jujur kalau dia menyukai seseorang. Sudah bagus Niko bisa menerima orang lain selain dirinya.Sejak kecil Niko susah berteman, dia tipe orang pilih-pilih dan menyebalkan. Jadi banyak orang yang tidak menyukainya.Di bangsal lain seorang suster wanita tengah berbicara dengan seorang dokter lelaki.“Dokter Leo, ada pasien di bangsal sebelah. Kau bisa membantuku untuk memeriksanya.”
Di ruang sidang dewan istana, beberapa anggota dewan terdiri dari sepuluh orang salah satunya Mister Launch, ayah Karina. Semalam Karina sudah ketakutan begitu mendapat kabar dari Amanda bahwa Niko sudah membuat Alex tidak bisa berjalan dan membawa ibunya pergi dari kediaman mereka. Karina tidak bisa tidur semalaman, tadi pagi saat ayahnya hendak pergi ke istana dia juga berpesan agar ayahnya bisa membantu membujuk Niko untuk tidak membuatnya menderita karena dia sudah menyesali atas apa yang sudah dia lakukan pada Amerika. Mister Launch menghela napas dalam saat dia duduk dengan gelisah, semua mata tertuju kepadanya. Karena dari kesepuluh anggota dewan istana keluarga Launch selalu yang membuat keputusan sepihak dan terlihat jelas tidak mendukung Niko dengan alasan karena putrinya tidak dilirik Niko sama sekali.
Tidak berapa lama Niko sudah keluar dari gedung tersebut.Masuk ke dalam mobil dengan raut wajah dingin membuat Aspen tidak banyak bertanya kepadanya.Suara ponsel Niko berbunyi, sebuah nama tertera di layar depannya.Dimitri …“Hallo …”“Bos, semua yang sudah bos perintahkan, sudah aku lakukan.”“Bagus, lalu …”“Kondisi ayahnya Amerika sudah membaik, awalnya perempuan itu menolak bantuaku tapi setelah aku jelaskan dia menjadi senang entah apa yang dia pikirkan.”“Aku tahu.”
Dalam waktu singkat setelah membawa pulang Amerika kembali ke kastil tempat mereka tinggal selama di Rosen. Niko meminta ibunya dan juga bibinya, ibunya Aspen untuk menjaga Amerika, karena gadis itu masih trauma.“Bibi, maaf merepotkanmu kali ini.” Ucap Niko pada Lucia yang juga sebagai kepala pelayan di kediaman ibunya.“Tidak apa-apa Pangeran, selama kau pergi, biar aku yang akan menjaganya.” Jawab Lucia.“Terima kasih.” Ucap Niko.“Nik, semuanya sudah siap. Apa kita pergi sekarang?” tanya Aspen.Niko menatap Amerika yang masih tertidur dengan tubuh diselimuti, sebelumnya seorang dokter istana sudah memeriksa Amerika dan diberikan obat penenang sehingga dia mengantuk lalu tert
“APA? ADA APA?” Amina bergegas menuju kamar Alex yang sudah dipenuhi para pelayan.Semua orang menyingkir memberikan jalan kepada Amina.“DIA KENAPA?” teriak Amina suaranya memekakan telinga.“Amina tenangkan dirimu.” Ucap Adrian pada istrinya.“Bagaimana bisa kau berkata seperti itu, hah? Dia anakmu. Apa kau tidak melihatnya dia terluka.”“Dia hanya pingsan dan menurut dokter istana lukanya juga tidak parah.”“Adrian …” bola mata Amina melotot.“Kalian semua bisa keluar.” Perintah Adrian pada semua pelayan.
Dari tempat Amerika, dia bisa mendengar suara letusan senjata yang sangat keras tapi di luar kamar tidak terdengar apa-apa.“Nik, maafkan aku! Huwaaaa … Mama … tolong aku.” Setelah berbicara Alex melihat darah segar keluar dari kakinya tak lama kemudian dia pingsan.Niko mengambil pistol miliknya lalu dia pergi meninggalkan Alex yang masih tergeletak di lantai tidak sadarkan diri.“Niko …” seru Aspen.“Bereskan semuanya seperti biasa, aku hanya memberinya peringatan. Dia sendiri yang menembak kakinya.” Kata Niko raut wajahnya dingin, dia memberikan pistol yang ada di tangannya pada Aspen.“Baiklah!” kata Aspen, dia langsung masuk ke kamar setelah itu menghub
Alex membuka resleting baju Amerika saat pintu didobrak dari luar dengan keras.BRAK!Seketika Niko masuk bersama dengan Aspen dan dua orang pengawalnya.Alex terkejut bola matanya melebar saat dia melihat Niko yang langsung berjalan berlari menerjangnya.“Dasar bajingan!” teriak Niko dengan keras.Tendangannya mengenai wajah Alex.“AUW … PENGAWAL.” Teriak Alex sambil memegang wajahnya yang terasa sakit akibat tendangan keras Niko.Aspen dan yang lain langsung menghajar para pengawal yang ada di kamar sebelah saat mereka tahu bahwa ada orang lain di dalamnya.
Aspen dengan cepat mengirimkan share lokasi pada Caesar.Saat Caesar sudah keluar dan berada di halaman istana dia mendengar suara ponselnya bergetar dari saku celananya.Dengan cepat Caesar meraih ponsel miliknya lalu dia mendesah dan sedikit berteriak pada beberapa pengawal Niko.“Semuanya ikuti mobilku sekarang juga.” Seru Caesar.“Siap Tuan!” jawab mereka langsung masuk ke dalam mobil yang lainnya.Rombongan mobil itu melaju kencang ke luar istana.Penjaga gerbang istana dengan cepat membuka pintu gerbang otomatis ketika mereka melihat iring-iringan mobil Pangeran Niko bergerak keluar.Dari pesta kebun Amand
“Aspen bawa alatnya kemari.” Perintah Niko, dia berjongkok menatap tajam bola mata Bella. “A-apa yang akan kau lakukan, Niko jangan macam-macam.” Teriak Bella mengancam dan juga ketakutan saat dia sadar Niko sepertinya tahu sesuatu. Niko menyeringai jahat saat sudut bibirnya berkedut, sangat menyeramkan. Semua orang yang melihat ekspresi Niko saat ini pastinya bakalan kencing di celana seperti yang dirasakan Bella. “Aku akan menjemput anakmu, tapi sebelumnya ada yang harus aku lakukan terlebih dahulu kepadamu. Sepertinya aku sudah memberimu begitu banyak waktu tapi ternyata kau saja yang tidak tahu diri dan jangan salahkan aku kalau aku bertindak seperti ini kepadamu, wahai Bibiku.” “Niko, aku mohon jangan lakukan
“Amerika, aku ada keperluan lain sebentar kau bisa kembali ke kastil bersama Caesar.” Ucap Niko, dia memajukan badannya pada Amerika, berbisik di telinganya. Karina dan juga Amanda yang sedari tadinya tanpa berkedip sekalipun mengawasi mereka dengan intens. “Kamu mau ke mana?” tanya Amerika bola matanya melebar. “Aku ada urusan yang harus aku selesaikan saat ini juga.” Jawab Niko, dia sudah berdiri. Saat itu juga Aspen pun berjalan mendekati Niko. Tapi Niko berbelok sebentar kea rah ayahnya yang sedang berbicara dengan seseorang. “Yang Mulia bisa kita mengobrol sebentar.” Niko berbisik pada ayahnya. Si tamu menundukkan bad