Share

Bab 0355

Penulis: Hijau
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Sergio tetap bergeming dan berkata, "Kamu sendiri yang berinisiatif tadi. Bagaimana bisa aku melepaskanmu?"

Hazel mengerutkan bibirnya kesal.

Tadi, dia hanya ingin menggoda Sergio. Siapa sangka kalau dirinyalah yang menderita.

Detik berikutnya, sepasang tangan menangkup wajahnya sampai berbentuk lucu.

"Hmm ...."

Bibir lembut dan merah muda Hazel dipaksa terbuka. Mulutnya mengerucut, terlihat menggemaskan.

Melihat wajah Hazel, Sergio tidak bisa menahan diri dan menundukkan kepalanya untuk mengecup bibirnya dengan ringan.

Karena Hazel baru saja minum jus strawberry, bibirnya masih memiliki sisa rasa jus tersebut. Setelah mencicipi satu kecupan, dia sudah tidak bisa menahan diri untuk menciumnya lebih dalam.

Sergio selalu menjadi orang yang bertindak lebih dulu, ketika dia ingin melakukan sesuatu, dia akan melakukannya.

Jadi, pria itu segera melepaskan tangannya dari pipi Hazel dan beralih menarik belakang kepala wanita itu.

Dia menundukkan kepalanya dan dengan penuh gairah mencium Hazel,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 0356

    Hazel berdiri. Dia sudah tidak ingin makan lagi dan menarik pria itu menaiki tangga.Sergio dengan patuh mengikutinya dari belakang.Para pelayan yang sedang membersihkan area di sekeliling melihat mereka berjalan bergandengan tangan dan mendesah, majikan mereka benar-benar memiliki hubungan yang bagus.Mereka pernah mendengar bahwa para keluarga kaya setiap hari bertengkar memperebutkan aset keluarga. Kebanyakan dari pasangan tersebut menikah karena bisnis tanpa adanya perasaan untuk satu sama lain.Bahkan beberapa tuan muda di keluarga kaya bermain dengan wanita di luar dan sampai memiliki anak haram di mana-mana.Namun, sejak Hazel dan Sergio menikah, mereka tidak pernah melihat kedua majikan mereka bertengkar.Hazel memiliki karakter yang baik dan terkadang bersikap keras kepala, membuat orang lain merasa kalau dia imut.Sergio lebih patuh. Sejak dia menikah, selain urusan perusahaan yang tidak bisa ditinggal, dia selalu pulang tepat waktu.Sebutan suami yang baik sudah terukir dal

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 0357

    Sergio memiliki badan yang tegap dan ramping tanpa satu pun lemak berlebih di badannya. Dia lebih sempurna dari pada model-model di luaran sana.Badan bagus seperti ini sangat disayangkan kalau harus ditutupi.Sergio melepaskan tangannya yang hendak memakai baju dan tersenyum seraya berkata, "Ke sini.""Aku akan melakukannya! Ini kan hanya melepas baju!"Dia sama sekali tidak malu!Hazel mendengus pelan dan berjinjit untuk membuka kancing kemeja pria itu dengan hati-hati.Namun, kancing kemeja Sergio didesain khusus dan sulit dibuka sehingga membutuhkan kesabaran ekstra.Tatapan membara Sergio terasa di atas kepalanya, hampir sulit untuk diabaikan. Hal ini membuatnya merasa resah tiba-tiba.Hatinya menjadi makin kacau, membuat gerakannya juga kacau. Setelah beberapa menit akhirnya kancing pertama lepas.Sergio berdiri dari tempatnya dan menatap Hazel.Dari sudut pandang Sergio, wajah mungil dan lembutnya sedikit mengembung. Matanya terlihat fokus dan serius. Bulu matanya yang panjang b

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 0358

    Tidak ada satu pun yang akan percaya kalau kalimat ini keluar dari mulut Sergio. Pria ini mahir dalam bisnis, bahkan dalam negosiasi yang sulit pun, dia tidak pernah kesulitan.Namun, dia tidak pernah bisa mencapai kepastian mutlak di dalam hatinya begitu menghadapi Hazel.Karena dia sangat tahu kalau awal pernikahan mereka bukan karena mereka saling mencintai.Terkadang pikiran liar hinggap di kepalanya, apakah Hazel benar-benar mencintainya atau tidak.Hatinya selalu dihantui oleh rasa parno, membuatnya berharap bisa mengunci Hazel di sisinya setiap waktu dan tidak memperbolehkannya keluar.Namun, pikiran warasnya mengatakan kalau ini tidak benar.Jadi dia harus menekan emosi ini dan tidak tahu bagaimana cara meredakannya.Dia menarik Hazel ke dalam pelukannya dan menyandarkan dagunya di pundak istrinya dan perlahan mengusapnya. Dia berkata, "Hazel, janji kalau kamu nggak akan pernah meninggalkanku, oke?"Bulu mata Hazel yang panjang bergerak lembut, matanya dipenuhi kebingungan.Dia

