Home / Romansa / Hello Mommy / Bab 57 Menjaga Wanita Yang Dicintai

Share

Bab 57 Menjaga Wanita Yang Dicintai

Author: Myafa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Rowan terperangah. Dia terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Daddy Bryan. Dia pikir Daddy dari Ghea itu tidak ada terbesit di hatinya untuk menerimanya.

Papa Felix selalu senang ketika temannya dengan bodoh mengatakan apa yang di dalam hatinya.

Saat menyadari jika yang dikatakannya adalah sesuatu yang sangat penting untuk dijaga, dia pun memutar otak untuk bagaimana caranya menghindar. “Aku ingin menghubungi Ghea dulu. Anak itu bilang selesai praktik jam segini, tetapi jam segini dia belum sampai.” Daddy Bryan langsung berdiri. Kemudian berlalu menuju menjauh dari meja.

Papa Felix tertawa melihat aksi temannya. “Dia sudah mengizinkanmu sebenarnya, tetapi masih terlalu gengsi.”

Rowan tersenyum. Dia senang mendengar hal itu dari mulut Daddy Bryan.

“Temui dia, bujuklah. Dia pasti akan luluh.” Papa Felix menatap Rowan.

“Baiklah.” Rowan berdiri dan menyusuk Daddy Bryan.

Daddy Bryan benar-benar menghubungi Ghea. Dia ingin memastikan anaknya itu karena sudah berjanji akan sege
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Devi Pramita
kasih tau mommy Shea pasti bakal senang dia
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Hello Mommy   Bab 58 Membuka Pintu Hati

    Ghea mengikuti Rowan ke dapur. Memerhatikan pria yang seusia dengannya itu memasak. Wajahnya begitu ceria. Menandakan jika pria itu sedang sangat bahagia sekali. “Kemu kenapa?” tanya Ghea yang begitu penasaran. “Memang kenapa?” Rowan menoleh ketika sedang mem-plating makanan yang disajikan. “Sejak tadi kamu tersenyum terus.” Ghea memiringkan wajahnya agar menjangkau wajah Rowan. Sedari tadi dia sudah memerhatikan Rowan dan dia yakin ada yang terjadi saat dirinya tadi tidak ada. “Aku senang saja karena Daddy ke sini. Itu artinya dia membuka pintu hatinya untuk menerima aku jadi menantunya.” Rowan tidak mau mengatakan pada Ghea lebih dulu. Dia ingin mengatakan pada suasana yang tepat. “Benar. Aku juga senang daddy ke sini. Artinya dia mau menerima kamu dan jalan kita akan mudah.” “Iya.” Rowan masih melanjutkan menyiapkan makanan. Tampilan begitu menggiurkan. Bekerja di restoran membuat Rowan tahu teknik dan resep. Sifatnya yang selalu ingin belajar membuatnya akhirnya belajar

  • Hello Mommy   Bab 59 Vila

    Dengan mobil Rowan mereka menuju Vila. Gemma duduk manis bersama dengan Daddy Bryan. Membiarkan Ghea sendiri duduk di kursi depan samping kemudi. Mereka ang sampai di vila dibuat tercengang. Vila begitu besar sekali. Terlihat jika mungkin diisi banyak kamar. Dominasi warna putih terlihat pertama kali saat mereka sampai di vila. Mereka yang turun dari mobil segera menuju dalam vila. Alangkah terkejutnya mereka ketika pemandangan di belakang begitu indah. Hamparan rumput di taman belakang begitu luas. Belum lagi pemandangan kota terlihat dari sana. Pemandangan sama dengan di restoran. “Pasti besok semua akan suka dengan suasana ini.” Papa Felix yang meliat vila pun sudah menebak bagaimana hebohnya para wanita. “Iya.” Daddy Bryan pun membayangkan hal yang sama. “Anak-anak juga bisa bermain dengan leluasa.” Maklum, keluarga mereka terlalu banyak. Terutama anak kecil. Jadi harus memilih tempat yang pas. Papa Felix mengangguk. Membenarkan ucapan Daddy Bryan. Daddy Bryan langsung memf

  • Hello Mommy   Bab 60 Membagi Sedikit Kebahagiaan

    Para dewasa mengobrol di taman belakang setelah makan. Para pria bercerita tentang bisnis mereka dan para wanita menceritakan banyak hal, fashion, desain, anak, makanan, tempat wisata. Obrolan para wanita pun tidak ada habisnya. Hingga membuat untuk dibahas. Di saat para dewasa sedang mengobrol anak-anak sedang sibuk menggambar. Anka bersebelahan dengan Gemma menggambar. Mereka semua menggambar keluarga mereka. Kean, Lean, Anka, dan Rigel, menggambar kedua orang tua mereka dan saudara mereka, sedangkan Gemma menggambar Ghea, Rowan, Mommy Shea, dan Daddy Bryan. “Gemma amu gambal apa?” Anka yang melihat gambar Gemma pun bertanya. “Ini mommy, ini daddy, ini grandma, ini grandpa.” Gemma menunjukkan satu persatu orang yang digambarnya. “Mommy amu yang ana?” tanya Anka. “Itu.” Gemma menunjuk Ghea. “Aunty Ghea?” “Iya.” “Kalau glandma yang ana?” Kembali gadis kecil yang berbeda satu tahun dengan Gemma itu bertanya. “Itu grandma aku.” Gemma menunjuk Mommy Shea. “Itu gland

  • Hello Mommy   Bab 61 Menetap Di Hatimu

    Malam menyapa. Semua keluarga menikmati bercengkerama bersama. Anak-anak bermain bersama dengan riangnya. Makanan yang disediakan Rowan pun membuat mereka tidak perlu susah untuk memasak. Chef restoran khusus datang ke vila melayani keluarga Ghea. “Rowan, sepertinya kamu harus sering-sering membawa kami ke sini.” El yang merasa nyaman di vila merasa jika tidak akan cukup jika hanya pergi sekali saja. “Tentu saja, kapan saja ingin datang, aku membuka pintu, Kak.” Rowan tersenyum. “Kapan lagi dilayani chef restoran langsung. Begitu bukan El?” tanya Papa Felix mendapatkan anggukan dari El. “Sepertinya memang harus punya mantu pemilik restoran. Pemilik kue sudah ‘kan, jadi akan lebih lengkap menantu pemilik restoran.” Papa Felix menambahi pembicaraan sambil tertawa. “Iya, jika kalian makan berkolesterol kalian bisa berkunjung ke Rumah sakitku.” Papa Erix tertawa menimpali. “Jika ingin tinggal di hotel, tinggal pilih mau Hotel Maxton atau Hotel W.” Al pun menambahkan pembicaraan. Taw

  • Hello Mommy   Bab 62 Memberi Restu Sejak Lama

    Daddy Bryan dan Mommy Shea menghampiri anaknya. Merasa senang putrinya sudah menemukan pria yang dicintainya. Paling tidak itu adalah hal yang membuat sang putri bahagia. “Selamat, Sayang.” Mommy Shea langsung memeluk sang putri. “Terima kasih, Mom.” “Mommy berharap semua dilancarkan. Mommy sudah tidak sabar menunggu cucu.” Mommy Shea tersenyum. Dia berharap hal segera mendapatkan cucu dari anak-anaknya. Pipi Ghea merona ketika membahas anak. Rasanya dia belum bisa membayangkan sejauh itu. Pikirannya masih memikirkan bagaimana Rowan mempersiapkan ini semua tanpa dirinya curiga sama sekali. “Mereka baru saja bersatu, kenapa sudah membahas anak. Yang ada kamu membuat mereka ingin segera punya anak sebelum pernikahan.” Daddy Bryan yang sedari tadi mendengar pembicaraan anak dan istrinya. “Mereka tidak seperti ….” Mommy Shea langsung menghentikan ucapannya yang hampir saja kelepasan menceritakan aib buruk dari suaminya. “Seperti siapa, Mom?” Ghea begitu penasaran. “Itulah, seperti