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 0359

    Hazel perlahan menggosok matanya dan perlahan duduk.Selimut tipis perlahan meluncur dari bahunya, memperlihatkan pundaknya yang mulus dan putih serta tulang selangka yang indah.Meski tanpa riasan, wajahnya tetap terlihat rapuh dan sedikit merona, membuatnya terlihat memikat.Dia baru saja mandi dan menemukan gaun panjang di lemari. Rambut hitam legamnya tergerai bebas dan sedikit berayun saat dia berjalan.Leher jenjangnya yang cantik dan ramping tersembunyi di balik rambut hitamnya. Hanya terlihat samar.Bahkan hanya dengan berdiri saja, seolah seluruh tubuhnya bersinar.Dia menuruni tangga dan mendengar suara teguran kepala pelayan di bawah. Dia dengan penasaran melihat ke arah ruang tamu.Di bawah.Para pelayan semuanya berkumpul dan berdiri dalam tiga baris.Kepala pelayan berdiri paling depan, dan mengenakan setelan hitam. Sosoknya berdiri tegak dan ekspresinya serius. Dia menegur para pelayan, "Mulai sekarang, kalau aku tahu ada orang yang berani memasuki kamar tuan dan nyonya

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 0360

    Setelah sarapan, Hazel menyempurnakan gambarnya tadi malam sebelum pergi ke perusahaan siang ini.Sergio tidak bisa memercayai Hazel untuk menyetir sendiri, jadi dia secara pribadi menugaskan supir untuknya.Kalau dirinya tidak ada, supir itu akan menjemputnya dan menurunkannya di perjalanan.Hazel baru bekerja beberapa hari di JY Group dan semua orang tahu betapa Sergio menyayanginya.Tidak hanya karyawan Group JY, karyawan Perusahaan Hardwin juga menyadari sesuatu yang tidak biasa.Kalau Sergio, yang sebelumnya gila kerja, setelah menikah mulai pergi bekerja tepat waktu dan pulang lebih awal.Jelas hal ini tidak akan pernah terjadi sebelumnya!Awalnya orang-orang tidak memercayainya, karena semua orang tahu bagaimana atasan mereka yang sangat gila kerja.Namun, sejak menikah, nyonya telah mengambil alih pekerjaan dan mengisi posisi paling penting di dalam hati Sergio.Malam ini sebenarnya ada pesta minum yang harus dihadiri dan semua pebisnis taipan dari Kota Palapa mengundang Sergio

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 0361

    Faktanya, para karyawan menyadari bahwa ada ketidakcocokan antara Yudhis dan Hazel.Meski Hazel menghormati Yudhis, tapi itu hanya di tempat kerja.Selain itu, wanita itu selalu acuh tak acuh, seolah ada tulisan "menjauh dariku" di dahinya.Namun, entah apa yang dipikirkan Yudhis sehingga dia bersikeras ingin mengobrol dengan Hazel.Di ruang konferensi.Hazel duduk kembali dan menatap Yudhis dengan santai seraya bertanya, "Katakan, untuk apa kamu mencariku?""Hazel, kamu nggak perlu menatapku seperti musuh, aku nggak akan memakanmu."Yudhis mengangkat tangannya dan meletakkannya dengan santai di atas meja. Dia menatap Hazel dengan tersenyum.Saat tersenyum, seluruh tubuhnya dipenuhi kehangatan. Matanya yang dalam sama sekali tidak berbahaya.Namun, Hazel tahu kalau semua itu palsu."Aku nggak punya waktu untuk membicarakan masalah keluarga denganmu. Aku memiliki sesuatu yang ingin kita bicarakan."Hazel memegang pena dan dengan santai mengetuk tabletnya dua kali. Mengeluarkan suara yan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 0362

    Begitu kembali ke kantornya, Hazel merasa makin marah begitu mengingatnya.Dia tidak bisa menebak apa yang sebenarnya diinginkan Yudhis dan juga dendam apa yang dimiliki pria itu terhadap Keluarga Hardwin yang tidak dia ketahui?Meski Yudhis tidak berbicara terus terang, dia bisa dengan jelas merasa kalau setiap kali nama Sergio disebutkan, pasti matanya berkilat penuh kebencian.Kebencian yang mengerikan berjatuhan seperti mata air yang membentuk pusaran gelap yang seolah dapat melahap manusia.Dia tidak mengerti apa yang dialami Keluarga Hardwin dulunya.Apa yang dilakukan Sergio sampai membuat Yudhis menjadi segila ini.Setelah agak lama, dia akhirnya tenang dan menelepon Winda.Dia ingin memberi tahu sahabatnya kalau Yudhis tidak sepolos penampilan luarnya, jadi dia tidak boleh sampai tertipu.Namun, belum sampai dia membuka mulutnya, Winda sudah terlebih dahulu berbicara. Suara Winda yang terdengar terkejut memasuki telinganya, "Hazel, aku punya berita baik untukmu. Ayo bertemu ka

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 0363

    Winda mendengus karena tidak mendapatkan ucapan selamat dari sahabatnya dan berkata, "Memangnya kenapa? Apa aku terlihat bercanda?"Begitu mendengar kata-kata Winda, Hazel sadar kalau dia sudah kehilangan rasa tenangnya dan dengan cepat mengatur emosinya."Winda, bukan begitu maksudku. Aku hanya terkejut, bukankah hubungan kalian baru dikonfirmasi beberapa hari lalu?"Dia sangat mengenal Winda.Sebelumnya, setiap kali dia memiliki hubungan, dia selalu menimbulkan masalah untuk dirinya sendiri. Winda akan menangis pilu dan dirinyalah yang memeluknya.Kalau orang lain, Hazel tidak akan mengatakan apa pun. Tapi, ini adalah Yudhis, seseorang yang tidak bisa ditebak.Tidak ada yang bisa menebak niat sebenarnya dia mendekati Winda, apakah benar-benar menyukainya atau ada alasan lain.Dia hanya takut Winda akan terluka."Sebenarnya, kami sudah melakukan hubungan itu sebelum kami resmi bersama, saat itu aku mabuk dan ...."Saat itu suasana hatinya sedang buruk karena orang tuanya meminta uang

Bab terbaru

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 444

    Mendengar pengakuan Hazel yang tiba-tiba, hati Sergio langsung luluh.Dia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hazel, dengan lembut mendaratkan ciuman di puncak rambutnya."Hmm."Bisa mendapatkan pengakuan dari istrinya, Sergio merasa bahwa apa yang dia lakukan kali ini tidak sia-sia.Tidak sia-sia dia menunda pembicaraan kerja sama yang sangat penting untuk datang ke sini dan mendukung Hazel.Setelah waktu yang tidak diketahui, Hazel akhirnya melepaskan Sergio dan mengangkat wajahnya dari dada bidang pria itu.Matanya masih tertutup lapisan kabut berair karena menangis, menambah sedikit kesan sayu pada diri Hazel.Sergio tidak berdaya, menyapukan ujung jarinya dengan lembut di ujung matanya yang memerah. Sudut bibirnya tanpa sadar terangkat naik."Dasar cengeng. Kamu menangis saat sedih dan kamu menangis saat senang ...."Hazel yang mendengar itu langsung menatapnya, terlihat sangat menyedihkan."Bagaimana lagi, aku nggak bisa menahannya ...."Saat Sergio membela dan melindunginya,

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 443

    Di tengah-tengah kalimatnya, dahi Hazel terkena sentilan dari Sergio.Sambil menutupi dahinya dengan rasa sakit, Hazel mengangkat kepalanya dan menatap pelakunya dengan wajah memelas. "Sakit! Om apa sih?""Memberimu pelajaran!"Sergio menjawab pelan. Melihat Hazel benar-benar kesakitan, dia pun menjadi tidak tega. Dia mengulurkan tangan dan mengusap tempat yang baru saja dia pukul.Dia melanjutkan, "Kamu selalu jadi yang nomor satu di mataku, jadi nggak ada yang namanya merepotkan. Hazel, aku malah senang kalau kamu sering menggangguku. Itu menandakan kalau aku cukup berharga di hatimu."Hazel tersentak tersadar, tidak menyangka akan mendengar kata-kata seperti itu dari bibir Sergio.Meskipun suara pria itu tenang, nadanya bercampur dengan nada pasrah yang tidak kentara.Entah kenapa jantung Hazel terasa seperti ditusuk dengan keras oleh sesuatu, hatinya terasa masam."Om, terima kasih ...."Tidak pernah ada orang yang membela dan mencintai Hazel seperti yang dilakukan Sergio.Perasaan