  • Hello Mommy   Bab 63 Persiapan Pernikahan

    Suasana pagi ini begitu riuh. Para ibu menemani anak-anak di taman. Anak-anak begitu riang ketika bermain. Mereka bersama-sama menikmati udara pagi yang begitu sejuk. Sebagian mereka belum bangun mengingat semalam mereka begadang semalam. Tepat pukul tujuh mereka sudah berkumpul, menikmati sarapan pagi. Anak-anak yang sudah makan lebih awal, langsung bermain bersama. Di meja makan semua menikmati sarapan-sarapan sambil berbincang-bincang. Seolah obrolan tidak pernah habis. “Jadi kapan kalian akan menikah?” Daddy Regan memulai pembicaraan setelah mereka semua sudah mulai selesai makan.Ghea dan Rowan saling pandang, mereka belum memikirkan akan hal itu. Mereka masih merasakan euforia lamaran semalam. “Mungkin satu bulan dari ini, Pak.” Rowan sadar persiapan pernikahan butuh waktu. Jadi wajar jika dia butuh waktu lama. “Apa tidak terlalu lama?” Daddy Bryan sadar anaknya jauh darinya. Jadi wajar juga jika dia ingin secepatnya. Semakin cepat, anaknya akan semakin aman.“Tapi, Dad, wa

  • Hello Mommy   Bab 64 Gaun Pengantin

    Ghea membersihkan rumah ketika sampai di rumah. Selang beberapa saat kemudian Raya datang diantar oleh Ray. Hari ini memang Raya pulang ke rumahnya. “Hai, sudah pulang,” ucap Ghea yang melihat Raya pulang. Dia yang membawa secangkir teh di tangan, langsung duduk di sofa. Raya yang mendapat ada sesuatu di tangan Ghea, bergegas menghampiri. Meraih tangan Ghea yang sedang baru saja meletakkan cangkir di meja. “Ini apa?” tanya Raya mendapati cincin yang melingkar di jari manis Ghea. Ghea tersenyum. “Rowan melamarku di hadapan keluargaku.” Dia menceritakan kebahagiaan yang sedang dirasakannya. “Wah … benarkah?” Raya terkejut. “Dia so sweet sekali.” Tidak bisa Raya bayangkan momen itu. “Harusnya kamu ikut, jadi kamu bisa melihatnya.” Ghea sebenarnya ingin mengajak Raya, tetapi dia tidak bisa. “Iya, kamu tahu bukan jika mamaku ingin bertemu dengan Ray.” Ghea baru teringat jika Raya juga sedang mengenalkan kekasihnya itu pada orang tuanya. “Bagaimana? Mereka suka tidak dengan Ray?” Di

  • Hello Mommy   Bab 65 Menikah Lagi

    Beberapa saat kemudian para wanita membawa gaun pilihan mereka. Ghea mencoba gaun satu persatu. Gaun pertama yang dicoba Ghea adalah pilihan Mommy Selly. Gaun dengan potongan melebar ke bawah dengan bagian atas terbuka sampai ke bahu, menampilkan kesederhanaan, tetapi terlihat elegan. Rowan yang melihat itu langsung memalingkan matanya. Malas sekali melihat bahu putih milik Ghea. Tanggapan Rowan itu sudah menunjukan ketidaksukaan dari Rowan dan seketika membuat mood Ghea buyar. “Jangan itu, itu terlalu terbuka!” El pun memberikan tanggapannya. Rowan langsung tersenyum. Akhirnya ada yang sependapat dengan dirinya. “Justru itu cantik, karena kulit Ghea putih.” Mommy Selly memberikan pembelaan. Ghea juga merasa senang karena mendapatkan dukungan. “Cantik tidak harus memperlihatkan kulit putih yang berada di dalam, Bu,” ucap Rowan sopan. “Iya, memang benar.” Mommy Selly tidak mau sampai ada memaksakan kehendak. “Coba saja selanjutnya, siapa tahu kamu suka.” Seketika Mommy Selly mem