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 442

    Sebahagia apa Hazel saat ini, sebesar itu pula rasa pahit yang ada di hati mereka yang dipaksa untuk meminta maaf.Mereka menyesalinya.Mengapa mereka tidak tahu diri dan berani menyinggung Hazel?Mengapa mereka mengatakan sesuatu seperti Hazel sudah mengkhianati Sergio dan Sergio akan marah dan meninggalkannya?Cara Sergio menatap Hazel begitu lepas dan penuh cinta.Di bagian mana itu menunjukkan rusaknya hubungan mereka?Orang yang awalnya bersikap sombong sekarang menundukkan kepala mereka. Rasanya, mereka ingin sekali mengecilkan tubuh mereka, meminimalkan rasa kehadiran mereka di ruangan ini."Kita nggak seharusnya mengganggu Hazel karena dia masih muda.""Apa lagi?"Sergio mengangkat matanya dengan dingin, menyalurkan penindasan yang kuat di bawah matanya.Apa lagi ....Semua orang diam-diam berteriak di dalam hati.Kenapa mereka malah mengganggu dewa kematian ini!"Kita nggak bisa menilai dengan baik dan salah paham dengan Bu Hazel.""Kita seharusnya nggak menyebutkan rumor ngga

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 441

    Namun, Sergio tidak berniat membiarkan mereka lolos begitu saja.Matanya sedikit menyipit, aura dingin yang gelap terpancar dari kedalaman matanya. "Hmm? Maksud kalian aku berbohong?"Saat kata-kata ini terlontar, mereka menjadi makin panik."Bukan, bukan begitu!""Kesalahpahaman, itu semua salah paham!""Tuan Sergio, kami harusnya menghormati Bu Hazel, mana mungkin kami mengancamnya? Kami hanya ingin bertanya tentang video itu, itu saja."Sergio tertawa dingin, matanya yang tajam seperti elang menyapu semua orang yang hadir.Bibirnya yang tipis terbuka sedikit, suaranya yang dingin sangat menindas. Kata-kata yang diucapkannya membuat semua orang gemetar."Kesalahpahaman? Aku sudah melihat video itu, jelas sekali kalau sudut pengambilan gambarnya lah yang salah. Kalian bahkan nggak paham soal beginian, kenapa nggak ganti saja posisi dewan direksi JY Group dengan orang lain?"Walaupun nada suara Sergio datar, semua orang bisa merasakan kalau dia sedang marah!Mereka ingin melarikan diri

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 440

    Suara rendah dan dingin, yang menyalurkan penindasan itu bergema dengan tajam di ruang konferensi yang besar, membuat siapa pun yang mendengarnya bergidik ngeri.Semua orang yang hadir menoleh secara bersamaan. Seketika, mata mereka membelalak kaget."Tu ... Tuan Sergio?"Kenapa sosok agung ini datang ke mari?Perasaan menindas yang dibawa Sergio kepada mereka saat Sergio terakhir kali muncul di ruang konferensi tampaknya masih tersisa sampai hari ini.Banyak orang secara tidak sadar menahan napas, tidak berani bernapas keras-keras. Mereka menatap lurus ke arah Sergio, ingin melihat apa yang ingin dia lakukan.Sergio bahkan tidak melirik mereka satu detik pun, langsung berjalan ke arah Hazel dan berdiri di depannya."Hazel, apa semuanya baik-baik saja? Apa kamu diganggu?"Hazel juga terkejut dengan kedatangannya. Lalu, dia bertanya dengan tidak percaya, "Om, kenapa kamu datang?"Sorot mata pria yang gelap dan dalam itu tiba-tiba menjadi lebih lembut. Dia mengulurkan tangan untuk mengus

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 439

    Hazel berkata dengan suara dingin, "Daripada peduli dengan hal ini, kamu harusnya merenungkan seberapa besar kontribusimu kepada perusahaan."Pria itu terdiam, lalu menjadi jengkel dan menggebrak meja di depannya. "Apa maksudmu?""Seperti apa yang sudah aku katakan." Ekspresi di wajah Hazel tidak berubah, nada suaranya sangat tenang, "Alasan kenapa perusahaan jatuh ke dalam situasi saat ini nggak terlepas dari orang-orang sepertimu yang hanya tahu cara mengacau dan berpuas diri."Pria itu membuka mulutnya, ingin membalas sesuatu, tetapi dia melihat tatapan Hazel yang sedingin es."Kalau kamu nggak mau aku menguak semua tabiatmu, lebih baik diam."Suara Hazel jernih dan dingin, matanya menyalurkan ketegasan di dalamnya dan tubuhnya memancarkan aura kuat yang membawa tekanan tak terlihat."Kamu ...."Wajah pria itu memerah, tetapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun untuk membalas. Dia terpaksa diam.Ruang konferensi menjadi hening, semua orang memiliki persepsi baru tentang Haze

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 438

    Hazel memijit punggungnya yang, lalu berjuang untuk bangun dari tempat tidur untuk mandi.Apa yang terjadi semalam memang sangat berlebihan, membuat wajah Hazel terlihat lebih pucat.Jarak yang dekat ke kamar mandi saja membutuhkan waktu beberapa menit untuk berjalan ke sana.Usai selesai mandi dan berganti pakaian, dia hampir terlambat ke kantor.Hazel segera beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas keluar sambil menyapa Adam."Selamat pagi, Pak Adam. Aku berangkat dulu, sampai jumpa nanti malam ....""Nyonya, sarapan dulu sebelum berangkat. Yang namanya pekerjaan pasti nggak ada selesainya."Adam menghentikan Hazel, mencoba menasihatinya dengan cemas.Hazel melambaikan tangannya, terlihat sedikit terburu-buru. "Nggak usah. Pagi ini ada rapat dan aku sudah hampir terlambat."Adam mengerutkan kening tidak setuju dan menariknya kembali. "Jangan sampai nggak sarapan. Nyonya, Tuan secara khusus meminta saya untuk mengawasi Nyonya sarapan sebelum berangkat kerja. Bahaya kalau tekanan dar

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 437

    Meskipun Hazel memiliki tubuh yang kurus, tubuhnya tetap berisi di beberapa bagian.Sergio sangat menyukainya.Hazel menatap tatapan membara yang tersembunyi di bagian bawah mata Sergio, entah bagaimana, pikirannya tiba-tiba teringat kembali saat di mana mereka berada di tempat tidur.Wajahnya langsung memerah. Dia langsung beranjak, mencoba melarikan diri."Om, aku sudah kenyang, mau istirahat dulu!"Namun saat Hazel berdiri, pergelangan tangannya dipegang oleh Sergio.Dengan sedikit tarikan, tubuh Hazel jatuh ke belakang. Saat kembali tersadar, dia sudah berada di pangkuan Sergio.Hazel tersipu malu dan berbisik, "Apa yang kamu lakukan?""Menurutmu?"Sergio mendekat perlahan, menempelkan dahinya ke dahi Hazel. Matanya yang gelap dan teduh menyembunyikan api yang membara.Bulu mata Hazel yang panjang dan lentik berkedip beberapa kali dan menatapnya dengan memelas. "Aku nggak tahu."Sergio menempelkan bibirnya ke bibir Hazel, suaranya serak seolah berisi butiran pasir, "Aku ... menging

  • Hazel Kesayangan Sergio   Bab 436

    Sergio tidak bisa menahan tawa saat melihat rasa malu Hazel, sampai menciut seperti ini.Dia mengulurkan tangan dan mengusap rambut Hazel yang sedikit berantakan, suaranya jelas dan pelan, "Ya, nggak akan aku buka."Setelah mengatakan itu, dia meninggikan suaranya dan berkata kepada Adam yang berada di luar pintu, "Ya. Hari ini pasti kalian lelah, istirahatlah lebih awal."Adam terdiam sejenak, lalu dengan cepat menyadari kalau mungkin dia sudah mengganggu kesenangan tuan dan nyonyanya.Dia menunjukkan senyum penuh kasih, lalu mengiakan dengan penuh pengertian, "Baik, saya akan mengatur situasi agar nggak ada yang akan mengganggu kalian malam ini!"Mendengar kata-kata Adam, Hazel tahu kalau Adam sudah salah paham.Dia mengangkat pipinya yang memerah dari dada Sergio dan menatap tajam ke arah pelakunya."Kamu sengaja melakukan ini?"Sergio menarik kembali senyuman di wajahnya. "Ya, aku memang sengaja."Hazel terkesiap dan ingin memukulnya. Namun, belum sempat dia mengepalkan tinjunya ya

DMCA.com Protection Status