Latest chapter

  • Hello Mommy   Bab 180 Bulan Madu (TAMAT)

    Kiara dan Kafi sampai di hotel. Hotel bertema Santorini tampak begitu indah sekali. Dominasi warna putih dan biru tampak cantik.“Cantik sekali.” Kiara yang melihat kamar yang dapat melihat laut, begitu terpesona. Apalagi suasananya benar-benar serasa di luar negeri.Dia segera membuka pintu balkon. Kolam renang yang berada di depan kamar menghadap ke laut. Warna air yang biru seperti laut membuat hati menjadi begitu tenang sekali. Suasana ini benar-benar memberikan kenyamanan luar biasa.“Kamu suka?” Kafi memeluk Kiara dari belakang. Mendaratkan kecupan di pipi Kiara.Pipi Kiara menghangat. Dia merasa malu dengan apa yang baru saja dilakukan Kafi.“Suka.” Kiara menjawab lirih.“Kita akan menikmati waktu di sini dan menikmati keindahan di sini.” Kafi akan menghabiskan waktu dengan sang istri nanti.Kiara tidak sabar untuk melihat keindahan tempat ini. Apalagi semua orang tahu laut di sini menyajikan keindahan yang luar biasa.Kafi memutar tubuh Kiara. Membuat sang istri berhadapan den

  • Hello Mommy   Bab 179 Malam Pertama

    Gemma akhirnya ikut ke kamar hotel. Dia tampak begitu senang sekali. Apalagi dia akan tidur dengan daddy barunya. Kiara dan Kafi pun tidak keberatan sama sekali. Mereka jadi bersemangat ketika melihat Gemma.Saat masuk ke kamar, Kafi segera menyalakan lampu. Gemma yang bersemangat, langsung masuk lebih dulu. Membuat Kiara dan Kafi hanya bisa tersenyum. “Ada bunga.” Gemma yang melihat bunga di atas tempat tidur begitu senang. “Bunganya bentuk love.” Gemma merasa bentuknya begitu bagus sekali.Kiara dan Kafi yang masuk, melihat kamar yang didekor untuk malam pertama. Ada bunga yang ditata di atas tempat tidur. Mereka berdua merasa jika sepertinya memang salah mengajak Gemma ke kamar pengantin. Namun, mau bagaimana lagi, anaknya begitu ingin sekali tidur bersama.“Mommy boleh naik ke tempat tidur?” tanya Gemma.“Gemma bersihkan diri dulu. Ganti baju dulu, baru nanti naik.” Kiara menasihati sang anak.“Baiklah.”Akhirnya Gemma, Kiara, Kafi memilih segera membersihkan diri dulu sebelum ti

  • Hello Mommy   Bab 178 Pernikahan

    Kiara berjalan ke ballroom hotel diantar oleh Rowan. Rowan mengantarkan Kiara pada pria yang akan menjaga Kiara seumur hidupnya. Kiara berjalan dengan perlahan sambil melingkarkan tangannya di lengan Rowan. Kiara tampak gugup sekali hingga Rowan berusaha untuk menenangkan Kiara. Menggenggam tangan Kiara untuk menenangkannya. Saat Rowan memegangi tangannya Kiara jauh lebih tenang.Dari kejauhan tampak Kafi menunggu Kiara di sana. Kafi begitu tampan dengan setelan jas dengan hiasan dasi. Pin bunga yang tersemat di dada sebelah kirinya tampak pas dengan jas yang dipakai. Saat melihat Kiara, Kafi begitu terpesona. Kiara tampak cantik dengan gaun yang dipakainya. Gaun itu membentuk tubuh Kiara. Wajah Kiara yang dirias pun membuat wajahnya semakin cantik. Jelas Kafi dibuat terpesona dengan kecantikan Kiara.Tidak melihat Kiara selama tiga hari karena sang mama melarangnya, membuat Kafi begitu senang ketika melihat Kiara untuk pertama kali. Rasa rindunya sedikit terobati.Kiara melihat Kafi

  • Hello Mommy   Bab 177 Buru-Buru

    Kiara yang datang langsung menyalami orang tua Kafi. Ini kali pertama mereka bertemu dan langsung lamaran. Tentu saja perkenalan yang cukup mendadak.Orang tua Kafi melihat Kiara yang begitu cantik, terpeona. Pantas saja anak mereka sampai tergila-gila dengan Kiara. Karena ternyata memang secantik itu Kiara.Setelah berkenalan, Kiara langsung duduk di sofa. Duduk di antara Ghea dan juga Rowan. Tentu saja berhadapan dengan keluarga Kafi.“Kak, keluarga Kafi datang ke sini untuk melamar Kak Kiara. Apakah Kak Kiara mau?” Rowan langsung menatap Kiara.Kiara menatap Kafi sejenak sebelum akhirnya menjawab pertanyaan adiknya. “Aku mau.” Kiara mengangguk.“Syukurlah. Akhirnya lamaran kita diterima.” Winda merasa senang sekali.Kafi yang mendengar jawaban dari Kiara pun tak kalah senang. Akhirnya satu tahapan dapat dilalui juga.Rowan bernapas lega. Akhirnya Kiara dapat memulai hidup baru. Ini adalah gerbang pembuka untuk Kiara menuju ke masa depan.“Kapan kira-kira pernikahan diadakan? Apa ak

  • Hello Mommy   Bab 176 Aku Mau

    Kafi mengajak Kiara ke restoran hotel Maxton. Kafi memesan satu tempat di sana untuk menikmati makan malam romantis dengan Kiara.Restoran berada di rooftop hotel. Saat sampai sampai mereka langsung disuguhi pemandangan dari atas. Tampak gedung-gedung bertingkat menjulang tinggi. Lampu-lampu yang menyala tampak indah saat dilihat dari ketinggian. Langit malam pun tampak indah dengan bintang-bintang yang bersinar.“Kenapa sepi?” Kiara tidak mendapatkan satu orang pun di restoran.“Aku memesan semuanya.” Kafi ini makan malam romantis. Karena itu dia memesan satu tempat untuk beberapa jam.Kiara benar-benar tidak menyangka Kafi akan melakukan hal semacam itu. Itu membuat bahagia sekali, karena dengan begitu dia bisa menikmati makan malam romantis dengan Kafi.Kafi menarik mengajak Kiara ke tempat yang sudah dipesan. Alangkankah terkejutnya ketika melihat meja makan dihiasi dengan lampu-lampu kecil. Tampak begitu cantik sekali.“Kamu mempersiapkan ini?” tanya Kiara.“Iya.” Kafi menarik t

  • Hello Mommy   Bab 175 Jadi Daddy Gemma?

    “Kenapa Kak Kiara meminta aku pulang? Apa Kak Kiara baik-baik saja?” tanya Rowan yang panik. Dia takut kakaknya kenapa-kenapa.“Aku baik-baik saja. Hanya saja ada yang aku mau bicarakan denganmu.” Kiara pun menyampaikan apa yang membuatnya menghubungi Rowan.“Ada apa?” tanya Rowan.“Kafi menyatakan cinta padaku. Apa kamu mengizinkan jika aku menerimanya?” Kiara menatap lekat wajah adiknya.Rowan benar-benar tidak menyangka jika Kiara akan menanyakan hal itu. Dia pikir kakaknya sudah menjawab pertanyaan Kafi itu. Namun, ternyata sang kakak menanyakan padanya lebih dulu.“Terima kasih sudah mau bertanya padaku, Kak. Kak Kiara harusnya memberikan jawaban sesuai dengan keinginan Kak Kiara. Sekarang Kak Kiara sudah pulih. Jadi tidak apa-apa jika Kak Kiara menentukan pilihan sendiri.” Rowan menarik tangan Kiara.“Kamu bukan sekadar adikku saja. Kamu adalah waliku. Jadi memang sewajarnya aku meminta izin padamu.” Kiara tidak bisa mengingkari fakta jika Rowan yang bertanggung jawab dengan dir

  • Hello Mommy   Bab 174 Menemani Menata Masa Depan

    Rowan sudah menebak jika Kiara akan bertanya hal itu. Senyum manis pun menghiasi wajah Rowan.Bertepatan dengan Kiara yang bertanya, mobil Kafi berhenti tepat di depan rumah.“Kak Kiara tanya sendiri saja pada Pak Kafi.” Rowan langsung melemparkan pada Kafi. Meminta sang kakak mendapat jawab dari Kafi sendiri. Itu akan jauh lebih baik dibanding dirinya yang memberikan jawaban.Kiara langsung mengalihkan pandangan pada mobil Kafi yang berhenti di depan rumah. Tampak Kafi turun dari mobil dan berjalan, menghampiri Kiara dan Rowan.“Apa kamu punya waktu? Aku ingin bicara denganmu.” Kafi menatap Kiara. Ada banyak hal yang harus dibicarakan. Jadi dia ingin mengajak Kiara pergi sebentar.Kiara langsung menatap Rowan. Seolah meminta izin pada adiknya itu. Walaupun Rowan adalah adiknya, tetapi Kiara lebih menganggapnya seorang kakak yang melindungi.“Pergilah, Kak.” Rowan yang mengerti tatapan Kiara itu langsung memberikan izin.Mendapatkan izin dari adiknya, Kiara langsung mengangguk. “Aku a

  • Hello Mommy   Bab 173 Mengizinkan

    “Fi, siapa wanita tadi?” Baru juga Kafa sampai rumah, sudah disambut dengan pertanyaan itu.“Aku baru pulang, Ma. Sabar.” Kafi benar-benar tidak habis pikir, bagaimana bisa sang mama langsung melemparkan pertanyaan seperti itu.“Kamu ini, Mama sudah penasaran sejak tadi.” Winda memang sudah ingin tahu sejak tadi. Jadi dia merasa harus segera tahu.“Kafi jelaskan sambil duduk saja.” Kafi pun segera mengajak sang mama untuk di ruang tamu.Winda yang begitu penasaran dan ingin tahu segera ikut sang anak. Dia langsung duduk di sofa yang berada di ruang tamu.“Wanita tadi namanya Kiara.” Kafi mencoba menjelaskan.“Mama sudah berkenalan tadi. Jadi tidak perlu dijelaskan lagi.” Winda merasa anaknya benar-benar berbasa-basi sekali.Kafi tersenyum. Dia lupa jika sang mama sudah berkenalan. “Kiara adalah ibu dari salah satu anak murid di sekolahan kita. Anak tadi itu adalah anaknya.” Kafi mencoba menceritakan pada sang mama.Winda terdiam sejenak ketika mendengar jika Gemma adalah anak Kiara. T

  • Hello Mommy   Bab 172 Apa Kamu Keberatan?

    Kiara langsung memegangi pipinya. Pipinya memang menghangat. Jadi wajar jika pipinya memerah.“Ini bukan karena matahari.” Kiara langsung mengelak.“Lalu karena apa?” tanya Kafi.“Ini karena aku malu.”Kafi langsung tersenyum. Senang sekali ketika melihat rona merah di pipi Kiara. Ternyata Kiara malu karena dirinya.Gemma yang menarik Kafi membuat Kafi akhirnya harus ikut Gemma. Tangan Kafi yang menggenggam Kiara pun membuat Kiara ikut juga. Mereka bertiga bersama-sama menuju ke permainan lain.Gemma meminta untuk berada di bawah tong air. Mereka menunggu air di bawah tong air. Saat air tumpah, Gemma, Kiara, dan Kafi langsung berteriak. Keseruan begitu terasa sekali.Dari sana mereka bermain di kolam busa. Semburan busa tampak begitu seru sekali. Gemma begitu menikmati. Biasanya hanya bermain di bathtub saja kini dia bisa main di kolam besar. Tentu saja itu begitu mengasyikkan sekali.“Ho ... ho ....” Kafi meletakkan busa si bawah dagunya. Tawa Kiara dan Gemma langsung terdengar. Kafi

DMCA.com Protection Status